BERKUNJUNG KE ISTANA

Sedangkan sang suami hanya diam melihat. Karena orang gila hanya diam melihat kalau tidak dia akan tertawa melihat kemalangan orang lain. Itulah fungsi pura pura gila nya.

Memang dia pasangan yang sangat serasi. Satu penghibur yang gila. satunya lagi orang gila nya.

 Dimalam harinya dikediaman putra mahkota.

"Kenapa orang gila. Sepertimu malah membahayakan. " Ucap xia jie dengan wajah yang tersulut emosi karena harus berbagi ranjang. Apalagi Harus kembali berbagi peluh untuk malam kedua mereka menikah. Niat hari tak ingin melakukan hal itu. Saat memilih menikah dengan pangeran gila agar terhindar dari hal itu. Malah semua tak sesuai dengan kenyataannya.

"Kita memang suami istri. Hahahaha Kita harus sering melakukannya. " Jawab putra mahkota yang sedang kembali gila.

"Dasar gila. " Gerutu xia jie dibawah kungkungan suaminya sendiri. Memang dia menikmatinya. Tapi ya namanya wanita ya ada jaimnya juga lah ya say.

Entah kenapa. Orang yang menurutnya gila ini. Ahli dalam berbagai gaya. Membuat wanita yang tadi ngomel ngomel diam saja. Menikmatinya serta kadang mendesah karena sesuatu yang menurutnya sangat nikmat.

Sesudah mereka selesai. Barulah mereka tertidur dengan satu selimut dan terlelap menuju mimpi. Karena besoknya pasti mau tak mau dia akan berkunjung ke istana kaisar untuk memberikan penghormatan dari mereka kepada kaisar dan permaisuri.

Pagi harinya. Semua penghuni kediaman putra mahkota sibuk dengan menyiapkan sarapan. Baju senada dengan kedua majikan mereka. Tak lupa semua disiapkan pelayan. Sedangkan majikannya masih sibuk mencari kehangatan satu sama lain. Belum berniat untuk bangun dari mimpi indah mereka berdua. Hingga seseorang berani mengetuk pintu kamar pribadinya.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu membuat mereka berdua terganggu.

"Sana buka dulu pintunya. Jangan sampai mereka masuk. " Perintah xiao ji kepada putra mahkota. Bukannya terbalik. Siapa pemilik kediaman dan siapa calon kaisar. Kenapa bisa bisanya mau saja dengan senang hati bangun. Lalu memakai celana panjangnya serta jubah tidurnya. Berjalan melangkah menuju pintu keluar kamarnya.

klik

Setelah terbuka terlihat seorang wanita yang tidak dia kenal.

"Pengawal,.. " Teriak putra mahkota memanggil pengawalnya.

Mereka berlima berbondong bondong datang menuju kakak putra mahkota.

Sampai didepan putra mahkota mereka serentak menunduk.

"Siapa yang membiarkan orang luar. Mengotori kediamanku. Seret dia ke penjara bawah tanah. Dan terserah kalian ingin memberinya pelajaran. Sebelum membunuhnya. " Ucap putra mahkota dengan lantang tanpa berkedip dan juga langsung menutup pintunya tanpa menunggu wanita itu . Memohon belas kasihan.

Wanita itu tak lain seng mio. Dia merasa putra mahkota gila. Jadi dia berniat membuat putra mahkota terjebak dan menjadikannya seorang selir. Tapi ternyata baru melihat saja. Dia sudah diseret para prajurit menuju penjara bawah tanah dan akan dibunuh. Rumor gila dan haus akan darah memang benar belum melakukan kesalahan hanya menginjakan kakinya baru saja di kediaman tanpa persetujuannya. Menjadi akhir dari hidupnya.

Sedangkan didalam kamar. Xiao ji sudah memakai gaun tidurnya.

"Siapa." Tanyanya kepada sang suami.

"Wanita jalang. " Jawabnya dengan melangkah menuju tempat duduk didekat jendela.

"Meskipun wanita. Punya nama kan. " Tegas xia jie yang ingin tahu.

" Itu tidaklah penting. Tidak kenal juga. " Jawabnya seadanya dan memang dia tak kenal.

" Apa saya kenal. " Tanya kembali xia jie yang penasaran.

"Ya, Dia yang bersama han Seung. " Jawabnya dengan masih melihat buku ditangannya.

" Lalu kau apakan dia. " Tanyanya kembali.

" Wanita seperti itu lebih baik . Merasakan penderitaan baru menemui ajalnya. " Jawab han ling dan langsung pergi dari sana, dan menghilang dibalik penghalang di kamar itu yang tak lain kamar mandi.

Melihat suaminya benar benar orang gila yang tidak memiliki toleransi kepada pihak lain yang lancang menginjakan kakinya ke kediaman ini. Langsung pulang tanpa nyawa.

"Lalu setelah dibunuh. Di ,kemana kan jasadnya. " Ucap xia jie yang sudah berada didepan suaminya yang sedang berendam.

" Makan harimau. Atau seperti wanita itu. Dikembalikan jasadnya agar mereka tahu. Kediaman ini bukan untuk umum. " Ucapnya dan kembali berendam dengan memejamkan kedua matanya.

" Baiklah, aku akan menyuruh mereka menyiapkan sarapan mu. " Ucap xia jie yang langsung pergi untuk menyiapkan sarapan.

Karena semua keperluan suaminya harus dia yang membawanya kedalam. Dulu itu tugas tao. Sekarang menjadi tugasnya.

Saat berjalan akan ke dapur. Dia berpapasan dengan tao.

"Tao." Panggil xia jie dengan keras.

"Ya, Putri apa ada yang bisa hamba bantu. " Tanya tao dengan sigap.

"Suruh pelayan siapkan sarapan. Nanti bawa ke ruang makan dekat kamar istirahat ling. " perintah xia jie tanpa mengucapkan tolong. Dengan wajah angkuhnya dia kembali ke kamar yang tadi. Dia juga ingin berendam.

Sampai di pemandian Ling sudah tidak berada di sana. Dia sudah selesai berendam dan sedang ke sebelah ruangan yang tak lain ruang kerjanya yang orang lain tidak tahu.

Xia jie sudah selesai berendam dan memakai pakaian yang senada dengan putra mahkota berwarna biru tua dengan benang emas menjuntai di setiap ujung tepi pakaian mereka berdua.

"Kita seperti dua orang jahat yang akan pergi melakukan keonaran. " Ucap xia jie dengan senang. Karena bentar lagi dia akan membuat orang orang tahu siapa dia sekarang. Dan akan lebih leluasa menindas para gadis gadis munafik itu.

Dengan mengunakan tandu . Mereka berdua duduk dalam tandu dengan nyaman. Kenapa mereka tak berjalan saja. Karena kedua orang itu sama sama ingin menindas semua orang yang sedang bertugas menjemput mereka dari kediaman menuju aula istana.

Sampai didepan pintu aula barulah kedua orang itu turun dari satu tenda bersamaan. Bukannya itu sama saja. Membunuh orang dengan cara membuat mereka terlalu lelah.

"Yang mulia putra mahkota han ling dengan putri mahkota xia jie memasuki aula istana. " Teriak penjaga pintu dengan lantang agar mereka mendengarnya.

Semua orang menoleh ingin melihat pasangan itu. Bagaimana mereka bahagia. Atau pihak wanita yang ketakutan.

Yang mereka bayangkan . Menurut rumor yang beredar di akhir akhir ini tak sama. Mereka melihat putri mahkota yang angkuh dengan mendongakkan sedikit kepalanya dan juga berwajah penuh kejahatan melirik mereka satu persatu. Tatapannya menyiratkan bahwa putri mahkota sedang mengejek mereka.

Sedangkan putra mahkota. Masih anteng dengan berjalan tanpa menoleh dan tepat didepan kaisar dan ibunya permaisuri yang jarang terlihat karena sakit.

Mereka barulah menunduk saat berada dihadapan kaisar dan permaisuri.

" Putramu memberi salam untuk ibu. " Ucap han ling dengan hormat.

" Putri menantu memberi salam kepada ibu mertua. " Ucap xia jie dengan lembut. Membuat mereka yang mendengar seperti sedang bermimpi.

" Ling memberi salam kepada kaisar. " Ucap putra mahkota kepada kaisar.

" xia jie memberi salam kepada kaisar" Ucap xia jie yang mengikuti suaminya memberi salam.

Membuat orang orang bertanya tanya. Tak biasanya gadis itu menurut dengan siapapun.

Sedangkan keluarganya hanya diam tak mengucapkan apapun. Hingga membuat pangeran ketiga yang berada di sana. Menjadi tak sabar.

"Apa apaan keluarga mentri yan itu. lakukan. Mengulur waktu ." Gumam pangeran ketiga dengan melihat keluarga yan masih santai.

Padahal sebelumnya mereka sudah sepakat akan mengatakan semuanya ke kaisar hari dimana pengantin mengunjungi mertuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!