Ep 11

Ting tung ! Ting tung !

Baru saja akan masuk ke kamarnya suara seseorang yang memencet bel rumah masuk ke pendengaran.Membuat Kasa yang akan masuk ke kamar tamu untuk istirahat,menjadi urung dia membalik badan dan memilih untuk membuka pintu lebih dulu mengingat sudah pukul sembilan malam lebih tiga puluh menit pasti Bi Ita sudah tertidur di kamarnya.

Ting tung ! Ting tung !

"Iya.Sebentar..!" Teriak Kasa hampir sampai di belakang pintu.Dan..

Cek klek

Kasa membuka pintu.."Sia----"

"Kasa ...! Aku kangen sekali dengan mu.Maaf kan aku Ka..Aku menyesal.." Seorang wanita tiba-tiba memeluknya dengan sangat erat.

Kasa yang tentu sangat terkejut,mendorong bahu wanita itu sangat kasar.."Pergi !" Bentaknya sambil menutup pintu kembali,tapi tak bisa karena Livi menahannya.

Livi wanita yang pernah membuat Kasa sakit hati,sampai terkena mental.Iya Livi ini adalah mantan calon istrinya Kasa dulu,yang terpergok seranjang dengan pria lain di hot3l.

"Kasa ! Aku tak ingin pergi sebelum kau memaafkan aku dan kembali bersama ku.." Livi menangis.

Melihat Livi yang menangis seperti itu,Kasa berdesis.."Liv,kau adalah wanita dan aku seorang pria.Aku mohon,cepat pergi dari sini dan jangan sampai membuat aku bersikap kasar pada mu..!" Ucapnya menahan rasa sakit yang hampir saja sembuh,kini kembali tergores karena melihat Livi yang kembali hadir di matanya.

Livi menggeleng,terus mendorong pintu agar tetap terbuka.Livi tak akan pergi sebelum Kasa memaafkannya.."Ka..! Aku akan pergi jika kau mau memaafkan aku..! Ku mohon Ka,bicaralah dengan ku..!"

Mendengar penuturan Livi,tangan Kasa mengendur,kembali membuka pintu.."Pergilah..! Aku sudah memaafkan dirimu..!" Tak mau menatap Livi yang menatapnya.Apa lagi Livi kini berlinang air mata.Inilah yang dulu selalu membuat hati Kasa selalu luluh walau Livi telah melakukan kesalahan.

"Terima kasih Ka,.!"

Kasa kembali terkejut,karena Livi tiba-tiba memeluknya.Wangi parfum yang masih sama seperti dahulu.Sangat menusuk hidung,tetapi..."Liv,sekarang sudah malam,tak baik jika wanita berkunjung ke rumah seorang pria.."

Livi justru semakin erat memeluk Kasa,tak mau kehilangan Kasa lagi.."Kau masih sama Ka,wangi parfum m----"

"Mas Kasa...!"

Kasa mematung,mendengar suara yang ia tahu pemiliknya adalah siapa.Kasa mendorong Livi kasar.Membuat pelukan Livi terlepas.

"Ka,aku ri----"

Kasa cepat berbalik badan,dan benar saja Akira sudah berdiri di belakangnya dengan jarak empat marmer berukuran 80cm..."A..! Sejak kapan kau berdiri di situ..?" tanyanya sedikit gugup,takut Akira mengira yang tidak-tidak.

"Ka,dia siapa? Kenapa dia ada di rumah mu..?" Livi yang memang belum pernah bertemu Akira bertanya,sebelumnya juga tidak pernah menemui keluarga Kasa yang wajahnya seperti ini,saat dulu masih menjadi calon istrinya.

"Liv,kau pulang saja.Aku ada urusan..!" Kasa mengusir Livi,mendorongnya paksa lalu Kasa menutup pintu dan menguncinya dari dalam.

Akira yang melihat adegan peluk memeluk tadi,merasa...kalau cemburu bukan sih? Karena sampai sekarang ini dia juga belum bisa mencintai Kasa.Hanya sudut hatinya sana terasa nyeri.Kecewa? Ya mungkin lebih tepatnya seperti itu.

Akira kembali menaiki undakan tangga,kembali masuk ke dalam kamar milik Kasa,iya karena papa Abi menyuruhnya untuk tidur di sana,sedangkan Kasa yang di perintah untuk tidur di kamar tamu.

"Akira ..! Tunggu !" Kasa melotot,melihat Akira yang pergi begitu saja.Kasa melangkah lebar untuk mengejar Akira.

"Akira ! Saya bisa menjelaskan,itu tak seperti----"

"Lepas..!" Akira mengibaskan tangan Kasa yang mencekal lengannya.Membuat cekalan Kasa lepas.."Lebih baik kita bicarakan ini dengan orang tua kita,Mas.Sebelum terlanjur..!" Pertama kalinya Akira menatap kedua mata Kasa dengan tulus,terlihat di sana ada gurat ketakutan.

Bahu Kasa melemah,.."A..kita bisa bicara dulu sebentar,tadi itu tidak seperti yang kau bayangkan.Kau hanya salah paham.." Berusaha membuat Akira mengerti dan mau berbicara dengannya,dirasa Kasa memang perlu berbicara empat mata,supaya lebih saling mengenal satu sama lain.Terutama menceritakan masa lalunya.

"Mas,aku tadi melihatnya sendiri.Kau berpelukan dengan wanita itu..!" kekeh Akira yang menomor satukan rasa kecewanya.

"Plis A..ayok kita bicara..!" Kasa menggenggam kedua telapak tangan Akira.Menatap manik mata Akira yang menurutnya indah.."Plis,percaya denganku A.."

Akira menatap telapak tangannya yang digenggam,membuang nafas dalam melalui hidung.."Oke.." jawabnya dengan menatap kedua mata Kasa.

Wajah yang semula sudah sangat takut itu,kini tersenyum,menampilkan sisi yang berbeda,yang belum pernah Akira lihat.."Terima kasih A,kita bicara di balkon kamar saja ya,.." ucapnya berbinar,lalu wajah Kasa kembali lesu,saat melihat wajah Akira yang Kasa tahu maksudnya apa.

"Tenang saja,A.Saya tak ingin melakukan hal yang aneh-aneh.Jadi,kau tidak perlu takut,oke..?" Kasa meyakinkan.

Akira tersenyum tipis,kemudian mengangguk saja.Menurut saat tangannya di tarik Kasa dan membawanya masuk kedalam kamarnya,Kasa menutup pintu kamar,dan melanjutkan membawa Akira kelantai balkon.

"Mas,aku takut ah..!" Akira tiba-tiba mengibaskan cekalan Kasa.Wajahnya kembali menekuk,terlihat kentara ada gurat takut disana.

Takut di ngikkk-ngikkk lagi kan?

"Akira..!" Kasa menarik kencang lengan Akira membuat Akira yang tak siap,tertarik begitu saja dan Akira menabrak dadanya.

Kasa dan Akira melotot secara bersamaan,Lalu Kasa memejam dalam rasa yang begitu empuk menempel didadanya.Membuat dadanya berdebar hebat.

Sadar akan posisi,Akira mendorong kasar dada Kasa.Lalu balik badan memunggungi Kasa.Memejam dalam menetralisir jantungnya yang seperti sedang salto.

"A..maa----"

"Akira ! kau sudah tidur Nak?!"

"Mama !" Ucap Akira dan Kasa bersamaan mereka berdua menjadi panik.Takut Mamanya memergoki mereka berdua berada didalam satu kamar.

"Mas,kau keluar sana ! Nanti Mamamu tahu.." panik Akira,dia tak mau harga dirinya sebagai wanita baik-baik,menjadi tercoreng.

"Lewat mana A,pintunya kan ada disana.Masa saya loncat,kasihan kamunya nanti.."

Akira mengerutkan kening,merasa tak paham akan perkataan calon suaminya ini..."Kenapa aku yang kasihan..? Mema----"

"Kasihan,karena nanti kau jadi sedih dan menangis karena aku lenyap dari dunia ini.." Sela Kasa,lalu tersenyum smirk menaik turunkan kedua alisnya.

Akira melotot,memukul dada Kasa kencang,membuat Kasa langsung meringis...."Bisa-bisanya,godain pas genting seperti ini..!" Ketusnya,akan tetapi pipi Akira terasa sangat panas,karena menahan bibirnya untuk tak tersenyum.

Semua cewek kalau digodain cowok,pasti akan merasakan seperti apa yang Akira rasakan saat ini.

Salting dong,hahaha...!

Terpopuler

Comments

Mami

Mami

wkwkwk

2024-11-29

0

Mami

Mami

salting nggk tuh

2024-11-29

0

Ledies Uye

Ledies Uye

cieeeeeeeeee

2024-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!