"Saya tidak mau tahu kamu harus membayar hutang-hutang Ibu kamu titik !"
"Tapi saya belum punya uangnya Tante,saya aja kerja gajinya cuma berapa. Saya butuh waktu untuk ngumpulin uangnya" Mohon Akira.
"Saya beri waktu tiga hari, kalau sampai waktu habis belum ada uangnya, saya terpaksa akan menyeret,Ibu kamu ke kant0r p0lis1! ". Ibu Oki tetangga sebelah pergi meninggalkan rumah Akira.
"Bu". Akira memeluk Ibunya.
" Maafkan,Ibu Nak.Ibu selalu saja merepotkanmu"
Akira mengurai pelukan, menggelengkan kepalanya "Tidak, Bu. Ibu jangan pernah berbicara seperti itu, Akira itu anak Ibu sudah sepantasnya Akira memberikan yang terbaik untuk Ibu, walau... Belum bisa" Lirih di akhir kata Akira.
"Andai Ayah masih ada mungkin kita tidak akan bernasib seperti ini" Keluh Ibu Sindi Ibu kandung Akira.
"Sudahlah,Bu.Lebih baik kita cari jalan keluarnya. Supaya kita bisa mendapat uang sepuluh juta" Akira mencoba terlihat tegar di hadapan ibunya walau di dalam lubuk hatinya ia bingung akan mencari uang sebanyak itu di mana dan kerja apa.
Malam hari di rumah Akira,Suasana langit begitu cerah banyak bintang berkelap-kelip.Akira merenung di dalam kamar ia sedang duduk di lantai balkon.Akira Yohanes adalah anak satu-satunya dari pasangan Rodi Yohanes asli indonesia dan istrinya yang bernama Sindi Sashimi asli korea,dulu kehidupan mereka sangatlah bahagia punya segalanya tapi berbanding terbalik dengan sekarang.
Sindi Sashimi dan Akira putrinya hidup dengan ekonomi yang pas-pasan setelah Rodi Yohanes Ayah Akira meninggal dunia karena sebuah tragedi.Dan hanya satu-satunya tempat tinggal mewah yang tersisa,yang sekarang Mereka tempati.Semua aset perusahaan telah di ambil alih oleh orang-orang yang keji tak lain mereka adalah saudara-saudari Rodi Yohanes.
"Akira ..." Panggil Ibu Sindi dengan lembut.Akira tidak mendengar panggilan dari Ibunya dia sedang sibuk menyelami hatinya.
"Akira ... Kau kenapa?apa ada yang sedang di pikirkan"
Akira terkejut,"Ibu ... apa kau bicara padaku?" Tanya Akira kemudian Akira menghampiri Ibunya yang berdiri di ambang pintu balkon.
"Iya.tapi kau tidak mendengarkan panggilan,Ibu" Tutur Sindi Ibunya Akira.
"Maaf,Bu"
Ibu Sindi tersenyum "Tidak apa,Ibu hanya ingin memastikan kamu sudah tidur apa belum,ini sudah malam besok kamu'kan bekerja" Tutur Ibu Sindi lembut penuh kasih sayang.
"Oh iya,Bu" Jawab Akira tersenyum.
"Ibu keluar dulu ya,kamu tidur yang nyaman.Ibu, juga mau tidur" Ucap Ibu Sindi mengelus rambut Akira yang tergerai dan mendapat anggukan dari Akira. kemudian Ibu Sindi keluar dari kamar putrinya.
***
Gemini Group.
Akira sedang sibuk membersihkan meja ruangan untuk acara meeting sore nanti di kantor tempat ia bekerja.Akira bekerja di kantor Tuan Abi sebagai Office Girls.Tuan Abi dulu adalah teman sekaligus sahabat Rodi Yohanes semasa hidupnya dan Tuan Abi jelas begitu tahu keadaan Akira dan Sindi Ibunya sekarang ini.Tuan Abi juga tahu kalau perusahaan yang dimiliki Ayah Akira telah di rebut paksa oleh saudara-saudarinya setelah Rodi meninggal di hari ke 3.
Sebenarnya kalau di pikir-pikir Akira punya perusahaan nomor satu di jakarta tetapi dirinya tidak mau sibuk merebut kembali milik Ayahnya,menurut Akira itu tidak terlalu penting yang jelas Akira tidak gil4 harta.Ia bekerja sebagai OG saja sudah sangat bersyukur.
"Tolong bersihkan ruangan saya " Ketus Tuan muda Kaisar pemilik perusahaan Gemini Group yang baru beberapa hari ini menggantikan posisi Papanya yang baru saja sakit.
"Baik,Tuan "Jawab Akira menundukkan kepalanya tapi matanya melirik Tuan Kaisar.
Tuan Kaisar berlalu dari sana dengan tampang dinginnya.
Akira heran sendiri dengan Putra Tuan Abi yang begitu dingin kaku dan irit bicara,baru hari ini dia mendengar suara Tuan Kaisar semenjak ia menggantikan Papanya.
"Dingin sekali orang itu.Mungkin dulu,Nyonya Marsya nyidam es batu !" Gumam Akira sambil menatap punggung kokoh Atasannya.
"Ehem...! " Akira terkejut lalu menatap ke arah sumber suara.
"Ya ampun,aku fikir siapa,Cik.Kau membuatku kaget saja" Akira berkata sambil mengelus dadanya yang berdebar.
Cika menahan tawa,"Makanya jangan suka ngomongin,Bos.Takut juga'kan kamu?" Cika akhirnya tertawa lepas.
"Sudah,kita lanjutkan saja pekerjaan kita" Tukas Akira tidak menghiraukan candaan Cika sahabat sesama OG.Akira dan Cika adalah teman dari masa kuliahnya dulu keduanya hampir bernasib sama.Cika berasal dari orang yang memang kurang mampu dan kecerdasan pas-pasan makanya dia hanya di terima dibagian CS.
Berbeda dengan Akira,sebenarnya dia sangat pintar dan cerdas tetapi keadaan yang mampu membuat dirinya menerima pekerjaan ini.Akira sudah melamar pekerjaan diberbagai perusahaan tetapi,sampai sekarang belum ada satu pun yang merespon.
Demi menyambung kehidupan bersama Ibunya.Akira terpaksa menerima pekerjaan ini untuk sementara sampai dia menemukan pekerjaan sesuai dengan pendidikannya.
Akira menunggangi maticnya dijalan raya.Ia mengamati setiap sudut jalan, siapa tahu ada lowongan pekerjaan untuk mendapat uang tambahan.
"Kenapa susah sekali?aku harus cari pekerjaan tambahan kemana lagi" Lirih Akira, meminggirkan maticnya dipinggir taman kota.Akira turun dari motornya dan melepas helm kemudian duduk dibangku taman.
Akira menatap kelangit sana.Akira menyalakan Handphonenya, ia membuka salah satu aplikasi biru yang terkenal diseluruh dunia.
Tatapannya tertuju pada tulisan ada lowongan pekerjaan untuk usia 17-30 tahun di salah satu akun seseorang dengan tertera di sana gaji 200juta jika pekerjaan bagus.Dengan cepat ia mengajukan ingin bekerja di sana tanpa bertanya lebih dulu apa pekerjaanya di dalam kolom komentar.
Akira merasa senang karena komentarnya langsung di respon dengan cepat."Silahkan datang di jam kerja" balasan dari akun seseorang tersebut.
"Jam berapa" Balas Akira lagi karena di sana tidak tertera waktunya.
"Bebas" jawaban dari akun tersebut lagi.
Akira mengernyitkan kening sesaat, "Ah sudahlah terpenting aku harus datang" Akira tersenyum senang,menaiki motornya dan pergi menuju tempat tinggalnya.
Rumah Akira Yohanes,Akira sedang berdandan serapih mungkin dengan memakai baju warna putih lengan panjang berpadu dengan rok hitam selutut seperti umumnya seseorang ingin melamar pekerjaan.
"Akira ..." Ibu Sindi masuk kamar Akira.
"Iya,Bu" Jawab Akira dengan sumringah.
"Kamu mau kemana,Nak.rapih sekali?" Ibu Sindi mendekat dan memegang bahu putrinya, ia menatap wajah Akira di pantulan cermin.
"Aku mau mencari pekerjaan tambahan,Bu.Tinggal dua hari lagi kita harus melunasi hutang ke,Tante Oki.Aku tidak mau sampai dia memarahi kita lagi" Jelas Akira pada Ibunya.
"Maaf-"
"Ibu tidak perlu meminta maaf" Potong Akira cepat.
Akira turun dari motornya,ia melepas helm dan merapihkan dandanannya.
"Benar,ini adalah alamatnya" Ucap Akira menatap tulisan besar didepan sebuah gedung,lalu ia masuk kedalam.
"Maaf,ada yang bisa saya bantu?" Tanya orang berbadan kekar memakai seragam hitam dan juga memakai kacamata hitam.
"Sa-saya mau melamar kerja" Jawab Akira sedikit gugup.
"Sebelumnya sudah ada janji?" Tanya orang itu lagi.
"Sudah,Pak!" Jawab Akira.
"Dengan siapa?" Tanyanya lagi dengan tegas.
"Tuan Kasa" Jawab Akira.
"Silahkan masuk ruangan itu" Orang itu menunjuk pintu yang tertulis Mr.Kasa.
"Terima kasih" Tutur Akira kemudian berjalan menuju ruangan yang tadi ditunjuk oleh orang berbadan kekar.Sedangkan orang berseragam hitam memperhatikan punggung Akira yang menjauh darinya dengan sunggingan senyum sinis.
Akira mengetuk pintu dengan suhu badan yang terasa panas dingin "Kenapa rasanya tempat ini aneh sekali,sepi ! Seperti tidak ada siapapun" gumamnya sedikit cemas.
Pintu terbuka tetapi tidak terlihat siapa yang membukanya "Masuk !" tegas suara bariton dari dalam ruangan.
Akira tersentak "I-iya terimakasih ! " Akira berkata dengan suara yang lirih.Akira menatap ke sekeliling ruangan.
"Terlihat seperti kamar tidur" Gumam Akira karena disana ada ranjang berukuran king size dan semacamnya.
"Selamat malam,Nona !" Suara bariton terdengar dari arah belakang Akira kemudian tidak lama terasa sesuatu melingkar diperutnya.Terkejut,Akira menatap kebagian perutnya.
"Apa-apaan ini !" Pekik Akira menghempaskan tangan kekar itu dari perutnya.Lalu memutar badan menatap tajam ke seseorang yang sudah berani menyentuhnya.
"Ka-kau !" Pekik Akira yang kedua kali.Pria itu mengernyitkan dahinya menatap bingung ke Akira.
"Kau mengenalku? Tanya pria itu.
"Tentu saja,Kau Tuan Kaisar" Batin Akira.
"Kau" Lidah Akira sungguh terasa kelu hanya untuk menjawab pertanyaan sederhana dari pria yang ada dihadapannya.Akira berkali-kali mengucek kedua matanya untuk memastikan pria yang ada didepannya.
"Tidak mungkin !" gumam Akira tapi terdengar ditelinga pria itu.
"Apanya yang tidak mungkin?Aku Kasa kau Akira?!" Kasa bertanya menatap Akira dengan intens.
"Kasa?bagaimana bisa?" Batin Akira lagi.
"B-benar aku Akira"
"He.." Ucapan Akira terbungkam oleh bibir Tuan Kasa,Akira berontak melepaskan badannya dari dekapan Tuan Kasa.
"Tuan! Berani sekali kau melakukan itu padaku?Aku kesini untuk melamar pekerjaan aku bukan kupu-kupu malam" Tukas Akira tangannya sibuk menghapus saliva Tuan Kasa yang tertinggal dibibirnya.
"Sok suci !" Sinis Tuan Kasa menatap tajam Akira.
"Aku memang masih suci,jadi jangan macam-macam!" Tegas Akira berusaha menutupi rasa gugup dan takutnya saat ini.Dalam hati Akira bertanya-tanya dan tidak menyangka dengan atasannya.
"Kau sudah berani datang kesini artinya kau bersedia menjadi partner kerjaku" Enteng Tuan Kasa.
Akira tercenung "Maksud kau apa?aku tidak mengerti" Akira dibuat bingung oleh kenyataan saat ini.
"Kau tahu?" Tanya Tuan Kasa pada Akira dengan membelakanginya.
"Tidak !" Akira menjawab dengan kebingungan.Akira merasa dirinya saat ini berada disituasi yang tidak baik,Akira memundurkan kakinya perlahan.
"Jangan coba-coba kabur dari ku,jangan coba-coba pergi dari ruangan ini.Percuma ! kau tidak akan bisa lolos!" Tuan Kasa tertawa renyah.
"Ak.." Kata yang akan Akira ucapkan terbungkam lagi dengan bibir Tuan Kasa yang dengan kasar telah ......... Akira memberontak agar terlepas dari pelukan Tuan Kasa tapi tenaga Akira tidak sebanding dengan tenaga tuan Kasa.
"Tolong ...! Siapapun to..." lagi-lagi terbungkam,kini Akira sudah berada diatas kasur dan dihimpit badan kekar Tuan Kasa.Akira sungguh merasa takut dan tidak henti-hentinya ia memukul1 lengan Tuan Kasa berharap dia bisa terbebas darinya.
Brebet ! Akira terbelalak karena kemejanya telah dirob3k oleh Tuan Kasa.Air mata Akira langsung berjatuhan,pria yang mengaku Tuan Kasa ini tidak menghiraukan wanita yang ada di bawah badannya sudah menangis.Tuan Kasa sudah berada di dalam mode on bahkan sesuatu dari dirinya sudah ingin di pu4skan.
"Kau bukan m4nus1a ! "Teriak Akira saat sudah tidak terbungkam lagi,tuan Kasa sibuk melepaskan pakaiannya dan dengan jelas Akira dapat melihat badan kekar tuan Kasa yang begitu menggoda.
"Astaga,Akira ! kenapa kau justru mengaguminya" Ucap Akira di dalam hatinya.
Tuan Kasa tersenyum penuh arti "Aku tahu kau sangat menikmati pemandangan ini" tunjuknya pada perutnya yang berbentuk seperti roti sobek.
"Sia..." lagi-lagi entah keberapa kalinya ucapan Akira terpotong oleh tuan Kasa yang dengan berani membungkamnya.
Satu jam tuan Kasa menikmati hangatnya di dalam gorong-gorong Akira.kini dirinya dan Akira terkapar di atas kasur dengan napas yang berlarian.
Akira sesekali terlihat mengusap sudut matanya "Ibu,aku harus apa?maafkan aku,Bu" Batinnya. Akira terisak dan merasakan perih di bagian intinya.Akira terduduk dan menutup semua badannya yang polos dengan selimut.
Tuan Kasa melebarkan kedua matanya saat melihat ada bercak merah di atas seprei.Bola matanya menatap Akira yang sesenggukan dan sesekali terisak.Seketika di relung hati tuan Kasa sana ada rasa bersalah pada wanita yang baru saja ia t1duri.
"Oh no ! "Batinnya kesal pada diri sendiri.
"K-Kau masih ....?"Menatap Akira yang juga sedang menatapnya dengan penuh kebencian. sambil menunjuk noda merah di atas seprei.
"Ya ! dan kau yang merenggutnya,kau yang tega menodaiku padahal..." Akira memotong ucapan tuan Kasa,dan perkataan Akira juga terhenti ketika tuan Kasa memeluknya sangat erat.
"Maafkan aku" Selorohnya.
"Lepaskan ! " Teriak Akira mendorong dada tuan Kasa dengan kencang,membuat dia sedikit mundur kebelakang.
Plak plak ! Akira menampar kedua pipi tuan Kasa.
"Kau .. Beraninya kau menamparku" tuan Kasa tidak terima baginya jika ada seorang wanita yang berani menamparnya berarti itu sebuah penghinaan baginya.
"A...!" pekik Akira tertahan karena tangan kekar tuan Kasa menekan lehernya dengan kencang.Akira mencoba melepaskan tangan tuan Kasa dari lehernya tetapi tidak goyah sedikitpun karena tenaga tuan Kasa lebih besar dari tenaga yang akira miliki.
"Kau bisa membunuhnya!" terdengar suara bariton dari arah pintu kamar.Tuan Kasa melepaskan tangan dari leher Akira.Tuan Kasa langsung memakai kolornya.
"Ka-kaisar .." tuan Kasa terkejut.
"Ya.Kau pasti terkejut dengan kedatanganku" melangkah mendekati Kasa.Akira yang masih terduduk di atas kasur dengan tangan yang mencengkram pinggiran selimut dengan kencang merasa bingung dan juga takut secara bersamaan.
"Aku sudah berkali-kali mengingatkan padamu,hentikan semua hal tidak berguna yang kau jalani.Perbuatanmu sungguh tidak bisa dibenarkan,Sudah berapa wanita yang kau korbankan demi membalas sakit hatimu"
Akira terhenyak "Sakit hati " batinnya.
"Kau jangan coba-coba menasihatiku Adik kecil"
"Adik" Akira sungguh terkejut.
Mobil hitam milik tuan Kaisar pergi meninggalkan pelataran gedung yang sepi.Karena di sana memang hanya di huni oleh beberapa orang saja termasuk Kasa kakaknya dan juga para anak buahnya.
"Kau tidak papa?" Tanya Kaisar di sela-sela ia sedang mengemudi.
"Seperti yang tuan lihat,Ibu ku pasti akan sedih jika mengetahui anak gadis satu-satunya sudah tidak suci lagi" Akira menjawab dengan air mata yang tidak mau berhenti menetes,Akira menatap keluar jendela mobil.
Tuan Kaisar menoleh menatap wanita yang ada di sampingnya,ada rasa iba padanya melihat wajahnya yang basah akan air mata rambut yang berantakkan dan kemejanya yang terlihat robek,membuat bahu putih mulusnya terekspos.
Tuan Kaisar memalingkan wajah,supaya tidak tergoda dengan wanita di sampingnya.Menurut Kaisar,wanita ini memanglah cantik pantas saja kakaknya,Kasa tergoda.
"Maafkan Kakak saya,dia itu sedang sakit"
Akira menoleh tuan Kaisar dengan cepat, "What?sakit..tapi kenapa dia tega melakukan ini pada ku.Seharusnya ia terbaring di atas kasur kalau benar memang dia sakit" Dada Akira bergerak naik turun menahan amarah.
"Dia mentalnya sedikit terganggu" Papar Kaisar.
"Kenapa bisa?apa yang terjadi padanya" Akira sedikit terkejut saat Kaisar mengatakan Kasa kakaknya terkena mental.
"Ceritanya panjang,yang saya tahu dia itu pernah di khianati kekasihnya,pada saat itu ia akan menikah beberapa hari lagi dan tanpa sengaja ia memergoki kekasihnya sedang melakukan hubungan suami istri di sebuah tempat"
"Maka dari itu aku dari dulu belum pernah pacaran,takut disakiti" Cetus Akira tanpa sadar.
Kaisar tersenyum, "Polos sekali wanita ini" Ucapnya dalam hati.
"Kenapa anda tersenyum?memangnya ada yang lucu"
Kaisar kembali ke mode dingin "kau yang lucu" Batinnya lagi.
"Sudahlah,jangan banyak bicara.Lebih baik kau tunjukan di mana rumah mu.." Tuan Kaisar berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Tidak,turunkan saja aku di sini.Biar aku pulang dengan taxi.." Ketusnya,dengan kedua mata yang masih berair.
Sungguh,Akira bingung jika Ibunya tahu apa yang telah terjadi pada putri satu-satunya.Apa dia akan memarahi bahkan mengusirnya? Atau mencoretnya dari kartu keluarga? Atau bahkan sudah tidak mau lagi mengakui sebagai anaknya?
Air mata Akira kembali mengalir semakin deras,Akira terisak dalam diam.Tangannya mencengkram rok hitam yang ia pakai sampai jari-jarinya memerah.
Kaisar melirik wanita yang ada di sampingnya.."Aku Kaisar,kau?" Tanyanya.Kembali fokus ke depan sana.
"Apa peduli mu Tuan..?! Jika kakak mu saja bisa membuatku menderita seperti ini.Kau juga pasti ingin membuatku lebih menderita juga,Iya Kan !" Teriaknya kencang,bahkan guguan Akira semakin terdengar pilu.
Hati Kaisar tercubit,melihat wanita di sampingnya seperti ini.Kaisar paham,Kaisar mengerti.Tapi...apa yang harus di lakukan? Kaisar saja tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita manapun.Jalannya sejak dulu selalu lurus-lurus saja.
"Turunkan aku di sini,brengs3k ! Aku tidak mau semobil dengan adik seorang perenggut..!" Marahnya,matanya melotot penuh kilat kemarahan dan kebencian.
Ciiittt !
"Aaaa...!!" Jerit Akira.Karena Kaisar menginjak rem secara mendadak.Membuat kening Akira membentur dasboard mobil.
"Hey,bangun.Jangan pingsan.." Panik yang kini Kaisar rasakan.
***
"Eeeggghhh......." Bibir yang terlihat kering dan pucat itu bergerak.
"Pa,dia sudah sadar.."
Suara seseorang masuk kependengaran Akira.Perlahan,Akira mencoba membuka kedua matanya.
"Eeeggghhhh,sakit..." Lirihnya,terdengar sangat lirih.Setelah kedua mata Akira terbuka dengan benar.Memindai ke seluruh ruangan..."Aku,aku di mana?" Tanyanya ke diri sendiri.Lalu berusaha untuk bangun.
"Biar saya,bantu.."
"Tu-tuan Abi...." Ucap Akira terkejut..."Kenapa tuan di sini,Aku--"
"Iya,kamu di rumah saya Akira.Tadi Kaisar yang membawamu ke sini.Kamu pingsan.." Tuan Abi,berbicara sesuai yang di lihatnya.Bahkan Tuan Abi sudah mendengar cerita dari Putra bungsunya,Kaisar.Bahwa Akira adalah korban dari Kakaknya,Kasa.
"Aku mau pulang,Tuan.Nanti Ibu cari aku.." Kekehnya ingin pulang.Sebenarnya Akira tidak enak hati berada di rumah Bosnya walaupun dia temen Ayahnya dulu,tapi tetap saja ada rasa tidak enak.
"Akira...jangan khawatir,saya sudah berbicara dengan Ibumu,kamu ada di rumah saya.." Benar yang di katakan tuan Abi memang tadi dirinya sudah memberi tahu ke Sindi,Ibu kandungnya Akira.
"Pa,ini susu hangatnya...." Kaisar berjalan mendekati Papanya,,memberikan segelas susu hangat ke Papa Abi.Tadi Papanya yang meminta dirinya untuk membuatkan susu hangat untuk Akira.
Papa Abi menerimanya,,"Terima kasih,Kai.Akira,minum susu hangat dulu ya,biar badanmu lebih baikan.." Suruh Papa Abi ke Akira sambil menyodorkan segelas susu di tangannya.
"Tapi Tuan aku----"
"Papa,panggil saya Papa.Jangan panggil tuan lagi.." Membenarkan panggilan Akira untuknya.Mengingat Akira sudah tidak suci lagi karena anak pertamanya.Jujur saja,Papa Abi sangat sedih dengan nasib Akira yang cukup malang.Di tambah lagi dengan kenyataan yang ada 'Kasa' anaknya telah menodai anak sahabat yang ia jaga selama ini.
Sungguh di luar praduganya....
"Tapi tua-Pa.."
"Akira,ini putra Papa namanya Kaisar.Dan Kai, kenalkan dia Akira.." Sela cepat Papa Abi,memperkenalkan keduanya..."Kai,temani Akira.Papa ada perlu sebentar..." Suruh Papa Abi,berdiri dari duduknya.Meninggalkan Akira dan Kaisar berdua.
"Iya,Pa....." Jawab Kaisar santai.
Akira menatap Papa Abi yang keluar dari kamar,lalu meneguk susu hangat yang masih ada di tangannya.
Kaisar tersenyum,mendekat dan duduk di tepi ranjang yang di gunakan Akira...."Akira,nama kamu Akira?" Tanya Kaisar memastikan.
Akira mendongak,kedua matanya beradu dengan kedua bola mata Kaisar...."Hm..." Akira kembali meminum susunya lagi sampai habis.Badannya terasa lebih baikan setelah menghabiskan segelas susu hangat.
"Mau aku buatkan lagi susunya?" Kaisar bertanya.Menatap gelas Akira yang sudah kosong.
Akira menggeleng,,"Tidak usah.Jangan so' akrab,jangan pura-pura baik,aku seperti ini juga karena Kakakmu itu.Kemungkinan kau juga sama seperti dia.." Ketusnya.Potongan-potongan di mana 'Kasa' merenggut mahkota yang di jaga selama ini.Kembali terlintas di ingatan.
Kaisar menggeleng,,"Maafkan Kak Kasa,aku tahu dia salah.Tapi kau juga tidak boleh menduga aku seperti ini.Aku berbeda,aku tidak seperti dia...." Kaisar membela dirinya sendiri.Memang pada kenyataannya dirinya ini tidak seperti Kasa yang suka main w4n1t4.
Akira kembali menitikan air mata..."Aku sudah hancur,...." Katanya, memukuli dadanya sendiri...."Kemungkinan tidak ada seorang pria yang akan menerima ku lagi.Jika tahu keadaan ku yang seperti ini..." Sambungnya,isakan tangisnya kembali terdengar pilu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!