BAB 7 - HARI ULANG TAHUN

Suara jam alarm pagi ini terasa berisik sekali, serasa suara bom yang menyerang ke rumah Alena. Berkali-kali alarm itu pun selalu berbunyi membuat tidurnya Alena tidak nyenyak.

Alena berkali-kali juga mematikan bunyi alarm tersebut, tetapi lama-kelamaan akhirnya Alena pun menyerah dengan bunyi alarm tersebut.

“Kau ini jadi benda mati saja sudah berisiknya minta ampun, apalagi dikasih nyawa oleh Tuhan, mungkin lebih berisik daripada Nuria kampret itu!” Alena ngedumel sendiri di dalam kamar karena tidurnya yang indah seketika berubah menjadi kacau gara-gara bunyi alarm tersebut.

Alena melihat jam, ternyata waktu masih menunjukan pukul 07.00 WIB, waktunya dia mandi dan bergegas berangkat ke kampus untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Kegiatan yang begitu monoton membuat gadis remaja ini menjadi bosan. Karena kegiatannya pagi berangkat kuliah, duduk, dengerin ceramah dosen, lalu pulang terus tidur. Seperti itu setiap hari membuat Alena menjadi bosan dengan alur hidupnya sendiri.

“Kuliah lagi, kuliah lagi! Malas gue tiap hari kuliah, kuliah ya cuma gitu-gitu saja boring amat ya hidup gue!” Alena lanjut ngedumel dengan diri sendiri.

Saat dia di dalam kamar mandi, kemudian ia melihat wajahnya di kaca, dan dia berpikir sebenarnya dia cantik tetapi kenapa dia nggak punya pacar, sedangkan Nuria yang biasa-biasa saja bisa punya pacar.

“Ih gimana ya rasanya punya pacar, enak atau malah jadi beban hidup ya?” Alena berbicara sendiri di depan kaca kamar mandi

“Nuria yang cerewet dan nggak cantik-cantik amat saja punya cowok, tapi gue yang cantik, sexy seperti ini kok malah nggak ada cowok yang mau ya, sekali ada yang mau si Roy laki-laki playboy kampret itu!” Balas Alena sambil melamun di depan kaca kamar mandi

“Ih… ngapain sih gue mikirin Roy, emang dia siapa, amit-amit deh ketemu dia lagi!” Ucap Alena.

Selesai mandi, Alena kemudian mencoba menghubungi Nuria. Alena langsung menelpon Nuria, tetapi handphonenya belum juga diangkat oleh Nuria. Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya Nuria mengangkat teleponnya.

“Lama banget sih lu kalau angkat telfon!” Lu sudah mandi belum, nanti gue jemput jam berapa di rumah lu!” Pinta Alena dengan nada sewotnya

“Nggak usah jemput gue Alena, gue sudah di kampus dari tadi dianterin cowok gue.” Balas Nuria sambil senyum-senyum

“Ih… kampret! Tumben-tumbenan lu sudah bangun jam segini?” Sahut Alena jengkel

“Iya iya lah, secara gitu gue kan cewek paling rajin sedunia ini!” Ejek Nuria.

Alena jengkel dan akhirnya mematikan handphonenya. Dia marah karena Nuria tidak biasanya seperti ini, biasanya kalau dia mau kemana-mana laporan dulu sama Alena. Tapi sekarang tiba-tiba sudah di kampus duluan.

Alena kemudian mencoba mengambil kunci mobilnya dan segera menuju ke kampusnya.

“Kampret lah si Nuria, berani-beraninya dia berangkat kuliah duluan tanpa ngasih tau dulu ke gue.” Alena masih saja ngedumel di dalam mobil.

Hari ini hari Rabu tanggal 21 Januari 2024, tepat dimana hari ini adalah hari tanggal lahir Alena. Alena sampai saat ini belum sadar dan belum ingat kalau dirinya sedang ulang tahun.

Alena masih terfokus ke Nuria yang menjengkelkan itu yang meninggalkan dirinya berangkat kuliah duluan.

Disisi lain, Nuria dan teman-temannya di kelas sudah mempersiapkan kejutan untuk Alena putri tercantik di kampus itu.

Alena juga tidak tahu kalau teman-temannya akan membuat kejutan untuknya, karena dia masih berpikir kalau kuliah itu ya cuma datang, duduk, diam, dengerin ceramah dosen terus pulang.

Tiga puluh menit pun telah berlalu, akhirnya Alena sampai di kampus. Terlihat kampus seperti biasa, tukang kebun dan tukang bersih-bersih mengerjakan pekerjaanya seperti biasa.

Alena memandangi disekelilingnya, terlihat ada yang aneh tetapi Alena belum sadar kalau dia saat ini sedang dipantau teman-temannya untuk mendapatkan kejutan di dalam kelasnya.

“Nuria monitor! Target sudah memasuki area halaman kampus.” Nuria langsung dikontek oleh penjaga kebun yang saat ini adalah teman sekelasnya Alena dan Nuria. Mereka sengaja menyamar demi mensukseskan acara ulang tahun Alena di kelas

“Oke-oke lanjutkan, pantau terus pergerakan si cewek tengil itu, tercopy!” Nuria membalas  ucapan temannya yang menyamar jadi tukang bersih-bersih itu

“Kang kebun monitor!” Nuria memanggil temannya yang menyamar jadi tukang kebun. Tetapi saat di kontek sekali, dua kali, temannya Nuria itu tidak menjawab. Ternyata dia lagi ketiduran

“Hoi….tukang kebun monitor!” Teriak Nuria sambil ngomel panjang lebar melalui Handy Talking (HT).

Seketika tukang kebun pun terbangun dan melihat si Alena sudah memasuki ruang A kemudian Alena menuju ruangan kelasnya yang di ruang F.

Teman-temannya Alena kemudian bersiap-siap memberikan kejutan di dalam kelas sesuai yang telah diinstruksikan oleh Nuria. Suasana pun kini menjadi tegang dan hening ketika Alena sudah mulai menuju ruangan kelasnya.

Suara detak jantung Nuria terdengar begitu kencang, ia takut kalau kejutannya akan gagal.

Saat Alena sudah mau masuk ke pintu kelasnya, tiba-tiba dari belakang badannya ada yang memanggilnya.

“Alena, tunggu!” Teriak si Roy kemudian mendekati Alena

Seperti biasa, Roy selalu mengejar-ngejar cintanya Alena. Alena yang masih belum berani pacaran akhirnya dia mencoba mengabaikan dan cuek terhadap Roy.

“Ada apa sih Roy!” Teriak Alena sambil berbalik arah

“Ehm…aku mau ngomong sesuatu ke kamu?” Kamu-kamu, sejak kapan kita manggil aku kamu.” Balas Alena

“Iya maksud gue, gue mau ngomong serius ke lu?” Jawab Roy

“Iya udah ngomong aja, tapi jangan lama-lama, lagi males gue dengerin orang curhat apalagi mau minjam duit!” Jawab Alena dengan ketusnya

“Iya, tenang saja. Ow iya Alena gue sebenernya… ehm gue sebenarnya?” Saat Roy sibuk mau ngungkapin perasaanya, tiba-tiba Nuria dan teman-temannya dari dalam kelas keluar dan memberikan kejutan ke Alena.

Dor! Dor! Dor! Bunyi balon ulang tahun dan terompet di bunyikan di depan Alena.

Alena seketika terkejut dengan apa yang dilihatnya, dia terharu dan senang sekali melihat teman-temannya ternyata peduli sama dia.

Terlihat tukang kebun dan tukang kebersihan mendekati Alena untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Alena kaget ternyata tukang kebun dan tukang kebersihan itu merupakan teman dia sekelas.

Mereka terlihat bahagia bersama menyaksikan acara ulang tahun Alena berhasil sempurna. Di ujung acara, Alena disuruh Nuria untuk meniup lilin ulang tahun yang sudah disediakan dan dibawa Nuria ke hadapan Alena.

“Selamat ulang tahun ya teman ku yang judes, yang bawel Alena!” Ucap Nuria sambil membawakan kue ulang tahun ke hadapan Alena.

“Nuria, terimakasih ya. Ini semua lu yang nyiapin?” Tanya Alena yang masih belum percaya kalau dirinya sekarang ulang tahun yang ke 25 tahun.

“Iya Alena, ini semua gue yang nyiapin, makanya gue tadi bangun pagi-pagi minta jemput cowok gue untuk nyiapin semua ini demi bestie gue ini.” Jawab Nuria dengan senyum manisnya

“Alena terharu dan menangis bahagia.” Nuria kemudian memeluk tubuh Alena

“Loh kok malah nangis sih, udah tiup dulu lilinnya, gue sudah lapar nih pengen cepet-cepet makan kue ulang tahunnya.” Sahut Nuria sambil mengejek Alena

“Ah, lu mah kebiasaan dimana-mana nggak jauh dari kata makanan!” Balas Alena

“Iya dong, harus itu. Ow iya jangan lupa ya traktir kita semua makan-makan! Pokoknya titik nggak ada koma, nggak ada alasan nggak ada duit?” Pinta Nuria dengan memaksa Alena

“Oke siap gampang itu mah.” Balas Alena dan kemudian Alena langsung meniup kue ulang tahunnya.

Setelah lilin kue ulang tahunnya di tiup, satu persatu mendapatkan potongan kue ulang tahun dari Alena.

Teman-teman Alena satu persatu mengucapkan selamat ulang tahun ke Alena, begitu juga dengan Roy mengucapkan selamat ulang tahun ke Alena. 

Roy sebenarnya nggak tahu kalau Alena hari ini ulang tahun. Tetapi dia senang karena bisa melihat wajah Alena perempuan yang ia sukai senyum manis di depannya.

Saat ini Roy belum berani mengutarakan kembali perasaanya ke Alena karena suasananya belum pas. Dia mencoba menahan diri mencari waktu yang pas untuk mengutarakan perasaannya ke Alena.

                                      *****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!