Siang ini Alena berencana akan pergi ke kampus untuk melihat hasil nilai semesterannya. Seperti biasanya setiap dia keluar pasti selalu ada bodyguardnya, siapa lagi kalau bukan si cewek tengil bernama Nuria.
Nuria selalu mencoba menemani kemanapun Alena pergi, walaupun tujuannya hanya ingin mendapatkan makan gratis dan shopping gratis, tetapi Nuria juga nggak mau temannya itu kenapa-napa jika keluar ke kampus sendirian.
“Heh, kupret bangun sudah siang juga belum bangun lu!” Teriak Alena sambil menggedor kamar Nuria
Nuria sampai sekarang masih tak sadarkan diri pasca tertidur semalam. Dia memang kalau sudah tertidur sudah tidak bisa bergerak seperti mayat.
Alena terus menggedor-gedor pintu kamar Nuria, tetapi Nuria masih tidak bangun dan membukakan pintunya. Mungkin kalau ada bom nuklir jatuh di rumahnya, dia juga nggak bakal sadar.
“Ada apa nak!” Tanya Ibunya Nuria sambil mendekati Alena yang sudah terdiam di depan pintu kamarnya
“Ini bu, Nuria kemarin janji mau nemenin aku ke kampus tapi sampai sekarang belum juga bangun, masih molor kayak mayat di kamar.” Sahut Alena
“Oh, dia mah emang seperti itu Alena, biasanya sih jam 10.00 WIB baru sadarkan diri dia!” Jawab ibunnya Nuria
“Waduh, repot kalau begitu, bisa-bisa kesiangan nanti aku ke kampus.” Alena kemudian langsung mencari akal agar temannya itu segera bangun dari tidurnya.
“Aha gue punya ide? Ow iya bu, ada ember nggak bu, pinjam dulu ya?” Pinta Alena
“Ada kok, emang mau buat apa Alena!” Balas ibunya Nuria
“Ada deh, ibu tenang saja ya?” Pinta Alena sambil mengambil ember di kamar mandi
Alena mengambil ember dan mengisinya air sebanyaknya untuk menyiram Nuria yang masih terlelap tidur di kasur. Dengan menggunakan tangga, tetapi Alena gagal menyiram tubuh Nuria.
Akhirnya Alena mengambil selang, dan memasukkannya ke selah-selah jendela kamar Nuria. Kali ini dia sudah berhasil menyiram si borokokok itu yang masih tertidur pulas.
“Mampus lu, cewek jam segini masih merem saja lu!” Teriak Alena sambil ngakak melihat kawannya basah kuyup di kamarnya.
Akhirnya dengan kaget, Nuria terbangun dari tempat tidurnya dengan badan masih basah kuyup. Nuria kemudian keluar dari kamar tidurnya untuk membersihkan badannya dari air yang disemprotkan Alena ke badannya
“Ah… Alena! Lu rese banget sih jadi orang, gangguin banget ya, kan gue baru saja tidur!” Teriak Nuria keluar dari kamar sambil membukakan pintu kamarnya
Alena dengan cueknya langsung membiarkan Nuria ngomel-ngomel sendiri di depannya tanpa menggubrisnya sama sekali.
“Udah sana mandi biar nggak bau badan lu!” Pinta Alena ke Nuria
“Iya-iya bawel banget sih lu, awas saja lihat pembalasan gue!” Sahut Nuria
Nuria kemudian menyambar handuknya dan dengan secepat kilat dia menuju kamar mandinya. Setelah beberapa menit, dia selesai mandi dan mengenakan pakaiannya.
“Nah gitu dong kan lebih wangi dan kelihatan lebih rapi dan cantik!” Ucap Alena ke Nuria sambil senyum-senyum
“Lah kan emang gue dari dulu sudah cantik Alena, nggak kayak lu!” Sahut Nuria
“Sok kecantikan banget sih lu.” Balas Alena sambil menonyol kepalanya menggunakan jarinya.
“Gimana, sudah selesai belum, kalau sudah ayo berangkat ke kampus temenin gue lihat nilai semesteran kemarin!” Pinta Alena yang menatap kearah Nuria yang masih sibuk bedakan
“Sebentar Alena, lu mah nggak sabaran banget sih, gue mau bedakan dulu biar cantik, biar nggak dikira pembantu lu kalau jalan bareng.” Balas Nuria.
Alena tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan dari Nuria. Setelah Nuria selesai mengenakan badak, mereka pun pamit ke orang tua Nuria untuk segera berangkat ke kampus bersama.
Kring...!
Kring…!
Kring…!
Suara handphone Nuria berbunyi, Nuria kemudian menghentikan langkahnya dan melihat handphonenya ternyata cowoknya Nuria yang menelponnya. Dengan secepat mungkin, Nuria langsung mengangkat telpon dari cowoknya itu.
“Hallo sayang, kamu lagi apa nih?” Tanya cowoknya Nuria dalam telepon
“Iya sayangku, aku lagi di rumah nih mau ke kampus bareng Alena yang kemarin itu?” Balas Nuria
“Oh, kirain masih dirumah. Ow iya nanti kamu hati-hati dijalan ya, jaga kesehatan jangan telat makan dan jangan nakal. Ingat ya kita sudah pacaran.” Pinta Cowoknya Nuria.
Seketika Nuria langsung baper diberikan perhatian lebih oleh pasangannya. Wajahnya seketika memerah.
“Idih, muka lu kenapa itu merah-merah Nuria!” Tanya Alena ke Nuria sambil mencolek pipinya
“Apaan sih, ganggu orang pacaran aja deh!” Jawab Nuria
“Hadeh, kan gue cuma nanya markonah ke geeran aja deh lu jadi orang.” Balas Alena
“Barusan cowok gue nelpon, ternyata dia so sweet lo Alena jadi tambah sayang deh sama dia?” Nuria terkesima dibuat oleh cowoknya
“Idih amit-amit nih anak, lebay banget ya!” Balas Alena
“Heh, makanya lu itu cari cowok biar nggak nge jomblo mulu, cantik-cantik tapi kok masih jomblo!” Ejek Nuria
“Hemm terus, terusin aja kayak gitu, lu mau ikut apa nggak, sudah siang nih!” Balas Alena dengan muka cetusnya.
“Yasudah yuk cepet berangkat kita Alena, gue juga sudah nggak sabar pengen liat hasil nilai semesteran gue kemarin.” Ucap Nuria
“Oke deh siap!” Alena kemudian melangkahkan kakinya ke arah mobilnya.
Alena dan Nuria kemudian melaju dengan secepat kilat. Tak perlu waktu lama, jalanan yang berdebu dan berlubang dilibas tuntas oleh Alena.
“Huh, akhirnya sampai juga kita di kampus!” Ucap Alena dengan senyum-senyum
“Lu, kenapa Nuria?” Tanya Alena menoleh ke wajah Nuria
“Tau ah, lu naik mobil kayak orang lagi kesetanan, buset jalan kayak gitu di embat juga, untung gue nggak hamil, bisa-bisa keguguran gue di jalan nih!” Teriak Nuria ngomel-ngomel sendiri
“Halah, begitu saja ngomel lu Nuria dasar cewek lebay!” Balas Alena.
Belum sempat Nuria balas ucapan Alena, sudah dipotong lagi ucapannya oleh Alena.
“Ayok kita turun dari mobil Nuria!” Pinta Alena sambil menarik tangannya
“Ih.. ih… apaan sih! Tunggu dulu lah, gue mau benerin rambut gue sama dandan dulu! Naik mobil udah kayak naik motor saja nih muka jadi kucel!” Gumam Nuria.
Setelah Nuria selesai dandan, mereka menuju ke kampus bersama.
Alena mengajak Nuria menuju ke arah mading karena informasi kelulusan semester ditempel di mading kampus.
Alena dan Nuria rela berdesak-desakan dengan mahasiswa lainnya demi nilai semesterannya.
“Ih, mana sih nggak keliahatan dari sini. Ini anak pada tinggi-tinggi banget ya!” Ucap Nuria
“Iya nih Nuria bangke emang.” Sahut Alena.
Beberapa menit akhirnya Alena dan Nuria sudah bisa melihat hasil nilai semesterannya. Dan mereka terlihat bahagia sekali karena mereka lulus semester tahun ini dan tahun depan dia tinggal ngurus skripsi.
“Alhamdulillah, nama gue ada di mading Nuria!” Teriak bahagia dari Alena
“Yes! Nama gue juga ada tuh Alena di mading!” Balas Nuria.
"Akhirnya nggak sia-sia gue nyontek lu ya!" Ucap Alena ketawa
"Iya lu berarti harus traktir gue Alena sekarang juga nggak bisa di nego." Jawab Nuria
"Ah lu mah kebiasaan selalu ada maunya." Balas alena.
Setelah mereka puas melihat hasil nilai semesterannya, Alena dan Nuria kemudian langsung bergegas pulang. Saat akan pulang ternyata di parkiran mobil, mereka bertemu kembali dengan Roy.
“Selamat siang Alena yang anggun dan cantik?” Goda Roy ke Alena
“Apaan sih lu, malu-maluin aja, udah sana lu pergi?” Pinta Alena cuek
Alena mencoba meninggalkan Roy dan tanpa menggubrisnya.
“Eits, tunggu dulu dong, serius mau pulang secepat ini?” Pinta Roy sambil mendekati Alena dan mencoba menggapai tangan Alena
“Ih…so sweet deh kalian!” Sahut Nuria
“Apaan sih mak lampir nih, pakek bilang so sweet segala di depan Roy!” Teriak Alena ke arah Nuria.
Roy hanya terlihat tersenyum melihat Alena malu-malu saat temannya menggodanya.
Tanpa kata-kata lagi, Alena langsung bergegas menarik Nuria untuk segera meninggalkan Roy.
“Nuria, ayok pulang!” Teriak Alena sambil melotot ke arah Nuria dengan tatapan yang tajam.
Akhirnya Nuria mengerti kode yang diberikan ke dia, Alena dan Nuria langsung menuju mobil dan segera pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments