Wildan memasangkan helm untuk mariia,maria pun naik ke atas motor berboncengan dengan wildan.Ditengah perjalanan wildan mengerem motor mendadak karena ada orang yang tiba-tiba menyebrang.reflek maria pun memeluk wildan dengan erat.
wildan merasakan ada sesuatu yang menempel di bagian belakang punggungnya.seperti tersengat listrik wildan merasakan ada sesuatu yang berdesir dihatinya.
Gerimis juga mengiringi keduanya,tidak terlalu besar hanya rintik-rintik.maria masih memeluk wildan.dan wildan pun tak keberatan,justru wildan menyukainya.
Gerimis mampu membuat baju maria basah,hingga pakaian dalam maria pun terlihat jelas.
Bra warna hitam semakin jelas terlihat,gunung kembarnya yang besar dan penuh juga terlihat jelas.
Ketika sampai dirumah maria,gerimis masih belum berhenti,maria turun dan membuka helmnya.
"Pak wildan mau mampir dulu?" tanya maria
"sambil nunggu hujannya berhenti pak" tawar maria lagi
"ah nanti ada yang marah lah bu kalau saya mampir" kata wildan pada maria.wildan pikir maria sudah punya suami atau pacar
"ga ada yang marah pak,saya masih single,bahkan ga punya pacar kok" jawab maria
"tapi ngomong-ngomong panggil saya maria aja pak,kalau diluar jam kerja" kata maria lagi
" ah bolehkah,kalo begitu panggil saya mas aja,jangan pak,saya belum setua itu loh" kata wildan pada maria,sambil mengedipkan matanya
maria terkekeh,terlihat salah tingkah
"baiklah kalau begitu,ayo masuk dulu mas,di luar dingin,sambil nunggu hujannya berhenti,mari masuk mas" maria membuka pintu dan mempersilahkan wildan masuk
kemudian maria masuk ke dalam kamar mengambil handuk untuk wildan.
"Ini mas keringkan dulu badannya,maaf ya jadi ngerepotin,gara-gara aku mas jadi ke hujanan terus pulang telat deh" kata maria sambil memberikan handuk pada wildan
" ga apa-apa kok,kalaupun tidak mengantar kamu juga aku pasti kehujanan kok" kata wildan sambil mengeringkan badannya
"mas duduk dulu aja,aku bersih-bersih badan dulu sebentar ya mas" pamit maria pada wildan sambil berjalan menuju ke kamarnya
Maria mandi tak lama,lalu keluar dengan hanya memakai celana pendek dan crop top menerawang.kemudian maria berjalan ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk wildan
Terlihat maria kesusahan mengambil cangkir di atas buffet atas.wildan yang memperhatikan maria dari ruang tamu tak berkedip.
crop top yang dipakai maria terlihat tersingkap ke atas,hingga memperlihatkan punggung dan perut maria yang mulus,belum lagi gunung kembar nya pun terlihat mengintip.
wildan kemudian beranjak dari duduknya dan mendekat kearah maria.
memperhatikan maria dari dekat,wangi lavender dari tubuh maria pun membuatnya gila.
Tak lama wildan tersadar,kemudian menggeleng kan kepalanya
"apa yang kamu pikirkan wildan,ingat kamu punya istri dirumah" runtuk nya dalam hati
Tapi wildan tidak munafik,kalau maria gadis yang seksi dan menggoda.wajar,karena wildan laki-laki normal.
Kemudian wildan bertanya pada maria
" kamu mau ngapain " tanya wildan
maria pun terjingkat kaget
"astaga mas,ngagetin aja sih" ujar maria sambil menepuk tangan wildan
wildan pun terkekeh pelan.
"mau ambil apa,cangkir? tanya wildan
"iya mas tapi tinggi aku ga nyampe" jawab maria
" kenapa ga bilang kalo cuma mau ambil cangkir" kata wildan sambil mengambil dua cangkir di lemari
maria menerima cangkirnya dan membuatkan teh hijau hangat untuk wildan dan dirinya
" ini mas teh nya" maria menaruh dua cangkir teh diatas meja
"makasih maria" wildan menerima teh lalu meminumnya hingga tinggal setengah
" haus ya mas" tanya maria sambil terkekeh
mereka mengobrol banyak tentang kerjaan hingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 8 malam
"Eeemmm maria...mas pulang dulu ya,besok pagi mas jemput,kita berangkat bareng ya.mas antar ke kantornya" sambil beranjak berdiri wildan berpamitan pada maria
maria pun menyetujuinya untuk berangkat kerja bareng
" ok mas..aku tunggu besok pagi ya" kata maria senang.maria senang wildan mau menjemputnya.tadi mereka sudah banyak mengobrol dan saling bertukar no ponsel
Dirumah wildan,fira menunggu suaminya pulang ,tapi tak kunjung sampai.di hubungi pun ponselnya tak aktif.ponsel wildan kehabisan daya.
tak lama suara deru motor terdengar dihalaman rumah,fira pun beranjak dari duduknya.putri nya sudah tertidur dari tadi.
fira membuka pintu dan menyambut suaminya
"baru pulang mas,kamu kehujanan ya" tanya fira pada suaminya
" iya fir,mas kehujanan jadi mas berteduh di rumah teman dulu,keasyikan ngobrol sampai malem ternyata" kata wildan sambil berlalu ke arah kamar mandi
wildan lansung pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri
fira menyiapkan makan malam mereka berdua,fira yang belum makan dari sore karena menunggu suaminya pulang
"Mas ayo makan,makanannya udah aku hangatin ini" ajak fira pada wildan
"kamu masak apa" ? tanya wildan pada fira sambil berjalan ke arah meja makan
" ati ampela balado mas" sahut fira
hhhhhh pikir wildan tahu tempe lagi
wildan yang memang sudah lapar pun akhirnya makan ,walaupun tadi di rumah maria sudah makan mie instan,tapi wildan masih terlihat lapar.
selesai makan wildan langsung bermain dengan ponsel nya
terlihat ada pesan dari maria
"mas udah sampai rumah kan" isi pesan maria
wildan pun tersenyum lalu membalas pesan maria
" udah kok,baru aja kelar mandi terus makan malem" balas wildan
lama mereka berbalas pesan,wildan terlihat senyum senyum tak sadar kalau fira dari tadi memperhatikan wildan
maria terlihat bertanya-tanya.tak biasanya suaminya berbalas pesan sambil tersenyum-senyum
fira memberanikan diri bertanya pada wildan
" mas asyik bener sih mas,lagi sms an sama siapa sih mas" tanya fira pada wildan
tanpa melihat ke arah fira wildan membalas pesan dan menjawab fira
"oh ini temen kantor mas fir,lagi cerita tentang kucingnya" jawab wildan
" ayo mas tidur,udah malam besok kesiangan kamu " kata fira sambil beranjak ke kamar nya
" bentar fir,kamu duluan aja ya.mas masih begah perutnya.nanti mas nyusul" kata wildan.
wildan masih asyik berbalas pesan dengan maria,obrolan mereka pun sudah terlalu jauh
Hari berganti,bulan pun berlalu hubungan maria dan wildan sudah semakin dekat.setiap hari wildan selalu mengantar dan menjemput maria pergi dan pulang kantor.
uang belanja untuk fira pun sekarang berkurang,hanya dikasih 12 ribu setiap hari.fira pun menerimanya tanpa protes,tapi otak fira harus bekerja keras membelanjakan uang dua belas ribu perhari.
setiap hari wildan menuntut makan enak tapi hanya memberikan uang 12ribu.
wildan akan menjemput maria setiap pagi,dan mereka akan sarapan di rumah maria.setiap pagi maria akan memasak sarapan untuk wildan.
seperti hari ini maria membuat omelet kesukaan wildan.
**** hai readers semua,dukung outhor ya.beri like,subcribe dan vote novel outhor.terima kasih****💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Ida Naurah
emang suami gila,,,Rizki Lo seret widan klw bgtu mah
2025-02-03
0