" Jika kelak kita ditakdirkan untuk bertemu kembali, kuharap pertemuan itu bukan untuk terakhir kalinya."
..." Pelangi Hanani 🌹"...
Beberapa Minggu kemudian mereka yang berada di Malaysia sudah memasuki sekolah baru mereka.
Madrasah Aliyah of Al Fattahul, itu sebutan sekolah baru mereka.
Hana, Arga, Ranti beserta Kasih berada dikelas yang sama.
Mereka berangkat menggunakan Mobil yang sama kecuali Arga yang memilih mengendarai motor sportnya.
Sesampai di Sekolah, merekapun dibariskan dalam rangka melakukan Upacara Bendera. Sekaligus pangapelan dihari pertama masuk sekolah.
Hana berada disamping Ranti sementara Kasih berada didepan mereka, Kasih tampak kesal sekali harus mengikuti acara yang cukup memakan waktu banyak.
" lamanye, habislah aku makin gosonglah ni kalau berdiri terus Kat panas ni. " Ucapnya dengan kesal.
Hana hanya tersenyum melihat Kasih, sementara Ranti menertawakan dirinya.
" Rasain !! luntur tu perawatan high class haha. " Kata Ranti tengah tertawa.
" Sudah Ranti, ga boleh ngomong gitu ah. " Ujar Hana.
Kasih berdengus kesal, tatapannya begitu tajam ke arah Mereka, tanpa sengaja Arga yang berada disebelah Rantipun terlihat tampak menahan tawanya.
" Hm ternyata senyuman dari pria es itu manis juga ya. " Batin Hana kala menatap Arga.
Astaghfirullah Hana kamu apa-apaan sih, kamu ga boleh mikirin hal unfaedah seperti itu, dosa tau Hana." Hana tersadar akan pikirannya.
Tanpa tersadar Argapun menoleh kearah Hana yang sedang menundukkan pandangannya.
" Hm tak payahlah susah sangatlah nak menunduk tu macam nenek Kabayan sibungkuk tige. " Ledeknya pada Hana.
Nenek Kabayan ? hey apa wajahku setua itu?
apa badanku sebungkuk itu dasar pria es batu, kutub Utara timur laut. " Dumel Hana dengan halus.
Hanapun melemparkan tatapan tajamnya pada Arga dan menaikkan sebelah mulutnya.
" Hm awak nak lawak ke ?? haha tapi salanya tak lawakpun." Ujar Hana pada Arga.
Rantipun tersenyum melihat Hana yang berani membalas ledekan Arga.
Namun Arga tetap stay cool dengan senyum angkuhnya.
Upacara dan apelpun telah selesai, mereka dipersilahkan kembali ke Kelas masing-masing, tiba-tiba saja ada siswa lelaki tengah berlari dan akhirnya tanpa sengaja dia menabrak Hana.
Brakk.....
Hana hampir saja terjatuh.
" Astaghfirullahaladzim, kamu itu tau ga sih apa dosa kalau sentuhan sama yang bukan mahrom ha ? Arghhh ya Allah ampuni dosa hamba. " Emsoi Hana sedikit meluap.
Lelaki yang menabrak Hana terdiam ditempat dan menunjukkan senyumannya.
" Hm saye minta maaf ye, tak sengaje tadi awak maukan maafkan saye ? lain kali saye tak buat lagi benda macam ni." Ujar Lelaki itu.
Hana tak menggubris lelaki itu, ia berlalu memasuki kelasnya disusul Ranti.
" Ya Allah hamba selalu menjaga diri tapi kenapa masih saja ada yang menyenggol hamba, entahlah ya Allah. " Batin Hana.
Ranti tau bagaimana keadaan Hana sekarang diapun mencoba menenangkan Hana.
" Hana kamu ga apa-apa kan? tanyanya.
Hana menoleh kearah Ranti tanpa bersuara dengan ekspektasi kesalnya, entah apa yang terjadi Argapun tertawa pelan kala melihat ekspresi wajah Hana.
Hal itu membuat Hana melihat kearah sumber tawa, Hana semakin emosi dan melontarkan kata-kata.
" Arga kenape awak ketawa ni ? Tak de benda lucupunnnn !! berhenti tertawa. " Teriak Hana.
Argapun mencoba mensterilkan tawanya dan memperlihatkan senyumannya.
" Awak ni kenape ha ? mulut ni mulut saye suke hati sayelah nak ketewa ke, nak senyum ke, nak marah ke, tak de siapapun yang boleh larang paham anak dara cerewet !! " Ujarnya.
Hanapun mengepalkan tangannya. Rasanya ingin dia melemparkan sebuah tonjokan ke muka Arga, namun Hana segera beristighfar untuk membuyarkan emosinya.
" Astaghfirullah Hana, sabar ya Allah berilah aku ketabahan menghadapi lelaki es batu macam die ni. " Kata Hana dan memalingkan pandangan tajamnya pada Arga.
Arga yang mendengar dia dijuluki Lelaki es batupun tak tinggal diam saja.
" Ape awak cakap tadi ? katanya tengah menghampiri Hana.
Hanapun tersenyum kecut.
" Lelaki es batu !!! Why ? cantikkan nama baru awak. " Tegas Hana tanpa takut.
Arga tampaknya kesal namun dia tak ingin membuat masalah dihari pertama masuk sekolah, diapun kembali ketempatnya dengan stay cool.
" hm, dalam Islam tak baik bagi gelar nama buruk Kat orang dosa tau !! " Kata Arga.
Hanapun tertawa mendengar perkataan Arga.
" Hahaha taupun, tapi masih nak buat juga !! Ujarnya pada Arga.
" Bila saye gelar orang lain dengan buruk ha ? Tanya Arga.
" Dasar selain dia es batu ternyata dia pelupa juga !! Dumel Hana dengan pelan.
" Bukankah tadi awak cakap saye ni anak dara cerewet ?? Tanya Hana mengingatkan Arga.
Argapun spontan tertawa.
" Iye betul, tapi itu bukan gelar buruk tapi itulah faktanye."Jawab Arga tanpa merasa bersalah
" Haha awakpun juge yang saye cakap tu faktanye kalau awak tu Es batu !!! " Jawab Hana tak mau kalah.
Argapun merasa percuma saja berdebat dengan Hana, pasti takkan ada akhirnya diapun memilih untuk tidak melanjutkan membalas perkataan Hana
###
" *J*anganlah kamu saling memanggil dengan gelar ( yang buruk ) seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk (fasik) sesudah iman, barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah termasuk orang-orang dzalim.
" Q.S. Al Hujurat : 11."
Hana yang tidak digubris lah lagi oleh Argapun bingung dengannya.
" lah kok dia diam sih ? Dasar cowok aneh ah sudahlah Hana fokus pada belajarmu!! Katanya pada dirinya.
Ranti yang melihat perdebatan antara Arga dan Hanapun tertawa pelan.
" Wah sepertinya sepupuku ini sekarang menjadi wonder woman ya." Kata Ranti pada Hana.
Hana hanya menampilkan senyum dengan deretan giginya yang rapi.
" Iya dong Hana itu memang lembut dan sopan tapi akan menjadi kasar dan bengis pada waktunya haha. " Ujar Hana.
Merakapun tertawa bersama tanpa memperdulikan respon siswa lainnya.
Di lain tempat, di Indonesia Sanju telah berada di SMA N1 plus MataUli. Dalam rangka mengikuti tes keduanya tahap terakhir yang menentukan kelulusannya.
Berbagai tes fisik dilakukan, seperti lari, berjalan sambil tiarap, seperti layaknya tes masuk angkatan.
Cukup lama tes itu berlangsung yang membuat Ranti kelelahan, namun ada sosok pemuda yang menghampiri Sanju, dan menyodorkan sebotol air mineral padanya
" Ini ambil air mineral ini !! Kamu pasti hauskan, katanya Memberikan Botol air mineral itu.
Sanju seperti merasa pernah mendengar suara pemuda itu, diapun mencoba untuk mengingat-ingatnya. Dan dia penasaran dengan pemilik suara itu akhirnya diapun menoleh ke pemuda itu.
Ya Sanju terkejut karena pemuda yang berada disampingnya adalah Anugrah Pota Mendrofa.
" Anugrah !! Kamu. " kata Sanju dengan ekspresi terkejut .
Anugrah tertawa kala melihat ekspresi Sanju.
" Haha ga usah kaget gitu dong mukanya santai aja kali. " Katanya.
" Habisnya kamu sih tetiba aja nongol didepan aku pake acara ngasih air mineral segala, aku kirain tadi siapa kok sok kenal banget sih eh ternyata kamu orangnya. " Ucap Sanju.
Anugrah masih dengan tawanya dan menyodorkan kembali Air mineral ke Sanju.
" Haha udah ah, ambil ini buruan !! Kata Anugrah.
Sanjupun menerima air mineral tersebut,dan meneguknya untuk menghilangkan rasa hausnya.
Cukup sekali teguk air mineral itu berhasil Sanju habiskan, Anugrah terkaget tengah menatap Sanju yang kelihatannya haus sekali.
" Etdahh, San kamu haus atau kerasukan sih gila..!!! sekali teguk ludes tu air. " Ucap Anugrah dengan sedikit tertawa.
Sanjupun tertawa melihat tingkah konyolnya.
" Haha haus banget Grah !! capek tau Grah sumpah ya ini pertama kalinya aku tes fisik kek gini." Jujur Sanju pada Anugrah
" Iya deh iya, tapi aku salut kok sama kamu ternyata kamu ga Selemah yang aku kira. " lontar Anugrah.
Sanjupun menepuk kepala Anugrah menggunakan Botol air mineralnya.
Petaakkkk.....
" Sanju kamu apaan sih ? Aku salah apa coba udah dikasih air mineral juga, bukannya bilang terima kasih !! Eh mala justru nabok kapala aku dasar Sanju bar-bar !!! " Celetukan Anugrah ke Sanju.
" Rasain !! Makanya jangan seenak jidat bilangin orang lemah !! Kamu tuh lemah ditabok pake gini aja kesakitan huu." Ledek Sanju menunjukkan ibu jarinya kebawah pada Anugrah.
" Eh siapa juga yang kesakitan, aku cuma ngomong doang !! " Jawab Anugrah.
" Haha iyaiya deh, waktu istirahat sebentar lagi bakalan habis ni Grah buruan manfaatin waktu istirahat kamu. " Ujar Sanju.
" Ya elah San, inikan aku lagi istirahat kali ya daripada aku diam sendirian mending aku ngajak ngobrol kamukan !! Anugrah tersenyum kepada Sanju.
Sanju yang sedari tadi diperlakukan hangat oleh Arga merasa ada getaran dihatinya.
" Eh kok dadaku jadi bergetar gini ya, Sanju stop Sanju jangan sampai kau jatuh hati pada Anugrah, ingat Anugrah itu menyukai Hana sahabatmu !! " Batin Sanju memegang erat dadanya.
Anugrahpun kembali membuka suara untuk memecah keheningan.
" Hm ohiya San, Hana lanjut Sekolah dimana ya ? kalau boleh tau sih. " Tanya Anugrah.
" Oh Hana, dia lanjutin Sekolahnya ke salah satu Madrasah di Malay." Jawab Sanju dengan jujur.
Anugrah dibuat cukup terkejut dengan jawaban Sanju.
" Hm jauh juga ya Han, kalau boleh tau lagi kok bisa sih Hana lanjut kesana ? Tanya Anugrah lagi.
Sanjupun menghela nafas untuk menjawab pertanyaan Anugrah dengan rilex.
Aduh pasti pertanyaan si Anugrah ini bakal dari Sabang sampai Merauke. " Ucap Sanju dalam hati.
" Hana lanjut kesana sebab Pamannya Hana yang mengajaknya, plus orang tua Hana juga ngizinin. " Jawab Sanju dengan jujur.
Anugrah yang mendengar Jawaban dari Sanju memalas begitu saja.
" Hana kenapa kau pergi jauh sekali dariku bahkan keluar negri, padahal aku berniat libur semester sekolah tahun ini aku bakal main ke daerahmu, tapi ternyata kau sudah berada di Malay." Batin Anugrah.
Sanju memandang Anugrah yang tengah melamun dengan wajah senduh.
" hm kenapa muka kamu kusut kayak baju belum disetrika gitu Grah ? " Tanya Sanju.
Anugrah masih dalam lamunannya.
" Woy Grah !! Teriak Sanju yang membuat buyar lamunan Anugrah.
" Eh kamu bilang apa tadi San ? " Tanya Anugrah kembali.
Sanjupun memahami bahwa Anugrah tengah melamun. Sebab memikirkan Hana sahabatnya.
" lagi mikirin Hana ya Grah ? " Tanya Sanju pelan.
Anugrahpun tersenyum kala dirinya ketahuan sedang memikirkan Hana.
" hehe kelihatan banget ya San?? " Tanya Anugrah kembali.
" Bangetlah, kamu kan udah membucin sama Hana gimana ga kelihatan coba !! Jawab Sanju.
" Hm jujur deh San, aku emang pengen banget ketemu Hana, rindu berantem sama dia, rindu dia kala meledekku, memarahiku bahkan juga menampar wajahku yang tampan ini " Kata Anugrah dengan penuh percaya diri
Sanjupun menaikkan sebelah mulutnya
" Idih pede banget kamu !! Yaudah kamu rindu digamparkan ? Sini aku aja yang gampar soalnya tanganku lagi panas ni." Tawar Sanju.
" Hm Sanju!! Aku ga bercanda loh." Jawab Anugrah.
" Aku juga ga bercanda, buruan sini aku gampar." Tawar Sanju kembali.
" Ternyata Hana udah bar-bar tapi kamu jauh lebih bar-bar ya Sanju duh bikin gemes deh pengen banget nabok kamu pake bola besket hahah. " Kata Anugrah kepada Sanju.
Sanjupun mengangkat sebelah alisnya merasa bingung dengan tingkah Anugrah.
" Ih apaan sih Anugrah dasar aneh !! udah ah buruan kita balek ke lapangan. " Titah Sanju.
" Haha iyaya eh San aku minta nomornya Hana dong boleh ? " Pinta Anugrah.
" hm boleh sih grah, tapi bukannya aku mau mengada-ngada ya Kamukan tau Hana itu paling menutup rapat-rapat dirinya dari cowok, you knowlah ya apa yang terjadi nanti kalau kamu hubungin dia hehe. " Jujur Sanju pada Anugrah agar dia tidak salah paham pada Hana.
Anugrah hanya tersenyum paham akan apa yang dikatakan Sanju.
" Baiklah San, ga apa-apa kalaupun nanti telpon aku ga bakalan diangkat setidaknya aku bisa ngabarin Hana via SMS." Ucap Anugrah tanpa menyerah.
" Baiklah ni. " Kata Sanju memberikan nomor Hana pada Anugrah.
Anugrahpun langsung menyalin nomornya Hana ke Handphonenya dengan senang hati.
" Makasih Sanju cantik jelita nan baik hati. " Kata Anugrah yang berhasil membuat Sanju mematung.
Anugrah berlalu meninggalkan Sanju yang masih mematung.
" Grah kenapa kamu bersikap seperti ini padaku ? ku mohon berhentilah aku tak mau rasa ini semakin nyata keberadaannya." Kata Sanju dengan pelan.
Sanjupun teringat akan bingkisan yang telah dititipkan Hana padanya agar diberikan pada Anugrah.
" Astaghfirullah aku hampir saja lupa bingkisan Hana, hm setelah selesai nanti aku harus memberikannya pada Anugrah !! Ucap Sanju.
Masa tes mereka hanya beberapa menit lagi akan berakhir tepatnya dua puluh menit lagi.
Pruiittttt......
Bunyi peluit dari sang pengetes.
" Baik anak-anak waktu telah habis, tes telah selesai kalian sudah dipersilahkan pulang dan ingat pengumuman hasil kelulusan seleksi menjadi siswa-siswi Mata Uli akan diumumkan seminggu lagi selepas itu. Nama-nama yang tertera akan secara resmi mendapatkan seragam biru kebanggaan Mata Uli ini, sebagai tanda telah sah menjadi Peserta didik SMA N1 plus MataUli, paham semua ?? " Kata Salah satu guru Mata Uli sebagai panitia pelaksanaan tes seleksi Penerimaan Siswa-siswi baru Mata Uli.
" Siap !! Paham Pak. " Jawab Mereka serentak.
" Baiklah, Silahkan bubar!! " Sambung guru Mata Uli itu.
Sanjupun dengan sigap mencari keberadaan Anugrah, sudah kesana kemari Sanju mencari Anugrah, namun belum juga menemukan keberadaannya.
Teppp....
Bunyi hentakan kaki seseorang.
" Woy...!!!! Anugrah mengejutkan Sanju.
Berhasil membuat Sanju terkejut.
" Astaghfirullah Anugrah kamu!! " Kesal Sanju.
Ya benar seseorang itu adalah Anugrah Pemuda Nias.
" Haha, serius amat sih kamunya !! nyari apa sih ? atau nyari siapa sih ? " Tanya Anugrah penasaran melihat Sanju,seperti mencari seseorang dengan sangat Fokus.
" Eh eh eh... carrr cariii kamu Grah. " Jawab Sanju dengan terbata.
Anugrah tertawa, terbahak bahkan
ekspresi panik Hana yang begitu lucu pikirnya.
" Oh nyariin Anugrah yang tampan ternyata pantesan aja fokus banget takut kehilangan kali ya San." Kata Anugrah mencoba menggoda Sanju.
Sanjupun merasa kesal terhadap tingkat kepedean Anugrah yang overdosis.
" Hallo Anugrah yang pedenya kebangetan, aku itu nyari kamu cuma mau ngasih ini !! Kata Sanju mengeluarkan Bingkisan Hana dan memberikannya pada Anugrah.
Anugrah terheran kenapa tiba-tiba saja Sanju memberinya bingkisan padahal dia tidak sedang ulang tahun.
" Ha ? ini dari kamu ? tapi ini bingkisan sebagai apa ? Akukan belum Ultah." Tanya Anugrah.
" Anugrah kamu bisa baca ga sih ? lihat ini nama siapa disini !! " Kata Sanju yang tengah kesal.
Anugrah membaca nama dari sang pemberi bingkisan itu, tertera jelas nama Hana disana.
" From Hanani Syaufa to Anugrah Pota Mendrofa. " Anugrah tengah membaca.
" Oh dari Hana ternyata !! kata Anugrah dan senyuman manis timbul diwajahnya.
" Eh bentar deh, kok bisa sih Hana ngasih ini ke aku melalui kamu." Anugrah masih bingung dengan jalan cerita bingkisan Hana itu.
" Ih dasar lelet kamu ya Grah, kemarin itu aku bilang sama Hana bakalan lanjut disini karena aku udah jatuh hati sama sekolah ini sewaktu study Banding kemarin, nah dari situ Hana Langsung deh kepikiran sama kamu dengan gercep dia bingkisan ini, terus waktu pengumuman hasil kelulusan tes akademik, kan nama-nama kita tertera disitu semua. Ya aku ngabarin Hanalah kalau Aku lulus dan kamu juga lulus, nah disitulah Hana nitipin ini ke aku supaya bisa dikasihin ke kamu diwaktu kita tes fisik, karena dia yakin aku bakalan ketemu kamu dites fisik ini,
nah Alhamdulillahkan kita emang beneran ketemu,Hana nitipinnya sebelum dia berangkat ke Malaysia, udah pahamkan ? Jelas Sanju panjang lebar.
Senyum lebar tampak jelas diwajah Anugrah
" Ya Tuhan seniat itu Hana ngasih bingkisan ini." Kata Anugrah yang begitu senang.
" Iya barang didalam itu barang kesayangan Hana tau !! kalian itu sweet ya kamu ngasih gelang kesayangan kamu eh dibalas Hana juga ngasih barang kesayangannya duh buruan deh jadian hehe. " Ujar Sanju pada Anugrah.
" San-San, boro-boro Jadian, jadi temen aja Hana nolak San." Jujur Anugrah mengingat Hana yang menolak permintaan pertemanannya.
Sanjupun tidak mau Anugrah salah paham diapun memberi tau alasan kenapa Hana bekum siap berteman dengannya.
" Grah sebenarnya ada alasan besar kenapa Hana menolak berteman sama Nonmuslim." kata Sanju.
Anugrah penasaran dibalik alasan besar Hana.
" Alasan besar apa San? " Tanya Anugrah.
" Hana itu punya Tante jadi dulu tantenya berteman dengan pria Nonmuslim tapi lama kelamaan mereka saling suka dan menjalin hubungan sampailah saat mau menikah awalnya Lelaki itu mengaku bahwa dia akan masuk Islam namun ternyata mala kebalikannya justru Tantenya lah yang keluar dari Islam, mungkin Hana mengambil pelajaran dari situ dan terjadilah seperti ini, bahwa dirinya memiliki prinsip sebisa mungkin menghindari berteman dengan nonmuslim terutama dengan yang pria, jadi jangan salah paham ya Grah sama Hana." Jelas Sanju pada Anugrah.
Anugrahpun baru memahami sekarang alasan Hana menolak berteman dengannya.
" Oh ternyata itu alasannya kau menolak pertemananku Hana, hm baiklah Han sebisa mungkin aku akan berusaha menjemput hidayah Allah." Batin Anugrah.
" Heheh ternyata itu alasannya ya San, aku baru tau San, mungkin kalau kamu ga ngasih tau aku ga bakalan pernah tau San, Makasih ya San. " Ucap Anugrah.
" Iya Grah, sama-sama. " Jawab Sanju dengan senyuman.
" hm San, kamukan sahabatnya Hana hm kamuuu mau juga ga sahabatan sama aku. " Ujar Anugrah pada Sanju.
Tersontak kaget Sanju mendengar perkataan Anugrah yang memintanya menjadi sahabat Anugrah.
Sanju hanya menatap ke arah Anugrah bukannya mala menjawab.
" Yaileh, ditanya juga bukannya ngejawab Mala bengong. " Kata Anugrah dan menepuk jarinya dihadapan Sanju.
Tatapan Sanjupun buyar....
" Eh sahabatan ?? kamu serius Grah." Tanya Sanju kembali.
" Iya serius, mau ga ? " Tanya Anugrah kembali
Sanjupun dengan senang hati menganggukkan kepalanya
" Hm iya Grah aku mau." Jawab Sanju.
" Oke sekarang kita adalah sahabat hehe. " Kata Anugrah.
Sanjupun tersenyum kearah Anugrah.
" Terima kasih Hanani Syaufa atas bingkisan berharga ini aku akan jaga ini dengan sangat baik, senantiasa kita lekas bertemu lagi, lagi dan lagi bukan untuk terakhir kalinya." Batin Anugrah kala menatap bingkisan pemberian Hana.
Ya begitulah pada akhirnya Sanju dan Anugrah bersahabat, sebab Sanju tidak setutup Hana terhadap lelaki.
Kalau Hana sangat tertutup dengan Lelaki sementara Sanju masih mau berteman dengan lelaki tapi tidak lupa memfilter orangnya terlebih dahulu.
Sevimli, jangan lupa likenya ya 😁
@andinidalimunthe__
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments