Lika Liku

Lika Liku

Ep 1

"Saya tidak mau tahu kamu harus membayar hutang-hutang Ibu kamu titik !"

"Tapi saya belum punya uangnya Tante,saya aja kerja gajinya cuma berapa. Saya butuh waktu untuk ngumpulin uangnya" Mohon Akira.

"Saya beri waktu tiga hari, kalau sampai waktu habis belum ada uangnya, saya terpaksa akan menyeret,Ibu kamu ke kant0r p0lis1! ". Ibu Oki tetangga sebelah pergi meninggalkan rumah Akira.

"Bu". Akira memeluk Ibunya.

" Maafkan,Ibu Nak.Ibu selalu saja merepotkanmu"

Akira mengurai pelukan, menggelengkan kepalanya "Tidak, Bu. Ibu jangan pernah berbicara seperti itu, Akira itu anak Ibu sudah sepantasnya Akira memberikan yang terbaik untuk Ibu, walau... Belum bisa" Lirih di akhir kata Akira.

"Andai Ayah masih ada mungkin kita tidak akan bernasib seperti ini" Keluh Ibu Sindi Ibu kandung Akira.

"Sudahlah,Bu.Lebih baik kita cari jalan keluarnya. Supaya kita bisa mendapat uang sepuluh juta" Akira mencoba terlihat tegar di hadapan ibunya walau di dalam lubuk hatinya ia bingung akan mencari uang sebanyak itu di mana dan kerja apa.

Malam hari di rumah Akira,Suasana langit begitu cerah banyak bintang berkelap-kelip.Akira merenung di dalam kamar ia sedang duduk di lantai balkon.Akira Yohanes adalah anak satu-satunya dari pasangan Rodi Yohanes asli indonesia dan istrinya yang bernama Sindi Sashimi asli korea,dulu kehidupan mereka sangatlah bahagia punya segalanya tapi berbanding terbalik dengan sekarang.

Sindi Sashimi dan Akira putrinya hidup dengan ekonomi yang pas-pasan setelah Rodi Yohanes Ayah Akira meninggal dunia karena sebuah tragedi.Dan hanya satu-satunya tempat tinggal mewah yang tersisa,yang sekarang Mereka tempati.Semua aset perusahaan telah di ambil alih oleh orang-orang yang keji tak lain mereka adalah saudara-saudari Rodi Yohanes.

"Akira ..." Panggil Ibu Sindi dengan lembut.Akira tidak mendengar panggilan dari Ibunya dia sedang sibuk menyelami hatinya.

"Akira ... Kau kenapa?apa ada yang sedang di pikirkan"

Akira terkejut,"Ibu ... apa kau bicara padaku?" Tanya Akira kemudian Akira menghampiri Ibunya yang berdiri di ambang pintu balkon.

"Iya.tapi kau tidak mendengarkan panggilan,Ibu" Tutur Sindi Ibunya Akira.

"Maaf,Bu"

Ibu Sindi tersenyum "Tidak apa,Ibu hanya ingin memastikan kamu sudah tidur apa belum,ini sudah malam besok kamu'kan bekerja" Tutur Ibu Sindi lembut penuh kasih sayang.

"Oh iya,Bu" Jawab Akira tersenyum.

"Ibu keluar dulu ya,kamu tidur yang nyaman.Ibu, juga mau tidur" Ucap Ibu Sindi mengelus rambut Akira yang tergerai dan mendapat anggukan dari Akira. kemudian Ibu Sindi keluar dari kamar putrinya.

***

Gemini Group.

Akira sedang sibuk membersihkan meja ruangan untuk acara meeting sore nanti di kantor tempat ia bekerja.Akira bekerja di kantor Tuan Abi sebagai Office Girls.Tuan Abi dulu adalah teman sekaligus sahabat Rodi Yohanes semasa hidupnya dan Tuan Abi jelas begitu tahu keadaan Akira dan Sindi Ibunya sekarang ini.Tuan Abi juga tahu kalau perusahaan yang dimiliki Ayah Akira telah di rebut paksa oleh saudara-saudarinya setelah Rodi meninggal di hari ke 3.

Sebenarnya kalau di pikir-pikir Akira punya perusahaan nomor satu di jakarta tetapi dirinya tidak mau sibuk merebut kembali milik Ayahnya,menurut Akira itu tidak terlalu penting yang jelas Akira tidak gil4 harta.Ia bekerja sebagai OG saja sudah sangat bersyukur.

"Tolong bersihkan ruangan saya " Ketus Tuan muda Kaisar pemilik perusahaan Gemini Group yang baru beberapa hari ini menggantikan posisi Papanya yang baru saja sakit.

"Baik,Tuan "Jawab Akira menundukkan kepalanya tapi matanya melirik Tuan Kaisar.

Tuan Kaisar berlalu dari sana dengan tampang dinginnya.

Akira heran sendiri dengan Putra Tuan Abi yang begitu dingin kaku dan irit bicara,baru hari ini dia mendengar suara Tuan Kaisar semenjak ia menggantikan Papanya.

"Dingin sekali orang itu.Mungkin dulu,Nyonya Marsya nyidam es batu !" Gumam Akira sambil menatap punggung kokoh Atasannya.

"Ehem...! " Akira terkejut lalu menatap ke arah sumber suara.

"Ya ampun,aku fikir siapa,Cik.Kau membuatku kaget saja" Akira berkata sambil mengelus dadanya yang berdebar.

Cika menahan tawa,"Makanya jangan suka ngomongin,Bos.Takut juga'kan kamu?" Cika akhirnya tertawa lepas.

"Sudah,kita lanjutkan saja pekerjaan kita" Tukas Akira tidak menghiraukan candaan Cika sahabat sesama OG.Akira dan Cika adalah teman dari masa kuliahnya dulu keduanya hampir bernasib sama.Cika berasal dari orang yang memang kurang mampu dan kecerdasan pas-pasan makanya dia hanya di terima dibagian CS.

Berbeda dengan Akira,sebenarnya dia sangat pintar dan cerdas tetapi keadaan yang mampu membuat dirinya menerima pekerjaan ini.Akira sudah melamar pekerjaan diberbagai perusahaan tetapi,sampai sekarang belum ada satu pun yang merespon.

Demi menyambung kehidupan bersama Ibunya.Akira terpaksa menerima pekerjaan ini untuk sementara sampai dia menemukan pekerjaan sesuai dengan pendidikannya.

Akira menunggangi maticnya dijalan raya.Ia mengamati setiap sudut jalan, siapa tahu ada lowongan pekerjaan untuk mendapat uang tambahan.

"Kenapa susah sekali?aku harus cari pekerjaan tambahan kemana lagi" Lirih Akira, meminggirkan maticnya dipinggir taman kota.Akira turun dari motornya dan melepas helm kemudian duduk dibangku taman.

Akira menatap kelangit sana.Akira menyalakan Handphonenya, ia membuka salah satu aplikasi biru yang terkenal diseluruh dunia.

Tatapannya tertuju pada tulisan ada lowongan pekerjaan untuk usia 17-30 tahun di salah satu akun seseorang dengan tertera di sana gaji 200juta jika pekerjaan bagus.Dengan cepat ia mengajukan ingin bekerja di sana tanpa bertanya lebih dulu apa pekerjaanya di dalam kolom komentar.

Akira merasa senang karena komentarnya langsung di respon dengan cepat."Silahkan datang di jam kerja" balasan dari akun seseorang tersebut.

"Jam berapa" Balas Akira lagi karena di sana tidak tertera waktunya.

"Bebas" jawaban dari akun tersebut lagi.

Akira mengernyitkan kening sesaat, "Ah sudahlah terpenting aku harus datang" Akira tersenyum senang,menaiki motornya dan pergi menuju tempat tinggalnya.

Rumah Akira Yohanes,Akira sedang berdandan serapih mungkin dengan memakai baju warna putih lengan panjang berpadu dengan rok hitam selutut seperti umumnya seseorang ingin melamar pekerjaan.

"Akira ..." Ibu Sindi masuk kamar Akira.

"Iya,Bu" Jawab Akira dengan sumringah.

"Kamu mau kemana,Nak.rapih sekali?" Ibu Sindi mendekat dan memegang bahu putrinya, ia menatap wajah Akira di pantulan cermin.

"Aku mau mencari pekerjaan tambahan,Bu.Tinggal dua hari lagi kita harus melunasi hutang ke,Tante Oki.Aku tidak mau sampai dia memarahi kita lagi" Jelas Akira pada Ibunya.

"Maaf-"

"Ibu tidak perlu meminta maaf" Potong Akira cepat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!