Ep 9

Pukul 17:00 sore.

Akira,masuk kedalam rumahnya dengan sang Ibu.Langkahnya terayun kearah dapur karena hidungnya mencium aroma masakan yang begitu lezat sangat menusuk hidung.

"Ibu sedang membuat apa?"

"Ya robbi !" Ibu Sindi terlonjak kaget,hampir saja ia ketumpahan kuah yang sedang ia aduk.."Akira ! Kau ini,membuat Ibu kaget saja.Bagaimana kalau Ibu m4ti terkena tumpahan ini..?" Tunjuknya kekuah kuning yang terlihat mendidih bahkan asap mengepul dari sana.

Bahu Akira melemah,memeluk Ibunya dari belakang.."Maaf Bu,Akira terlalu semangat.Bu Akira mandi dulu ya.." Izinnya.Yang langsung mendapat usapan lembut dipipinya.

"Pake air hangat A.Supaya tidak masuk angin,cuaca sedang tidak stabil.." Nasihatnya ke putri kesayangan.

"Oke Ibu..!" Sahut Akira yang sudah berada diundakan tangga sana.

Dikamarnya sini,Akira menaruh tas yang ia bawa.Melepas semua pakaian dan menaruhnya dikeranjang khusus baju kotor.Masuk kekamar mandi dan mulai membersihkan diri.

Mungkin sekitar dua puluh menit,Akira baru selesai mandi.Dia melilitkan handuk dikepalanya karena dia baru saja keramas.Mulai membuka lemari dan mengambil kaos putih lengan panjang dan celana legging sebatas paha.Setelah selesai berpakaian Akira mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Akira ! Ayo makan dulu !" Teriakan dari luar pintu kamarnya sana membuat Akira menoleh.

"Iya Bu,sebentar !" Sahut Akira dengan teriak juga.Lalu cepat-cepat menyelesaikan aktivitas mengeringkan rambutnya.

Disini dimeja makan yang yang bersatu dengan dapur,Ibu Sindi dan Akira sedang menikmati makanan yang tadi Bu Sindi olah.

Opor ayam,mendoan,tongseng kangkung dua gelas susu putih dan ada berbagai macam buah segar.

"Akira,Ibu ingin bertanya padamu?" Disela mengunyah,Bu Sindi memulai pembicaraan.Menatap Akira yang sedang menikmati hidangan dengan lahap.Karena memang sejak kecil,Akira sangatlah menyukai masakannya.Dan hal itu membuat Ibu Sindi merasa sangat senang.

"Bertanya apa Bu?" Jawab Akira setelah memasukan sendok kemulut.Menatap Ibunya sebentar dan kembali asyik makan.

"Kau dapat uang sebanyak itu dari mana? Bon dikantor?"

Akira menghentikan kunyahannya,mendadak selera makannya menjadi hilang.."Iya.." Dengan malas Akira melanjutkan makan,Ibu akan curiga jika dirinya pergi meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.

"Akira,maafkan Ibu.Seha---"

"Bu,lanjutkan saja makannnya.Yang terpenting kita sudah tidak punya hutang dengan tetangga..." Sela Akira cepat tak ingin melihat Ibunya sedih.

"Uang sebanyak itu,bagaimana cara kau melunasinya dikantor Nak?" Tanya Ibu Sindi lagi,ingin tahu sedetail mungkin.Sindi tak ingin membiarkan putrinya dalam kesulitan sendirian.

"Potong gaji,Bu.." Jawab Akira terpaksa berbohong.Akira tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya,bisa-bisa Ibunya syok jika tahu kalau dirinya tanpa sengaja telah menjual di-ri pada tuan Kasa.

Mengingat itu,Akira menjadi merasakan perih diulu hatinya.Tapi...tak apa,setidaknya tuan Kasa mau menikahinya walau....Akira tak mencintainya.

"Akira,kau kenapa sayank? Kenapa mendadak murung seperti itu,ada masalah? Jujur saja dengan Ibu,Nak.." Ibu Sindi merasa curiga dengan ekspresi Akira.

"Tidak apa-apa Bu,Akira hanya sedang lelah saja.." Jawabnya setengah jujur dan setengah berbohong.

"Ya sudah.Langsung istirahat saja setelah makan.Biar Ibu yang membereskan.Ibu juga ingin membuat adonan kue lagi.." Kata Ibu.

"Jangan lupa istirahat,Bu.." Akira mengingatkan.Lalu beranjak setelah menghabiskan makanannya.

"Akira maafkan Ibu,Nak.Andaikan saja Ayah masih ada,hidup kita pasti tak akan susah seperti ini.." batinnya setelah hanya sendirian didapur.

"Maafkan Akira Bu,maaf karena Akira harus berbohong.." Batin Akira,duduk sendirian di lantai balkon,menatap indahnya langit yang sudah gelap karena sekarang sudah di pukul 19:05.

Klunting !

Ponsel yang ada pangkuan itu berkedip,ada chat yang masuk.

0889××× [ Sudah tidur?]

Akira mengerutkan kening saat membaca pesan dari nomor yang belum tersimpan dikontaknya.Jari mungilnya menekan beberapa huruf.

[ Belum..] send 0889×××

Pesan langsung centang dua biru lalu tertera dipojok atas nomor itu 'sedang mengetik'

[ Saya tahu nomormu dari Papa..]

Dari papa? Oh ini nomornya tuan Kasa.Batin Akira.

[ Ya.Tidak apa-apa..]

Lalu dirumah yang berbeda,Kasa mengerutkan kening.Bingung ingin mengatakan apa lagi dichat roomnya dengan Akira.Apa lagi pesan balasan dari Akira hanya seperlunya saja.

Kasa menipiskan bibir,terlihat berpikir agar bisa membuka obrolan yang lebih panjang dengan Akira.

[ Saya tidak mengganggu kan?" ] send Akira.

[ Tidak tuan,kebetulan saya juga sedang bersantai..]

Kasa tersenyum,karena Akira masih membalasnya.

[ Panggil Sayank dong,masa' tuan sih..?]

Dibalkon,Akira terkekeh sendiri membaca chat balasan dari tuan Kasa,pipinya merona merasa ...gimana ya..? Malu atau apa sih..Ini pertama kalinya dirinya menjalin hubungan dengan seorang lelaki.

[ Emoji tersenyum..] send Pak Kasa.

Eh,masa' 'Pak Kasa' ? Em..tapi tidak apa -apa lah dari pada 'Sayank' kan? Lirih Akira membaca ulang nama kontak untuk Kasa.

Diruang keluarga sini,Kasa mengerutkan kening lagi.."Kok emoji doang balasnya?" Batinnya.Bingung mau chat apa lagi.

Diruang keluarganya sini,ada Papa Abi,Kaisar dan juga dirinya.Mereka sibuk dengan laptopnya masing-masing hanya dirinya sendiri yang sedang asyik main ponsel.

"Pa ! Akira jutek..?"

Papa Abi menengok Kasa yang ada disofa tunggal sedang menatap dirinya.."Selama Papa mengenal,tidak juga.Kenapa?" Tanya Papa Abi balik bertanya.Lalu kembali fokus kelaptopnya.

"Tidak apa-apa.." Kasa menjawab lalu berbaring di sofa tunggal ini.

Sedangkan Kaisar yang sedang fokus harus menghentikan gerakan mengetik keyboard laptopnya.Sejenak dia berfikir,lalu menatap Kakaknya..."Kak..!"

"Hm.." Tanpa menoleh sedikit pun.

"Chat dengan Akira?"

Spontan,Kasa menatap Kaisar cepat.."Kenapa? Iri karena kau tak punya kekasih?" Dengan senyum mengejek.

"Ck,kalian ini.Ayo ! secepatnya kasih Papa cucu yang banyak.." Papa Abi berceletuk.

Kaisar jengah,sudah tahu arah pembicaraan ini akan kemana.

"Belum nikah Pa,masa' harus kasih cucu banyak.." Sahut Kasa,beranjak dari sofa ingin menuju kamarnya.

"Kasa !" panggil papa Abi sebelum Kasa benar-benar meninggalkan ruang keluarga.

"Iya.Pa.." Kasa menatap Papanya.

"Duduk.Papa ingin bertanya dengan mu.." papa Abi menutup laptopnya dan fokus menatap wajah putra sulungnya yang sudah kembali duduk sesuai intruksinya.

"Akira dan Ibunya benar-benar menerima lamaran mu Nak..?" tanyanya ke inti.Karena hanya itu yang sejak tadi memenuhi kepalanya.Mengingat Akira telah ternoda oleh Kasa.

"Iya Pa.Mereka menerima aku.."

"Syukurlah..." Papa Abi Lega.."Baiknya kita percepat saja pernikahan kalian,.."

"Kapan Pa? Kasa menurut saja,Kasa juga tidak mau ada kejadian seperti dimasa lalu.."

"Ya ya..Akan papa bahas dengan Mamamu dulu.."

Terpopuler

Comments

Mami

Mami

nggk sbr nunggu pernikahan Akira dan Kasa

2024-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!