" Jika sudah ditakdirkan untuk bertemu
maka sebesar apapun badai menerpa
takkan menjadi pemandu untuk menyerah begitu mudah untuk tidak bertemu."
****
Dua Minggu telah berlalu.
Tibalah hari yang menegangkan untuk kelas sembilan, ya mereka akan melaksanakan Ujian Nasional.
Entah kenapa semakin dekat harinya Hana untuk berangkat ke Malaysia semakin pula hati Hana tak siap untuk melangkah.
Mungkin ini untuk pertama kalinya diri Hana akan pergi jauh dari keluarganya bahkan untuk waktu yang cukup lama.
Di sekolah Hana
Ujian Nasional dihari pertama adalah Mata Pelajaran Matematika, ya pasti membuat otak harus berpikir keras, bahkan bisa membuat otak pusing tujuh keliling.
" Baik Anak-anak waktu Ujian tersisa tujuh menit lagi ya " Ucap Pengawas diruang Ujian Hana.
Semua peserta Ujian yang mendengar perkataan Pengawaspun sedikit panik.
" Aduh, mati aku kertas jawabanku masih banyak kosong lagi." Ucap Raisa sigadis sombong.
Raisapun mencoba melirikkan matanya
ke arah lembar jawaban Bara untuk mendapatkan jawaban.
" Wey sa, kamu kenapa ngelirik-ngelirik kearah aku, ga jelas banget kamu ? " tanya Bara yang memperhatikan tingkah Raisa.
" Apaan sih Bar, ga ah aku ga ngelirik kamunya aja yang kepedean." Alibi Raisa dan memalingkan matanya kearah lain.
" haha, mau nyontek aja sok jual mahal kamu sa." Jawab Bara dengan tawanya.
Sementara Hana dia tetap tenang mengerjakan Ujiannya.
" Alhamdulillah akhirnya semuanya sudah terisi, dan untuk hasilnya aku tawakkalkan kepadaMu ya Allah. " Ujar Hana.
" Baik Anak-anak waktu Ujian selesai, ibu akan panggil nama kalian satu-persatu sesuai urutan untuk mengumpulkan lembar Jawaban kalian.
Satu persatu nama peserta Ujianpun telah selesai dipanggil dan selesai itu siswa-siswi dipersilahkan untuk pulang.
" Han kamu jadi ya lanjut Sekolah ke Malaysia ? " tanya Sanju pada Hana.
" Iya San, keputusan aku sudah bulat dan menurut aku itu adalah yang terbaik San. " jawab Hana dengan jujur.
" Hm iya deh Han, tapi ya kita bakal ga ketemu lagi dong Han, sedih tau Han. " Ucap Sanju dengan nada lemas.
" Insya Allah jika Allah izinkan bertemu pasti kita ketemu kok tenang aja San. " jawab Hana
" Iya Han, semoga saja ya. " ucap Sanju.
" ohiya San, kamu lanjut kemana jadinya ke Pekan Baru ya ? tanya Hana.
" Ga jadi deh Han, soalnya sewaktu kita Study Banding ke Mata Uli entah kenapa hatiku seperti jatuh hati pada sekolah itu." Ungkap Sanju dengan senyuman.
" Wah jadi kamu mau lanjut kesana ya San
bagus deh good luck Sanju. " Ucap Hana pada Sanju.
" Makasih Hana, doain ya aku lulus. " Pinta Sanju pada Hana.
" Insya Allah kamu harus usaha sebisa mungkin dan Tawakkalkan pada Allah " Jawab Hana.
" Insya Allah Han, eh tapi kalau aku lanjut disana aku bakal ketemu Anugrah dong hahaha." Ucap Sanju untuk menggoda Hana.
" loh jadi kok ketemu dia emang kenapa Sanju ?? " Tanya Hana dengan polos.
Sanjupun menarik nafasnya mendengar perkataan Hana yang tidak mengerti maksudnya.
" Ya tidak apa-apa sih, tapi kamu entar ga bakalan cemburukan ? " tanya Sanju.
Hana yang mendengar perkataan Sanju tidak dapat menahan tawanya.
" Haha, kamu kenapa sih San, ya ga bakalanlah aku cemburu itukan ga hak aku " jawab Hana.
" Hm, masa sih iya. " Ucap Sanju.
" Iya Sanju sahabat aku paling baik. " Jawab Hana pada Sanju.
Tetiba saja Raisa the geng datang menghampiri Hana dan Sanju.
" Hallo manusia-manusia udik, gimana ujian kalian lancar ga ?? Pasti galah ya secarakan kalian itukan udah udik bodoh lagi benar ga teman-teman ?? " Ucap Raisa dengan sombong.
" Haha bener banget Sa. " Jawab Prisil teman Raisa
Sanjupun tak dapat menahan diri lagi dan angkat suara.
"Oh Hallo Boneka Anabel, Sepertinya kamu itu ga ngaca ya ? Coba deh aku tanya yang dapat Juara Umum siapa ya ?? Yang sering menjuari olimpiade siapa ya ?? Yang sering jadi perwakilan Sekolah kita siapa ya ?? Dan kemarin yang diwakilkan buat jadi juru bicara sekolah kita di SMA N 1 plus Mata Uli siapa ha ?? " tanya Sanju dengan nada sedikit menyindir.
Raisapun terdiam karena jawaban dari semua pertanyaan itu adalah Hana.
" Kenapa diam ?? Kok ga jawab sih ? " Tanya Sanju dengan sedikit tertawa.
" Jawabannya Hanakan, makanya kamu itu diamkan Sa. Udahlah Sa punya malu sedikit kenapa jadi manusia, yang pantas dikatain bodoh itu kamu dan geng kamu tu, nilai ulangan aja sering dapat 50 kebawah, Haha malu-maluin keluarga aja. " Ucap Sanju untuk mempermalukan Raisa.
Hana yang mendengar perkataan Sanjupun segera menghentikan Sanju agar tidak membalas Raisa lagi.
" Sanju sudah San, ayok kita pergi dari sini Sanju. " Ajak Hana untuk menghentikan perdebatan itu.
Raisa tidak tinggal diam dan diapun membalas perkataan Sanju dengan wacana yang berbeda.
" Hahaha ohiya Hana udik, katanya kamu mau ke Malaysia ya ?? Ngapain ya? Oh kamu,
kamu mau jadi TKI ya " Tanya Raisa dengan tawanya.
Sanju mendengar perkataan Raisa itupun langsung ingin sekali menarik mulut lantam Raisa, namun dengan sigap Hana menghalangi Sanju.
" Alhamdulillah iya Sa aku emang bakal ke Malaysia, tapi bukan untuk menjadi TKI melainkan melanjutkan pendidikanku disana." jawab Hana dengan santai.
Raisa yang mendengar perkataan Hanapun tertawa.
" Haha, aduh Hana udik kamu lagi mimpi ya ? kamu mau sekolah disana, mau dapat biaya darimana orang miskin seperti kamu sekolah disana." Ucap Raisa meremehkan Hana
Sanjupun tidak bisa menahan lagi dirinya untuk tidak bicara
" Hey, boneka Anabel, kamu perlu tau ya Hana itu punya Paman yang tinggal di Malaysia bahkan Tinggalnya juga diwilayah Istana dan Hana akan tinggal bersama Pamannya disana. " Ujar Sanju dengan senyuman.
Raisa dan gengnya mendengar perkataan Sanjupun dibuat kala tekak oleh Sanju dan segera meninggalkan Mereka.
" Bodoh amatlah, ayok guys kita pergi entar ketularan Udik plus kampungan lagi kita iyyuuu. " Ajak Raisa pada teman-temannya.
" iya ni Sa, kuy da da da manusia-manusia udik dan kampung." jawab Prisil salah satu teman Raisa.
Raisa dan gengnyapun pergi meninggalkan Hana dan Sanju.
" Haha, lihat Han mereka aku buat diamkan Han. " Ucap Sanju.
" Sanju udah ah, capek tau ngeladenin model kelas gagal gitu, nambah dosa aja lebih baik kita doain Mereka aja ya San." Kata Hana dengan sedikit tertawa.
" Hahah udah mulai ngeledek kamu ya Han,
tapi bagus Han harus sering-sering biar Raisa ga berani lagi sama kamu. " Ujar Sanju pada Hana.
" Eh iya San, kamu udah daftar ke SMA Mata Uli itu ? " tanya Hana.
" Udah Han, dua hari yang lalu bahkan berkas aku juga udah dikirim melalui online dan kalau emang rezeki aku lulus tahap pertama insya Allah sebulan dari situ aku bakal tes tahap dua ya tes fisik gitulah Han penentuan terakhir buat kelulusan. " Jawab Sanju pada Hana.
Hana mendengar perkataan Sanjupun berharap agar sahabatnya itu lulus seleksi baik tahap satu ataupun dua.
Tiba-tiba saja Hana teringat pada Anugrah
" Hm entar Sanju bakal ketemu Anugrah ga sih disana, kalau ketemu aku pengen nitipin bolpoint ini ke Sanju supaya Sanju ngasihin ke Anugrah. " Batin Hana.
Namun dengan cepat Hana tersadar yang dia pikirkan itu tidak sepantasnya dia pikirkan.
" Astaghfirullah Hana stop untuk memikirkan Anugrah Hana. " gumam Hana dalam Hati.
Sanju melihat Hana seperti orang bingung seperti itupun menegur Hana.
" Han, kamu kenapa ? " Tanya Sanju.
" Eh tiii daaak San, tidak apa-apa kok. " ucap Hana untuk menghindar.
" Oh tunggu kamu pasti teringat Mr.Mendrofakan haha." Tanya Sanju dengan tawanya.
" Ha ?? tiii daaak , tidak San kamu apaan sih aku sama sekali tidak memikirkan dia kok. " Jawab Hana dengan gugup.
" Hm yakin ?? masa sih." Ucap Sanju sambil menyenggol bahu Hana.
"Hm, iya deh aku jujur, aku cuma mikir kalau entar kamu lulus disana terus ketemu Anugrah aku nitip bolpoint kesayangan aku ini sama kamu biar kamu kasihin ke Anugrah gitu doang. " Jujur Hana pada Sanju.
" Uluh, sweetnya sahabat aku ini. Anugrah kasih gelang kesayangannya dan Hana ngasih bolpoint kesayangannya juga
Masya Allah kalian itu cocok tau ga. " Ujar Sanju pada Hana.
Hana yang mendengar perkataan Sanjupun langsung menepuk jidat Sanju.
" Hana !! suka benget sih nimpuk kepala aku. " Ucap Sanju.
" Kamu sih ngomongnya suka ngelantur ga ada benarnya, namanya juga kita kalau dikasih barang terbaik oleh seseorang untuk kita ya harus kita balas dengan yang sesuaikan Sanju. " Ucap Hana untuk menyakinkan Sanju agar tidak memikirkan yang aneh-aneh tentangnya.
#####
" تاحد وا تحا بو ا "
" Dan saling memberi hadiahlah kalian
agar kalian saling mencintai ."
Setelah mereka selesai berdebat merekapun pulang kerumah masing-masing.
" Dari sekian banyak perjalanan dan garis takdir kehidupan, dan sekian banyaknya pula episodenya kita tak pernah tau discane manakah yang akan membuat kita dapat mencapai pencapaian hidup yang sesuai dengan tuntutan Allah. "
Ditengah perjalanan pulang Hana memilih untuk singgah disawah untuk menghabiskan waktunya disana, karena sebentar lagi dia akan pergi jauh dan tidak akan bertemu dengan pemandangan di sawahnya dalam jangka waktu yang lama.
Sawah yang hijau merunduk kebawah dikala buahnya sudah berisi, diberi sedikit jalan untuk orang yang melewat.
Aliran air yang mengalir ditata sedemikian rupa, dilengkapi dengan alat untuk pengusir burung.
Sungai yang airnya mengalir dengan jernih dilengkapi Pancur bambu berukuran mini menambah daya tarik penorama persawahan.
Kicauan burung ikut serta menambah kesan terindah disana.
Hanapun berlari menuju sungai dan akhirnya bertemu dengan sang adik
" Rahmet !! " Panggil Hana.
Rahmetpun menoleh kearah yang memanggil dirinya.
" Kak Hana, kakak kok kesini bukannya pulang kak ? " tanya Rahmet pada Hana.
Hanapun menghampiri Adiknya yang berada ditengah sungai.
" Kakak cuma rindu suasana disini dik, sebentar lagikan kakak ga bakal bisa ngerasain lagi gimana nanam bibit, ngusir burung dengan alatnya yang begitu ribut hehe, atau bahkan ga bakalan bisa durung bareng kamu lagi Met. " Ujar Hana dengan sedikit air mata.
Rahmet yang melihat Kakaknya seperti itupun langsung beranjak menghampiri kakaknya
" Kak Hana, kakak yakin mau pergi ?
Kakak yakin bakalan ninggalin Rahmet ?
Ibu ? Sama Bapak kak ? " tanya Rahmet pada Hana
Hanapun mengusap air matanya.
" hm Insya Allah Met, kakak bakal tetap pergi ke Malaysia. Kakak juga ga mau pisah dari kalian tapi ada hal penting yang harus kakak selesaikan disana met, kamu percaya ya sama kakak, setelah semuanya selesai kakak pasti balik kok kesini ya " Jawab Hana dengan lembut
Rahmet yang mendengar perkataan kakaknyapun hanya bisa tersenyum dan berkata
" hm, Rahmet tidak tau kak, sebenarnya apa yang kakak maksud hal penting itu, tapi Rahmet yakin kakak pasti tau mana yang terbaik untuk kakak, dan insya Allah Rahmet akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kakak dan kakak harus janji selalu memberi kabar kami setelah kakak disana " Ucap Rahmet pada Hana
" maaf met untuk saat ini kakak belum bisa ngasih tau tapi bila tiba waktunya kamu akan tau nantinya.Terima kasih ya udah jadi adik kakak yang baik ya met, jaga Ibu sama Bapak ya Met selama kakak ga disini " kata Hana pada Rahmet
" Pasti kak, mari kita balik kak udah mau waktunya Dzuhur " Ajak Rahmet
Hana sebenarnya masih mau berada disawah oleh sebab itu dia meminta adiknya untuk terlebih dahulu pulang
" Hm kamu sama Bapak pulang aja Luan dik, kakak masih mau disini dan kakak akan sholat dipondok nantinya " Jawab Hana pada Rahmet
" Oh gitu kak, Yaudah Rahmet tinggal ya kak
Assalamu'alaikum kak " Salam Rahmet meninggalkan Hana
" Waalaikumussalam met " Jawab Hana
Beberapa menit kemudian terdengarlah suara indah adzan berkumandang Hanapun bergegas kepondok untuk melaksanakan Sholat Dzuhur dengan menggunakan mukena yang ada di tasnya
"Assalamu'alaikum warahmatullahi " Salam Tasyahud akhir Hana yang menandakan sholatnya telah selesai
Dan gerimispun telah menghampiri namun tak berlangsung lama yang membuat terjadinya pembiasaan matahari
Sang keindahan semupun muncul ya apalagi kalau bukan pelangi
Hana yang melihat pelangi itupun bersyukur akan kuasa Allah yang mengizinkannya melihat pemandangan itu ingin rasanya Hana mengabadikan momen pelangi itu tapi apalah daya Hana hanya mempunyai handphone tulalit yang hanya bisa digunakan untuk menghubungi jarak jauh saja tidak dengan merekam atau untuk berpose ria
" ingin sekali aku menjadi pelangi yang semua warnanya terdapat kesejukan bila memandangnya, selalu dinantikan kehadirannya, bahkan datang membawa ketenangan dan pergi tidak dengan meninggalkan jejak yang membuat orang terluka " Batin Hana
" Sawah, sungai, ikan,pelangi kalian semua aku bakalan rindu kalian nantinya " Teriak Hana pada benda mati itu
" aku tidak tau ditempat baruku nanti akankah aku bisa menemukan kalian dengan versi lain disana ?? entahlah aku tidak tau rasanya berat sekali bagiku " Ucap Hana melemah
Seperti orang kehilangan akal, berbicara sendiri, teriak sendiri dan juga tertawa sendiri
Ya itulah yang dilakukan Hana
" Anugrah, Grah tenyata hatiku tidak bisa berbohong kalau aku merindukanmu grah!!
rindu bertengkar denganmu, rindu ledekin kamu Grah " Ucap Hana dengan dirinya sendiri
" disana kamu rindu aku ga sih Grah ??
kamu tau Grah gelang yang kamu kasih sama aku telah melekat ditanganku sejak aku berada dibus sewaktu mau meninggalkan sekolahmu Grah " Ucap Hana lagi dalam kesendiriannya
Namun Hanapun tersadar apa yang dia rasakan sudah terlalu jauh dari haluan, ya entahlah Hana juga tidak tau bagaimana keadaan hatinya pada Anugrah.
" Astaghfirullah Hana, ya Allah ampunilah dosa hambaMu yang telah memikirkan dia yang tidak halal untuk hamba ya Allah " Pinta Hana dalam kesadarannya
Waktupun semakin larut,sudah semakin gelap Hana masih saja menatap langit dikala itu senjapun hadir
" Seperti senja hadirnya seperti kilat, pertemuannya begitu sangat singkat,
namun meninggalkan beribu cerita " Batin Hana
" Ya seperti pertemuan singkatku dengan dirimu Anugrah Pota Mendrofa yang meninggalkan beribu makna dan cerita
senantiasa Allah pertemukan kita kembali diwaktu yang tepat Grah, dan aku akan selalu mendoakanmu agar hidayah selalu berpihak padamu Grah " Ucap Hana
Karena waktu sudah semakin gelap Hanapun memutuskan untuk pulang, ditengah perjalanan dia bertemu Rahmet yang sebenarnya ingin menjemput Hana
" Kakak kenapa lama sekali pulangnya, ibu khawatir sama kakak makanya Rahmet mau jemput kakak, eh taunya kita ketemu dijalan
ayok kak buruan kita pulang " Ajak Rahmet pada Hana
" Iya met, kakak hanya ingin berlama-lama saja disana didetik-detik terakhir kakak sebelum pergi ke Malaysia " Jawab Hana dengan jujur
" Ya sudah kak, mari kita pulang kakak masih ada jadwal ujian dua hari lagi yok kakak harus banyak belajar dan istirahat secukupnya kak " Ucap Rahmet seperti layaknya orang dewasa
" hehehe iya adikku tersayang " Ucap Hana sambil mengelus kepalanya
Merekapun pulang kerumah bersama dengan sepeda mereka masing-masing
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments