PENGUNTIT TAMPAN

Tak berselang lama putra mahkota melihat adik kelima nya. Sedangkan yang dilihat hanya nyengir kuda. dan membuat tanda tidak setuju akan rencana sang kakak mengirimnya kekediaman itu lagi.

" Baiklah, biar hamba yang akan melaksanakannya. Yang mulia. " Ucap tangan kanannya yang akan melakukan perintah memata-matai kediaman mentri.

" Kalau urusan gadis itu. Biar jadi urusanku. " Ucap putra mahkota sendiri. Dengan senyum jahatnya.Karena bagaimanapun adiknya saja angkat tangan, Apalagi tao.

Akan ada saatnya orang jahat bertemu orang gila.Hidup bagaikan saling melengkapi kekurangan dan kelebihan satu sama lain.

Setelah melakukan semua aktifitasnya.Dan menyelesaikan tugasnya yang seorang putra mahkota selesai.

Barulah penghuni kediaman putra mahkota kembali berkumpul dan disaat hari menjelang sore.Mereka akan berpencar satu sama lain. Karena lebih banyak orang akan mempengaruhi mereka ketahuan.

"Kakak, Apa benar nanti anda yang akan datang ke paviliun nona itu. " Tanya pangeran han sang kepada sang kakak.

" Ya begitu lah. "Jawab putra mahkota dengan acuh tak acuh.Sama sekali tak mengindahkan pertanyaan adiknya.

Sedangkan pangeran kelima hanya diam dan memakan kue bulan yang disajikan dapur kediaman putra mahkota. Kue bulan ialah makanan manis. Kedua pria itu menyukai makanan manis.Yang di buat bibi pengasuh putra permaisuri.

" Bagaimana dengan pangeran ke empat. Dimana dia" Tanya putra mahkota kepada tangan kanannya. Yang baru saja mendapat laporan dari bawahan putra mahkota yang sedang bertugas.Yang baru kembali dari entah dimana.

" Ya yang mulia. Hamba baru saja mendapat laporan dari yang lain. Bahwa pangeran ke empat. Kabur dari insiden perzinaan waktu itu. Seharusnya kaisar melihat dua pria dan satu wanita dalam sebuah kamar. Tapi saat saat nona yan mendobrak pintu itu. Pangeran ke empat sudah melarikan diri melalui jendela penginapan itu. Dengan memakai baju bagian dalam. Dan dia entah dari mana memiliki baju yang layak saat pelariannya saat itu. " Jawab tangan kanan itu yang tak lain Tao.Yang juga penasaran darimana baju pangeran ke empat tersebut.

" Pengawal. Bagaimana kau mendapatkan sesuatu yang tak bisa kau miliki. Saat keadaan mendesak. " Tanya pangeran han sang kepada pengawal bayangan sang kakak.

"Mencurinya yang mulia. " Jawab pengawal bayangan itu dengan jelas dan mantap.Dan itulah jawaban yang mereka yakini saat ini. Pangeran ke empat mencuri pakaian seseorang saat itu.

" Ya itulah jawabannya. " Kata putra mahkota mendahului apa yang akan dikatakan adik kelima nya.

Saat semua sedang sibuk. Pangeran kelima melamun membayangkan betapa kuatnya wanita itu saat mendobrak pintu kamar inap.

" Sungguh menarik. Wanita yang begitu kuat. " kata pangeran kelima dengan nada semangat.Siapa tahu wanita itu akan di nikahkan kaisar dengannya.

" Yang kau maksud kuat itu. yang mana. Pangeran kelima. " Tanya tao dengan nada mengejeknya.Karena tao tahu bahwa adik tuannya sedang membayangkan kakak iparnya.

" Bukan seperti yang kau pikirkan. " Ucap pangeran ke lima kepada tao.

"Yang jelas nona yan xia jie. Yang begitu kuat melihat mantan tunangannya melakukan itu dengan wanita lain. " Jawab pangeran ha sang dengan menjelaskannya.Hanya sepotong potong.

"Ku kira nona seng mio. Yang begitu kuat melayani kedua pria gagah perkasa . " Ucap tao dengan senyum cerahnya. Memancing pangeran kelima.Agar memikirkan hal mesum kembali. Dan langsung menangis karena kasihan dengan wanita itu.

"Mereka berdua. Tak begitu kuat. Akan kalah dengan kakak kalau sedang di medan perang. " Jawab pangeran han sang yang tak ingin termakan umpan orang kepercayaan kakak nya saat ini. Karena mereka ada hal lain yang perlu diselesaikan.

"Kenapa harus di bandingkan dengan yang mulia ." Kata tao dengan wajah yang suram karena gagal menjebak pangeran ke lima dengan kata kata. Malah berakhir dengan perbandingan antara junjungannya dan juga kedua orang yang tidak berguna itu.

Melihat wajah tao membuat pangeran ke lima hanya tersenyum karena menang dalam debat kali ini.

Sedangkan orang yang dari tadi diam. Sudah berganti baju dengan warna hitam. Tapi bajunya masih dengan kwalitas yang bagus dengan warna hitam yang bercorak naga dengan benang sutra putih menggambar pola naga tersebut.

Dengan topeng hitam yang hanya menutupi mata dan dahinya yang terdapat tanda naga kecil yang hanya terlihat garis kecil membesar di bagian pangkal. Kalau dilihat dari jarak hanya beberapa centimeter dari wajahnya. Mereka akan tahu kalau tanda itu berbentuk naga merah yang turun kebawah diantara alisnya.

" Wah, kakak sudah bersiap. " Kata pangeran ke lima. Dan hanya tatapan mata tajam yang didapatkannya . Setelahnya pergi melesat keluar melalui jendela kamar yang terbuka. Seperti sekilas bayangan hitam yang pergi melewati jendela itu.

Kedua manusia yang ditinggalkan. Juga pergi meninggalkan tempat tersebut dan hanya menyisakan bayangan bayangan hitam yang dari tadi diam disudut ruangan tersebut. Yang tak lain penjaga bayangan yang menjaga ruang kerja putra mahkota.

Di tempat lain.

Sore hari. Para pelayan pelayan sedang sibuk memetik bunga bunga yang akan di pakai nona nya untuk mandi di sore menjelang malam.

Pria yang sedang mengawasi aktivitas para pelayan itu hanya diam diam menyenderkan punggungnya di pohon yang sedikit rimbun.

Dia tak menyangka. Waktu petang masih ada pelayan yang berkeliaran di taman begitu banyak. Dia yang ingin ke atap bangunan ditengah tersebut menjadi tak leluasa melewati mereka melalu atas. Jadilah dia perlahan melompat turun dan bersembunyi dibalik pohon. Lalu merunduk melewati bunga bunga yang lumayan tinggi. Setelahnya melesat bersembunyi dibalik pohon. Sampai Tinggal sedikit saja dia sampai di bangunan itu. Tinggal melewati tanaman bunga yang lumayan pendek. Dengan merangkak barulah dia berdiri di sela sela dinding dan melompat masuk melalui jendela yang terbuka. Tak tau ruangan apa yang dia masuki. Yang terpenting di sudah sembunyi dengan aman.

"Begini kah rasanya menyusup di paviliun seorang wanita. " Gerutu pria itu yang menurutnya baru pertama dan ini rasakan sensasi yang melelahkan menyusup di kediaman perempuan.

Memang tak tahu hanya gadis itu yang memiliki halaman seperti itu. Gadis keluarga lainnya tak sama seperti nona yan.

Klik

Seseorang membuka pintu. Dan mengobrol satu dengan yang lain.

" Nona, akan segera mandi. Siapkan air hangat dan bunga mawar. Karena nona ingin aroma mawar yang pekat. " Ucap pelayan yang sedikit tua memerintahkan pelayan yang lebih muda.

Pria itu akan keluar. Tapi tidak bisa karena jendela sudah ditutup rapat. Dan para pelayan masih didalam sibuk menyiapkan semuanya.

Setelah cukup lama. Para pelayan keluar . Sebelum dia bergerak dari sisi gelap. Seorang gadis cantik memakai baju bagian dalam masuk dengan rambut yang digerai.

Lalu tanpa melepas baju bagian dalamnya dia masuk ke bak mandi. Dan barulah dia membuang bajunya dan berendam dengan nyaman. Karena keahlian itu membuat siapapun tak bisa melihat tubuh polos gadis itu. Pria yang dari tadi diam hanya tetap diam di kegelapan malam. Hingga acara berendam gadis itu selesai dan langsung memakai baju bagian dalamnya. Barulah keluar dari bak mandi. Tapi sesuatu dingin dan tajam menyentuh leher bagian belakangnya. Kalau melangkah maju sedikit saja. Akan menembus Tenggorokannya.

"Wangi yang sama. Dengan aroma berbeda. " Ucap gadis itu yang tanpa takut. Malah mengucapkan dan mengomentari wangi seseorang.Ingin sekali gadis itu menggoda penyusup itu agar melepaskannya kembali.

Dengan tersenyum cerah gadis genit itu berkata kembali.

"Anda tahu. Pasti anda pria yang sangat manis. Dengan aroma seperti ini. " Tambahnya. Sedangkan pria yang mengancamnya dari belakang menggunakan belati tajam. Hanya diam tidak merespon atau tertarik. Tidak tahu bahwa gadis yang ada didepannya sedang melakukan sebuah trik dan hanya ingin mengulur waktu.

Byuur

Sesuatu bubuk merah sedang ditaburkan gadis tersebut. Saat berbalik badan menghadap pria tersebut.Dan hingga dia terlepas darinya.

Trang

Suara belati tajam itu. Jatuh menimbulkan sebuah suara yang begitu nyaring.

Membuat pelayan yang berada diluar panik.

" Nona, Apa anda tidak apa apa. " Teriak seorang pelayan dari dalam kamar nya. Karena nona nya sedang didalam kamar mandi yang disekat itu.

" Tidak terjadi apa apa. " Jawabnya Dan tanpa menunggu sahutan dari mereka kembali. Gadis itu menyuruh pelayannya pergi.

" Kalian keluarlah. Saya bisa melakukan sendiri. " Kata gadis itu yang masih memandang pria yang sudah pingsan dibuatnya .

Dengan Sedikit menunduk lalu membuka topeng pria itu.Lalu menutup mulutnya karena terkejut akan wajah pria itu.

" Penyusup yang sangat tampan dan berkelas. "Puji gadis itu karena baju yang dipakai penyusup. Berbahan berkualitas dan dengan wajah yang tampan.

"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!