"Haduh Cik ! Kau ini kenapa? Musti lari-lari seperti itu..?" heran Akira yang sedang mengelap gelas yang baru saja dicucinya.
"Ya tentu saja aku pengen cepat-cepat mendengar penjelasan darimu..Ayo cerita denganku.." Masih dengan nafas tersengalnya Chika berbicara.
"Astaga ! Memangnya apa yang perlu aku jelaskan kepadamu?"
"Kau tadi tidak dihukum oleh tuan Kasa kan?" Tanya Chika menunjuk wajah Akira dengan telunjuknya.
"Hufffttt..tidak lah ! Dia hanya--" Akira mengatupkan bibir saat mulutnya ingin keceplosan.
Chika memicing.."Dia hanya..?" Tanya Cika yang ingin Akira melanjutkan kata-katanya yang tergantung.
"Dia hanya..." Akira berpikir mencari alasan yang tepat tanpa harus berbohong.."Dia hanya bertanya,kenapa kau bekerja sebagai OG? seperti itu tadi.." lanjutnya semoga jawabannya tidak membuat Cika curiga atau terus mencoba mengintrogasinya.
"HAH ! Benar hanya bertanya seperti itu!?" Cika melotot tentu tak percaya dengan perkataan Akira.
"Hm..."
"Eh,tapi untuk apa? Apa untuk ..... Ah sudah lah otakku yang tidak seberapa ini tak mampu memikirkan hal seperti itu.."
"Cika ! Akira ! Bersihkan ruang meeting sekarang..!" dipintu sana seorang karyawan lelaki berkemeja abu-abu berteriak.
"Siap pak !" Sahut Akira dan Cika kompak.
"Hahaha.." Akira dan Cika tertawa karena menyadari kekompakan mereka yang tanpa disengaja.."Ayo Cik !" Akira menarik lengan Cika untuk bersamanya.
Lalu si karyawan tadi,pergi menuju ruangannya setelah melihat kedua OG pergi untuk melaksanakan tugasnya dengan membawa sapu dan alat bersih yang diperlukannya.
Cek klek
Akira dan Cika masuk kedalam ruang khusus untuk meeting dilantai dua.Setelah masuk mereka mulai membersihkan yang perlu dibersihkan mulai dari menyapu,mengepel dan mengelap meja dan kursi.
"Eh,Cik.Ini milik siapa?" Tanya Akira yang tak sengaja menemukan map berwarna putih tulang sapi diatas meja meeting saat sedang mengelap meja dan kursi.
Cika berhentikan mengepelnya,"Milik orang yang tadi meeting disini,maybe.." sahutnya menatap Akira sebentar lalu melanjutkan lagi mengepelnya.
"Iya maybe.."
Cek klek
Akira dan Cika menoleh menatap kearah pintu yang dibuka dari luar.Disana Kaisar masuk dan langsung menuju kearah Akira yang sedang memegang map putih tulang sapi.
"Terima kasih.." Sambil mengambil map putih tulang sapi itu dari tangan Akira.Lalu Kaisar pergi begitu saja meninggalkan ruangan.
Akira dan Cika terpaku,diam ditempat sampai lupa caranya untuk bernafas.
"Akira ! Woi !" Cika yang tersadar lebih dulu mengguncang pelan bahu Akira.
"Eh C--"
"Dia tuan Kaisar kan? demi apa dia bilang terima kasih padamu.." Cika mendadak menjadi heboh.Tanpa perduli apa yang akan keluar dari mulut Akira.
"Astaga..Cika ! sudah lah lanjutkan saja tugas kita,nanti kelamaan malah terkena omelan.." Akira tak ingin membahas Kaisar yang baru saja menghampirinya bahkan kata 'Terima kasih' tadi berkesan dingin tak ada ramahnya sama sekali.
Wajar saja,aku ini OG dan dia pemilik kantor ini.Sudah jelas dia malu.Pikir Akira dalam batin.
Lalu dia kembali kepikiran dengan Kasa yang telah melamarnya bahkan dia tadi sudah menerimanya,astaga ! Tak kebayang akan seperti apa rumah tangganya nanti.Jika adiknya saja malu apalagi kakaknya? Huffftt Astaga !
"Dih malah ngelamun,.!" Sindir Cika yang disebelah Akira.
^^^^^^
Mobil bermerk masuk kepelataran halaman rumah yang luas,mobil berhenti digarasi,berjejer rapih dengan beberapa mobil lain dan juga beberapa motor disana.
"Tuan.." Sapa Bi Ita yang baru saja membuang sampah pada tempatnya.Melihat tuan muda Kasa baru saja keluar dari dalam mobil.
Seperti biasanya lelaki yang berkesan dingin dan terlihat berwibawa ini tak ada senyum sedikit pun.."Papa dimana?"
"Dikamarnya tuan.." Jawab Bi Ita.
Kasa berjalan menuju kamar papanya.."Pa !" Panggilnya sesudah didepan pintu kamar papanya.
"Masuk !" suara sahutan dari dalam kamar terdengar samar.
Cek klek
"Ada apa?" Tanya Papa Abi yang kebetulan baru saja mandi sedang menyisir rambutnya didepan cermin.
Kasa mendekat dan duduk ditepian ranjang papanya.."Kenapa harus OG?" tanya Kasa pada intinya.
Kulit tua itu mengerut,"OG? Maksudnya orang gil4?" Papa Abi menaruh sisir ditempatnya dan meneguk teh yang sudah kedua cangkir ini.
Ini sudah pukul sembilan lewat dua puluh menit.Jadi wajar kalau sudah habis dua cangkir,bukan papa Abi yang candu sama tehnya ya, tapi salahkan saja cangkirnya yang hanya berukuran 60ml.
Kasa memejam,"Akira.."
"HAH ! Kata siapa Akira Orang Gil4?" Kaget Papa Abi.Menatap anaknya serius.
"Astaga Papa," Batin Kasa mencoba menahan kesal ke papanya.
"Akira,OG pa? Katanya anaknya sahabat papa kan?" Kali ini Kasa berbicara lebih banyak dari sebelumnya.
Kulit tua itu kembali mengerut,lalu wajah tua itu tersenyum.."Maksud kau Akira yang bekerja jadi OG? Begitu?" Menepuk lutut anaknya dan ikut mendudukan pantat disamping anaknya.
"Iya.."Kasa membuang nafas penuh kelegaan,akhirnya papa nyambung dengan apa yang dimaksudnya.
"Begini.."Papa Abi pun menceritakan asal muasal kenapa Akira bisa ditempatkan dikantornya sebagai OG.
"Apa?! Masa' seperti itu Pa?" Kasa terkejut.."Masa iya tidak ada yang merespon lamaran kerja Akira.." Kasa merasakan ada yang aneh.
"Yaaah,memang seperti itu kenyataannya.Dan Papa waktu itu hanya ada lowongan di OG saja,ya sudah.."
"Papa tega.."
"Lho,kok malah jadi mengatai Papa..?"
"Ck,bukan mengatai Pa,maksudku Papa tega gitu? menaruh Akira yang katanya anaknya sahabat Papa di pekerjakan sebagai OG.." Jelas Kasa penuh dengan kekesalan.
Ya memang kalau bicara sama papanya mesti harus menggunakan kata ekstra.Ekstra banyak.Dan itu membuat Kasa yang memang jarang bicara jadi kesal sendiri.
"Dari pada tidak sama sekali.Hayo?" Jawab Papa Abi lalu menghabiskan tehnya yang sisa sedikit.
Betul juga.Tapi Aneh saja kalau sampai tidak ada yang mau menerima Akira kerja.Batin Kasa merasa ada yang janggal di balik semua itu.
"Sudah makan?" Tanya papa Abi selama beberapa menit keduanya hanya diam.
"Sudah.Di rumah Akira.Mama kapan pulang Pa?" Tanya Kasa yang memang sudah lama tak bertemu Mamanya.Apalagi dirinya selalu di kurung di gedung itu kan.
"Kalau kau ingin Mamamu cepat pulang,gantikan posisi Mama untuk di perusahaan LN sana.Kasihan,masa' sudah tua begini papa sama mama harus LDR terus,tidak kasihan?" Papa Abi berkata serius.
Kasa berdecak saja,tak mau menjawab.
Drrrttt drrrttt
Ponsel Kasa bergetar di dalam saku.Dengan sigap Kasa mengambil dan menggeser tombol hijau di layar.
"Hm.."
"Kak,kau dirumah atau---"
"Dirumah.Ada apa?" jawab Kasa seperti biasanya.
"Siapa?" Papa Abi yang penasaran pun bertanya lirih pada Kasa.
"Kai.." Sahutnya.Lalu mematikan panggilan yang menurutnya tak penting.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Mami
keknya akira naksir kaisar.
2024-11-19
0
Ledies Uye
kayanya akira suka sama tuan kaisar
2024-09-21
0