Sarapan Pertama!

Ckckck!

Maryam kembali berdecak heran. Inilah alasannya kenapa Islam mengajarkan penganutnya untuk tidak mencari pasangan hanya berdasarkan kekayaan ataupun ketampanan, karena yang paling utama dari segalanya adalah Agamanya, baiknya sikap seorang pria pada pasangannya tergantung baiknya Agamanya.

"Maryam... kau berada dalam kerugian besar." Maryam menepuk pelan pipi kanannya, ia kasihan pada dirinya sendiri.

"Memangnya kenapa denganku? Asal kau tahu saja, semua wanita mengantri dan mengidamkanku menjadi suaminya."

"Iya, kau benar." Potong Maryam cepat dengan raut wajah heran.

"Semua wanita mengidamkanmu menjadi suaminya, kecuali aku." Sambung Maryam lagi, ia duduk di ranjang sambil menahan tawa menyaksikan kepercayaan diri pria arogan di depannya.

"Jangan katakan itu lagi, maksudku menyanjung dirimu sendiri. Kau terdengar seperti pria murahan yang merindukan belaian. Aku merinding mendengarnya." Ucapan Maryam kembali membuat telinga Danish memanas. Saat berhubungan dengan musuh, rasanya tidak ada kata-kata yang tepat selain mengeluarkan makian.

"Kenapa setiap ucapan yang keluar dari mulutmu selalu membuatku kesal." Danish melipat kedua lengan di depan dada, bukan hanya ucapan, bahkan dengan menatap Maryam seperti ini membuatnya hilang kesabaran.

"Aku tidak perduli dengan pendapatmu. Satu yang pasti, kau pria menjijikkan yang rela melakukan apa saja demi kesenanganmu sendiri."

"Kau berada di sini saja adalah kesalahan, jadi jangan pancing aku untuk mengatakan kata-kata makian yang akan membuatmu terjaga sepanjang malam." Maryam mencebikkan bibir tipisnya. Danish yang berdiri di depannya merasa tertantang, gadis kecil di depannya meledeknya tanpa rasa takut, padahal sebelumnya dia sudah melancarkan ancamannya.

"Dasar wanita bodoh..." Danish berencana memberikan Maryam pelajaran. Namun buruknya, kain yang ia gunakan membuat kakinya tersandung. Maryam yang merasa berada dalam bahaya langsung bangun dari ranjang yang ia duduki sejak tiga menit yang lalu.

Aaaaaa!

Usaha Maryam gagal total, ia yang tadinya ingin menghindar malah berada dalam masalah besar. Bagaimana tidak, tubuh jangkung Danish menindih tubuh kecilnya di ranjang. Dua makhluk indah itu sama-sama terdiam, saling menatap penuh penghayatan.

Jika kau seperti ini, kau terlihat seperti Malaikat tanpa sayap. Dan di lihat dari sisi manapun, kau sempurna tanpa cacat. Matamu bersinar bagai mentari, hidung bangirmu laksana gunung yang menjulang tinggi. Tubuhmu seharum kasturi, dan kulitmu selembut sutra. Sungguh, tidak heran jika banyak wanita yang mengagumimu karena kau pantas mendapatkannya. Dan satu lagi, bibirmu yang indah menjadi saksi tidak ada yang seindah dirimu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? Maryam mengagumi ketampanan yang ia lihat dari jarak satu inchi, hidung bangir keduanya saling bersentuhan namun bibirnya masih bisa di kondisikan.

Maryam dan Danish, keduanya masih mematung dengan tubuh ramping Maryam di bawahnya. Untuk sesaat, bayangan menjijikkan yang terjadi sebelum pernikahan kembali memenuhi otak cerdas Maryam Dinata. Samar-samar, potongan demi potongan kejadian malam itu mulai tergambar, membuat Maryam yakin ada yang salah dengan kondisi ini.

Maryam, apa kau tidak waras? Ada apa denganmu? Maryam bergumam sambil sekuat tenaga mendorong tubuh jangkung Danish. Dan di detik selanjutnya, tubuh jangkung pria rupawan itu mendarat di lantai.

"Aauu! Punggungku!" Ucap Danish pelan, ia menggerakkan tubuhnya, berharap tak merasakan sakit lagi.

"Apa kau tidak waras? Kau mendorongku terlalu keras. Bagaimana jika aku mengalami geger otak? Kau mau bertanggung jawab?" Danish berusaha menetralisir degup jantungnya dengan cara mencecar Maryam dengan ucapan konyolnya. Geger otak?Bagaimana itu bisa terjadi jika dorongan Maryam hanya sebatas itu.

"Jangan mulai, deh."

"Kau terdengar seperti ibu-ibu rempong yang kehilangan sendal."

"Sekali lagi ku ingatkan, jauhkan tubuh najismu dari ku. Apa yang terjadi sebelum pernikahan, itu hanya kecelakaan. Selebihnya, aku tidak akan melepaskanmu. Kau paham?"

Setelah memperingatkan Danish, Maryam langsung membuka mukenahnya. Wajah cantik itu kembali menggetarkan jiwa pria tampan di depannya, tak ingin tertangkap basah Danish pura-pura menyibukkan diri dengan ponselnya. Inilah alasannya pria dan wanita di larang berduaan, karena setan menjadi yang ketiganya. Untuk kasus Danish dan Maryam, dua-duanya telah sah secara hukum dan agama. Namun hingga kini keduanya masih terikat tali kebencian yang tak tahu kapan kan terurai.

"Aku akan membantu Ummi menyiapkan sarapan, kau juga harus turun. Kau mungkin ingin tetap berada di kamar, sayangnya kau tidak bisa melakukannya." Maryam kembali memperingatkan Danish, ia tidak ingin mengulangi ucapannya. Cukup sekali ia dan keluarganya menunggu.

"Jangan menatapku seperti itu!" Maryam merasa risih, tatapan Danish seolah menembus jantungnya.

"Seluruh keluarga wajib sarapan bersama, dan aku tidak ingin Ummi cemas karena ketidakhadiranmu. Lagi pula, aku bukan asistenmu, aku benci memanggilmu berkali-kali, membayangkanmu saja membuatku kesal." Maryam kembali berterus terang, walau hatinya berkali-kali berdebar karena pria yang berdiri di depannya, Maryam tidak punya niatan untuk mendekatkan diri, apa lagi sampai melupakan kesalahan patal Danish.

Setelah Maryam pergi, Danish berpikir sendiri, ia juga tidak berniat membuat keluarga Dinata untuk menunggunya. Ia terlalu malu, tindakan bodohnya tadi membuat rahasianya terbongkar, ia yakin semua penghuni rumah ini akan memandangnya rendah karena ia tidak pernah melakukan Shalat baik di waktu luang maupun sempit. Bahkan senyuman manis Ummi Raina saat menyambut kedatangannya baginya terlihat seperti ledekan yang siap untuk memecatnya menjadi menantu.

Brukk!

Danish menghempaskan tubuh jangkungnya di ranjang, rasanya ia ingin sembunyi dari kekonyolan ini. Padahal, dalam setiap tarikan dan hembusan nafasnya, ia ingin menyiksa Maryam, malah sebaliknya, ia sendiri yang selalu tersiksa. Keadaan ini membuatnya jengkel, satu hari ini terasa bagai sebulan.

"Semua ini sangat menjengkelkan, aku ingin meninggalkan tempat ini dan menjauh dari semua kekacauan ini." Danish mengusap wajahnya dengan kasar, ia bahkan menjambak rambutnya karena kesal.

Arrggg!

Danish mengepalkan tangannya sambil menatap langit-langit kamar.

"Uncle baik-baik saja?"

Si manis Zhian datang, ia berlari ke arah ranjang. Sejak Danish datang, bocah kembar itu selalu bersikap cuek, ia bahkan bersembunyi di balik punggung Umma Alkea dan Baba Hasan hanya untuk menghindari orang asing yang datang.

"Kata Umma, uncle ganteng sendirian di kamar. Apa Uncle tidak kesepian?" Dengan polosnya Zhian bertanya sambil duduk di pangkuan Danish yang baru saja bangun.

Aku tidak kesepian, aku punya kesibukan baru. Dan kesibukanku itu, aku akan menyiksa Aunty mu. Danish bergumam di dalam hatinya, ia memang bertekad membuat hidup Maryam dalam kegelapan.

"Satu. Dua. Tiga."

"Hore."

"Uncle, ayo kita keluar."

Zhian menarik tangan Danish. Bocah manis itu nampak antusias. Danish yang tidak tahu alasannya pun tidak mengelak.

"Waktunya sarapan, dedek tidak mau membuat Umma menunggu. Umma bilang, anak-anak tidak boleh membuat orang tuanya menunggu walau untuk sedetik saja." Zhian kembali membuka suara, dia masih seumur jagung namun pemikirannya membuat Danish semakin sadar kalau tindakannya pagi tadi memang pantas mendapat maaf dari semua orang.

Danish, kau benar-benar bodoh. Setelah apa yang terjadi pagi tadi, kau malah dengan santainya ingin menikmati sarapan. Danish bergumam di dalam hatinya sambil menahan diri untuk tidak bersikap konyol karena Abbi Shawn menatapnya dari lantai bawah.

Dua anak manusia beda usia itu menuruni anak tangga, semua keluarga sudah menunggu di meja makan.

Ini hari pertamaku sarapan di kediaman Dinata, semua orang terlihat baik kecuali aku. Untuk kesekian kalinya, Danish kembali bergumam di dalam hatinya.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!