Tok tok tok !
"Akira ! Nak,kau sudah tidur ya?" kembali suara Mama Marsya terdengar.
Akira menggigit kuku jarinya,ia bingung ingin melakukan apa.Sedangkan Kasa malah kelihatan anteng dan diam disitu saja terlihat seperti tidak ada niatan untuk bersembunyi atau apapun itu.
"Ck,kau menyebalkan !" ketusnya lalu Akira beranjak ingin membukakan pintu.Tak memperdulikan Kasa lagi,terserah mau dimarahi atau mau diapakan jika calon mertuanya mengetahui kalau didalam kamar ini ada Kasa juga.
Cek klek
"Ma,..?" Akira menongolkan kepalanya saja.Menatap sekeliling area kamar tetapi calon Mama mertuanya sudah tak ada lagi.
Kasa yang melihat Akira seperti tengah mencari sesuatu pun heran.Kasa melangkah mendekati Akira dengan langkah pelan.
Sesudah tepat dibelakang Akira,Kasa ikut menongolkan kepalanya dipintu.Menatap kesekeliling area kamar,dan disana terlihat Mama sudah pergi.
"Syukurlah,.." batin Akira dan Kasa bersamaan.Perlahan Kasa memundurkan badan sedikit, menatap Akira dari belakang.
Akira menipiskan bibir,dan Akira sedikit merasakan hembusan nafas dibelakang kepalanya sana.Secepatnya,Akira membalik badan..."Mas ! Kau ini----"
"Ssssttt ! Jangan keras-keras,takut kedengeran yang lain.." Ucap Kasa lirih,menaruh telunjuknya dibibir dan satu tangan yang lain membekap bibir Akira agar tak teriak.
Sepersekian detik Akira dan Kasa terpaku.Mereka berdua baru pertama kali ini bertatapan dari jarak yang sangat dekat.Mungkin hanya satu centi meter saja jarak diantara keduanya saat ini.
Akira meneguk ludahnya,begitu kentara wajah Kasa yang sangat tampan,rahang yang tegas,terkesan dingin dan berwibawa nyaris sama dengan Kaisar yang selalu dilihatnya saat dikantor.
Pasti dong,merekakan kembar..!
Kasa yang melihat mata indah Akira merasa berdebar ada sisi lain yang mulai hadir.
Oh,sungguh dirinya bukanlah pria yang polos,dia sadar,rasa apa yang mulai hadir sekarang ini.
"Maaf A..saya kekamar ya.Kau tidur saja dengan nyaman disini,kalau kau butuh sesuatu kau bisa chat saya saja.." ungkapnya setelah menarik tangannya yang membekap bibir Akira dengan sangat cepat.
"Ish...tanganmu bau.Belum mencuci tangan pasti..!" Ketus Akira,entah mengapa rasa takutnya pada Kasa sudah hilang,entah sejak kapan,Akira sendiri juga tak menyadari akan hal itu.
Kasa yang malu,keluar begitu saja dari kamarnya sendiri,lalu menutup pintunya kembali.Bergegas menuruni undakan tangga,kemudian masuk kekamar tamu dilantai bawah sini yang tentu saja dekat dengan tangga.Disebelah kamar Mama dan Papanya.
"Masa bau sih?" Kasa mengendus telapak tangannya sendiri.."Wangi kok.."
Tok tok tok !
Baru saja Kasa akan naik keatas ranjang.Suara ketukan pintu didepan kamar tamu ini terdengar,akhirnya Kasa lebih mementingkan membuka pintu terlebih dahulu.
"Kau ini keterlaluan Ka..!" Baru saja membuka pintunya Kasa dibuat terkejut dan kesakitan,karena Mamanya menjewer telinganya sangat kencang.
"Ma ! Ini kenapa? Aduh...sakit Ma,sakit..!." Teriak Kasa tertahan,memegangi tangan Mama yang menjewer telinganya sadar kalau ini sudah sangat malam,dan tak mau mengusik waktu istirahat penghuni rumah yang lain.
"Kau pikir Mama tak tahu hn..?! Kau sembunyi-sembunyi dikamar Akira tadi,ngapain kau disana,ayo ngaku..!" Mama Marsya gemas sendiri pada Kasa,kini bergantian mencubiti pinggang Kasa membabi buta.
"Arghhh Ma,sakit Ma,sakit aduh,Ma ...!"
"Hih ! Ayo ngaku.." Marsya bersidekap dengan wajah kesal pada Kasa.
"Tidak ngapa-ngapain Ma.Tadi hanya ingin ngobrol saja,tapi gagal,soalnya keburu Mama datang..." Kata Kasa,nyengir kuda saat Marsya memelototinya.
"Ini sudah malam Ka,tak baik masuk kamar seorang wanita yang belum sah menjadi istrimu..!"
Kasa menggaruk belakang kepala yang mendadak gatal,.."Ma,sebenarnya ada sesuatu yang akan Kasa bicarakan ke Mama,tapi ini sudah larut malam,mending besok saja ya Ma,selamat malam..." Kasa mendorong paksa Mamanya agar keluar dari kamarnya supaya tak terus mengintrogasinya.
"Ih,Kasa kau sangat tak sopan dengan Mamamu,masa Mama diusir,awas kau.. !" Suara Mamanya terdengar samar diluar kamar tamu.
Pagi hari pukul 05:55.
Akira sudah bangun lebih dulu dari anggota rumah yang lain.Dia sudah terbiasa memasak lebih dulu sebelum bekerja,jadi dia sekarang berada didapur sini,didapur keluarga calon suaminya.
Bi Ita yang baru saja terbangun,terkejut.Dengan cepat Bi Ita menghampiri calon menantu keluarga majikannya ini..."Nona,kenapa didapur nanti tuan dan nyonya tahu,bisa dimarahi.Sini biar saya saja,Non Akira duduk saja sana..."
"Ada apa ini?"
Bi Ita terhenyak,"Ini tuan Kai,Non Akira memaksa ingin memasak didapur.Takutnya nanti malah dimarahi tuan besar.." jawab Bi Ita sudah terlihat takut,ia menunduk tapi tetap menghadap Kaisar.
Akira mengerutkan kening,lalu paham akan situasi sekarang ini,"Ya masa' hanya memasak saja tidak diperbolehkan sih.." Ucap Akira tak ingin Bi Ita terkena omelan.
"Ya sudah biarkan saja Bi,malahan Bibi bisa mengerjakan yang lainnya.." Kaisar menengahi,lalu mengambil gelas disisi Akira dan menuang air putih digelas,meneguknya hingga habis.
"Memangnya kau bisa memasak? Mau memasak apa?" Tanya Kaisar setelah Bi Ita pergi kekamar mandi umum,dan tak lama suara mesin cuci terdengar,si Bibi nyuci baju kayaknya.
"Memangnya dirumah ini kalau pagi sarapannya apa?" Tanya Akira,mengambil pisau dan melanjutkan memotong bawang merah yang sempat tertunda.
"Tidak ada yang sarapan.." jawab Kaisar santai..Ya memang dirumah ini tak ada yang sarapan kalau pagi hari.
"What ?! Itu kan contoh kebiasaan kurang sehat..!" Akira kembali mengupas bawang putih setelah tersadar dari rasa kegetnya.
"Tahu apa kau ini,..?!" ucap Kaisar,mencuci gelas diwastafel.Setelah itu kembali menaruh gelas kerak khusus.Merasa sudah cukup berbicara dengan calon kakak iparnya Kaisar melenggang kembali kekamarnya untuk mandi.Pukul enam lewat tiga puluh menit nanti ada jadwal pertemuan dengan klien penting.
Tak butuh waktu lama lima gelas susu putih hangat dan nasi goreng ayam sudah tersaji dimeja makan,lengkap dengan pelengkapnya juga.Akira tersenyum senang setelah menyiapkan semua ini.Dengan harapan semua penghuni rumah akan menyukainya.
"Akira kau yang menyiapkan semua ini..?" tanya Marsya yang tentu terkejut.Apa lagi dirinya baru saja bangun tidur.."Ini masih sangat pagi lho A.." Marsya duduk dikursi makan.Mencicipi nasi goreng buatan Akira sedikit.
"Enak tidak Ma..?" tanya Akira takut kalau Marsya tak suka.Kata Kaisar kan tidak ada yang suka sarapan.
Marsya tak langsung menjawab karena dia sedang mengecapkan rasa di lidahnya.."Enak A,kau pandai memasak ya?" tanya Marsya kemudian.Setelah menelan nasgornya.
Akira tersenyum senang karena ternyata Mama Marsya menyukai nasgor buatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Mami
coba aku cicipin nasgornya A
wkwkwk
2024-11-29
0
Mami
hahaha
2024-11-29
0
Ledies Uye
Akira bakal jadi menantu kesayangan kayanya.
2024-09-21
0