Berbincang Dengan Ummi Raina (Danish)

Disiplin adalah sikap yang selalu di tunjukkan oleh para pemenang, karena setiap jiwa tahu hanya pecundang yang akan menyia-nyiakan waktu berharganya.

Danish!

Pria rupawan itu duduk sambil menggenggam tangan kecil Zhian, bocah manis itu sangat menyukai paman barunya hingga ia tidak ingin menjauh, padahal sebelumnya Umma Alkea mengajaknya pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa perlengkapan untuk Ummi Raina yang yang akan mengadakan pengajian nanti malam.

Tak perlu sungkan!

Kalimat itu selalu di ulangi oleh kedua orang tua Maryam untuk menantu barunya. Iya, sejak Danish datang, pria itu sudah menunjukkan aura tidak nyaman, maklum saja, hubungan ini berawal dari kesalahan Danish yang tak bisa termaafkan.

Di saat semua orang berkumpul untuk menikmati sarapan kemudian di lanjutkan dengan berbincang hangat di ruang tengah, tetap saja senyuman yang Danish tunjukkan di wajahnya adalah senyuman palsu. Entah sebesar apa kemarahan yang tersimpan di hatinya hingga hal itu mengekangnya untuk menikmati kebahagiaan yang harusnya bisa ia sambut dengan bersuka-cita.

"Ummi dan Abbi bisa membaca pikiranmu?"

"Jika kau ingin pergi dan di cap sebagai menantu kurang ajar oleh keluargaku, maka lakukan saja apa yang ada dalam pikiranmu."

"Tapi, sebaliknya. Jika kau masih punya setitik saja kebaikan yang tersisa, maka bersikaplah seperti pria sejati, dan jangan jadi pecundang di sini."

Maryam mencecar Danish dengan ucapan nyeletuknya, tentu saja ucapan itu berhasil membuat Danish kembali menahan kesal.

Pecundang?

Wah!

Itu benar-benar penghinaan.

Seumur hidupnya pria rupawan itu tidak pernah mendengar ucapan ketus itu. Berada di kediaman Dinata yang sejatinya adalah medan perangnya memang terasa menjengkelkan, namun tetap saja ia harus menahan amarah itu mengingat hanya Maryam yang menjadi sasaran empuknya.

"Jika kau ingin pura-pura tersenyum, usahan wajah kakumu tidak sampai ketahuan oleh Ummi dan Abbi, jika tidak, mati kau." Ancam Maryam masih dalam kondisi berbisik, tentu saja ancamannya hanya ancaman kosong, sejak kapan Maryam yang biasanya bersikap lembut berani membunuh orang? Itu tidak akan pernah terjadi walau hanya di dalam mimpi.

Dari sudut pandang Ummi Raina, Abbi Shawn, Alkea dan Hasan, dua sejoli itu tampak serasi. Itulah sebabnya Ummi Raina hanya bisa memamerkan senyuman terbaiknya untuk putri manjanya Maryam Dinata.

"Nak Danish, Ummi dengar kau akan menerima perhargaan untuk pengusaha terbaik tahun ini?"

"Iya, Ummi. Itu benar. Dan ini untuk kedua kalinya." Balas Danish singkat. Sejujurnya ia sangat menyukai anggota keluarga Dinata, kecuali Maryam.

"Ummi juga dengar, wanita yang akan memberikan tropi padamu adalah..." Ummi Raina tidak bisa melanjutkan ucapannya, otak cerdas Danish tentu saja tahu kemana arah pembicaraan ini.

"Dia hanya model yang bernaung di bawah Eliyas group, dan tak lebih dari itu." Ucap Danish menjelaskan. Untuk apa ia menjelaskannya? Tanpa mengatakan apa pun Ummi Raina tidak akan pernah menghujatnya.

"Maafkan Ummi karena bertanya padamu, sejujurnya Ummi tidak suka menonton acara infotainment. Hanya saja, beberapa waktu lalu saat Ummi menghadiri pernikahan anak rekan bisnis Abbi mu, ada wanita paruh baya yang menghampiri Ummi dan mengatakan Maryam seharusnya tidak boleh menikah denganmu karena model itu, siapa namanya?"

"Sunaina, Ummi." Balas Danish lagi.

"Iya, Sunaina. Katanya wanita itu kekasihmu!" Sambung Ummi lagi.

Ucapan Ummi Raina rasanya lebih buruk dari sekedar tamparan, bagaimana Danish akan menjawabnya saat ia sendiri tidak ingin mengatakan apa pun.

"Ummi tahukan dia sangat populer di kalangan wanita? Maryam yakin ibu-ibu rempong itu pasti penggemar wanita itu. Jadi Ummi tidak perlu khawatir, Ummi percayakan pada kami berdua?"

Tidak ada balasan dari Ummi Raina selain anggukan kepala pelan.

Mau Sunaina kek, mau Isabella kek, i don't care. Yang ingin ku lakukan hanya membuat si curuk menyebalkan ini membayar semua tindakannya. Gerutu Maryam di dalam hatinya, wajahnya boleh tersenyum namun hatinya terasa bagai di cubit, seperti saat ini, saat ia duduk di samping Danish sembari melingkarkan lengannya di lengan pria itu agar terlihat romantis di depan Ummi Raina.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!