Bab 12 (POV FIRA)

Aku tak tau sebenarnya dengan yang terjadi dengan rumah tanggaku sekarang.Dulu sewaktu awal menikah mas wildan tak pernah pelit denganku,tapi justru lumayan royal denganku.tapi setelah pernikahan kami umur 1tahun mas wildan mulai mengurangi jatah uang belanja.dari awal yang sehari 100ribu tiba-tiba bekurang jadi 50ribu.dan lebih parah lagi setelah aku melahirkan Berlian,mas wildan bahkan hanya memberiku uang 30ribu per hari.dan semakin kesini semakin berkurang.

Setiap aku bilang tidak cukup mas wildan pasti menyalahkan aku yang terlalu boros,sedangkan semua kebutuhan dapur harganya semakin hari semakin mahal.

Belum lagi jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak seperti gas abis.mas wildan seolah tutup mata.

Aku bahkan pernah ingin bekerja lagi,demi memenuhi semua kebutuhan dapur,tapi setiap aku minta izin mas wildan selalu tak di izinkan.

Pernah suatu hari aku bekerja di laundri tanpa sepengetahuan mas wildan,tapi baru seminggu bekerja,mas wildan mengetahuinya,dan aku langsung disuruh berhenti saat itu juga.padahal gaji di laundri lumayan besar,baru satu minggu bekerja aku di gaji 500ribu,untuk bonus harian aku mendapat 10ribu.lumayan untuk jajan berlian.

Gajiku 500ribu yang dari laundri diambil mas wildan karena aku bekerja tanpa minta izin dari mas wildan.dan aku hanya di beri 100ribu,itupun selama seminggu jatah uang belanjaku tak dikasih.

Yang aku pikirkan hanyalah keadaan berlian saja,dia masih sangat kecil,harus dikasih makan bergizi.dan juga seharusnya berlian masih minum susu.tapi setelah aku menyapihnya,aku tak pernah sekalipun memberikanya susu formula.setiap aku minta mas wildan membeli susu untuk berlian,mas wildan selalu bilang pemborosan.

Aku hanya bisa diam dan tak bisa menolak.Sebenarnya aku bingung kenapa mas wildan banyak berubah sekarang.

Apalagi sekarang mas wildan seringkali pulang malam hingga larut.setiap aku tanya kenapa pulang malam,mas wildan hanya menjawab mampir kerumah teman,atau lembur.dirumah pun tak ada yang mencurigakan.hanya saja mas wildan sudah berapa bulan ini sering berangkat pagi-pagi sekali dan pulang larut malam.

Kadang berfikir apakah mas wildan selingkuh diluar sana,tapi langsung ku tepis semua pikiran negativ ku.aku belum siap jika harus berpisah dengan mas wildan.mungkin aku terlalu cinta denganya,tapi yang kupikirkan bukan diriku,melainkan anaku berlian.meskipun berlian tak terlalu dekat dengan ayahnya,namun aku juga tak mau memisahkan mereka berdua.

Hari ini setelah sekian lama aku merenungkan semua,aku nekad untuk mencari pekerjaan.tapi karena aku memiliki anak balita yang masih harus kujaga,aku memutuskan mencari pekerjaan yang bisa sambil membawa anak.

Saat aku pulang mengantar anaku sekolah aku melihat ada lowongan ART,aku antusias sekali.aku tak akan mempermasalahkan berapa gajinya,yang pentiing tidak menginap dan bisa bawa anak saat aku bekerja.

Setelah melihat brosurnya aku langsung mencari alamat rumah yang sedang membutuhkan asisten rumah tangga.

Sesampainya disana aku langsung memencet bel,dan tak lama kemudian pintu terbuka.tapi aku langsung tertegun ketika melihat siapa pemilik rumahnya.rasanya ingin berlari,.sungguh aku tak tau jika ternyata pemilik rumah itu adalah mantan ku dulu mas andi.andai saja aku tau jika pemilik rumahnya mas andi,aku pasti langsung mengurungkan niatku.

Ketika aku coba pergi,mas andi menghalauku,aku terlalu malu jika harus berhadapan dengan mas andi.aku dulu meninggalkan mas andi demi dinikahi mas wildan.bukan karena mas andi tak kaya seperti sekarang,tapi saat itu mas andi hanya menyuruhku menunggu,tanpa kepastian.hingga akhirnya aku menerima pinangan mas wildan.

Aku hanya terlalu memperdulikan kata-kata saudaraku yang sering bertanya kapan nikah.

Mungkin jika saat dulu mas andi memberiku kepastian,aku tak menikah dengan mas wildan.tapi apa boleh buat semua sudah terjadi.jika waktu bisa diputar mungkin aku akan memilih untuk menunggu mas andi.

Untuk saat ini aku terlalu malu untuk bertemu mas andi.memang bukan sepenuhnya salahku,tapi aku hanya malu jika mas andi tau keadaanku sekarang.

Aku juga tak ingin jika mas andi berfikir jika aku sengaja ingin menemuinya.dan aku juga tak ingin jika suatu saaat nanti ada kesalah pahaman antara aku dan mas wildan.aku hanya ingin bekerja untuk mencari uang demi Berlian putriku.

Aku tak menjawab pertanyaan mas andi,apa lagi mas andi meminta penjelasan dariku.bagiku antara aku dan mas andi sudah ada yang perlu dijelaskan lagi.karena semua sudah terjadi,aku juga sudah menikah.lalu penjelasan apa lagi yang harus ku jelaskan pada mas andi.

Aku langsung pulang menuju rumah,aku akan tetap mencari pekerjaan demi putri ku.

Tapi tidak mungkin aku harus bekerja pada mas andi.setibanya di rumah aku langsung mengerjakan semua pekerjaan rumah.biarlah untuk saat ini aku bertahan dulu dengan uang yang diberikan mas wildan padaku.

Besok aku akan berjalan-jalan ke komplek sebelah,barangkali ada lowongan asisten rumah tangga lagi.

Untuk saat ini hanya pekerjaan itu yang bisa aku harapkan agar tak ketahuan mas wildan.entah apa yang terjadi jika mas wildan tau jika aku mencari pekerjaan sebagai asisten rumah tangga,mas wildan pasti akan sangat marah.

Padahal tak ada salahnya dengan pekerjaan itu.ketika aku bekerja di londri saja mas wildan marah besar padaku,katanya aku bikin malu mas wildan,hanya karena aku bekerja di londri.

Mas wildan terlalu tinggi gengsinya,hingga aku terkadang tak bisa menerimanya.mas wildan menuntutku cantik dan wangi,sedangkan dia tak memberiku uang lebih untuk sekedar membeli hand body.

Aku masih teringat kala itu ada acara dari kantor mas wildan,mas wildan membawaku kesana,tapi melihat semua yang datang tampil modis,juga cantik dengan make up nya.mas wildan langsung berbalik mengantarku pulang kembali,sesampainya dirumah aku hanya disuruh turun lalu dia kembali ke acara kantor.mas wildan bilang malu jika semua rekan kerjanya mengetahui istrinya tidak merawat diri.

Sebenernya aku tersinggung tapi mau bagaimana lagi,toh merawat diri butuh modal.jika tak ada modal bagaimana aku bisa merawat diri.jangankan untuk perawatan,untuk makan saja aku harus memutar otak.

Belum lagi jika Berlian minta jajan,aku tak tega jika hanya bilang iya atau nanti.

Aku bertekad untuk kali ini aku akan bekerja meskipun suatu saat nanti ketauan mas wildan.aku sudah lelah membagi uang 12ribu.bukanya aku tak bersyukur,tapi memang sangat tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari.biarlah urusan nanti ketauan biar aku memikirkan bagaimana nanti,tapi untuk kali ini tekadku sudah bulat,aku harus bekerja demi Berlian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!