Usai dari rumah Ibu Bella, Alena dan Roy kemudian langsung beranjak izin pulang.
“Ehm…bu Bella, saya dan Roy izin pulang dulu ya bu, sebelumnya terimakasih loh bu kita sudah di ajak makan bareng disini?” Pinta Alena dengan nada yang malu-malu
“Iya Alena, santai saja. Ibu juga mengucapkan banyak terimakasih loh karena kalian sudah mau main kesini, jangan kapok ya. Sering-sering saja main kesini pintu rumah ibu selalu terbuka untuk kalian!” Pinta ibu Bella.
Roy mengajak Alena mampir di suatu tempat yang sangat indah. Alena hanya mengikuti perintah Roy. Tak perlu memakan waktu yang lama, akhirnya mereka sudah sampai ketempat yang dituju.
“Gimana Alena kerasa nggak?” Tanya Roy ke Alena yang dibonceng Roy diatas motornya
“Kerasa apanya?” Jawab Alena
“Barusan gue kentut, jadi kerasa nggak bau dan suara kentut gue?” Usil Roy
“Anjir kagak jelas lu bocah kampret!” Jawab Alena.
Mereka berdua bercanda dan bergurau diatas motor.
“Akhirnya kita sudah sampai Alena!” Teriak Roy ditelinga Alena
“Ih, kebiasaan lo! Ini bukan di hutan ngapain lu pake acara teriak-teriak di telinga gue, emang gue budek apa!” Jawab Alena dengan raut wajah yang ditekuk.
“Hahaha ya maaf, kirain lu tadi di jalan masih terbayang-bayang suara kentut gue, makanya gue teriak di telinganya lu.” Sahut Roy.
Roy dan Alena kemudian turun dari motor. Roy mengajak Alena masuk ke dalam tempat itu, saat Alena memasuki tempat itu, dia merasa senang sekali karena suasananya bagus sekali, dia baru tahu kalau di dekat sini ada tempat sebaik itu.
“Ini tempat apa Roy?” Tanya Alena ke Roy sambil matanya memandangi suasana di sekeliling restoran tersebut yang sangat indah sekali.
Roy tidak menjawab pertanyaan Alena, dia hanya mengajak Alena terus memasuki tempat itu. Beberapa detik kemudian, Roy baru menjawab pertanyaan Alena tadi.
“Ini namanya Kota diatas awan!” Jawab Roy sambil menunjukan view yang luar biasa indahnya yang berada diatas pegunungan kota
“Wah, luar biasa bagus sekali pemandangan dari sini, gue malah baru tahu loh kalau disini itu ada tempat yang sebagus ini, padahal setiap pulang kuliah selalu ngelewatin tempat ini.” Jawab Alena seakan masih takjub melihat keindahan tempat tersebut.
“Ow iya, lu mau makan apa, biar gue pesenin!” Pinta Roy
“Hem… terserah saja deh?” Jawab Alena singkat sambil mainin handphonenya
“Eh serius ini, gue mau pesenin lu makan?” Sahut Roy
“Iya terserah!” Jawab Alena menatap wajah Roy
Roy jengkel mendengar jawaban Alena saat ditawari disuruh memilih makanan, tapi jawabannya seperti itu terus. Terserah, terserah dan selalu terserah.
Akhirnya Roy mencoba nge prank Alena agar dia sadar dan tidak menjawab terserah terus saat disuruh memilih makanan. Roy kemudian memanggil salah satu pelayan yang ada di restoran itu.
“Ok, pelayan, ada bensin nggak disini gue pesen bensin 1 jerigen buat nih cewek biar kembung perutnya!” Pinta Roy sambil senyum jahat
“Eh gila lu ya! Masak gue disuruh minum bensin, bisa meledak nih perut gue!” Jawab Alena sambil melototin wajah Roy
“Ya makanya kalau ditawari itu dijawab yang benar dong, jangan hanya cuma dijawab TERSERAH mulu.” Roy kesal dengan jawaban Alena
“Iya maksud gue bukan bensin juga yang lu pesen kadrun!” Jawab Alena kesal
“Oh.. maaf deh, yasudah sekarang lu mau pesen apa sekarang?” Roy mencoba menawarkan ke Alena kembali dengan nada yang lirih
“Terserah!” Jawab Alena kembali
“Udahlah bunuh saja gue!” Roy kesal mendengar jawaban wanita itu.
“Ya habis lu cuma ngadepin cewek 1 saja kayak gitu nggak sabaran. Yasudah gue pesen ayam rica-ricanya satu dan minumnya jus jeruk saja deh?” Jawab Alena sambil memilih menu di daftar menu
Selesai mereka makan, Alena mengajak Roy pulang karena waktu sudah sore dan dia hari ini ada acara juga sama Nuria.
“Ow iya Roy terimakasih ya lu sudah mau traktir makan gue, walaupun makan gue itu seabrek banyaknya semoga lu nggak kapok!” Pinta Alena sambil senyum-senyum
“Oh no problem, santai saja Alena?” Jawab Roy sambil membakar sebatang rokok di tangannya.
“Ow iya Roy, pulang dulu yuk, sudah sore nih, gue hari ini ada janji sama Nuria nemenin dia ketemuan sama kenalan barunya dari sosmed?”
“Buru-buru amat sih, baru juga jam segini, nih rokok gue aja belum habis?” Sahut Roy
“Iya, tapi kan kasihan dia nanti kalau nggak ada yang nemenin plonga-plongo, tau sendiri Nuria itu orangnya kayak gitu!” Jawab Alena
“Iya, nanti gue anterin lu pulang deh, tapi nungguin rokok gue habis ya?”
“Yah…kalau kayak gitu lama dong, sini gue bantu habisin rokoknya!” Jawab Alena sambil membawa korek api untuk membakar rokoknya Roy
“Gila lu ya, masak mau dibakar lagi nih rokok!” Teriak Roy
“Gue bukan mau bakar rokoknya, tapi lu yang mau gue bakar!” Sahut Alena
“Hemm…oke deh, yasudah yuk pulang.” Roy kemudian menuruti kemauan Alena pulang kerumahnya
“Oke, terima kasih ya?” Jawab Alena sambil senyum-senyum jahat.
*****
“Akhirnya kita sudah sampai di depan rumah kamu Alena?” Lirih suara Roy
Karena tidak ada jawaban dari Alena, Roy kemudian menoleh ke arah belakang badannya dan melihat Alena ternyata tertidur di bahunya. Mungkin Alena kecapekan di jalan sehingga dia tertidur.
“Woi, bangun!” Teriak Roy di telinganya Alena kembali
Alena pun kaget mendengar suara cempreng Roy.
“Apaan sih, berisik amat dari tadi teriak-teriak mulu kayak di hutan saja!” Jawab Alena
“Lihat noh, rumah lu dah di depan mata! Tadi katanya minta dianterin pulang, giliran sudah sampai dirumah malah molor?” Roy ngedumel sambil menunjuk pintu gerbang rumahnya Alena
“Halah-halah gitu aja ngambek, eh maaf tadi gue ngiler di jaket lu!” Alena kemudian turun dari motornya Roy.
“Ih, jorok amat sih lu ya jadi cewek!” Roy melotot ke arah wajah Alena.
“Ya kan gue sudah minta maaf badrun, kan nggak sengaja jadi bukan salah gue dong kalau ngiler di jaket lu!” Jawab Alena dengan entengnya
“Iya tapi tetep saja lu jorok?” Sahut Roy
“Alah, jadi cowok lebay amat sih lu, itu jaket tinggal di cuci juga hilang iler gue, lagian iler gue kan wangi nggak bau kayak mulut lo!” Ejek Alena sambil ngakak
“Oh, mulai berani ya!” Jawab Roy
Alena tetap saja tidak mau mengakui kesalahannya. Roy kemudian turun dari motornya dan mau marahin Alena.
“Alena!” Teriak dari kejauhan memanggil namanya
“Ah…si kampret sudah datang?” Gumam hati Alena sambil melihat Nuria dari jauh menghampirinya mengendarai motornya
“Udah ah, lu mending pulang saja, nih gue sama Nuria mau main dulu?” Pinta Alena ke Roy
“Loh, kalian berdua ngapain disini, ada Roy juga?” Tanya Nuria penasaran
“Ehmm… kita disini nggak ngapa-ngapain kok Nuria!” Jawab Alena salah tingkah
Alena mencoba mengalihkan pembicaraannya ke topik yang lain agar Nuria tidak curiga karena Alena habis jalan berdua.
“Yaudah gue pamit pulang dulu ya?” Pinta Roy sambil meninggalkan Nuria dan Alena
“Nah ini yang bener, iya sudah lu buruan pulang biar dunia menjadi aman!” Pinta Alena sambil senyum-senyum
Roy kemudian melajukan motornya secepat kilat menuju rumahnya.
“Gimana hari ini lu jadi ketemuan sama kenalan lu itu?” Tanya Alena
“Iya jadi dong, katanya dia sudah nunggu di Alun-alun Gunung Sugih.” Jawab Nuria
“Ya Sudah kalau begitu, ayok temui dia ngapain lu masih bengong saja disini kayak patung pancoran!” Ajak Alena
“Tapi gue malu Alena ketemuan sama dia! Takut dia nggak mau sama gue lagi.”
“Halah, kelamaan berang-berang makan tomat ayo berangkat!”
Mereka berdua kemudian bergegas menemui kenalannya Nuria di Alun-alun. Alun-alun Gunung Sugih itu tak jauh dari rumah Alena, sekitar 10 menit sudah sampai.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments