YANG DI INGINKAN WANITAJAHAT

"Kau, ini masih saja mencuri" Tegur putra mahkota kepada kesatria. Saat bersamaan mengambil gulungan kertas kanvas itu dari tangan bawahannya sendiri.

Jangan lupa. Senyum yang menggetarkan seluruh jiwa para wanita kalau dia tersenyum. Sayangnya senyum itu membuat kesatria itu bergidik nyeri.

"Yang mulia, Apa anda akan tetap menjadi gila setelah menikahi nona kediaman yan. " Tanya pengawal itu dengan sungguh sungguh.Karena kalau putra mahkota masih gila dan wanitanya seorang yang jahat. Bagaimana dengan nasib kerajaan ini.

"Sudah terlalu lama. Untuk berakhir" Kata putra mahkota dengan langsung menghilang dibalik tembok. Yang tak lain tempat rahasia didalam kamarnya sendiri.

"Kasihan yang mulia kaisar. Harus sampai kapan beliau menunggu. " Batin pengawal tersebut yang sudah terlalu lama bersama kedua pria berkuasa .

Di kediaman mentri pertanian.

Tuan mentri sedang mondar mandir ke kanan lalu ke kiri. Seperti seterika yang sedang menggosok pakaian.

Istri dan putranya hanya melihat wajah gelisah dan khawatir tuan Yan yang ada didepan mereka semua.

Gadis yang membuat ayahnya seperti ini. Hanya asik memakan cemilan dan menikmati secangkir teh di depan mereka bertiga. Sekali sekali tuan yan melihat putrinya. Tapi gadis kecil nya. Tetap seperti orang yang tak melakukan apa apa di istana kaisar.

"Apa yang dipikirkan anak ini. " Gerutu tuan yan yang masih bisa didengar istri serta anak anaknya yang ada di sebuah ruangan.

Mendengar keluhan sang suami. Dan juga kepalanya sudah pusing melihat sang suami mondar mandir. Mau tak mau dia mengucapkan sesuatu untuk meringankan beban suaminya.

"Suamiku, Sudahlah. Pusing kepala saya. Biarkan saja apa yang Xia sayangku ,lakukan. " Ucap nyonya yan dengan tersenyum cerah.

"Huh, " Hanya wajah masam juga mendengus yang dilakukan untuk merespon ucapan sang istri.

"Yun xie ,jelaskan.Kepada ibumu. " Tambahnya, Dan meminta putranya yang sedang berada di rumah untuk menjelaskan permasalahan yang ditimbulkan putrinya.

Mendapat perintah dari sang ayah. Mau tak mau, suka tak suka. jendral yun xie harus menjelaskan masalah yang ditimbulkan adiknya. Dan menceritakan dengan detail agar sang ibu mengerti.

Ekspresi yang diperlihatkan dari mimik wajah nyonya yan. Kaget, syok, marah, dan tersenyum bahagia.

Setelah mengetahui permasalahan itu dengan sangat detail dan jelas. Barulah nyonya yan bersuara.

" Apa yang kau inginkan dari ini. Putriku? " Tanya nyonya yan kepada putrinya yang dari tadi sibuk dengan makanannya.

Semua menoleh memandang wanita itu dengan wajah yang tak bisa diartikan.Dan menoleh melihat nyonya yan.Yang dilihat hanya santai dan tersenyum.

"Ada apa? Salahkah saya menanyakan keinginannya. " nyonya yan bertanya tanya kepada dua pria berbeda umur itu. Karena pertanyaan untuk putrinya. Mendapat tatapan yang tak bisa di artikan.

Kedua pria tersebut hanya bisa menggelengkan kepala. Mereka tahu bahwa kenakalan dan jahatnya nona yan. Berawal dari sang ibu yang selalu memanjakannya dan menutupi kesalahan kesalahan putrinya.

Karena sang ibu yang bertanya. Setelah sunyi barulah xia jie menjawab pertanyaan sang ibu. " Aku hanya ingin suasana yang berbeda dan lebih menantang. " Jawabnya dan kembali memakan camilan yang ada di atas meja.

Mendengar jawaban putrinya. Tuan yan hanya syok dan menelan ludahnya, Mengelus dadanya dengan kedua tangannya sendiri.

Sedangkan kakaknya hanya tersenyum mendengar jawaban adik kesayangannya. Karena adiknya tak memberikan jawaban yang benar benar tepat. Karena bagaimanapun dia tahu. Adiknya yang jahat tak akan sudi menjadi pion dan alat untuk pangeran ketiga agar dia berpihak dengan pangeran ketiga dengan alibi suami adiknya.

"Dia memang adikku. " Batin jendral yun xie dengan bangga memiliki adik yang kuat dan pintar.

Tak ada yang berbicara, membuat ruangan keluarga itu sunyi. Barulah nyonya yan memecah kesunyian itu.

" Putriku sudah mengatakan keinginannya. Sebagai seorang ayah. Seharusnya kamu mendukung Suamiku. " Kata sang istri dengan lembut dengan berdiri menghampiri suaminya lalu mengelus telapak tangan tuan yan yang dia raih dan di genggamnya.

Tapi sebelum tuan yan membalas perkataan istrinya suara pintu ruang keluarga di buka lebar karena seseorang membukanya dan memapah orang yang lebih tua.

"Ya, Jangan terlalu keras kamu. Biarkan cucu perempuanku melakukan apa yang ingin dia lakukan. " Ucap wanita tua itu yang tak lain ibu tuan yan. Nenek dari jendral yun xie dan juga Xia jie. Sedangkan wanita yang sedang memapah wanita tua ialah cucu menantunya. Istri dari yun xie. Dan jangan lupakan pria mungil yang berada di belakang Yan Ye tao. Putra pertama jendral yun xie dengan istrinya.

Melihat ayahnya tak bersuara. Membuat xia jie mau tak mau mengatakan sesuatu kepada ayahnya.

"Ayah, apa anda lupa.? Orang gila tak akan memiliki istri selain aku. " Kata xia jie yang perkataannya masih ada misterinya karena tak terlalu jelas makna dan maksud dari itu.

"Maksudnya kau tak ingin memiliki berbagai banyak saingan selir begitu putriku . " tanya tuan yan yang sudah bisa mengerti artinya . Hanya anggukan xia jie yang didapatkan.

Barulah tuan yan bernafas lega. Putrinya gadis yang licik dan jahat. Pasti tak akan terkena masalah dan disakiti oleh pangeran gila itu.

Setelah nenek yan duduk. Mereka kembali mengobrol tentang besok pagi pihak kaisar akan datang untuk memberikan dekrit pernikahan xia jie dengan pangeran kedua yang tak lain putra mahkota.

Mereka mendiskusikan semua persiapan hingga waktu memasuki makan malam.

Lalu mereka pergi bersama sama untuk menuju ke ruang makan.

Setelah sampai di meja makan dan memakan malam dengan nikmat . Setelah selesai makan mereka para orang tua kembali mendiskusikan lagi.

Di lorong kediaman mentri yan.

Seorang gadis yang sedang mengendong keponakan serta berjalan beriringan bersama kakak iparnya.

"Adik ipar, Apa benar anda akan menikah dengan putra mahkota.? " Tanya nona shen dengan wajah cantiknya terlhat jelas wajah tak percayanya.Siapa sangka adik iparnya yang terkenal pintar ini, Yang memilih sendiri menikah dengan putra mahkota.

" Benar kakak ipar. " Jawab xia dengan santainya.Sambil berjalan cantik di samping kakak iparnya

"Tapi rumor mengatakan putra mahkota itu. Pria yang gila. " Perkataan nona shen hanya di berikan senyuman oleh xia jie. Dan kembali melihat ke depan jalan yang dia lalui.

Mereka tak melanjutkan obrolan. Karena mereka sampai di persimpangan dan akan berpisah disini. Dan bocah kecil itu sudah berada di gendongan sang ibu.Karena mereka tak satu arah.

Di sisi bagian kiri terdalam.Disana ialah tempat gadis itu tinggal di kediaman ini.Mengapa gadis itu memilih sisi paling ujung dan belakang. Karena itu tempat yang nyaman dan sunyi.

Tanpa pelayan yang menemani xia jie, berjalan sendiri kembali ke kamarnya.

Dipertengahan jalan seseorang berbaju hitam menyerangnya.Tanpa aba aba, Dan meluncurkan pedang tepat di depan xia jie.

Dengan kelincahan dan kentang kasan nya ,Xia jie berhasil menghindari serangan musuh tersebut.

Dengan waspada dan memasang wajah santai. Dia mencari siapa yang tadi telah menyerangnya dikediaman mentri yan.

Tanpa disadari sesuatu yang dingin terasa di antara leher dan dagunya. Tak lupa seseorang membekap tubuhnya dari belakang dan menodongkan pedang tajamnya.

"Siapa kau. " Tanya xia jie yang ingin tahu siapa penyerang itu. Dan apa maksud dari kedatangannya.

"Kenapa kau memilih menikah dengan pria gila itu. " Tanya penyerang itu. Yang sekarang diketahui xia jie bahwa yang menyerangnya seorang pria.

dari suaranya dia bukan pangeran ketiga. Apa seseorang yang tak menginginkan pernikahannya dengan putra mahkota. Atau siapakah dia. Yang terpenting sekarang dia bebas dari penyerangnya itu.Dengan otaknya yang sangat cerdik dan licik xia jie. Memikirkan sesuatu rencana.

masih dengan posisi yang sama. Xia jie bisa menghirup aroma ditubuh penyerangnya.

Aroma cendana yang begitu pekat dan jangan lupa wanginya menyenangkan hidungnya.

Setelah penyerang lengah, Dan kedua tangan xia jie terlepas dari belenggu. Bukannya melarikan diri malah dia menyentuh tangan penyusup yang berada di perutnya dan tersenyum.

"Kau sangat wangi. " Ucap xia jie dengan wajah entah kenapa terlihat mesum dimata penyerang itu.Seperti sedang menggoda seseorang.

Dengan terpaksa dan cepat dia melepaskan xia jie dan berlari pergi secepat kilat.

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

penyerangan pada kabur takut 😂😂😂😂takut d mesumi sama putri yan 😂😂😂

2024-04-19

1

Ddyat37 Del*

Ddyat37 Del*

💪💪

2024-03-12

0

YAM

YAM

pasti itu putra mahkota ya nyerang🤭🤭

2024-01-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!