Part 17 Tak Seburuk Perkiraan

" Jangan terlalu cepat menilai bahwa yang putih, sudah pasti bersih. Karena akan ada saatnya kain putih itu kotor tertempeli noda disekitarnya, begitu juga dengan manusia, tak sepenuhnya seseorang itu dipenuhi keburukan. Pasti ada sisi kebaikan pada dirinya walau hanya secuil."

....." Pelangi Hanani 🌹".....

Hari kedua masuk sekolah, istirahat pertama telah tiba. Hana memilih untuk pergi ke Masjid melaksanakan Dhuha diikuti oleh Ranti. Hal yang sama juga dilakukan oleh Abang beradik itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Izaz dan Arga.

Seusai Dhuha mereka memutuskan untuk ke Kantin, waktu istirahat tersisa delapan menit lagi itu cukup untuk mereka jajan sebentar.

Tiba-tiba saja terdengarlah suara siswi yang seperti sedang memarahi seseorang, merekapun bergegas kearah keributan, kejadiannya ialah Kasih, tanpa sengaja menabrak seorang siswi yang membawa segelas jus dan akhirnya jus siswi itu, tertumpah dan terkena ke seragamnya Kasih.

" You tu ye, kalau jalan tu gune mata elok-elok paham tak !!! " Teriak Kasih.

" Hm iye Kak, saye minta maaf sangat-sangat, saye tak sengaja tadi kak sebab kakak datang tiba-tiba Kat sini. " Ucap siswi itu.

" You ni ya, kalau dah salah tu jangan nak banyak cakap lagi, oh in now biar aku bagi you pelajaran pasal ni." Ujar Kasih dengan tatapan sinis.

Kasihpun mengambil segelas jus tomat untuk dia tumpahkan ke Siswi itu.

Ketika Kasih hendak menumpahkannya ke baju Siswi, itu tiba-tiba saja ada tangan yang mengahalangi tangannya Kasih, tangan itu adalah tangan Hana.

" Ape awak ni Kasih !! Bukankah dia dah cakap minta maaf Kat awak sebab dia tak sengajapun ?? Kenapa awak ni nak balas hal yang sama kat dia." Kata Hana pada Kasih.

Kasih yang tangannya dihadang oleh Hana menghempaskan kasar tangannya dari Hana.

" Lepaskan !! Dasar budak Kampung !! Beraninya kau letak tangan miskinmu itu kat tanganku " Ucap Kasih dengan emosi.

" Awak boleh hina saye, sampe awak puas tapi tak payahlah awak nak buat jahat kat die Kasih, awakkan ada loker kat sane mesti ada seragam ganti, boleh awak gune tu tak payah ribut macam ni." Titah Hana pada.

Kasihpun tak terima dinasehati Hana, dia mendorong kencang tubuh Hana.

" Boleh diam tak !! Kenapa pula you yang nak membebel ha ? " Ujar Kasih dan mendorong Hana.

Hana yang didorongpun terjatu.

" Rasain !! Ini sebab you sibuk nak ikut campur urusan aku." Kata Kasih kemudian berlalu meninggalkan Kantin.

Izaz yang melihat Hana terjatuh menyodorkan tangannya kepada Hana.

Namun Hana langsung saja menolak dan memilih tangan Ranti yang membantunya untuk berdiri.

" Sakit ke Han ? tanya Ranti.

Hana akhirnya tertawa kecil.

" Apelah awak ni Ran ! Tak delah benda kecik macam ni je aku rasa nak sakit, eh tolonglah aku ni Hana tau !! Cewek strong hehe!! Kata Hana dengan bangga pada Ranti.

" Hm betul ke awak oke je Hana ? Tanya Izaz.

" Iye bang Izaz, tak Payah risaulah Hana ni bukan budak Kecik lagi dah besarpun hehe." Jawab Hana.

" Ish benda kecik macam tu takkanlah pula buat dia sampai terluka parah, apelah Korang ni lebay sangat !! Batin Arga tengah menatap sinis Hana.

"Jomlah kita balik kat kelas, dah mau habis dah waktu istirahat." Ajak Hana.

" Hm, Jomlah !! Jawab Ranti.

Mereka kembali ke Kelas melanjutkan proses belajarnya.

Beberapa jam berlalu masuklah waktu dzuhur, namun disebabkan Muadzin yang dijadwalkan adzan hari ini tidak hadir sekolah, izin sakit akhirnya, dari pada tidak ada yang Adzan Argapun meraih mic untuk mengumandangkan adzan.

" Eh Aqbal sakit wey jadi siapa ni yang nak sedia gantikan die buat Adzan." Ucap salah satu siswa sesi bagian Masjid.

" Awaklah !! siape lagi. " Jawab temannya.

" Janganlah aku, asik-asik aku je, muaklah Korang dengarnye. " Jawabnya.

Merakapun saling berdebat menyuruh satu sama lain, Arga yang melihat merekapun langsung meraih mic dan mengumandangkan Adzan.

" Ha amboy Korang ni, ape-ape jelah." Kata Arga dan segera mengumandangkan Adzan.

 

Allahu Akbar Allahu Akbar.........

Allahu Akbar Allahu Akbar........

 

Semua terpanah oleh suara merdu Arga terutama kaum wanita.

" Masya Allah cantiknya suara kawan ni, Wajah pun Kacak sangat siape die ni ya. " Ujar Siswa yang berdebat tadi.

" Masya Allah suara siape ni ? aku baru dengar kali ni sebelum-sebelumnya tak pernahpun semerdu ini." Kata Siswi itu yang terdengar oleh Hana dan Ranti.

" Haduh pasti si Es batu lagi tebar pesona ni !! Jujur Ranti.

" Eh itu Suara siswa kelas sepuluh, Aqbal tak dapat hadir sakit die, sebab tulah budak tu yang Adzan. " Jawab Siswi lainnya.

" Hm dengar tu Ranti !! Tak boleh sudzon Kat orang lain !! " Ujar Hana.

Rantipun tertawa dan mengangkat tangannya membentuk dua jari.

" hehe Fix, akukan ga tau Han." Jawab Ranti.

" Sudahlah mati kita Sholat !! Ajak Hana.

Sholat Dzuhur berjamaah telah berlangsung, diimami oleh Izaz pula karena hari ini memang jadwalnya.

Setelah selesai Sholat, dan istirahat semuanya dikumpulkan kembali ke kelas masing-masing. Untuk melanjutkan proses belajar karena ada satu mata pelajaran yang tersisa.

Tak terasa dua jam telah berlalu, tepat pukul lima belas lewat empat lima bel pun telah berbunyi. Menandakan waktunya proses belajar mengajar telah selesai dan diperkenankan untuk pulang kerumah.

Tetttt.......

bunyi bel

Bel panjang sebagai penutup diakhir pelajaran membuat semuanya berteriak senang.

 

" Yeeeyyyyy.......... Balek juga." Ucap salah satu siswa dikelas Hana.

" Alhamdulillah akhirnya kita pulang juga Hana. " Kata Ranti tampak senang.

 

Begitu juga dengan Kasih dia tampak senang untuk bergegas Pulang.

 

" Dah pukul segini dah, sempat lagi ke tak ni kalau aku datang Kat rumah Atok." Ucap Arga pelan melirik jam tangannya.

 

" Baiklah anak-anak sudah masanye pembelajaran selesai silahkan diakhiri Ketua !! Perintah Guru mereka.

" Istainkumm...!!! ( berdiri ).

" Sallim !!! ( berikan Salam ).

" Assalamu'alaikum Warahmatullahi Cikgu, Syukron atas Ilmunya Cikgu. " Ucap mereka serentak.

" Waalaikumussalam sama-sama Nak, silahkan balek kerumah masing-masing " Jawab guru itu dan berlalu meninggalkan kelas.

Hana, Ranti , dan Kasih ikut pulang bersama Izaz sementara Arga pulang sendiri menggunakan motor sportnya.

Mereka awalnya pulang beruntun dijalan Mobil Izaz dibelakang, dan Motor Arga depan namun ditengah perjalanan Arga berbelok ke arah Kanan, hal itu membuat Hana penasaran dengan apa yang akan dilakukan Arga.

Hana mencari alasan untuk pergi ke Toilet disekitar sini, dan akan pulang menggunakan jasa Taxi online.

" Bang Izaz Hana berhenti disini bang Hana mau ke Tandas bang !! " Kata Hana.

Izazpun memberhentikan mobilnya.

" Baiklah Hana, segera kami tunggu Kat sini. " Jawab Izaz.

" Tak payah tunggulah Bang Izaz, Hana balek gune Taxi je nanti." Alasan Hana.

" Tapiii Hana takkk" ucapan Izaz terpotong oleh Kasih.

" Dahlah Bang Zaz, kalau dia cakap tak nak kita tunggu tak payahlah paksa die!! Kata Kasih.

" Ha' a betul kata Kasih Bang." Susul Hana.

" hm aku ikut dengan Kaulah Han kalau macam ni " Ujar Ranti.

" Eh eh tak payah Ranti, awak balek je dengan Bang Izaz dan Kasih oke." Pinta Hana karena jikalau Ranti ikut bisa-bisa semuanya kacau pikir Hana.

" Baiklah Hana, jaga diri elok-elok tau !! " Ucap Izaz.

" Siap Bang Assalamu'alaikum." Kata Hana berlari meninggalkan mereka.

" Ish budak tu Waalaikumussalam " Jawab Izaz melajukan mobilnya.

Hanapun berlari mengejar motor Arga, cukup kencang Hana berlari dan pada akhirnya, dia menemukan Motor Arga terpakir disalah satu rumah yang pernah mereka datangin untuk pembagian sembako.

Hana mengatur nafasnya sejenak yang tidak beraturan sebab berlari tadinya, Hana mencoba mengintip dari jendela, dan terlihatlah Arga sedang berbicara dengan Seorang kakek tua yang Lansia, disebelahnya ada seorang gadis sepertinya cucunya.

" Afnan kena rutin kasih Atok obat yang akak beli Kat Optik kemarin tu tau!! Kena jaga atok elok-elok !! Biar atok cepat sembuh. " Kata Arga pada gadis yang bernama Afnan itu.

Afnan tampak tersenyum mendengar perkataan Arga, yang begitu mencemaskan Atoknya yang bahkan, tak ada hubungan apapun dengan Arga.

" Baiklah Abang, Afnan selalu buat ape je yang Abang kate. " Jawab Afnan.

" Bagus kalau macam tu, nah ambek ni akak beli tadi Kat Sekolah. " ucap Arga memberikan dua bungkus Nasi.

" Wah Makasih banyak ya Bang, Kenapelah Abang Arga ni baik sangat same kite ? Padahal kite bukan siape-siape Abang Arga." Kata Afnan tanpa sadar air matanya terjatuh.

" Kami sangat bersyukur nak dijumpekan, sama orang baik macam awak ni tak seperti Raja yang tak peduli pada rakyatnya itu. " Kata kakek Afnan yang tidak mengetahui, bahwa Arga adalah putra orang yang dia hina barusan.

Ingin rasanya Arga memberitau yang sebenarnya. Namun ini bukan saat yang tepat pikirnya.

" Eh eh ape Afnan, atok ni, Mungkin Ade sesuatu hal yang membuat Raja macam tu tok, untuk Afnan tak delah Abang dah anggap korang saudara abangpun. Tak payahlah nangis macam tu, tengok tu muka bonyok macam tu dah hilang cantiknya." Hibur Arga.

" Hehe tak pelah bang sekali-kali je." Sambung Afnan.

" Dah dah, Abang nak balek dulu dah petang aangat ni, Arga pamit ya tok, Afnan assalamu'alaikum. " Argapun berpamitan pada mereka.

" Hati-hati ya nak Waalaikumussalam." Ucap Atok Afnan.

Hana Terharu melihat peristiwa yang berlangsung dihadapannya.

" Ternyata kau tak Seburuk Perkiraanku Arga, didalam dirimu lah ada sifat sosok pemimpin yang akan selalu dinantikan rakyatnya." Batin Hana dan berlalu dari tempat itu.

Belum sempat pergi Hana bertemu dengan Bapak yang kemarin menegur Arga sewaktu pembagian sembako, karena penasaran Hanapun memberanikan diri untuk bertanya pada Bapak itu.

" Assalamu'alaikum Pak Ci." Salam Hana tengah menghampiri Bapak itu.

" Waalaikumussalam eh bukan ke awak yang bagi sembako dari pihak Istana kemarin. " Tanya Bapak itu.

" Hehe betul Pak ci, boleh tak saye tanya satu pasal pada Pak ci." Kata Hana.

" Oh boleh tanya Pasal Ape ? tanya Bapak itu kembali.

" Eh ini Pak ci kenapa Pak ci bisa kenal Arga ye ? Pertanyaan yang terlontar dari Hana.

Bapak itupun tertawa mendengar pertanyaan Hana.

" Hehe siape yang tak kenal budak tu, kebaikannya kepada kami semua disini, bahkan die selalu tolong kami dari para penjahat dari Penang. " Jawab Bapak Itu jujur.

Hanapun semakin merasa bersalah, karena telah berpikir bahwa dalang dibalik semua ini adalah Arga tapi, ternyata justru Argalah yang mencoba memperbaiki segalanya.

" Ga, aku minta maaf ya telah berpikir buruk sama kamu !! aku pikir kamu dalang dibalik ini semua tapi ternyata aku salah." Batin Hana.

" Oh macam tu, makasih ye Pak atas Infonye Assalamu'alaikum. " Hanapun berpamitan pada Bapak itu.

" Iye nak Sama-sama, Waalaikumussalam. " Jawab Bapak itu.

Hanapun berlalu meninggalkan tempat itu, dan mencoba menghubungi Jasa Taxi online untuk dirinya pulang. Tapi tiba-tiba saja ada tiga penjahat yang mengkompas seorang ibu dan anaknya.

Hana yang melihat kejadian itupun tak bisa tinggal diam Akhirnya dia menghampiri penjahat itu.

" Hei apa dah kalian buat Kat ibu ni ? Tanya Hana dengan berteriak ke para penjahat.

Ketiga penjahat itu menoleh kearah Hana yang berteriak.

" Oh Hallo budak manis sebaiknya kau tak usah ikut campur urusan kite orang !! Pergi sekarang juge !! Ujar Penjahat itu.

" Saye akan pergi setelah Korang tak ganggu Mak ci itu lagi !! Jawab Hana dengan Lantang.

Ketiga penjahat itupun emosi dan menghajar Hana.

" Beraninya kau budak Kecik !! Ucapnya.

Siapa sangka pukulan demi pukulan yang mereka beri pada Hana berhasil Hana tangkis dan kemudian Hana balas dengan pukulannya.

" Maafkan Hana ya Allah Hana terpaksa harus bersentuhan dengan mereka karena keadaan darurat ini ya Allah." Batin Hana.

Arga yang mendengar ada keributan didepan gangpun, langsung saja mendatangi tempat asal keributan itu.

Ya Arga terkejut takkala melihat sosok gadis, yang dia anggap lemah lembut tengah berantam dengan ketiga Penjahat sekaligus.

" Ya Allah Hana memohon pertolongan darimu dan berlindung padamu ya Allah " Pinta Hana pada Sang Ilahi.

Brakkk..... bak bukkk... bukk

Suara Pukulan dan tendangan Hana, yang berhasil mengalahkan tiga penjahat itu berkat pertolongan Allah yang memberinya kesempatan untuk memiliki ilmu bela diri, yang dia pelajari sejak masa Sekolah dasar.

" Alhamdulillah, siape lagi nak lawan ha ?? Tegas Hana pada Penjahat itu.

Ketiga Penjahat itu akhirnya pergi meninggalkan Hana.

" Yeyy Kakak menang, wah Jagonye akak ni bela diri. " Ucap Anak ibu itu.

" Masya Allah kamu hebat sangat nak, terima kasih ya nak. " Kata ibu itu.

Hanapun tersenyum manis pada mereka

" Hehe iya Mak ci same-same, kan sebagai seorang muslim kite ni kenalah tolong menolong yakan Adik manis. " Kata Hana.

" Iye nak maaf ye nak ibu tak boleh balas kebaikan Kamu dengan apa-apa hanya ada ini buat kamu nak. " Kata ibu itu menyodorkan beberapa lembar Ringgit.

Hanapun terkejut dengan sikap ibu itu.

" Eh tak payahlah Mak ci , saye ikhlas dah tolongkan Mak ci karena Allah. " Kata Hana mengembalikan uang itu.

" Masya Allah sentiasa selalu Allah bagi kebahagiaan Kat kamu ye nak !! Tutur ibu itu.

" Allahu aamiin. " Jawab Hana.

" Sekali lagi makasih ya Nak, Mak ci pamit dulu assalamu'alaikum. " Pamit ibu itu.

" Iye Mak Ci hati-hati dik Waalaikumussalam. " Jawab Hana.

Hana terkejut sebab sedari tadi ada sosok pemuda yang memperhatikan dirinya.

Ya, pemuda itu adalah Argasyah Nazhanul Hakim pemuda es batu.

Arga menghampiri Hana dan bertanya sesuatu hal padanya.

" Ekhem jago awak ni kan berkelahi, belajar bela diri Kat Mane ?? Tanya Arga.

Hana tertawa menanggapi pertanyaan Arga

" Haha bela diri ? tanya Hana balik.

" iye, kenapa awak ni ketawa ha ? Takde benda lawakpun. " Kesal Arga.

" Haha, takk delah bela diri !! Saye tadi pukul-pukul je." Kata Hana.

" Iya ke, pukul-pukul macam tu boleh buat penjahat tu takut ?? Kata Arga yang tidak percaya.

" Haha iyeiye saye belajar sejak Sekolah dasar dulu, Ayah saye yang ajar udah ?? Jujur Hana.

" Oh macam tu. " Jawab Arga.

Namun, Arga bingung bagaimana bisa Hana berada disini.

" Eh tunggu kejap, macam boleh awak sampe Kat sini ? " tanya Arga.

" Awak ikuti saye ye ?? sambung Arga.

Hana terdiam bingung harus menjawab apa ? Diapun mencari alasan lain agar Arga tidak curiga padanya.

" Eh perasean !! Saye tadiii saye permisi )

kat tandas tadi lepas tu saye tengoklah ade Makci dan budak tu di ganggu penjahat ye saye tolonglah !! Jawab Hana.

Argapun menanggukkan kepalanya

" Awak pula buat ape Kat sini ha ? Sambung Hana.

Argapun terkejut, sekarang dia yang kebingungan harus menjawab apa.

" Oh itu Saye tadi pergi tempat kawan saye Kat Sini !! Jawab Arga.

Eh tak payah sibuklah tanye saye !! suke hati sayelah nak buat ape Kat sini. " Sambung Arga dengan nada ketusnya.

" Is, saye tanya jelah tak payahlah nak membebel macam tu !! Awak tanye saye tadi saye jawab elokpun !! Awak pula jawab elokpun tak bisa !! Kata Hana dan berlalu meninggalkan Arga.

Arga mengejar Hana untuk memberitau Hana, agar tidak menceritakan hal yang terjadi hari ini di Istana.

" Hana !! teriak Arga.

Hana, Hanaaaaaa !!!! panggil Arga.

Hana tak menoleh sedikitpun dia terus berjalan dengan cepat.

" Hana listen to me !! Kalau awak tak nak dengar cakap saye, saye bakal sentuh tangan awak !! Ancam Arga karena dia tau, itu satu-satunya ancaman yang akan membuat Hana menyerah.

" Apalah cowok es batu ini mau mengancam aku pula. " Kesal Hana dan berbalik ke arah Arga.

" Ape ?? Tanyanya.

Cepatlah jawab !!!! Sambung Hana.

" Hm, saye mohon awak jangan ceritekan pasal yang baru terjadi ni Kat Istana !! Titah Arga.

Hanapun bingung kenapa Arga menyuruhnya untuk bungkam masalah ini.

" Ha ?? Kenapa macam tu, seharusnya kita ceritakan lah semua hal yang terjadi Arga. s

Supaye semuanya bisa diselesaikan paham tak ?? Tegas Hana.

" Kalau semuanye semudah yang awak cakap tu dah dari dulu lagi saye buat, tapi the realnya semua tak semudah itu Hana !! Kata Arga melemah.

Hana berpikir apa yang dikatakan Arga ada betulnya, jangan terlalu cepat mengambil tindakan.

" Hm iyelah, awak yang lebih tau banyak pasal ni baiklah Saye takkan cerita pasal ni Kat Istana. " Ujar Hana.

" Alhamdulillah, ohiye awak balik naik ape ? Tanya Arga.

" Saye balik gune taxi je." jawab Hana.

Argapun paham bahwa Hana tidak akan mau, jikalau ditawari untuk berboncengan dengannya, karena mereka bukan Mahrom.

" Ya sudah saye tunggu awak sampe Taxi tu tibe Kat sini." Kata Arga.

Hanapun hanya memperlihatkan senyumannya pada Arga.

Tak lama kemudian datanglah Taxi yang Hana pesan, akhirnya mereka pulang dengan kendaraan yang berbeda.

Sevimli, jangan lupa likenya guys biar aku tambah semangat ni 😁

@andinidalimunthe__

Episodes
1 Part 1 Mimpi
2 Part 2 Sungai
3 Part 3 Kedatangan Tamu
4 Part 4 Pelangi
5 Part 5 Finally Keputusan
6 Part 6 Bertemu Pria Bermata Sipit
7 Part 7 Semoga bertemu kembali
8 Part 8 Bolpoint Kesayangan
9 Part 9 Keberangkatan Hanani
10 Part 10 Malaysia Hana Coming
11 Part 11 Pemuda yang Dingin
12 Part 12 Bass Ball
13 Part 13 Ada apa dengan Arga ?
14 Part 14 Cuma Orang Asing
15 Part 15 Seulas Fakta
16 Part 16 Bingkisan Hanani
17 Part 17 Tak Seburuk Perkiraan
18 Part 18 Tak sedingin kala itu
19 Part 19 Salah Paham
20 Part 20 Before you go
21 Part 21 Rain
22 Part 22 Sebuah kebenaran
23 Part 23 Gagal
24 Part 24 Kekacauan
25 Part 25 Revisi Spesialis Visual Pelangi Hanani.
26 Part 26 Penang
27 Part 27 Cukup sampai disini
28 Part 28 Bumi Perkemahan
29 Part 29 Senja
30 Part 30 Insiden Hana
31 Part 31 Hanani
32 Part 32 Hana Kritis
33 Part 33 Siapa Pendonor darah itu ?
34 Part 34 Firasat
35 Part 35 Siuman
36 Part 36 Masih dengan rasa yang sama
37 Part 37 Sahabat Lama
38 Part 38 Ikhlas untuk kedua kalinya
39 Part 39 Coklat ??
40 Part 40 Kau bukan Abdul Ashku
41 Part 41 Rooftop
42 Part 42 Arga putra terhebatmu
43 Part 43 Terungkap
44 Part 44 Pejabat Pengkhianat
45 Part 45 Kota angker Ghost hill
46 Part 46 Terjebak
47 Part 47 Kelicikan Pejabat
48 Part 48 Kembali ke Island Hospital
49 Part 49 Suster Aishka dimana ?
50 Part 50 Bagaimana bisa Dokter Nashrun tau ?
51 Part 51 Mengikis sebuah rasa
52 Part 52 Kepulangan Anugrah
53 Part 53 Kemarahan William ( Ayah Anugrah )
54 Part 54 " Kau bukan Ayah yang baik "
55 Part 55 Kepasrahan Anugrah
56 Part 56 Aku kalah ( Anugrah )
57 Part 57 Kenangan
58 Part 58 Patah namun dengan sebab yg berbeda.
59 Part 59 Si Kulkas dua pintu
60 Part 60 Bandara.
61 Part 61 Pamit
62 Part 62 Saling Meluapkan Luka
63 Part 63 Wanita Tangguh
64 Part 64 Masalah keluarga Hana
65 Part 65 Ibu-ibu gosip
66 Part 66 Rantenir
67 Part 67 Sedikit Tenang
68 Part 68 Kata-kata bijak Ranti
69 Part 69 Abu Darda dan Abdul Ash
70 Part 70 Islam
71 Part 71 Belajar mengikhlaskan.
72 Part 72 Suara hati.
73 Part 73 Supir Mulia.
74 Part 74 Ketampanan Arga
75 Part 75 Pertanda dari Allah
76 76 Satu kebenaran lagi
77 Part 77 Kekesalan Hana
78 Part 78 Perasaan Rayhan
79 Part 79 Tak ada kepercayaan
80 Part 80 Fitnah pada Arga
81 Part 81 Kekalahan Arga
82 Bab Aiskha
83 Part 82 Hukuman.
84 Part 83 Satu bukti
85 Part 84 Bertemu dengan orang baik
86 Part 85 Mengunjungi Arga.
87 Part 86 Berjuang lebih keras
88 Part 87 Berangkat berjuang
89 Part 88 Rumah Rakses
90 Part 89 Trixie House
91 Part 90 Kebesaran Allah
92 Part 91 Hana tak sadarkan diri
93 Part 92 Pilihan gila !
94 Part 93 Cahaya Islam
95 Part 94 Memilih pilihan pertama
96 Part 94 Memilih pilihan pertama
97 Part 95 Amar keputusan.
98 Part 96 Terungkap semuanya
99 Part 97 Ujung selaksa
100 Part 98 Ungkapan hati
101 Part 99 Arga pohon pisang
102 Part 100 Pendaftaran Al Azhar
103 Part 101 Bantu lahiran
104 Part 102 Mulut pedas Arga
105 Part 103 Kepulangan Hana
106 Part 104 Harian Hana
107 105 Perasaan Anugrah
108 Part 106 Perpisahan
109 Part 107 Bertemu kakek bijaksana
110 Part 108 Ekstensi kehidupan
111 Part 109 Kebenaran itu dicari
112 Part 110 Tetap menjadi teman
113 Part 111 Bertemu gadis Trixtal Bar
114 Part 112 Jawaban
115 Part 113 Pencarian agama
116 Part 114 Cinta sebelah pihak
117 Part 115 Pahitnya Takdir.
118 Part 116 Mesir
119 Part 117 Melarikan diri
120 Part 118 Pertemuan tak terduga
121 Part 119 Sanju Zafirah
122 Part 120 Gadis bernama Hisya.
123 Part 121 Hana berubah
124 Part 122 Sebuah Fakta tentang Hisya
125 Part 123 Di Trixtal Bar
126 Part 124 Rencana berhasil
127 Part 125 Kabar kehilangan Hana
128 Part 126 Berangkat ke Mesir
129 Part 127 Kabar buruk
130 Part 128 Bertemu dengan Hafga
131 Part 129 Putra Emrin
132 Part 129 Ujung Tombak Pelangi Hanani
133 Part 130 Bertanggung jawab
134 Part 131 Sidang Pertama
135 Part 132 " Sampai di Trixtal Bar "
136 Part 133 Bertemu Hisya
137 Part 134 "Perjuangan."
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Part 1 Mimpi
2
Part 2 Sungai
3
Part 3 Kedatangan Tamu
4
Part 4 Pelangi
5
Part 5 Finally Keputusan
6
Part 6 Bertemu Pria Bermata Sipit
7
Part 7 Semoga bertemu kembali
8
Part 8 Bolpoint Kesayangan
9
Part 9 Keberangkatan Hanani
10
Part 10 Malaysia Hana Coming
11
Part 11 Pemuda yang Dingin
12
Part 12 Bass Ball
13
Part 13 Ada apa dengan Arga ?
14
Part 14 Cuma Orang Asing
15
Part 15 Seulas Fakta
16
Part 16 Bingkisan Hanani
17
Part 17 Tak Seburuk Perkiraan
18
Part 18 Tak sedingin kala itu
19
Part 19 Salah Paham
20
Part 20 Before you go
21
Part 21 Rain
22
Part 22 Sebuah kebenaran
23
Part 23 Gagal
24
Part 24 Kekacauan
25
Part 25 Revisi Spesialis Visual Pelangi Hanani.
26
Part 26 Penang
27
Part 27 Cukup sampai disini
28
Part 28 Bumi Perkemahan
29
Part 29 Senja
30
Part 30 Insiden Hana
31
Part 31 Hanani
32
Part 32 Hana Kritis
33
Part 33 Siapa Pendonor darah itu ?
34
Part 34 Firasat
35
Part 35 Siuman
36
Part 36 Masih dengan rasa yang sama
37
Part 37 Sahabat Lama
38
Part 38 Ikhlas untuk kedua kalinya
39
Part 39 Coklat ??
40
Part 40 Kau bukan Abdul Ashku
41
Part 41 Rooftop
42
Part 42 Arga putra terhebatmu
43
Part 43 Terungkap
44
Part 44 Pejabat Pengkhianat
45
Part 45 Kota angker Ghost hill
46
Part 46 Terjebak
47
Part 47 Kelicikan Pejabat
48
Part 48 Kembali ke Island Hospital
49
Part 49 Suster Aishka dimana ?
50
Part 50 Bagaimana bisa Dokter Nashrun tau ?
51
Part 51 Mengikis sebuah rasa
52
Part 52 Kepulangan Anugrah
53
Part 53 Kemarahan William ( Ayah Anugrah )
54
Part 54 " Kau bukan Ayah yang baik "
55
Part 55 Kepasrahan Anugrah
56
Part 56 Aku kalah ( Anugrah )
57
Part 57 Kenangan
58
Part 58 Patah namun dengan sebab yg berbeda.
59
Part 59 Si Kulkas dua pintu
60
Part 60 Bandara.
61
Part 61 Pamit
62
Part 62 Saling Meluapkan Luka
63
Part 63 Wanita Tangguh
64
Part 64 Masalah keluarga Hana
65
Part 65 Ibu-ibu gosip
66
Part 66 Rantenir
67
Part 67 Sedikit Tenang
68
Part 68 Kata-kata bijak Ranti
69
Part 69 Abu Darda dan Abdul Ash
70
Part 70 Islam
71
Part 71 Belajar mengikhlaskan.
72
Part 72 Suara hati.
73
Part 73 Supir Mulia.
74
Part 74 Ketampanan Arga
75
Part 75 Pertanda dari Allah
76
76 Satu kebenaran lagi
77
Part 77 Kekesalan Hana
78
Part 78 Perasaan Rayhan
79
Part 79 Tak ada kepercayaan
80
Part 80 Fitnah pada Arga
81
Part 81 Kekalahan Arga
82
Bab Aiskha
83
Part 82 Hukuman.
84
Part 83 Satu bukti
85
Part 84 Bertemu dengan orang baik
86
Part 85 Mengunjungi Arga.
87
Part 86 Berjuang lebih keras
88
Part 87 Berangkat berjuang
89
Part 88 Rumah Rakses
90
Part 89 Trixie House
91
Part 90 Kebesaran Allah
92
Part 91 Hana tak sadarkan diri
93
Part 92 Pilihan gila !
94
Part 93 Cahaya Islam
95
Part 94 Memilih pilihan pertama
96
Part 94 Memilih pilihan pertama
97
Part 95 Amar keputusan.
98
Part 96 Terungkap semuanya
99
Part 97 Ujung selaksa
100
Part 98 Ungkapan hati
101
Part 99 Arga pohon pisang
102
Part 100 Pendaftaran Al Azhar
103
Part 101 Bantu lahiran
104
Part 102 Mulut pedas Arga
105
Part 103 Kepulangan Hana
106
Part 104 Harian Hana
107
105 Perasaan Anugrah
108
Part 106 Perpisahan
109
Part 107 Bertemu kakek bijaksana
110
Part 108 Ekstensi kehidupan
111
Part 109 Kebenaran itu dicari
112
Part 110 Tetap menjadi teman
113
Part 111 Bertemu gadis Trixtal Bar
114
Part 112 Jawaban
115
Part 113 Pencarian agama
116
Part 114 Cinta sebelah pihak
117
Part 115 Pahitnya Takdir.
118
Part 116 Mesir
119
Part 117 Melarikan diri
120
Part 118 Pertemuan tak terduga
121
Part 119 Sanju Zafirah
122
Part 120 Gadis bernama Hisya.
123
Part 121 Hana berubah
124
Part 122 Sebuah Fakta tentang Hisya
125
Part 123 Di Trixtal Bar
126
Part 124 Rencana berhasil
127
Part 125 Kabar kehilangan Hana
128
Part 126 Berangkat ke Mesir
129
Part 127 Kabar buruk
130
Part 128 Bertemu dengan Hafga
131
Part 129 Putra Emrin
132
Part 129 Ujung Tombak Pelangi Hanani
133
Part 130 Bertanggung jawab
134
Part 131 Sidang Pertama
135
Part 132 " Sampai di Trixtal Bar "
136
Part 133 Bertemu Hisya
137
Part 134 "Perjuangan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!