Lalu di ruangan kerjanya sini,Kaisar berdecak sebal.Menatap ponselnya yang gelap karena panggilannya sudah di matikan sepihak oleh kakaknya.
"Baru saja mau bertanya,malah di matikan.." Gumamnya merapihkan mejanya yang berantakan.
Tadi itu Kaisar ingin bertanya pada papanya tapi ponselnya tidak aktif,dan berakhir menghubungi kakaknya.Lalu baru saja mau bertanya malah sudah terburu di matikan.
Memang benar-benar ya Kak Kasa itu !
Lalu Kaisar berinisiatif menghubungi telfon rumah.
"Hallo,dengan siapa ini?" Suara wanita dari panggilan.
"Papa di mana Bi?" Tanya Kaisar.
"Ada di kamarnya, tuan.Sebentar Bibi panggilkan dulu..." Ucap wanita yang tak lain adalah Bi Ita.
"Hallo,Kai.Ada apa?" Suara yang tak lain adalah Papa Abi.Seseorang yang sejak tadi memenuhi kepalanya.
"Pa,obatnya sudah di minum belum?" Tanyanya langsung pada intinya.Karena sejak tadi hanya itu yang ingin Kaisar tanyakan.
"Sudah Kai.Kau tidak perlu khawatirkan Papa.." Sahutnya meyakinkan.
Kaisar bernafas lega.."Syukurlah,ya sudah itu saja Pa,aku mau lanjut bekerja lagi.."
Di panggilan, papa Abi terdengar tertawa,"Iya Kai.Jangan lupa makan.Kasihan perut mu.." Ucapnya lalu kembali tertawa.
"Hm.."
Dan akhirnya Kaisar benar-benar mematikan panggilan.Bernafas lega karena ternyata papanya sudah meminum obatnya.
Papa Abi memang baru saja sakit,hanya saja sekarang sudah jauh lebih baik.Dan Kaisar sangat berharap semoga saja papanya cepat pulih dan bisa kembali bekerja di Gemini Group ini.
Bukannya Kaisar tidak mau menggantikannya.Hanya saja ada kakaknya yang lebih berhak memimpin di perusahaan ini.Lalu kaisar? Ya dia ingin membantu Mamanya yang ada di LN.
Pekerjaan menumpuk,dan kemungkinan hari ini dia akan lembur.Jadi dia saat ini sangat sibuk sekali.
"Ya ampun,perut ! kenapa kau tidak bisa di ajak kerja sama..!" Omelnya karena baru satu jam fokus bekerja justru perutnya malah berbunyi,minta di isi asupan makanan.
"Buatkan teh hangat,dan antar ke ruangan saya..!" Ucapnya di telfon kantor.Lalu kembali fokus bekerja.
Dan benar,tidak butuh waktu lama suara ketukan di pintu terdengar.
"Masuk !" Teriaknya tanpa mengalihkan pandangan dari tulisan di depan wajahnya.
Pelan pintu ruangannya terbuka seorang OG masuk membawakan teh pesanannya.
"Taruh di mana tuan..?"
Kaisar mendongak menatap seorang OG yang di depannya membawa nampan.
"Kau !" Ragu tapi tetap menatapnya.
"Maaf tuan,ini saya ada pesanan lagi.Mau di taruh mana ya?"
Kaisar mengusap wajahnya kasar.."Taruh sini saja,tidak apa.."
Menurut,si OG pun menaruh segelas teh di meja tepat di samping berkas yang sedang di tanda tangani oleh atasannya.
"Tunggu !"
OG yang tak lain adalah Akira memejam,lalu kembali menghadap tuannya setelah dirinya tadi siap melangkah keluar ruangan.
"Ada ya---"
"Kau tadi pulang pukul berapa?"Potong Kaisar yang hanya ingin memulai pembicaraan saja.
"Tadi? Mak---"
"Tadi pulang dari rumah papa.." Ucap Kaisar menjelaskan.
"Em,masih pagi buta.Pukul 06:00.." jawab Akira yang memang benar.
"Dengan Kakak ku..?"
Akira mengangguk saja.Tanda mengiyakan.
"Oh.Ya sudah.Kau bisa lanjut bekerja.." Usir Kaisar secara halus.
Akira tersenyum saja.Lalu sedikit berlari meninggalkan ruangan itu.
"Huffff...dasar ! cuma nanya seperti itu saja.Ku pikir mau menanyakan apa.." Gumam Akira sambil berjalan menuju ke ruangannya.
Di sana di depan rak piring,Cika sudah menekuk kedua tangan di pinggang.Lalu menilik jam di tangannya..."Akira ! Kau ini kenapa lama sekali,hanya mengantarkan teh kan? Atau mampir pipis..?" Tanyanya kesal.Saat Akira sudah berdiri di sampingnya,menaruh nampan di meja kompor.
Akira berdecak,sudah paham kalau sahabatnya ini sedang kesal.."Kau tanya saja pada atasan mu itu.Kenapa aku bisa lama..?" Oceh Akira.Entah kenapa dirinya mendadak kesal.
"Jangan bilang kalau kau di hukum tuan Kaisar..?!" tebak Cika.Menuding tepat di depan wajah Akira dengan jari telunjuknya.
Akira menepis telunjuk Cika.."Kau ini ! Apa tidak bisa,sekali saja tidak mencurigai ku seperti itu? Kesannya aku selalu membuat kesalahan lho.." Akira mendudukan pantat di kursi plastik yang memang ada diruangan itu.
"Akira ! Ya maaf,aku seperti ini karena aku sayang pada mu,aku tidak mau kau kena hukum atasan.Kan bisa bahaya A..!" Jelas Cika supaya Akira tak salah paham padanya.
"Huaaaa !" Akira mengucek kedua matanya berpura menangis.Lalu berhambur memeluk Cika..."Makasih Cik,kau sahabat terbaik ku.Semoga selamanya kita bakal seperti ini walau kita sudah punya keluarga kecil nanti.." Ucap Akira terharu.
"Dih ! Kau lebay sekali A..! Tapi aku juga berharap seperti itu.." Ucapnya,lalu membalas memeluk Akira erat.
Putra,OB yang memang dekat dengan Cika dan Akira mencibir,melihat pemandangan yang tidak hanya sekali sudah ia lihat,dengan mendekap nampan dia mendekat ke keduanya.."Kok aku tidak di ajak sih..?" Ucapnya berlaga sedih,menaruh nampan diatas meja,lalu merentangkan kedua tangannya,ikut memeluk kedua wanita itu.
Ehem !
Suara yang khas,masuk ke pendengaran.Cika,Akira dan Putra mengurai pelukan.
"Wah seru sekali ya,boleh saya bergabung..?"
Cika,Akira dan Putra menunduk.Mendadak terasa kehabisan oksigen.
"Hey,kalian sedang mencari apa di bawah sana ! Harta karun? Iya?!" Suara yang memang biasa saja,hanya saja memang membuat telinga menjadi sakit.
Kok bisa? Ya jelas bisa,karena orang ini kalau sudah mulai berbicara tak ada berhentinya,ngomel terus-terusan dan sungguh membosankan.Bicaranya panjang sekali,mirip semut yang lagi pindahan.Bisa-bisa sampai berhari-hari baru selesai.
"Orang ditungguin kok sama mbak jelly,malah disini pada kaya te-le-ta-bis.Berpelukaaan !" Omelnya menirukan gaya kartun yang ada lima personil itu,yang memang terkenal pada masanya.
"Maaf mbak..." seru Putra.Yang sudah terasa malas mendengar ceramahnya Mbak Drink.
"Cepat buatkan ! Dan kalian bertiga yang harus antar kesana..!" Perintahnya dengan nada galak.
Dan ya,memang disetiap orang bekerja.Entah itu dimana pun,pasti ada saja orang yang seperti mbak Drink ini.Menyebalkan,cerewet,sok berkuasa dan tidak mau menghargai juniornya.Mentang-mentang sudah lebih dulu dia ada,mereka menjadi berbuat seenaknya dengan si juniornya.
"Ini betul untuk mbak Jelly kan?" Tanya Akira yang sudah siap mengantar kopi untuk karyawan yang bernama Jelly itu.
"Hm..." Sahut Drink sambil memainkan ponselnya.
"Hati-hati A." bisik Putra ditelinga Akira.
"Oke.." tentu dengan berbisik juga.
"Kalian tuli ya ! Malah bisik-bisik,cepat diantar,keburu Mbak Jellynya ngamuk !" Sengak Drink..
"Antarnya kalian bertiga bukan hanya Akira saja..!" Omel Mbak Drink lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Mami
mbak drink galak
2024-11-28
0
Ledies Uye
dihmbak drink galak bener.
2024-09-21
0
Ledies Uye
hahahaha...semut pindahan sampai di bawa bawa thor.si othor memang kocak ya.hihihi
2024-09-21
0