" Tolong jangan berdiri ditepi senja
kilaumu sekejap pergi seketika
kalau kedatanganmu hanya ingin memberi
luka maka pergilah aku tak ingin terluka
untuk kesekian kalinya. "
Setiap quotes yang saya buat itu adalah hasil pemikiran saya ya hehe.
..." Pelangi Hanani 🌹 "...
****
Ranti mengajak Hana pergi ke Perpustakaan Istana, karena Ranti tau Hana sangat menyukai buku.
Ternyata sebelum mereka sampai disana, sudah ada Arga yang tengah membaca begitu fokus, Hana ingin sekali menyapanya namun Ranti dengan cepat menghentikannya.
" Assalamu'alaikum. " Salam Hana pada Arga.
Namun Arga sama sekali tidak menoleh apalagi menjawab salam Hana.
Rantipun menarik Hana untuk menjauh dari Arga.
" Hana jangan ganggu manusia Es batu itu Hana, entar kamu bakalan dapat imbasnya tau Hana. " Ujar Ranti pada Hana.
" Hm, akukan hanya ingin menyapa Ran, tidak lebih." Jawab Hana jujur.
" Menyapa boleh Hana, tapi dengan orang yang tepat bukan dia." Kata Ranti lagi dengan nada sedikit kesal.
" Hm, ya sudahlah Ran, mari kita lanjutkan mencari buku. " Ajak Hana untuk mengalihkan pembicaraan.
Merakapun mencari buku yang ingin mereka baca, sama halnya dengan Arga. Pemuda itu juga tengah mencari buku sebab buku yang tadi dia baca telah selesai.
Akhirnya buku yang dicari Hanapun ketemu namun ketika dia menariknya ada tangan yang bersamaan juga menarik buku itu.
Ya pemilik tangan itu adalah Arga
" Hm Silahkan Tuan. " Ujar Hana yang mengalah pada Arga.
Arga yang mendengar perkataan Hanapun tersenyum miring.
" Tak payah, saye tak butuhpun belas kasihan dari budak macam awak ni, dan satu hal lagi yang perlu awak ingat jangan panggil saye Tuan, sebab saye masih mude lagi. " Ucap Arga dan meninggalkan Hana.
Hana yang mendengar perkataan Argapun hanya bisa terdiam dan menatap kepergian Arga.
Ranti yang melihat Hana tengah menatap Argapun segera menegur Hana.
" Hana sudah jangan Bawak ke hati ucapan manusia es batu itu ya Hana " Kata Ranti dengan senyuman
Hanapun memalingkan pandangannya mengarah ke Ranti.
" Hehe, iya Ranti aku oke je " Jawab Hana
Merekapun mengambil posisi duduk untuk membaca buku yang hendak mereka baca.
Cukup lama mereka membaca hingga terdengarlah suara Adzan Ashar berkumandang.
Merekapun bergegas menuju ke Masjid, suara adzan yang begitu merdu dilanjutkan dengan suara lantunan ayat suci yang dibacakan imam ikut menambah kekhusyukan shalat.
Hana yang mendengar suara itupun dibuat terkesan bahkan terbesik rasa penasaran didalam hatinya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dua putra Raja yang begitu mengagumkan.
Setelah selesai Sholat merekapun keluar dari Masjid. Berpas-pasan dengan Izaz dan Arga
tanpa sengaja Izaz menabrak Hana
Hana yang tertabrakpun rasanya ingin sekali memarahi pemuda yang bukan mahromnya namun berani menyentuhnya
" Ih, awak ni tau tak ape dosanya kalau kite sentuhan dengan yang bukan mahrom kite ha ? ape awak tak takut dosa ke ?
arghhh !!! " Kata Hana dengan kesal namun Hana segera beristighfar
" Astaghfirullah Hana sabar, ampuni hamba ya Allah atas kejadian ini " kata Hana lagi
Izaz yang melihat tingkah Hana sekaligus mendengar perkataan Hanapun tersenyum simpul.
" Maaf saye tak sengaja, sebab saye tak pandang Kat depan tadi " Ucap Izaz dengan nada merendah
Sementara Arga berlalu begitu saja tidak memperdulikan kejadian itu.
" dasar gadis aneh dengan sejuta
keunikan " Batin Arga sambil tersenyum
" Oke saye tak pepun, saye harap lain kali jangan buat benda macam ni lagi " Kata Hana pada Izaz dan berlalu meninggalkannya diikuti oleh Ranti dari belakang
Izaz yang mendengar perkataan Hana tersenyum cukup lebar, ya seperti Izaz semakin terkagum pada Hana
" Masya Allah gadis yang begitu perfect sekali " Ucap Izaz berbicara sendiri
Hana bersama Ranti kembali kerumah Ranti, ditengah perjalanan menuju rumah Ranti.
Hana melihat Arga tengah sibuk dengan seekor burung yang kelihatan terluka
Ingin rasanya Hana membantunya, namun Hana teringat dengan sikap Arga yang begitu dingin akhirnya Hana mengurungkan niatnya dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Ranti.
" Dia memang sangat dingin, namun dibalik itu semua ada banyak kebaikan pada dirinya " batin Hana
Arga masih saja sibuk mengobati burung yang kakinya tengah terluka dengan telaten di memberikan minyak pada kaki burung yang terluka itu.
Setelah selesai Argapun menaruh burung itu disebuah kandang yang cukup luas selepas burung itu sembuh barulah dia melepaskannya ke alam bebas.
Waktupun semakin menggelap, rintikan hujan mulai turun.
Adzan Isyapun berkumandang, Hana dan Ranti tengah sibuk berlari menuju Masjid untuk melaksanakan Sholat berjamaah
Hana merasa sedikit senang berada di Istana sebab semua juga dilakukan dengan berjamaah.
Setelah selesai Sholat merekapun makan bersama diruang makan.
Tiba-tiba saja Gubernur Istana membuka suara untuk memecah keheningan
" Tuan Nazhanul bagaimana perkembangan masalah budak-budak kite ni ? hehe ape tak sebaiknya kite resmikan ? " tanya Gubernur itu alias Ayahnya Kasih
Ya Ayahnya Arga terlanjur menjodohkan Izaz dengan Kasih sebagai rasa terima kasihnya pada Gubernur sewaktu Ayahnya Kasih menolong Ayahnya Arga disebuah pertempuran.
" Hm awak tak payah risaulah pasal tu insya Allah kita akan resmikan bersamaan dengan pelantikan Izaz jadi putra mahkota " Jawab Ayah Arga
Ayahnya Kasih kelihatan begitu senang mendengar perkataan Raja
" Alhamdulillah baiklah saye akan tunggu hal tu " Ujar Ayah Kasih
Entah kenapa mendengar perbincangan itu Arga spontan pergi meninggalkan Ruang makan menuju kearah taman.
Hana yang melihat tingkah Argapun segera menyusulnya
" hm Uncle, Aunty saye permisi nak gune toilet kejap ye " Pamit Hana pada Ayah dan ibu Arga
Ayah dan ibu Argapun mempersilahkannya.
Hana terus mencari keberadaan Arga, di Masjid, dilapangan bahkan juga ke Perpus namun tetap saja Hana tidak menemukannya
" Arga kemana ya ? kenapa aku belum menemukannya " ucap Hana sendiri
Hanapun berjalan menuju Taman ya benar Hana melihat sosok pemuda yang tengah duduk menatap binar kearah sebuah danau.
Pemuda itu ialah Arga.
Hanapun menghampirinya dia tak memperdulikan resikonya, baik itu dia akan mendapat tatapan tajam dari Arga, atau Kata-kata kasar atau bahkan akan diabaikan oleh Arga.
" Assalamu'alaikum, awak oke tak ? " tanya Hana dengan santun pada Arga
Argapun melihat kearah sumber suara
Ya lagi-lagi Argapun tak menjawab salam Hana.
Hana membuka suara lagi walaupun Arga mengabaikannya
" Kalau hati sedang merasa kacau sebaiknya kite ambil wudhu,kite perbanyak dzikir memohon ampunan dan juga ketenangan pada Ilahi dengan penuh keikhlasan, baca Al-Qur'an dengan khusuk Insya Allah hati kite pasti dalam keadaan tenang selepas tu " Ujar Hana
Arga yang mendengar perkataan Hana merasa bahwa itu memang benar adanya
Argapun menatap Hana dengan dalam
Hana tak sadar bahwa Arga tengah menatapnya
" Ya Allah kenape die mengingatkanku pada Jihan, tutur katanya yang begitu lembut begitu mirip dengan tutur kata Jihan " Batin Arga yang masih menatap Hana
Ya Jihan adalah Sahabat Arga yang telah meninggal dunia akibat kecelakaan.
Ayahnya Jihan adalah Gubernur terlebih dahulu di Istana sebelum Ayahnya Kasih
Namun entah siapa yang menaruh fitnah pada Ayahnya Jihan, Ayahnya Jihan dituduh berkhianat dan bukti-bukti telah mengarah pada Ayahnya sehingga Ayah Jihan dipecat dan juga keluarganya diusir dari Istana.
Hanya Arga satu-satunya orang yang percaya bahwa apa yang terjadi pada Ayahnya Jihan adalah fitnah bukan fakta. Karena Arga begitu dekat dengan keluarga Jihan, dia tau benar bagaimana kepribadian Ayahnya Jihan.
Dan Arga masih tetap dalam pencarian bukti bahwa Ayahnya Jihan tidak bersalah.
Hanapun melihat kearah Arga, spontan saja Arga memalingkan pandangannya agar tidak ketahuan oleh Hana.
" saye permisi dulu ye, Assalamu'alaikum " Salam Hana lagi pada Arga
Kali ini Arga tidak menutup mulutnya, diapun membuka suara
" Waalaikumussalam, terimakasih atas nasihatnya " Jawab Arga dengan nada datar
Hanapun mendengar perkataan Arga menjawab salamnya pun tersenyum.
" Iye, same-same " Ucap Hana dan meninggalkan Arga
Arga masih tengah menatap kepergian Hana yang semakin lama semakin jauh
" Kenapa die masih nak bincang dengan diriku selepas aku selalu mengabaikannya,
dasar gadis aneh " Kata Arga dalam kesendiriannya sambil menggelengkan kepalanya
Hanapun kembali kemeja makan ya semuanya telah selesai makan, tinggallah Izaz dan juga Ranti disana,
Hanapun menghampiri mereka.
" Semua dah siap ke ? " tanya Hana
" iye, awak balek lambat sangat Hana awak lepas pegi mane tadi ? tanya Ranti balek
" Oh itu iituuu saye lepas dari toilet ke Perpus kejap nak pulangkan buku yang pinjem petang tadi, ya dari Perpus " Jawab Hana dengan gugup
Hana terpaksa mencari alasan lain karena tidak mungkin rasanya dia menyampaikan apa yang terjadi sebenarnya
" ohiya ke, Jom makanlah biar saye tunggu Hana lepas tu kite balek " kata Ranti pada Hana
Izaz hanya mendengarkan saja perbincangan mereka dan juga membuka suara
" Awak oke tak dengan Istana ni? " tanya Izaz
Hanapun menoleh kearah Izaz yang mempertanyakan hal itu
" Alhamdulillah, saye oke je senang boleh ade kat Istana ni " Jawab Hana dengan senyuman
" Alhamdulillah, ohiye seminggu lagi awak, Ranti, Kasih dan juga Arga bakal daftar sekolah Kat sekolah saye " Ucap Izaz
Hana dan Rantipun menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Izaz
" oh baiklah, Abang dah kelas berape ye ? " tanya Hana dengan sopan
" saye dah nak kelas Dua belas, saye dengan Korang beda due tahun je " jawab Izaz dengan senyuman
Hanapun paham dan mengerti berapa usia Izaz sekarang
Selepas makan merekapun beranjak beranjak pergi ke rumah
Izazpun langsung memberi tawaran bermain bass ball besok pagi kepada Hana dan Ranti
" Besok pagi nak ke main Bass Ball Kat lapangan sane ? " tanya Izaz
Hana dan Rantipun menjawab
" Abang ajak kite orang ke ? " mereka bertanya kembali
Izazpun tertawa mendengar pertanyaan mereka bagaimana bisa pertanyaan itu keluar sementara yang berada diruangan tu hanya ada mereka bertiga
" hahaha, amboy Korang ni ye comelnye,
iyelah Abang ajak koranglah siape lagi kite bertige je yang ada Kat sini " Jawab Izaz dengan tawa
Hana dan Rantipun ikut tertawa atas pertanyaan mereka tadi
" Boleh bang, kite bertige je main ? " tanya Ranti
" Tak, nanti Abang ajak Arga, Kasih dan teman Abang yang lain, nak ke ? " tanya Izaz balik
Hana hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda dia mau.
" Baiklah Bang kami nak ikut juge, pukul berapa nak mulai ? " kata Ranti
Izazpun senang mereka mau ikut bermain
" pukul sembilan ye, jangan sampai telat tau " jawab Izaz
" Baiklah, sampai jumpe esok Bang Izaz" Ucap Ranti
" iye sampai jumpe esok, pergilah rehat biar esok fresh dan semangat nak main hehe " kata Izaz pada Hana dan Ranti
" Baiklah Bang , kite permisi balik dulu ye
Assalamu'alaikum " Ujar Hana sebagai salam pamit
" Iye, Waalaikumussalam " Jawab Izaz dengan senyuman
Hana dan Rantipun pergi menuju rumahnya
tiba-tiba saja Hana teringat dengan Sahabatnya Sanju rasa rindupun mulai menyelimuti, Segera saja Hana menghubungi Sanju via telepon.
Tuutt...tuuuttt " suara handphone
Sanjupun meraih Handphonenya dan melihat bahwa ada sebuah panggilan dari sosok yang paling dia rindukan.
Senyum manis pun timbul diwajahnya dan Sanju mengangkat Telpon dari Hana
" Hana aku rindu sekali denganmu, apa kabar Hana? apakah di Malay kau bahagia ?
gimana disana kau memiliki banyak teman Hana ? " pertanyaan Sanju terlontar begitu saja
Hanapun tertawa mendengar semua pertanyaan konyol Sanju sahabatnya itu
" Assalamu'alaikum dulu Sanju kamu ini kebiasaan " kata Hana
Sanjupun tertawa melihat tingkahnya
" Waalaikumussalam hehe maf Hana habisnya aku kelepasan, rindu banget tau sama kamu " Jawab Sanju dengan nada memelas
" hehe yaudah kalau gitu mari kita bincangkan banyak hal malam ini, aku juga sangat merindukan tingkah bodohmu Sanju hehe " Kata Hana pada Sanju
" Iya dong akukan emang ngangenin hehe " ucap Sanju dengan begitu pedenya
Hanapun tertawa mendengar perkataan sahabatnya itu
" Alhamdulillah aku sehat Sanju, disini juga menyenangkan dan aku juga memiliki teman kok disini, jadi kau tidak perlu cemas ya " Kata Hana pada Sanju
" Alhamdulillah baguslah kalau sahabatku yang satu itu baik-baik saja disana " Jawab Sanju
" Iya San, dan dirimu apa kabar ? bagaimana hasil kelulusan Mata Uli, apakah kau lulus Sanju " Tanya Hana pada Sanju
" Alhamdulillah Hana sahabatmu ini baik-baik saja dan kau tau Hana aku juga lulus di Mata Uli lebih kurang sebulan lagi aku akan ikut tes fisik doain aku lulus ya Hana " Ucap Sanju dengan begitu gembira
Tetiba saja Hana teringat dengan Anugrah
apakah Anugrah juga menyambung sekolah di Mata Uli lagi
"Alhamdulillah, pasti Sanju doaku selalu menyertaimu aku turut senang dengan kabar baik ini hehe " Kata Hana dengan tawanya
" iya Hana, dan kau tau Hana ada hal penting lagi yang harus kau dengar Hana " Kata Sanju yang membuat Hana penasaran
" Hal penting apa Sanju? " tanya Hana
Ya benar saja perkataan Sanju membuat Hana penasaran
" Hm, apa ya ? " tanya Sanju balik
" Sanju aku serius bertanya " kata Hana
" hehe, hal pentingnya adalah, ialah Anugrah juga melanjut ke Mata Uli Hana hehe " Jawab Sanju dengan tawanya
Hana yang mendengar perkataan Sanju tak dapat memungkiri bahwa hatinya begitu senang mendengar kabar itu sebab itu berarti bingkisan Hana akan sampai pada Anugrah
" Alhamdulillah, aku ikut senang dengan kabar ini senantiasa kalian berdua lulus ya ketahap selanjutnya " Kata Hana dengan nada lembut
Sanjupun mulai mencoba menggoda Hana
" iya Hana, entar aku bakalan dekat terus ni sama Anugrah, kamu jangan cemburu ya Hana hehe " Goda Sanju pada Hana
" hm Sanju jangan mulai deh, aku itu ga ada apa-apa sama Anugrah Sanju " kata Hana agar Sanju berhenti menggodanya
" hm iya ya, masa sih lihat ya Anugrah Ngasih gelang berharganya dan Hana ngasih bolpoint kesayangannya, wah romantis sekali kalian berdu uhhh " Ucap Sanju untuk menggoda Hana lagi
" Sanju stoped, udah ah kamu nyebelin banget sih akukan cuma mau membalas pemberian dia denga baik Sanju " Kata Hana dengan kesal
" Haha, iyaiya deh aku ga goda lagi, Insya Allah entar kalau aku ketemu Anugrah di tes fisik aku bakalan kasihin kedia bingkisan kamu Han, kamu mau titip salam juga boleh " Ujar Sanju pada Hana
" hm terima kasih Sanju, baiklah aku titip salam ke Anugrah ya San kalau kamu ketemu dia disana " Kata Hana pada Sanju
" Sama-sama Hana, baik aku bakalan sampein salam kamu kok " ucap Sanju pada Hana
" Alhamdulillah, San sudah larut malam ni
mari kita beristirahat Sanju kita sambung dilain waktu ya, see you Sanju sahabat terbaikku Assalamu'alaikum " Kata Hana
" iya Hana, kite sambung dilain waktu ya see you too Hana sahabat Sholihahku, Waalaikumussalam Hana " Jawab Sanju dan menutup telponnya
Merekapun merebahkan tubuhnya ditempat masing-masing.
Hana berada di Malaysia dan Sanju berada di Indonesia.
Dua Sahabat yang begitu dekat layaknya saudara.
Saling melepas rindu walau hanya via telepon itu rasanya sudah cukup melegakan untuk mereka. Saling mendoakan satu sama lain adalah cara terbaik penyampaian rindu yang mereka lakukan.
Sevimli, masih dalam suasana Idul Adha
Mohon maaf lahir dan batin ya 😁
maaf kalau masih banyak terdapat typo dicerita aku
@andinidalimunthe__
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Rezhazulfa
novelnya di promosikan thor biar makin banyak yang baca
mampir punyaku juga ya mari berbagi dengan ikhlas BATAS CINTA
2020-08-02
1
ziza
keren Thor semangat terus 🤩 jangan lupa feedback ke cerita perdana aku ya "13 Maret" kutunggu kedatangan nya terimakasih
2020-08-01
1