Part 19 Salah Paham

" Adakalanya hidup itu butuh pertengkaran guna membuat kita bisa mengenangnya dikala sunyi."

....." Pelangi Hanani 🌹".....

" Aku tak tau mengenai perasaanku saat ini jika aku memilih melanjutkan perasaan ini. Dengan dia yang berbeda pandangan denganku mengenai Tuhan, mungkin saja yang didapati hanya luka hati,karena telah berlabuh dihati yang salah. " Takkala perasaan telah timbul terhadap dia,yang berbeda keyakinan dengan kita.

Keesokan harinya, telah beredar sebuah Poto seorang lelaki dan perempuan tengah duduk di Taman tepat dimalam hari, dan semua yang berada di Istana telah melihat poto itu. Termasuk Nazhanul Hakim ayahnya Izaz dan

Arga, tampak raut kemarahan diwajahnya. Sebab yang berada dipoto itu adalah putranya, Arga bersama keponakan kepercayaannya.

Arga yang masih sibuk dikamar segera dipanggil ke ruang makan, begitu juga dengan Hana.

Sesampai diruang makan, mereka berduapun diintrogasi oleh Nazhanul Hakim langsung.

Meraka yang tak mengetahui apapun, merasa bingung kenapa harus dipanggil secara paksa tidak seperti biasanya.

Nazhanul Hakim melemparkan lembaran

poto itu ke wajah Arga.

Arga terkejut dengan perlakuan Ayahnya.

Argapun mengambil Poto yang telah dilempar ke wajahnya, dan berhasil membuatnya bingung bagaimana bisa ada orang yang mengambil poto mereka tadi Malam ?

" Cepat jelaskan ape maksud poto ni !! Emosi Nazhanul Hakim mulai terlihat.

Arga tetap tenang menghadapi ayahnya, sementara Hana sudah mulai gelisah sekaligus takut, apa yang akan mereka dapati setelah ini.

" Saye tak tau siape yang ambil gambar ni, yang pasti tadi malam saye tak buat apepun sama Hana kite hanye bincang kejap je, tak de benda hal lain yang terjadi dan kitepun tak sengaja jumpe kat Taman tu.

Sejenak Arga menarik nafas, kemudian melanjutkan perkataannya." Tengok ni jarak kite pun jauh tak rapatpun !! Tegas Arga menunjukkan Poto itu pada Ayahnya.

Bundanya sedikit lega mendengar penjelasan Arga, tapi Ayahnya masih saja belum percaya sepenuhnya.

" Awak !! Kenapa awak tak langsung balek kat rumah lepas acara tadi malam ?

tanya Nazhanul pada Hana.

Hana sedikit gemetar untuk menjawab. Namun, dia akhirnya memberanikan diri untuk menjawab dengan jujur.

" Maaf Tuan, saye tak langsung balek Kat rumah, sebab tadi malam saye nak tengok pemandangan langit malam hari untuk menghilangkan sikit rase rindu saye kat keluarga di kampung. " Ucapnya dengan nada gemetar dan menatap takut Nazhanul Hakim.

Nazhanul Hakim mendengar perkataan Hanapun hanya menatapnya.

" Baiklah untuk kali ini saye maafkan korang berdua !! Untuk awak saye tak izinkan bawa motor Kat Sekolah !! Awak kena jalan kaki.

ini sebagai hukum untuk awak." Perintah Nazhanul Hakim pada Arga.

Arga tak habis pikir hanya karena hal sepele dia harus mengalami ini, namun Arga dengan bijaksana menerima hukuman itu.

" Baik saye takkan gune benda ni. " Kata Arga sembari menyerahkan kunci motornya, dan pergi meninggalkan ruangan itu.

" Dan awak juga untuk hari ini je kena jalan kaki ke Sekolah !!

Hana yang diperintah seperti itu, berpikir ternyata Nazhanul Hakim terlalu keras kepala.

Namun, Hana tak berdaya untuk menolak perintah itu dan segera berjalan menuju ke Sekolah.

" Baik Uncle, paman,bibi saye pergi dulu Kat Sekolah. " Meninggalkan ruangan itu.

Izaz yang mendengar keputusan Ayahnya pada Hanapun ikut berkomentar.

" Maaf Ayah Hana tak sepatutnya dihukum, sebab Hana tak bersalah Ayah !! Kalau Ayah lakukan ini berarti Ayah sudah melakukan ketidakadilan secara nyata.

Nazhanul Hakim mendengar perkataan putranyapun menatap binar padanya.

" Sudahlah Izaz jangan nak membebel lagi. Kalau Ayah berubah pikiran boleh jadi Hana akan pergi kat Sekolah berjalan kaki bukan hari ni je tapi selanjutnya juge !! Sekarang awak pergi panaskan kereta.

Izaz tak berkomentar lagi, sebab takut hukuman Hana bertambah dan menuruti perintah Ayahnya.

" Maaf Hana aku tak bisa membujuk Ayahku masa ni !! Batin Izaz.

Vikri paman Hanapun merasa keberatan atas perintah Nazhanul Hakim.

" Hm Tuan apa itu tak terlalu berat bagi Hana, sebab die budak perempuan kasihan die Tuan. Saye mohon maafkanlah kesalahan yang sebenarnya tak die buat ni Tuan !!

Mohon Vikri namun, Nazhanul Hakim tetap pada keputusannya.

" Maaf Vikri keputusan, saye dah bulat bahwa hari ni Hana akan berjalan kaki Kat Sekolah !!

Meninggalkan Ruang Itu.

" Hana maafin paman ya tidak bisa menghentikan hukuman ini padahal ini tidak sepantasnya kamu dapatkan. "

Memohon maaf pada Hana.

" Eh Paman tidak masalah paman, Hana kuat kok jarak dari sini ke sekolah tidak terlalu jauh. Paman jadi tenang saja ya hehe. "

Ranti memeluk Hana dengan erat

" Hana maafin aku ya ga bisa berbuat apa-apa untuk kamu hm."

" Eh eh kamu apaan sih Ranti, tidak masalah kok its oke ayok kita berangkat !!

Ajak Hana pada Ranti.

Kasih yang mendengar bahwa Hana berjalan kaki ke Sekolah, merasa senang dan tertawa lepas.

" Haha kenape tak dari dulu ye you jalan kaki kat Sekolah, supaya mobil tak de bau tak sedap sebab you !!

Kasih mendorong Hana, Ranti yang melihat tingkah Kasihpun, langsung mendorong balek Kasih sampai membuat Kasih tersungkur di Jalan.

" Rasain !! Ni pantas buat orang maca awak yang tak punya hati sikitpun !!

" Kurang Ajar !! Beraninye kau mendorongku Ranti." Kasih mencoba berdiri kembali, untuk membalas perbuatan Ranti. Sementara Ranti membantu Hana berdiri.

" Ranti sudahlah sekarang buruan masuk mobil, jangan bertengkar dengan Kasih lagi tak baik Ran, ga seharusnya kamu balas dia Ranti !! Mencoba menenangkan Suasana.

" Tapi Han dia itu keterlaluan !! Ya, harus dibalas gitu biar dia gak sesuka jidat sama kamu, udah ah kamu yang buruan pergi kamukan jalan entar telat lagi !!

Apa yang dikatakan Ranti benar. Hanapun bergegas berangkat ke sekolah.

Begitu juga dengan Ranti tengah memasuki mobil secepatnya, agar tidak terkena balasan dari Kasih.

" Haha aku masuk Luan !!

" Ranti budakkkk tak punya malu !! Teriak Kasih dan menyusul memasuki Mobil.

Kasih hendak memukul kepala Ranti menggunakan tasnya. Namun, aksinya gagal dikarenakan Izaz telah tiba dihadapan mereka.

" Haha pukullah !! Kenapa tak jadi ? Sebab Abang Izaz ya ?? Ledek Ranti pada Kasih.

" Arghhh awas you ya Rantiiii !!

" Udah siapkan tak de benda lain yang ketinggalan ? Tanya Izaz pada Ranti dan Kasih.

Mereka berdua menggelengkan kepalanya, sebagai tanda bahwa tidak ada yang tertinggal.

" Baiklah jomlah kite berangkat !!

Sementara Hana berlari kecil, agar segera sampai disekolah tanpa telat, tidak lama kemudian Hana bertemu dengan Arga dijalan.

Hana tak menyapa Arga terus berlari kecil. Dan Arga bingung kenapa Hana juga ikut berjalan, karena penasaran Argapun menanyakan hal itu pada Hana.

" Hey awak !!

Hana tak menoleh sedikitpun terus berlari.

" Hey awak !! Kenapa awak berjalan ha ?

Hana masih tak bersyarat.

Oh nampaknye awak ni setia sangat dengan saye kan ? Sampai rela nak kawani saye berjalan pergi Kat sekolah haha. " Perkataan yang terlontar dari mulut Arga, berhasil membuat langkah Hana terhenti dan menoleh kearahnya.

" Awak nikan perasa sangat ye !!

Siapa yang nak ikut awak ha ? Saye tu kena hukum juga sebab awak punya pasal tau !!

Kalau awak tak hampiri saye kat malam tu hal ni takkan terjadi tau !!" Kesal Hana menghentakkan kakinya pada Arga.

Arga hanya merespon terkekeh mendengar perkataan Hana.

" Hey apa awak ni merepet pula saye tak de niatpun nak dekat dengan awak !! Saye kan lebih awal kat Danau tu tibe-tibe pula awak datang kat situ pula. So,bukan Salah saye paham !!!

Arga pergi meninggalkan Hana dibelakang.

" Isssshh Berjerebu,dasar Arga es batuuuuuu!!

Kesal Hana yang berhasil membuat Arga menatapnya tajam.

" Dasar cerewet !!

" Biarlah saye cerewet, dari pada awak es battuuu !!

Rasanya ingin sekali Arga menimpuk kepala Hana menggunakan tasnya, namun, dia lebih memilih untuk terus berjalan sebab takut akan terlambat.

" Aih takut kah dia samaku makanya dia ga jawab, ah bodohlah aku harus fokus buat belajar. " ucap Hana kembali berlari.

Sesampai disekolah...

Hampir saja gerbang ditutup, jika sedikit saja mereka lanjut pertengkaran tadi pasti mereka sudah telat kali ini.

" Alhamdulillah masih baik aku tadi tak lanjutkan, debat kat budak cerewet tu " Melirikkan matanya kearah Hana.

Hana justru mengerutkan keningnya dan melototkan matanya merasa kesal dengan Arga.

Ranti sudah menunggu Hana ternyata di dalam sekolah tidak jauh dari gerbang.

" Hana kamu hampir saja telat !!

" Hm iyaiya Ran, alhamdulillah aku ga telat kok hehe."

Rantipun mengajak Hana untuk menemaninya ke kelas, yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian siswi dikelasnya.

" Kok bisa sih dia itu jalan sama Arga. " salah satu temannya dikelas.

" Paling juga dianya kecentilan !!

Hana hanya terdiam tak menggubris perkataan mereka, dan melanjutkan mengantarkan tasnya ke bangkunya.

Bergegas pergi menuju lapangan,untuk melakukan apel pagi. Di lapangan Hana bertemu kembali dengan Arga tepat sebaris dengannya.

" Kenapa aku mesti ketemu dia lagi sihhh !!

Kesal Hana dalam hati.

Sementara Arga masih tetap cool dibarisaannya.

Arga yang ditatap tajam oleh Hana sadar dan mengembangkan sebuah senyuman kearah Hana.

" Jangan tengok lame-lame nanti cinta pula !!

Hana yang mendengar perkataan itu, langsung melototkan matanya dan menampilkan ekspresi tidak suka.

" Sampai ayam beranak bukan bertelur, aku takkan pernah suke Kat awak !!

Titiba saja terlintas dalam benak Hana mengenai Anugrah.

" Maaf Grah rasa yang aku punya untuk kamu, harus berhenti sampai disini !! Sebab perasaan ini hanya akan membuatku terluka. Bagaimana mungkin kita bersama kalau kacamata tentang Tuhan saja. " Batin Hana.

Arga hanya terkekeh melihat ekspresi Hana

kala marah padanya sekaligus juga kesal.

Sevimli, Happy Indevendence Day Indonesiaku 🇲🇨

Senantiasa selalu tercurah Rahmat Allah pada negri ini !!

Plus jadilah generasi muda yang berdedikasi dan berjiwa loyalitas tinggi ya jangan jadi generasi muda yang Apatis !!

Episodes
1 Part 1 Mimpi
2 Part 2 Sungai
3 Part 3 Kedatangan Tamu
4 Part 4 Pelangi
5 Part 5 Finally Keputusan
6 Part 6 Bertemu Pria Bermata Sipit
7 Part 7 Semoga bertemu kembali
8 Part 8 Bolpoint Kesayangan
9 Part 9 Keberangkatan Hanani
10 Part 10 Malaysia Hana Coming
11 Part 11 Pemuda yang Dingin
12 Part 12 Bass Ball
13 Part 13 Ada apa dengan Arga ?
14 Part 14 Cuma Orang Asing
15 Part 15 Seulas Fakta
16 Part 16 Bingkisan Hanani
17 Part 17 Tak Seburuk Perkiraan
18 Part 18 Tak sedingin kala itu
19 Part 19 Salah Paham
20 Part 20 Before you go
21 Part 21 Rain
22 Part 22 Sebuah kebenaran
23 Part 23 Gagal
24 Part 24 Kekacauan
25 Part 25 Revisi Spesialis Visual Pelangi Hanani.
26 Part 26 Penang
27 Part 27 Cukup sampai disini
28 Part 28 Bumi Perkemahan
29 Part 29 Senja
30 Part 30 Insiden Hana
31 Part 31 Hanani
32 Part 32 Hana Kritis
33 Part 33 Siapa Pendonor darah itu ?
34 Part 34 Firasat
35 Part 35 Siuman
36 Part 36 Masih dengan rasa yang sama
37 Part 37 Sahabat Lama
38 Part 38 Ikhlas untuk kedua kalinya
39 Part 39 Coklat ??
40 Part 40 Kau bukan Abdul Ashku
41 Part 41 Rooftop
42 Part 42 Arga putra terhebatmu
43 Part 43 Terungkap
44 Part 44 Pejabat Pengkhianat
45 Part 45 Kota angker Ghost hill
46 Part 46 Terjebak
47 Part 47 Kelicikan Pejabat
48 Part 48 Kembali ke Island Hospital
49 Part 49 Suster Aishka dimana ?
50 Part 50 Bagaimana bisa Dokter Nashrun tau ?
51 Part 51 Mengikis sebuah rasa
52 Part 52 Kepulangan Anugrah
53 Part 53 Kemarahan William ( Ayah Anugrah )
54 Part 54 " Kau bukan Ayah yang baik "
55 Part 55 Kepasrahan Anugrah
56 Part 56 Aku kalah ( Anugrah )
57 Part 57 Kenangan
58 Part 58 Patah namun dengan sebab yg berbeda.
59 Part 59 Si Kulkas dua pintu
60 Part 60 Bandara.
61 Part 61 Pamit
62 Part 62 Saling Meluapkan Luka
63 Part 63 Wanita Tangguh
64 Part 64 Masalah keluarga Hana
65 Part 65 Ibu-ibu gosip
66 Part 66 Rantenir
67 Part 67 Sedikit Tenang
68 Part 68 Kata-kata bijak Ranti
69 Part 69 Abu Darda dan Abdul Ash
70 Part 70 Islam
71 Part 71 Belajar mengikhlaskan.
72 Part 72 Suara hati.
73 Part 73 Supir Mulia.
74 Part 74 Ketampanan Arga
75 Part 75 Pertanda dari Allah
76 76 Satu kebenaran lagi
77 Part 77 Kekesalan Hana
78 Part 78 Perasaan Rayhan
79 Part 79 Tak ada kepercayaan
80 Part 80 Fitnah pada Arga
81 Part 81 Kekalahan Arga
82 Bab Aiskha
83 Part 82 Hukuman.
84 Part 83 Satu bukti
85 Part 84 Bertemu dengan orang baik
86 Part 85 Mengunjungi Arga.
87 Part 86 Berjuang lebih keras
88 Part 87 Berangkat berjuang
89 Part 88 Rumah Rakses
90 Part 89 Trixie House
91 Part 90 Kebesaran Allah
92 Part 91 Hana tak sadarkan diri
93 Part 92 Pilihan gila !
94 Part 93 Cahaya Islam
95 Part 94 Memilih pilihan pertama
96 Part 94 Memilih pilihan pertama
97 Part 95 Amar keputusan.
98 Part 96 Terungkap semuanya
99 Part 97 Ujung selaksa
100 Part 98 Ungkapan hati
101 Part 99 Arga pohon pisang
102 Part 100 Pendaftaran Al Azhar
103 Part 101 Bantu lahiran
104 Part 102 Mulut pedas Arga
105 Part 103 Kepulangan Hana
106 Part 104 Harian Hana
107 105 Perasaan Anugrah
108 Part 106 Perpisahan
109 Part 107 Bertemu kakek bijaksana
110 Part 108 Ekstensi kehidupan
111 Part 109 Kebenaran itu dicari
112 Part 110 Tetap menjadi teman
113 Part 111 Bertemu gadis Trixtal Bar
114 Part 112 Jawaban
115 Part 113 Pencarian agama
116 Part 114 Cinta sebelah pihak
117 Part 115 Pahitnya Takdir.
118 Part 116 Mesir
119 Part 117 Melarikan diri
120 Part 118 Pertemuan tak terduga
121 Part 119 Sanju Zafirah
122 Part 120 Gadis bernama Hisya.
123 Part 121 Hana berubah
124 Part 122 Sebuah Fakta tentang Hisya
125 Part 123 Di Trixtal Bar
126 Part 124 Rencana berhasil
127 Part 125 Kabar kehilangan Hana
128 Part 126 Berangkat ke Mesir
129 Part 127 Kabar buruk
130 Part 128 Bertemu dengan Hafga
131 Part 129 Putra Emrin
132 Part 129 Ujung Tombak Pelangi Hanani
133 Part 130 Bertanggung jawab
134 Part 131 Sidang Pertama
135 Part 132 " Sampai di Trixtal Bar "
136 Part 133 Bertemu Hisya
137 Part 134 "Perjuangan."
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Part 1 Mimpi
2
Part 2 Sungai
3
Part 3 Kedatangan Tamu
4
Part 4 Pelangi
5
Part 5 Finally Keputusan
6
Part 6 Bertemu Pria Bermata Sipit
7
Part 7 Semoga bertemu kembali
8
Part 8 Bolpoint Kesayangan
9
Part 9 Keberangkatan Hanani
10
Part 10 Malaysia Hana Coming
11
Part 11 Pemuda yang Dingin
12
Part 12 Bass Ball
13
Part 13 Ada apa dengan Arga ?
14
Part 14 Cuma Orang Asing
15
Part 15 Seulas Fakta
16
Part 16 Bingkisan Hanani
17
Part 17 Tak Seburuk Perkiraan
18
Part 18 Tak sedingin kala itu
19
Part 19 Salah Paham
20
Part 20 Before you go
21
Part 21 Rain
22
Part 22 Sebuah kebenaran
23
Part 23 Gagal
24
Part 24 Kekacauan
25
Part 25 Revisi Spesialis Visual Pelangi Hanani.
26
Part 26 Penang
27
Part 27 Cukup sampai disini
28
Part 28 Bumi Perkemahan
29
Part 29 Senja
30
Part 30 Insiden Hana
31
Part 31 Hanani
32
Part 32 Hana Kritis
33
Part 33 Siapa Pendonor darah itu ?
34
Part 34 Firasat
35
Part 35 Siuman
36
Part 36 Masih dengan rasa yang sama
37
Part 37 Sahabat Lama
38
Part 38 Ikhlas untuk kedua kalinya
39
Part 39 Coklat ??
40
Part 40 Kau bukan Abdul Ashku
41
Part 41 Rooftop
42
Part 42 Arga putra terhebatmu
43
Part 43 Terungkap
44
Part 44 Pejabat Pengkhianat
45
Part 45 Kota angker Ghost hill
46
Part 46 Terjebak
47
Part 47 Kelicikan Pejabat
48
Part 48 Kembali ke Island Hospital
49
Part 49 Suster Aishka dimana ?
50
Part 50 Bagaimana bisa Dokter Nashrun tau ?
51
Part 51 Mengikis sebuah rasa
52
Part 52 Kepulangan Anugrah
53
Part 53 Kemarahan William ( Ayah Anugrah )
54
Part 54 " Kau bukan Ayah yang baik "
55
Part 55 Kepasrahan Anugrah
56
Part 56 Aku kalah ( Anugrah )
57
Part 57 Kenangan
58
Part 58 Patah namun dengan sebab yg berbeda.
59
Part 59 Si Kulkas dua pintu
60
Part 60 Bandara.
61
Part 61 Pamit
62
Part 62 Saling Meluapkan Luka
63
Part 63 Wanita Tangguh
64
Part 64 Masalah keluarga Hana
65
Part 65 Ibu-ibu gosip
66
Part 66 Rantenir
67
Part 67 Sedikit Tenang
68
Part 68 Kata-kata bijak Ranti
69
Part 69 Abu Darda dan Abdul Ash
70
Part 70 Islam
71
Part 71 Belajar mengikhlaskan.
72
Part 72 Suara hati.
73
Part 73 Supir Mulia.
74
Part 74 Ketampanan Arga
75
Part 75 Pertanda dari Allah
76
76 Satu kebenaran lagi
77
Part 77 Kekesalan Hana
78
Part 78 Perasaan Rayhan
79
Part 79 Tak ada kepercayaan
80
Part 80 Fitnah pada Arga
81
Part 81 Kekalahan Arga
82
Bab Aiskha
83
Part 82 Hukuman.
84
Part 83 Satu bukti
85
Part 84 Bertemu dengan orang baik
86
Part 85 Mengunjungi Arga.
87
Part 86 Berjuang lebih keras
88
Part 87 Berangkat berjuang
89
Part 88 Rumah Rakses
90
Part 89 Trixie House
91
Part 90 Kebesaran Allah
92
Part 91 Hana tak sadarkan diri
93
Part 92 Pilihan gila !
94
Part 93 Cahaya Islam
95
Part 94 Memilih pilihan pertama
96
Part 94 Memilih pilihan pertama
97
Part 95 Amar keputusan.
98
Part 96 Terungkap semuanya
99
Part 97 Ujung selaksa
100
Part 98 Ungkapan hati
101
Part 99 Arga pohon pisang
102
Part 100 Pendaftaran Al Azhar
103
Part 101 Bantu lahiran
104
Part 102 Mulut pedas Arga
105
Part 103 Kepulangan Hana
106
Part 104 Harian Hana
107
105 Perasaan Anugrah
108
Part 106 Perpisahan
109
Part 107 Bertemu kakek bijaksana
110
Part 108 Ekstensi kehidupan
111
Part 109 Kebenaran itu dicari
112
Part 110 Tetap menjadi teman
113
Part 111 Bertemu gadis Trixtal Bar
114
Part 112 Jawaban
115
Part 113 Pencarian agama
116
Part 114 Cinta sebelah pihak
117
Part 115 Pahitnya Takdir.
118
Part 116 Mesir
119
Part 117 Melarikan diri
120
Part 118 Pertemuan tak terduga
121
Part 119 Sanju Zafirah
122
Part 120 Gadis bernama Hisya.
123
Part 121 Hana berubah
124
Part 122 Sebuah Fakta tentang Hisya
125
Part 123 Di Trixtal Bar
126
Part 124 Rencana berhasil
127
Part 125 Kabar kehilangan Hana
128
Part 126 Berangkat ke Mesir
129
Part 127 Kabar buruk
130
Part 128 Bertemu dengan Hafga
131
Part 129 Putra Emrin
132
Part 129 Ujung Tombak Pelangi Hanani
133
Part 130 Bertanggung jawab
134
Part 131 Sidang Pertama
135
Part 132 " Sampai di Trixtal Bar "
136
Part 133 Bertemu Hisya
137
Part 134 "Perjuangan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!