Kesepakatan!

"Apa kau tahu, aku sangat kesal sampai ingin mematahkan tulang-tulangmu."

Glekk!

Leo menelan saliva dengan mata melotot, tatapan tajam Danish pada Maryam menggambarkan betapa besar kemarahan laki-laki itu, kemarahan yang terpendam.

Oh my God, aku merasa sedang melihat dua singa saling beradu kekuatan. Maaf Tuan, kali ini aku berpihak pada Nona Maryam. Leo yang berdiri di belakang Danish hanya bisa menatap dalam diam, ia merasa perdebatan ini tidak akan berakhir dengan mudah mengingat kedua belah pihak sama-sama berwatak keras.

Maryam tersenyum, ia merasa lucu sekaligus kesal.

"Seharusnya, aku yang marah dan mengatakan hal itu." Balas Maryam jutek, kali ini wajahnya masam menyiratkan kebencian.

"Berani sekali kau mengusik keluargaku. Dan beraninya kau menghina Ummi dan Abbi yang sangat ku banggakan. Aku bersumpah akan membuat hidupmu berantakan.

Kau bilang apa tadi? Ahh iya, kau bilang aku barang tak berguna jika kau sampai tidak bertanggung jawab. Maka, untuk menghormatimu, mari kita menikah. Kita akan tinggal di neraka yang sama, kita lihat siapa yang bertahan dan siapa yang akan tiada." Maryam terlalu kesal sampai tidak bisa takut kepada siapa-siapa lagi.

Leo merinding, ia tidak pernah berpikir akan bertemu dengan wanita yang sepadan dengan Tuannya. Usia Maryam memang masih belia jika di bandingkan dengan kekasih Danish yang saat ini masih terikat asmara dengannya.

"Kau mengancamku? Seharusnya kau tahu kau tidak boleh melakukan itu. Jika aku mau, bisa saja kau keluar dari ruangan ini hanya tinggal nama." Sarkas Danish sembari melepas jasnya yang basah karena ulah Maryam.

Haha!

Bukannya takut pada ancaman Danish, Maryam malah terkekeh seolah sedang menonton drama komedi kesukaannya.

"Kau tertawa?" Untuk pertama kalinya Danish merasa tertantang untuk memberikan pelajaran pada gadis tidak tahu diri di depannya.

"Jika aku mau, aku bisa membunuhmu sekarang juga!" Sambung Danish lagi sambil mengepalkan tangan, tatapannya setajam belati yang siap mengiris lawannya tanpa ampun, namun bukan Maryam namanya jika sampai gemetar oleh ancaman tidak berguna.

"Benarkah demikian? Ohh, aku atut." Untuk kesekian kalinya Maryam meledek Danish hingga membuat pria itu hilang kesabaran.

"Leo..." Danish berteriak, sekujur tubuh Leo tiba-tiba bergetar hebat. Setiap kali Danish marah, semua karyawan akan mendapatkan getahnya, itulah yang paling di takuti Leo.

"Leo..." Kali ini giliran Maryam yang berteriak tak kalah kencangnya.

Oh my God, ternyata aku benar. Dua singa sedang unjuk gigi dan saling adu kekuatan. Aku tinggal menunggu waktu di tangan siapa aku akan tiada. Leo yang bingung akan menuruti perintah siapa hanya bisa mematung di belakang Tuannya.

"Katakan pada Tuanmu, aku datang untuk memberikan penawaran.

Dia ingin menikah denganku. Katakan padanya, mari lakukan itu minggu ini tanpa tapi dan tanpa penolakan, karena aku benci penolakan." Dengan lantangnya Maryam menyampaikan pendapatnya tentang permintaan Danish satu jam yang lalu.

"Tuan, Nona bilang..."

"Aku tidak tuli, pergi dan siapkan segalanya. Aku juga tidak sabar untuk menikah dan memberikan wanita kurang ajar ini pelajaran." Gerutu Danish tanpa melepas tatapan tajamnya dari wajah cantik Maryam.

"Baik, Tuan." Balas Leo. Kemudian, ia langsung pergi meninggalkan pasangan Singa yang akan segera di persatukan dalam hubungan aneh yang di sebut dengan kebencian.

"Aku sudah mengatakan semua yang ingin ku katakan. Sampai jumpa di hari pernikahan." Maryam bangun dari sofa, aura kebencian jelas terlihat di mata besarnya. Dan buruknya, Danish tidak perduli akan hal itu.

"O iya, satu lagi. Jangan tunjukkan wajahmu di depanku sebelum hari pernikahan. Melihat wajahmu membuatku mual." Dengan santainya Maryam mengungkapkan perasaannya, dan tentu saja hal itu membuat Danish kesal. Pria kejam itu bahkan sampai berjalan menuju cermin untuk menatap wajahnya. Ia tampan seperti biasa, begitulah kebencian. Kebencian itu sanggup mengubah berlian menjadi sampah, sama seperti kebencian Maryam pada Danish yang merasa mual jika melihat wajah tampan pria itu.

Dia datang melakukan kesepakatan denganku, dan pada akhirnya dia pergi setelah menghinaku. Dasar wanita aneh. Danish bergumam masih dalam keadaan mengagumi ketampanannya. Ketampanan yang bahkan tidak bisa membuat hati Maryam berdebar karena keberadaannya.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!