BAB 2 - DI KAMPUS

Pagi ini Alena berangkat ke kampus bersama Nuria. Seperti biasa, kehidupan anak kampus dijalani Alena yaitu datang, duduk, mendengarkan dosen dan pulang. Seperti itu dilakukan setiap harinya.

“Hai cantik, namanya siapa?” Goda seorang cowok di kantin kampus Alena 

“Nggak ada nama!” Jawab Alena sambil membentak cowok tersebut

“Waw, macan! Ehm… oh nggak punya nama ya, jadi kalau nggak punya nama, terus gue manggil lu apa ya?” Sahut cowok itu sambil mendekatkan tubuhnya ke Alena

Namanya Roy! Roy adalah cowok pindahan dari kampus lain ke kampus baru yang ditempati Alena. Boy terkenal sebagai badboy, banyak gelar yang ia dapat seperti bolos kuliah, playboy, mabuk-mabukan, mencuri sehingga dia dikeluarkan dari kampus sebelumnya.

Di Kampus yang baru ini, dia masih terbawa sifat nakalnya. Karena watak seseorang susah dirubah jika ia tak merubahnya sendiri.

Alena merasa risih dan menatap wajah cowok itu dengan tatapan tajam.

“Ya nggak ada nama, ngapain manggil-manggil gue?” Jawab Alena ketus

“Hemm….”

Alena meninggalkan cowok itu dan kawan-kawannya. Saat dia meninggalkan cowok itu, si Nuria masih bersama cowok itu sambil bengong memandangi wajah cowok yang menggoda Alena tersebut.

“Nuria! Ngapain lu masih disitu, ayo pulang!” Teriak Alena

“Emm… maaf ya mas-mas ganteng aku sama temanku pulang dulu ya, permisi?” Pinta Nuria sambil tebar pesona melihat kegantengan cowok yang menggoda Alena

“Oke! Salam ya buat temannya, jangan galak-galak nanti jatuh cinta?” Pinta cowok itu ke Nuria

“Hehe oke siap.”

Alena kemudian melajukan mobilnya menuju rumahnya yang tak jauh dari kampus yang ia tempati. 

“Eh kunti, emang tadi siapa sih sok kegantengan banget sih jadi orang! Pake acara goda-godain orang di kampus lagi!” Tanya Alena ke Nuria

“Kunta kunti, eh Ibu Alena yang terhormat dengerin nih ye, dengerin! gue punya nama. Nama gue Nuria sekali lagi Nuria your understand!”  Jawab Nuria sok ke bule-bulean

“Halah! Sok ke bule-bulean juga lu, bahasa Inggris lu aja 50 gaya-gayaan pake bahasa Inggris ngomongnya. Banyak gaya juga lu, lu kenal kagak sama mereka?” Tanya Alena penasaran

“Ya mana ketehek, tadi pas digodain diajak kenalan nggak mau, giliran sekarang sudah jauh malah nyariin! Dasar betina mah kayak gini nggak ada akhlak, malu-malu kucing!” Ceplos mulut Nuria

“Iya nggak gitu, habis ngajak kenalan nya kayak gitu, kurang greget tau, mana gayanya sok ganteng lagi, Idih enggak banget buat gue!” Sahut Alena

“Hahahaha namanya juga anak muda, ya kayak gitulah, kayak baru keluar dari hutan saja lu Alena.” Jawab Nuria

“Tapi ngomong-ngomong cowok tadi ganteng juga ya?” Tanya Nuria ke Alena

“Ah… biasa aja kali, lu mah nggak bisa liat cowok, model kayak gitu dibilang ganteng!” Jawab Alena kesal

“Loh! Kenapa anda yang sewot, kan ini pendapat gue ke dia!” Ejek Nuria sambil mencoba menggoda Alena dengan memanas-manasinya

“Cukup Nuria! Apa mau gue turunin lu disini?” Tegas jawaban Alena ke Nuria

“Hehehe ya jangan dong, masak gue harus jalan kaki ke rumah, nanti gue dimarahin sama emak gue lagi, oke piece ya!” Sahut Nuria pasang muka melas

Alena kemudian berhenti di salah satu mall yang ada di Provinsi Lampung sebelum dia melanjutkan pulang ke rumahnya, dia mau membeli sesuatu di sana

“Mau ngapain nih kita berhenti disini Alena? Mau shopping lagi ya, asyik lu emang temen paling in the best deh!” Tanya Nuria kegirangan

“Shopping shopping bapak kau! Yuk turun bentar gue mau beli pembalut, hari ini gue lagi dapet nih kampret bener untung nggak tembus di celana tadi, bisa malu-maluin sejagat antero nanti?” Jawab Alena

“Oh ternyata lagi kedatangan meteor ya! Pantesan dari tadi sewotnya minta ampun emak-emak satu ini!” Jawab Nuria sambil senyum-senyum

“Halah berisik lu, mau ikut masuk nggak lu!” Tanya Alena sambil memarkirkan mobilnya

“Iya ikutlah, sebagai bodyguard nona Alena yang baik hati gitu loh, jadi kemana-mana nona pergi pasti gue temenin.” Jawab Nuria sambil senyum-senyum manja

“Iya temenin, nanti yang ada ujung-ujungnya minta jatah, iya kan!” Jawab Alena sambil melirik ke wajah Nuria

Alena langsung menuju tempat tujuannya mencari pembalut, sedangkan si kupret langsung menuju tempat surganya, dimana lagi kalau bukan mencari baju.

“Kemana tuh anak! Pasti kalap lagi dia ngeliat harga discount. Bisa-bisa pulang malam kalau nuruti kemauan dia.” Alena ngedumel sendiri sambil duduk di Starbuck

“Alena! Ternyata lu disini gue cari-cariin kirain sudah pulang ninggalin gue sendirian.” Tanya Nuria

“Sudah! Nih lu mau minta bayarin kan.” Jawab Alena seakan dia sudah paham sama kode tubuh Nuria itu

“Waw! Amazing, lu emang sahabat gue yang paling top markotop deh, selalu ngertiin keinginan gue.” Nuria langsung senyum-senyum saat tau dia di traktir baju lagi

Saat dia akan melakukan pembayaran, dia mengambil makanan dan minuman yang Alena pesan di meja dia. Kemudian kabur menuju tempat kasir untuk membayar barang-barang pembeliannya.

“Oke thanks ya Alena, ini belanjaan sudah gue bayar ya?” 

“Sudah gue bayar? Renyah sekali ucapan lu. Mana kartu gue nanti habis lagi saldonya buat belanja terus!” Sahut Alena

“Yaudah yuk pulang Alena?” Pinta Nuria

“Ayuk!”

Suara handphone Alena pun berdering kencang saat dia akan pulang ke rumahnya. Alena menghentikan langkahnya dan melihat ke handphonenya, ternyata ada nomor baru masuk yang menelponnya

“Hello Alena? Lagi apa ini.” Terdengar suara cowok yang nggak asing lagi ditelinga Alena

“Hallo, ini siapa!” Jawab Alena dengan nada tinggi

“Waduh, jangan teriak-teriak gitu dong, kan ini bukan dihutan, selow saja jawabnya?” Sahut cowok itu di handphone sambil senyum-senyum

“Hemm…. Iya udah lu siapa, kok bisa punya nomor gue?” Jawab Alena dengan menurunkan volume nada suaranya

“Nah gini kan lebih enak, suasana jadi lebih adem di hati juga lebih nyaman.” Jawab cowok itu sambil menggoda Alena

“Apaan sih kagak jelas banget nih orang!” Gumam dalam hati Alena

“Nih Nuria! Lu aja yang ngomong sama dia, males gue nanggepin orang yang kagak jelas kayak gini.” Alena menyodorkan handphonenya ke Nuria yang mulutnya sedang mengunyah makanannya Alena

“Ih… anak kampret malah makan, makanan gue lagi!” Teriak Alena

“Iya-iya maaf, habis laper nih cacing di dalam perut mulai demo nih, habis lu sibuk sih nelpon sendirian, ada makanan di depan mata yaudah gue sikat.” Jawab Nuria tanpa dosa

“Ah banyak alasan lu, nih ngomong sama dia?” Alena memberikan handphonenya ke Nuria

“Hallo ini siapa ya?” Tanya Nuria penasaran

“Lu siapa! Lah lu yang siapa, kan lu yang nelpon temen gue!” Jawab Nuria sambil ngegas balik ke cowok itu

“Oh lu temennya dia ya, ow iya gue cowok yang tadi di kampus nama gue Roy, salam ya buat temen lu!” 

“Oh ternyata ini nomor lu, oke deh siap?” Jawab Nuria langsung mematikan handphonenya

“Siapa yang nelpon!” Tanya Alena penasaran

“Oh itu cowok tadi yang ngajak kenalan lu pas di kampus Alena?” Jawab Nuria santainya

“Loh kok dia punya nomor gue!” Oceh Alena

“Ya mana gue tau, coba aja telpon sendiri, dia dapat nomor lu dari siapa?” Jawab Nuria dengan santainya.

                                    *****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!