Ep 5

Pagi hari..

Brakkk brakkk brakkk !

"Akira ! Brakkk brakkk ...Akira ..!"

Sindi yang sedang berada didapur sampai terlonjak kaget,dan hampir saja kuah sup yang sedang ia aduk diatas panci dengan api yang menyala itu,mengenai kakinya.."Ya gusti,sepagi ini Ibu Oki sudah datang.." gumamnya khawatir,mengingat dirinya belum punya uang sedikitpun untuk melunasi hutangnya yang sebesar sepuluh juta itu.

"Akira ! .."

"Iya Bu,sebentar...!" Teriak Sindi menyahuti,sambil berjalan menuju teras depan.Dan begitu pintu dibuka,Bu Oki terus menunjuk dirinya dengan wajah penuh kebencian.

"Jangan buang waktu saya,mana?"

Sindi menatap telapak tangan Ibu Oki yang menengadah,lalu menatap wajah Ibu Oki yang terlihat judes dan galak.

"Bu Saya bel--"

"Ibu ...!"

Sindi dan Ibu Oki menoleh menatap kearah seseorang yang datang.

"Akira,.." Sindi berbinar,melihat putri kesayangannya sudah pulang..."Kamu sudah pulang sayang,Ibu khawatir denganmu Nak.." Memeluk dan mencium kening Akira dengan sayang.

"Hey,mana uangnya..!"

"Ini B--"

Sreeettt

"Terima kasih,gini dong kalau punya hutang itu dibayar.." Ucap Bu Oki mengambil uang ditangan Akira dengan kasar.Lalu setelahnya ia pergi menggunakan mobilnya.

"Bu,Ibu tidak papa kan?" Akira terlihat begitu khawatir.Menilik wajah dan tangan Ibunya,takut kalau Ibunya berbohong padanya.

Ehem...!

Deg

"Kasa..! Itu kau Nak..?" Sindi begitu terkejut,melihat Kasa putra dari sahabat mendiang suaminya berada dihadapannya.

"Tante.." Sapanya,Kasa membungkuk dan mencium punggung tangan Sindi,Ibunya Akira.

"Ya Alloh,Kasa kau sudah dewasa sayang.Dulu terakhir lihat Nak Kasa masih kecil,masih sepuluh tahun kayaknya.." Sindi teringat terakhir bertemu dengan Kasa diwaktu itu.

Kasa yang disambut dengan binar kebahagian diwajah Ibunya Akira,merasa sangat senang.Semoga niatnya ingin mempersunting Akira direstui.

"Bu,ayok masuk.Kasian tuan Kasa berdiri diluar.." Akira mengingatkan.Dan merasa tidak enak hati karena membuat tuan Kasa berdiri terlalu lama.

Sindi menepuk jidatnya pelan,"Oalah,ayo Nak.Silahkan masuk,saking senangnya ketemu Nak Kasa,Ibu jadi lupa Nak Kasa tidak disuruh masuk.." Tuturnya dengan kekehan.

"Tidak apa-apa Bu.." Jawab kasa tersenyum tipis.

....

Disini diruang tamu yang cukup luas dan ada beberapa foto keluarga Akira tertempel didinding ruangan.Kedua mata Kasa tertuju kesalah satu foto yang terletak dimeja kecil dekat jendela,menurutnya foto itu sedikit unik.

"Maaf lama," Akira membawa dua cangkir teh manis dari dapur dan camilan berupa martabak manis buatan Ibunya.

"Terima kasih.." Ucap Kasa saat Akira menaruh satu cangkir teh manis didepannya.

Keringat dingin mulai bercucuran,membasahi kening Akira.Tangannya bergetar,dan jantungnya berdetak tidak karuan.

"Akira.." Kasa menatap lekat Akira yang terlihat tidak nyaman bersamanya.Kasa tahu Akira ketakutan,mengingat kejadian kemarin dimana dirinya merenggut mahkotanya secara paksa.

"Iya.." Akira tersenyum dipaksakan.Tanpa mau menatap Kasa.

"Itu kau..?" Menunjuk satu foto yang menurutnya sangat unik.

Akira mengikuti telunjuk Kasa yang mengarahkan ke foto masa kecilnya..."Iya,itu aku." Senyumnya kaku.

Tadi memang Akira terlihat santai dan tidak takut dengan Kasa karena ada Ibunya dan juga Bu Oki.Tapi sekarang dia hanya berdua dengan Kasa,yang katanya sakit karena di tinggal ceweknya.

Kasa melangkah mendekati foto itu,melihatnya dengan jelas dan seksama.

"Ini aku waktu kecil kenapa ada di sini dan kau juga ada di sini,Kai juga..."

"Aku ti tidak tahu tuan.Kata Ibu it itu pas masih waktu kecil.."

Kasa mengernyit mencoba mengingat di masa itu.Namun,zonk ! Tidak mengingat apapun.

"Lho..kenapa di situ Nak? Duduk sini,Akira kenapa Kasa tidak di suruh duduk.Kasian lho.." Omelnya menaruh satu piring buah salak.

"Tante ! tunggu sebentar.." Cegah Kasa saat Sindi akan kembali kebelakang.

"Kenapa Nak?" Bingung yang kini Sindi rasakan.

"Duduk dulu ya Tante.Uuum...aku mau bicara penting.." Ucap Kasa menatap Akira yang menundukan kepala.

Menurut,Sindi pun duduk di sofa di sebelah Akira yang berseberangan dengan Kasa.

"Begini Tante,Uuummm...Aku ingin menikahi Akira.." Jujurnya tanpa basa-basi dengan dada berdebar,menunggu jawaban Ibunya Akira.

Sindi diam dengan perasaan yang.....yang bercampur aduk.."Kasa serius ingin menikahi Akira? Apa pantas Akira bersanding dengan mu Nak.Akira hanya wanita biasa saja,bukan orang terpandang seperti---"

"Tante,saya tulus mencintai Akira.Saya tidak memandang dia dari segi apapun..." Kasa memberanikan diri memotong kalimat Ibu Sindi.

Membuang nafas dari mulut.."Akira,bagaimana Nak.Apa kamu mau menerima lamaran Kasa..?"Tanya Ibu Sindi ke putrinya.

Akira yang di tanya Ibunya,mendadak bingung.Tapi...? Dirinya sudah ternoda,dan Kasa lah yang telah menodainya.."Iya Bu,Akira mau menikah dengan tuan Kasa.." Jawabnya.

"Alhamdulilah.." Seru Ibu Sindi dan Kasa bersamaan.

Kasa menatap Akira,lalu mengukir senyum saat beradu tatap dengannya.."Maafkan aku Akira,kau harus ternoda karena diriku.." Batin Kasa.

"Nak Kasa,ngobrol dulu sama Akira ya.Ibu mau kedapur sebentar.."

"0h iya, silahkan Tante"

Ibu Sindi,masuk kedalam rumah menuju dapur, kembali meneruskan memasak sup nya.Niatnya ingin mengajak Kasa dan Akira makan bersama.

Tetiba disela mengaduk sup, Sindi teringat mendiang suaminya..."Mas,putri kita dilamar oleh Kasa.Aku seneng Mas,tapi aku juga sedih.Sedih karena kau tidak bisa hadir menjadi walinya Akira dan menyaksikan hari bahagia putri kita..." Batinnya dalam keheningan.

"Akira ! Tuan !" Ucap Akira dan Kasa bersamaan diruang tamu.

"Kamu duluan A..." pinta Kasa.

Dengan perasaan berdebar,Akira memberanikan diri untuk menatap mata Kasa.."Serius tuan ingin menikah denganku?"

"Iya A.Aku mencintaimu. ." Jawab Kasa tanpa beban.

"Tapi tuan,kita baru saja bertemu kita belum saling mengenal.."

"Kita bisa saling mengenal setelah menikah nanti.." Jawab Kasa santai.

"Bagaimana kalau aku tidak sesuai dengan yang tuan harapkan dan aku malah membuat tuan kecewa..?" Tanyanya.Karena Akira sebenarnya belum yakin.

"Akan aku didik dan aku bimbing kalau kau sampai seperti itu.Tapi rasanya tidak mungkin.."

Akira mengerutkan keningnya.."Apanya yang tidak mungkin?"

Kasa tersenyum lalu mengacak puncak rambut Akira gemas.."Kenapa kau bertanya seperti itu A? Apa yang membuat kau ragu padaku..?" tanya Kasa serius.

"Aku tidak percaya kalau kau mencintaiku tuan? kita baru saja bertemu kemarin,pertemuan yang---"

"Berkesan.." Sela Kasa cepat.."Aku jatuh cinta dengan kau pada saat pertemuan pertama kita A.." jelasnya agar Akira tidak ragu lagi.

"Ta--"

"Nak Kasa,Akira ! ayo kita sarapan dulu..!" teriak Ibu dari dapur.

Akhirnya Kasa dan Akira menuju dapur dan makan bertiga dimeja makan yang berada satu ruangan dengan dapur.

Terpopuler

Comments

Ledies Uye

Ledies Uye

semakin menarik si kasa dan akira ini.

2024-09-21

0

Ledies Uye

Ledies Uye

ah masa sih? emang iya ya?

2024-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!