Part 16 Bingkisan Hanani

" Jika kelak kita ditakdirkan untuk bertemu kembali, kuharap pertemuan itu bukan untuk terakhir kalinya."

..." Pelangi Hanani 🌹"...

Beberapa Minggu kemudian mereka yang berada di Malaysia sudah memasuki sekolah baru mereka.

Madrasah Aliyah of Al Fattahul, itu sebutan sekolah baru mereka.

Hana, Arga, Ranti beserta Kasih berada dikelas yang sama.

Mereka berangkat menggunakan Mobil yang sama kecuali Arga yang memilih mengendarai motor sportnya.

Sesampai di Sekolah, merekapun dibariskan dalam rangka melakukan Upacara Bendera. Sekaligus pangapelan dihari pertama masuk sekolah.

Hana berada disamping Ranti sementara Kasih berada didepan mereka, Kasih tampak kesal sekali harus mengikuti acara yang cukup memakan waktu banyak.

 

" lamanye, habislah aku makin gosonglah ni kalau berdiri terus Kat panas ni. " Ucapnya dengan kesal.

 

Hana hanya tersenyum melihat Kasih, sementara Ranti menertawakan dirinya.

" Rasain !! luntur tu perawatan high class haha. " Kata Ranti tengah tertawa.

" Sudah Ranti, ga boleh ngomong gitu ah. " Ujar Hana.

Kasih berdengus kesal, tatapannya begitu tajam ke arah Mereka, tanpa sengaja Arga yang berada disebelah Rantipun terlihat tampak menahan tawanya.

" Hm ternyata senyuman dari pria es itu manis juga ya. " Batin Hana kala menatap Arga.

Astaghfirullah Hana kamu apa-apaan sih, kamu ga boleh mikirin hal unfaedah seperti itu, dosa tau Hana." Hana tersadar akan pikirannya.

Tanpa tersadar Argapun menoleh kearah Hana yang sedang menundukkan pandangannya.

 

" Hm tak payahlah susah sangatlah nak menunduk tu macam nenek Kabayan sibungkuk tige. " Ledeknya pada Hana.

Nenek Kabayan ? hey apa wajahku setua itu?

apa badanku sebungkuk itu dasar pria es batu, kutub Utara timur laut. " Dumel Hana dengan halus.

Hanapun melemparkan tatapan tajamnya pada Arga dan menaikkan sebelah mulutnya.

" Hm awak nak lawak ke ?? haha tapi salanya tak lawakpun." Ujar Hana pada Arga.

Rantipun tersenyum melihat Hana yang berani membalas ledekan Arga.

Namun Arga tetap stay cool dengan senyum angkuhnya.

Upacara dan apelpun telah selesai, mereka dipersilahkan kembali ke Kelas masing-masing, tiba-tiba saja ada siswa lelaki tengah berlari dan akhirnya tanpa sengaja dia menabrak Hana.

Brakk.....

Hana hampir saja terjatuh.

" Astaghfirullahaladzim, kamu itu tau ga sih apa dosa kalau sentuhan sama yang bukan mahrom ha ? Arghhh ya Allah ampuni dosa hamba. " Emsoi Hana sedikit meluap.

Lelaki yang menabrak Hana terdiam ditempat dan menunjukkan senyumannya.

" Hm saye minta maaf ye, tak sengaje tadi awak maukan maafkan saye ? lain kali saye tak buat lagi benda macam ni." Ujar Lelaki itu.

 

Hana tak menggubris lelaki itu, ia berlalu memasuki kelasnya disusul Ranti.

" Ya Allah hamba selalu menjaga diri tapi kenapa masih saja ada yang menyenggol hamba, entahlah ya Allah. " Batin Hana.

Ranti tau bagaimana keadaan Hana sekarang diapun mencoba menenangkan Hana.

" Hana kamu ga apa-apa kan? tanyanya.

Hana menoleh kearah Ranti tanpa bersuara dengan ekspektasi kesalnya, entah apa yang terjadi Argapun tertawa pelan kala melihat ekspresi wajah Hana.

Hal itu membuat Hana melihat kearah sumber tawa, Hana semakin emosi dan melontarkan kata-kata.

" Arga kenape awak ketawa ni ? Tak de benda lucupunnnn !! berhenti tertawa. " Teriak Hana.

Argapun mencoba mensterilkan tawanya dan memperlihatkan senyumannya.

" Awak ni kenape ha ? mulut ni mulut saye suke hati sayelah nak ketewa ke, nak senyum ke, nak marah ke, tak de siapapun yang boleh larang paham anak dara cerewet !! " Ujarnya.

Hanapun mengepalkan tangannya. Rasanya ingin dia melemparkan sebuah tonjokan ke muka Arga, namun Hana segera beristighfar untuk membuyarkan emosinya.

" Astaghfirullah Hana, sabar ya Allah berilah aku ketabahan menghadapi lelaki es batu macam die ni. " Kata Hana dan memalingkan pandangan tajamnya pada Arga.

Arga yang mendengar dia dijuluki Lelaki es batupun tak tinggal diam saja.

" Ape awak cakap tadi ? katanya tengah menghampiri Hana.

Hanapun tersenyum kecut.

" Lelaki es batu !!! Why ? cantikkan nama baru awak. " Tegas Hana tanpa takut.

Arga tampaknya kesal namun dia tak ingin membuat masalah dihari pertama masuk sekolah, diapun kembali ketempatnya dengan stay cool.

" hm, dalam Islam tak baik bagi gelar nama buruk Kat orang dosa tau !! " Kata Arga.

Hanapun tertawa mendengar perkataan Arga.

" Hahaha taupun, tapi masih nak buat juga !! Ujarnya pada Arga.

" Bila saye gelar orang lain dengan buruk ha ? Tanya Arga.

" Dasar selain dia es batu ternyata dia pelupa juga !! Dumel Hana dengan pelan.

" Bukankah tadi awak cakap saye ni anak dara cerewet ?? Tanya Hana mengingatkan Arga.

Argapun spontan tertawa.

" Iye betul, tapi itu bukan gelar buruk tapi itulah faktanye."Jawab Arga tanpa merasa bersalah

" Haha awakpun juge yang saye cakap tu faktanye kalau awak tu Es batu !!! " Jawab Hana tak mau kalah.

Argapun merasa percuma saja berdebat dengan Hana, pasti takkan ada akhirnya diapun memilih untuk tidak melanjutkan membalas perkataan Hana

###

" *J*anganlah kamu saling memanggil dengan gelar ( yang buruk ) seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk (fasik) sesudah iman, barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah termasuk orang-orang dzalim.

" Q.S. Al Hujurat : 11."

Hana yang tidak digubris lah lagi oleh Argapun bingung dengannya.

" lah kok dia diam sih ? Dasar cowok aneh ah sudahlah Hana fokus pada belajarmu!! Katanya pada dirinya.

Ranti yang melihat perdebatan antara Arga dan Hanapun tertawa pelan.

" Wah sepertinya sepupuku ini sekarang menjadi wonder woman ya." Kata Ranti pada Hana.

Hana hanya menampilkan senyum dengan deretan giginya yang rapi.

" Iya dong Hana itu memang lembut dan sopan tapi akan menjadi kasar dan bengis pada waktunya haha. " Ujar Hana.

Merakapun tertawa bersama tanpa memperdulikan respon siswa lainnya.

Di lain tempat, di Indonesia Sanju telah berada di SMA N1 plus MataUli. Dalam rangka mengikuti tes keduanya tahap terakhir yang menentukan kelulusannya.

Berbagai tes fisik dilakukan, seperti lari, berjalan sambil tiarap, seperti layaknya tes masuk angkatan.

Cukup lama tes itu berlangsung yang membuat Ranti kelelahan, namun ada sosok pemuda yang menghampiri Sanju, dan menyodorkan sebotol air mineral padanya

" Ini ambil air mineral ini !! Kamu pasti hauskan, katanya Memberikan Botol air mineral itu.

Sanju seperti merasa pernah mendengar suara pemuda itu, diapun mencoba untuk mengingat-ingatnya. Dan dia penasaran dengan pemilik suara itu akhirnya diapun menoleh ke pemuda itu.

Ya Sanju terkejut karena pemuda yang berada disampingnya adalah Anugrah Pota Mendrofa.

" Anugrah !! Kamu. " kata Sanju dengan ekspresi terkejut .

Anugrah tertawa kala melihat ekspresi Sanju.

" Haha ga usah kaget gitu dong mukanya santai aja kali. " Katanya.

" Habisnya kamu sih tetiba aja nongol didepan aku pake acara ngasih air mineral segala, aku kirain tadi siapa kok sok kenal banget sih eh ternyata kamu orangnya. " Ucap Sanju.

Anugrah masih dengan tawanya dan menyodorkan kembali Air mineral ke Sanju.

" Haha udah ah, ambil ini buruan !! Kata Anugrah.

Sanjupun menerima air mineral tersebut,dan meneguknya untuk menghilangkan rasa hausnya.

Cukup sekali teguk air mineral itu berhasil Sanju habiskan, Anugrah terkaget tengah menatap Sanju yang kelihatannya haus sekali.

" Etdahh, San kamu haus atau kerasukan sih gila..!!! sekali teguk ludes tu air. " Ucap Anugrah dengan sedikit tertawa.

Sanjupun tertawa melihat tingkah konyolnya.

" Haha haus banget Grah !! capek tau Grah sumpah ya ini pertama kalinya aku tes fisik kek gini." Jujur Sanju pada Anugrah

" Iya deh iya, tapi aku salut kok sama kamu ternyata kamu ga Selemah yang aku kira. " lontar Anugrah.

Sanjupun menepuk kepala Anugrah menggunakan Botol air mineralnya.

Petaakkkk.....

" Sanju kamu apaan sih ? Aku salah apa coba udah dikasih air mineral juga, bukannya bilang terima kasih !! Eh mala justru nabok kapala aku dasar Sanju bar-bar !!! " Celetukan Anugrah ke Sanju.

" Rasain !! Makanya jangan seenak jidat bilangin orang lemah !! Kamu tuh lemah ditabok pake gini aja kesakitan huu." Ledek Sanju menunjukkan ibu jarinya kebawah pada Anugrah.

" Eh siapa juga yang kesakitan, aku cuma ngomong doang !! " Jawab Anugrah.

" Haha iyaiya deh, waktu istirahat sebentar lagi bakalan habis ni Grah buruan manfaatin waktu istirahat kamu. " Ujar Sanju.

" Ya elah San, inikan aku lagi istirahat kali ya daripada aku diam sendirian mending aku ngajak ngobrol kamukan !! Anugrah tersenyum kepada Sanju.

Sanju yang sedari tadi diperlakukan hangat oleh Arga merasa ada getaran dihatinya.

" Eh kok dadaku jadi bergetar gini ya, Sanju stop Sanju jangan sampai kau jatuh hati pada Anugrah, ingat Anugrah itu menyukai Hana sahabatmu !! " Batin Sanju memegang erat dadanya.

Anugrahpun kembali membuka suara untuk memecah keheningan.

" Hm ohiya San, Hana lanjut Sekolah dimana ya ? kalau boleh tau sih. " Tanya Anugrah.

" Oh Hana, dia lanjutin Sekolahnya ke salah satu Madrasah di Malay." Jawab Sanju dengan jujur.

Anugrah dibuat cukup terkejut dengan jawaban Sanju.

" Hm jauh juga ya Han, kalau boleh tau lagi kok bisa sih Hana lanjut kesana ? Tanya Anugrah lagi.

Sanjupun menghela nafas untuk menjawab pertanyaan Anugrah dengan rilex.

Aduh pasti pertanyaan si Anugrah ini bakal dari Sabang sampai Merauke. " Ucap Sanju dalam hati.

" Hana lanjut kesana sebab Pamannya Hana yang mengajaknya, plus orang tua Hana juga ngizinin. " Jawab Sanju dengan jujur.

Anugrah yang mendengar Jawaban dari Sanju memalas begitu saja.

" Hana kenapa kau pergi jauh sekali dariku bahkan keluar negri, padahal aku berniat libur semester sekolah tahun ini aku bakal main ke daerahmu, tapi ternyata kau sudah berada di Malay." Batin Anugrah.

Sanju memandang Anugrah yang tengah melamun dengan wajah senduh.

" hm kenapa muka kamu kusut kayak baju belum disetrika gitu Grah ? " Tanya Sanju.

Anugrah masih dalam lamunannya.

" Woy Grah !! Teriak Sanju yang membuat buyar lamunan Anugrah.

" Eh kamu bilang apa tadi San ? " Tanya Anugrah kembali.

Sanjupun memahami bahwa Anugrah tengah melamun. Sebab memikirkan Hana sahabatnya.

" lagi mikirin Hana ya Grah ? " Tanya Sanju pelan.

Anugrahpun tersenyum kala dirinya ketahuan sedang memikirkan Hana.

" hehe kelihatan banget ya San?? " Tanya Anugrah kembali.

" Bangetlah, kamu kan udah membucin sama Hana gimana ga kelihatan coba !! Jawab Sanju.

" Hm jujur deh San, aku emang pengen banget ketemu Hana, rindu berantem sama dia, rindu dia kala meledekku, memarahiku bahkan juga menampar wajahku yang tampan ini " Kata Anugrah dengan penuh percaya diri

Sanjupun menaikkan sebelah mulutnya

" Idih pede banget kamu !! Yaudah kamu rindu digamparkan ? Sini aku aja yang gampar soalnya tanganku lagi panas ni." Tawar Sanju.

" Hm Sanju!! Aku ga bercanda loh." Jawab Anugrah.

" Aku juga ga bercanda, buruan sini aku gampar." Tawar Sanju kembali.

" Ternyata Hana udah bar-bar tapi kamu jauh lebih bar-bar ya Sanju duh bikin gemes deh pengen banget nabok kamu pake bola besket hahah. " Kata Anugrah kepada Sanju.

Sanjupun mengangkat sebelah alisnya merasa bingung dengan tingkah Anugrah.

" Ih apaan sih Anugrah dasar aneh !! udah ah buruan kita balek ke lapangan. " Titah Sanju.

" Haha iyaya eh San aku minta nomornya Hana dong boleh ? " Pinta Anugrah.

" hm boleh sih grah, tapi bukannya aku mau mengada-ngada ya Kamukan tau Hana itu paling menutup rapat-rapat dirinya dari cowok, you knowlah ya apa yang terjadi nanti kalau kamu hubungin dia hehe. " Jujur Sanju pada Anugrah agar dia tidak salah paham pada Hana.

Anugrah hanya tersenyum paham akan apa yang dikatakan Sanju.

" Baiklah San, ga apa-apa kalaupun nanti telpon aku ga bakalan diangkat setidaknya aku bisa ngabarin Hana via SMS." Ucap Anugrah tanpa menyerah.

" Baiklah ni. " Kata Sanju memberikan nomor Hana pada Anugrah.

Anugrahpun langsung menyalin nomornya Hana ke Handphonenya dengan senang hati.

" Makasih Sanju cantik jelita nan baik hati. " Kata Anugrah yang berhasil membuat Sanju mematung.

Anugrah berlalu meninggalkan Sanju yang masih mematung.

" Grah kenapa kamu bersikap seperti ini padaku ? ku mohon berhentilah aku tak mau rasa ini semakin nyata keberadaannya." Kata Sanju dengan pelan.

Sanjupun teringat akan bingkisan yang telah dititipkan Hana padanya agar diberikan pada Anugrah.

" Astaghfirullah aku hampir saja lupa bingkisan Hana, hm setelah selesai nanti aku harus memberikannya pada Anugrah !! Ucap Sanju.

Masa tes mereka hanya beberapa menit lagi akan berakhir tepatnya dua puluh menit lagi.

Pruiittttt......

Bunyi peluit dari sang pengetes.

" Baik anak-anak waktu telah habis, tes telah selesai kalian sudah dipersilahkan pulang dan ingat pengumuman hasil kelulusan seleksi menjadi siswa-siswi Mata Uli akan diumumkan seminggu lagi selepas itu. Nama-nama yang tertera akan secara resmi mendapatkan seragam biru kebanggaan Mata Uli ini, sebagai tanda telah sah menjadi Peserta didik SMA N1 plus MataUli, paham semua ?? " Kata Salah satu guru Mata Uli sebagai panitia pelaksanaan tes seleksi Penerimaan Siswa-siswi baru Mata Uli.

" Siap !! Paham Pak. " Jawab Mereka serentak.

" Baiklah, Silahkan bubar!! " Sambung guru Mata Uli itu.

Sanjupun dengan sigap mencari keberadaan Anugrah, sudah kesana kemari Sanju mencari Anugrah, namun belum juga menemukan keberadaannya.

Teppp....

Bunyi hentakan kaki seseorang.

" Woy...!!!! Anugrah mengejutkan Sanju.

Berhasil membuat Sanju terkejut.

" Astaghfirullah Anugrah kamu!! " Kesal Sanju.

Ya benar seseorang itu adalah Anugrah Pemuda Nias.

" Haha, serius amat sih kamunya !! nyari apa sih ? atau nyari siapa sih ? " Tanya Anugrah penasaran melihat Sanju,seperti mencari seseorang dengan sangat Fokus.

" Eh eh eh... carrr cariii kamu Grah. " Jawab Sanju dengan terbata.

Anugrah tertawa, terbahak bahkan

ekspresi panik Hana yang begitu lucu pikirnya.

" Oh nyariin Anugrah yang tampan ternyata pantesan aja fokus banget takut kehilangan kali ya San." Kata Anugrah mencoba menggoda Sanju.

Sanjupun merasa kesal terhadap tingkat kepedean Anugrah yang overdosis.

" Hallo Anugrah yang pedenya kebangetan, aku itu nyari kamu cuma mau ngasih ini !! Kata Sanju mengeluarkan Bingkisan Hana dan memberikannya pada Anugrah.

Anugrah terheran kenapa tiba-tiba saja Sanju memberinya bingkisan padahal dia tidak sedang ulang tahun.

" Ha ? ini dari kamu ? tapi ini bingkisan sebagai apa ? Akukan belum Ultah." Tanya Anugrah.

" Anugrah kamu bisa baca ga sih ? lihat ini nama siapa disini !! " Kata Sanju yang tengah kesal.

Anugrah membaca nama dari sang pemberi bingkisan itu, tertera jelas nama Hana disana.

" From Hanani Syaufa to Anugrah Pota Mendrofa. " Anugrah tengah membaca.

" Oh dari Hana ternyata !! kata Anugrah dan senyuman manis timbul diwajahnya.

" Eh bentar deh, kok bisa sih Hana ngasih ini ke aku melalui kamu." Anugrah masih bingung dengan jalan cerita bingkisan Hana itu.

" Ih dasar lelet kamu ya Grah, kemarin itu aku bilang sama Hana bakalan lanjut disini karena aku udah jatuh hati sama sekolah ini sewaktu study Banding kemarin, nah dari situ Hana Langsung deh kepikiran sama kamu dengan gercep dia bingkisan ini, terus waktu pengumuman hasil kelulusan tes akademik, kan nama-nama kita tertera disitu semua. Ya aku ngabarin Hanalah kalau Aku lulus dan kamu juga lulus, nah disitulah Hana nitipin ini ke aku supaya bisa dikasihin ke kamu diwaktu kita tes fisik, karena dia yakin aku bakalan ketemu kamu dites fisik ini,

nah Alhamdulillahkan kita emang beneran ketemu,Hana nitipinnya sebelum dia berangkat ke Malaysia, udah pahamkan ? Jelas Sanju panjang lebar.

Senyum lebar tampak jelas diwajah Anugrah

" Ya Tuhan seniat itu Hana ngasih bingkisan ini." Kata Anugrah yang begitu senang.

" Iya barang didalam itu barang kesayangan Hana tau !! kalian itu sweet ya kamu ngasih gelang kesayangan kamu eh dibalas Hana juga ngasih barang kesayangannya duh buruan deh jadian hehe. " Ujar Sanju pada Anugrah.

" San-San, boro-boro Jadian, jadi temen aja Hana nolak San." Jujur Anugrah mengingat Hana yang menolak permintaan pertemanannya.

Sanjupun tidak mau Anugrah salah paham diapun memberi tau alasan kenapa Hana bekum siap berteman dengannya.

" Grah sebenarnya ada alasan besar kenapa Hana menolak berteman sama Nonmuslim." kata Sanju.

Anugrah penasaran dibalik alasan besar Hana.

" Alasan besar apa San? " Tanya Anugrah.

" Hana itu punya Tante jadi dulu tantenya berteman dengan pria Nonmuslim tapi lama kelamaan mereka saling suka dan menjalin hubungan sampailah saat mau menikah awalnya Lelaki itu mengaku bahwa dia akan masuk Islam namun ternyata mala kebalikannya justru Tantenya lah yang keluar dari Islam, mungkin Hana mengambil pelajaran dari situ dan terjadilah seperti ini, bahwa dirinya memiliki prinsip sebisa mungkin menghindari berteman dengan nonmuslim terutama dengan yang pria, jadi jangan salah paham ya Grah sama Hana." Jelas Sanju pada Anugrah.

Anugrahpun baru memahami sekarang alasan Hana menolak berteman dengannya.

" Oh ternyata itu alasannya kau menolak pertemananku Hana, hm baiklah Han sebisa mungkin aku akan berusaha menjemput hidayah Allah." Batin Anugrah.

" Heheh ternyata itu alasannya ya San, aku baru tau San, mungkin kalau kamu ga ngasih tau aku ga bakalan pernah tau San, Makasih ya San. " Ucap Anugrah.

" Iya Grah, sama-sama. " Jawab Sanju dengan senyuman.

" hm San, kamukan sahabatnya Hana hm kamuuu mau juga ga sahabatan sama aku. " Ujar Anugrah pada Sanju.

Tersontak kaget Sanju mendengar perkataan Anugrah yang memintanya menjadi sahabat Anugrah.

Sanju hanya menatap ke arah Anugrah bukannya mala menjawab.

" Yaileh, ditanya juga bukannya ngejawab Mala bengong. " Kata Anugrah dan menepuk jarinya dihadapan Sanju.

Tatapan Sanjupun buyar....

" Eh sahabatan ?? kamu serius Grah." Tanya Sanju kembali.

" Iya serius, mau ga ? " Tanya Anugrah kembali

Sanjupun dengan senang hati menganggukkan kepalanya

" Hm iya Grah aku mau." Jawab Sanju.

" Oke sekarang kita adalah sahabat hehe. " Kata Anugrah.

Sanjupun tersenyum kearah Anugrah.

" Terima kasih Hanani Syaufa atas bingkisan berharga ini aku akan jaga ini dengan sangat baik, senantiasa kita lekas bertemu lagi, lagi dan lagi bukan untuk terakhir kalinya." Batin Anugrah kala menatap bingkisan pemberian Hana.

Ya begitulah pada akhirnya Sanju dan Anugrah bersahabat, sebab Sanju tidak setutup Hana terhadap lelaki.

Kalau Hana sangat tertutup dengan Lelaki sementara Sanju masih mau berteman dengan lelaki tapi tidak lupa memfilter orangnya terlebih dahulu.

Sevimli, jangan lupa likenya ya 😁

@andinidalimunthe__

Episodes
1 Part 1 Mimpi
2 Part 2 Sungai
3 Part 3 Kedatangan Tamu
4 Part 4 Pelangi
5 Part 5 Finally Keputusan
6 Part 6 Bertemu Pria Bermata Sipit
7 Part 7 Semoga bertemu kembali
8 Part 8 Bolpoint Kesayangan
9 Part 9 Keberangkatan Hanani
10 Part 10 Malaysia Hana Coming
11 Part 11 Pemuda yang Dingin
12 Part 12 Bass Ball
13 Part 13 Ada apa dengan Arga ?
14 Part 14 Cuma Orang Asing
15 Part 15 Seulas Fakta
16 Part 16 Bingkisan Hanani
17 Part 17 Tak Seburuk Perkiraan
18 Part 18 Tak sedingin kala itu
19 Part 19 Salah Paham
20 Part 20 Before you go
21 Part 21 Rain
22 Part 22 Sebuah kebenaran
23 Part 23 Gagal
24 Part 24 Kekacauan
25 Part 25 Revisi Spesialis Visual Pelangi Hanani.
26 Part 26 Penang
27 Part 27 Cukup sampai disini
28 Part 28 Bumi Perkemahan
29 Part 29 Senja
30 Part 30 Insiden Hana
31 Part 31 Hanani
32 Part 32 Hana Kritis
33 Part 33 Siapa Pendonor darah itu ?
34 Part 34 Firasat
35 Part 35 Siuman
36 Part 36 Masih dengan rasa yang sama
37 Part 37 Sahabat Lama
38 Part 38 Ikhlas untuk kedua kalinya
39 Part 39 Coklat ??
40 Part 40 Kau bukan Abdul Ashku
41 Part 41 Rooftop
42 Part 42 Arga putra terhebatmu
43 Part 43 Terungkap
44 Part 44 Pejabat Pengkhianat
45 Part 45 Kota angker Ghost hill
46 Part 46 Terjebak
47 Part 47 Kelicikan Pejabat
48 Part 48 Kembali ke Island Hospital
49 Part 49 Suster Aishka dimana ?
50 Part 50 Bagaimana bisa Dokter Nashrun tau ?
51 Part 51 Mengikis sebuah rasa
52 Part 52 Kepulangan Anugrah
53 Part 53 Kemarahan William ( Ayah Anugrah )
54 Part 54 " Kau bukan Ayah yang baik "
55 Part 55 Kepasrahan Anugrah
56 Part 56 Aku kalah ( Anugrah )
57 Part 57 Kenangan
58 Part 58 Patah namun dengan sebab yg berbeda.
59 Part 59 Si Kulkas dua pintu
60 Part 60 Bandara.
61 Part 61 Pamit
62 Part 62 Saling Meluapkan Luka
63 Part 63 Wanita Tangguh
64 Part 64 Masalah keluarga Hana
65 Part 65 Ibu-ibu gosip
66 Part 66 Rantenir
67 Part 67 Sedikit Tenang
68 Part 68 Kata-kata bijak Ranti
69 Part 69 Abu Darda dan Abdul Ash
70 Part 70 Islam
71 Part 71 Belajar mengikhlaskan.
72 Part 72 Suara hati.
73 Part 73 Supir Mulia.
74 Part 74 Ketampanan Arga
75 Part 75 Pertanda dari Allah
76 76 Satu kebenaran lagi
77 Part 77 Kekesalan Hana
78 Part 78 Perasaan Rayhan
79 Part 79 Tak ada kepercayaan
80 Part 80 Fitnah pada Arga
81 Part 81 Kekalahan Arga
82 Bab Aiskha
83 Part 82 Hukuman.
84 Part 83 Satu bukti
85 Part 84 Bertemu dengan orang baik
86 Part 85 Mengunjungi Arga.
87 Part 86 Berjuang lebih keras
88 Part 87 Berangkat berjuang
89 Part 88 Rumah Rakses
90 Part 89 Trixie House
91 Part 90 Kebesaran Allah
92 Part 91 Hana tak sadarkan diri
93 Part 92 Pilihan gila !
94 Part 93 Cahaya Islam
95 Part 94 Memilih pilihan pertama
96 Part 94 Memilih pilihan pertama
97 Part 95 Amar keputusan.
98 Part 96 Terungkap semuanya
99 Part 97 Ujung selaksa
100 Part 98 Ungkapan hati
101 Part 99 Arga pohon pisang
102 Part 100 Pendaftaran Al Azhar
103 Part 101 Bantu lahiran
104 Part 102 Mulut pedas Arga
105 Part 103 Kepulangan Hana
106 Part 104 Harian Hana
107 105 Perasaan Anugrah
108 Part 106 Perpisahan
109 Part 107 Bertemu kakek bijaksana
110 Part 108 Ekstensi kehidupan
111 Part 109 Kebenaran itu dicari
112 Part 110 Tetap menjadi teman
113 Part 111 Bertemu gadis Trixtal Bar
114 Part 112 Jawaban
115 Part 113 Pencarian agama
116 Part 114 Cinta sebelah pihak
117 Part 115 Pahitnya Takdir.
118 Part 116 Mesir
119 Part 117 Melarikan diri
120 Part 118 Pertemuan tak terduga
121 Part 119 Sanju Zafirah
122 Part 120 Gadis bernama Hisya.
123 Part 121 Hana berubah
124 Part 122 Sebuah Fakta tentang Hisya
125 Part 123 Di Trixtal Bar
126 Part 124 Rencana berhasil
127 Part 125 Kabar kehilangan Hana
128 Part 126 Berangkat ke Mesir
129 Part 127 Kabar buruk
130 Part 128 Bertemu dengan Hafga
131 Part 129 Putra Emrin
132 Part 129 Ujung Tombak Pelangi Hanani
133 Part 130 Bertanggung jawab
134 Part 131 Sidang Pertama
135 Part 132 " Sampai di Trixtal Bar "
136 Part 133 Bertemu Hisya
137 Part 134 "Perjuangan."
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Part 1 Mimpi
2
Part 2 Sungai
3
Part 3 Kedatangan Tamu
4
Part 4 Pelangi
5
Part 5 Finally Keputusan
6
Part 6 Bertemu Pria Bermata Sipit
7
Part 7 Semoga bertemu kembali
8
Part 8 Bolpoint Kesayangan
9
Part 9 Keberangkatan Hanani
10
Part 10 Malaysia Hana Coming
11
Part 11 Pemuda yang Dingin
12
Part 12 Bass Ball
13
Part 13 Ada apa dengan Arga ?
14
Part 14 Cuma Orang Asing
15
Part 15 Seulas Fakta
16
Part 16 Bingkisan Hanani
17
Part 17 Tak Seburuk Perkiraan
18
Part 18 Tak sedingin kala itu
19
Part 19 Salah Paham
20
Part 20 Before you go
21
Part 21 Rain
22
Part 22 Sebuah kebenaran
23
Part 23 Gagal
24
Part 24 Kekacauan
25
Part 25 Revisi Spesialis Visual Pelangi Hanani.
26
Part 26 Penang
27
Part 27 Cukup sampai disini
28
Part 28 Bumi Perkemahan
29
Part 29 Senja
30
Part 30 Insiden Hana
31
Part 31 Hanani
32
Part 32 Hana Kritis
33
Part 33 Siapa Pendonor darah itu ?
34
Part 34 Firasat
35
Part 35 Siuman
36
Part 36 Masih dengan rasa yang sama
37
Part 37 Sahabat Lama
38
Part 38 Ikhlas untuk kedua kalinya
39
Part 39 Coklat ??
40
Part 40 Kau bukan Abdul Ashku
41
Part 41 Rooftop
42
Part 42 Arga putra terhebatmu
43
Part 43 Terungkap
44
Part 44 Pejabat Pengkhianat
45
Part 45 Kota angker Ghost hill
46
Part 46 Terjebak
47
Part 47 Kelicikan Pejabat
48
Part 48 Kembali ke Island Hospital
49
Part 49 Suster Aishka dimana ?
50
Part 50 Bagaimana bisa Dokter Nashrun tau ?
51
Part 51 Mengikis sebuah rasa
52
Part 52 Kepulangan Anugrah
53
Part 53 Kemarahan William ( Ayah Anugrah )
54
Part 54 " Kau bukan Ayah yang baik "
55
Part 55 Kepasrahan Anugrah
56
Part 56 Aku kalah ( Anugrah )
57
Part 57 Kenangan
58
Part 58 Patah namun dengan sebab yg berbeda.
59
Part 59 Si Kulkas dua pintu
60
Part 60 Bandara.
61
Part 61 Pamit
62
Part 62 Saling Meluapkan Luka
63
Part 63 Wanita Tangguh
64
Part 64 Masalah keluarga Hana
65
Part 65 Ibu-ibu gosip
66
Part 66 Rantenir
67
Part 67 Sedikit Tenang
68
Part 68 Kata-kata bijak Ranti
69
Part 69 Abu Darda dan Abdul Ash
70
Part 70 Islam
71
Part 71 Belajar mengikhlaskan.
72
Part 72 Suara hati.
73
Part 73 Supir Mulia.
74
Part 74 Ketampanan Arga
75
Part 75 Pertanda dari Allah
76
76 Satu kebenaran lagi
77
Part 77 Kekesalan Hana
78
Part 78 Perasaan Rayhan
79
Part 79 Tak ada kepercayaan
80
Part 80 Fitnah pada Arga
81
Part 81 Kekalahan Arga
82
Bab Aiskha
83
Part 82 Hukuman.
84
Part 83 Satu bukti
85
Part 84 Bertemu dengan orang baik
86
Part 85 Mengunjungi Arga.
87
Part 86 Berjuang lebih keras
88
Part 87 Berangkat berjuang
89
Part 88 Rumah Rakses
90
Part 89 Trixie House
91
Part 90 Kebesaran Allah
92
Part 91 Hana tak sadarkan diri
93
Part 92 Pilihan gila !
94
Part 93 Cahaya Islam
95
Part 94 Memilih pilihan pertama
96
Part 94 Memilih pilihan pertama
97
Part 95 Amar keputusan.
98
Part 96 Terungkap semuanya
99
Part 97 Ujung selaksa
100
Part 98 Ungkapan hati
101
Part 99 Arga pohon pisang
102
Part 100 Pendaftaran Al Azhar
103
Part 101 Bantu lahiran
104
Part 102 Mulut pedas Arga
105
Part 103 Kepulangan Hana
106
Part 104 Harian Hana
107
105 Perasaan Anugrah
108
Part 106 Perpisahan
109
Part 107 Bertemu kakek bijaksana
110
Part 108 Ekstensi kehidupan
111
Part 109 Kebenaran itu dicari
112
Part 110 Tetap menjadi teman
113
Part 111 Bertemu gadis Trixtal Bar
114
Part 112 Jawaban
115
Part 113 Pencarian agama
116
Part 114 Cinta sebelah pihak
117
Part 115 Pahitnya Takdir.
118
Part 116 Mesir
119
Part 117 Melarikan diri
120
Part 118 Pertemuan tak terduga
121
Part 119 Sanju Zafirah
122
Part 120 Gadis bernama Hisya.
123
Part 121 Hana berubah
124
Part 122 Sebuah Fakta tentang Hisya
125
Part 123 Di Trixtal Bar
126
Part 124 Rencana berhasil
127
Part 125 Kabar kehilangan Hana
128
Part 126 Berangkat ke Mesir
129
Part 127 Kabar buruk
130
Part 128 Bertemu dengan Hafga
131
Part 129 Putra Emrin
132
Part 129 Ujung Tombak Pelangi Hanani
133
Part 130 Bertanggung jawab
134
Part 131 Sidang Pertama
135
Part 132 " Sampai di Trixtal Bar "
136
Part 133 Bertemu Hisya
137
Part 134 "Perjuangan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!