Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan

Dan setelah mereka selesai bercerita, prima pun langsung ingin pergi menuju kebun yang akan dia kelola. mah, Jo, Abang akan pergi melihat kebun yang akan Abang kelola nantinya bersama pak Ical. mungkin Abang nanti pulangnya agak malam ucap prima.

Oh iya bang ucap mamah, Mamah boleh ikut Ngak bang? soalnya mamah sudah bosan di rumah seharian ini. jangan dulu mah nanti aja mamah ikut ke kebun nya soalnya nanti Abang akan pergi sama pak Ical jadi ngak enak nanti mamah cewek sendirian jelas prima.

Ooo, gitu ya bang ya udah deh mamah lanjut beres-beres rumah aja deh kalau gitu hari ini. Iya mah nanti Jojo siap bantuin mamah kok ucap Jojo. Oke Jo berarti kita bersih-bersih ya Jo hari ini. iya mah jawab Jojo.

Prima yang mendengar percakapan adik dan mamahnya pun langsung tersenyum, iya sangat bahagia karena dulu mamah nya sibuk bekerja dan jarang ada waktu untuk saling mengobrol ke anak-anak nya. Tetapi tidak dengan sekarang, sekarang mamah nya sudah tidak sibuk seperti dulu lagi dan kini mamahnya selalu ada waktu untuk membantu keperluan dan kebutuhan anak-anak nya sekarang.. seperti mencintai, menyayangi, mendidik dan menjaga anak-anak nya..

Telah lama aku tidak merasakan suasana seperti ini..dulu mamah selalu sibuk dengan pekerjaan.. tetapi sekarang mamah selalu ada waktu untuk kami terimakasih mah, aku sangat sayang sama mamah, abng janji Abang akan membuktikan ke mamah walaupun abng ngak bisa tamat sekolah tetapi Abang juga bisa sukses dengan cara Abang sendiri. abng janji mah ucap prima dalam hati.

Setelah prima berpamitan iya pun langsung berangkat menuju kebun, di temani oleh pak Ical sendiri. bagaimana nak apakah kamu sudah siap untuk mengelola kebun? ucap pak Ical. Kini pak Ical tidak memanggil prima dengan sebutan adek lagi, karena prima sendiri sudah di anggap sebagai anak didiknya sendiri oleh pak Ical.

Siap pak prima sekarang sudah sangat siap untuk menjadi seorang petani jawab prima. Ya udah nak kalau kamu udah siap sekarang kita menuju ke kebun nya sekarang.

Oke pak jawab prima. Dan pak Ical pun langsung melajukan motor trail miliknya, dan prima yang berbonceng di belakang nya.. kini mereka pun langsung menuju lokasi kebun tersebut.. tidak menunggu waktu lama mereka pun akhirnya telah sampai di lokasi tujuan. prima pun turun dari motor dan begitu juga dengan pak ical.

Pak Ical pun langsung mengajak prima untuk menaiki menara pemantau kebun tersebut dan menjelaskan batas kebun nya dengan prima. dan juga cara untuk merawat kebun dengan sekilas. Sedangkan prima iya hanya terbengong melihat kebun sawit yang begitu sangat lebar di atas menara pemantau kebun tersebut.

Apakah ini kebun memang milik bapak semua? tanya prima. Iya nak ini kebun punya bapak semua ini kebun peninggalan dari ayah saya dulu nak balas pak Ical. gila pak ini lebar sekali pak mana buah sawit nya banyak dan besar-besar lagi pak, prima jadi ngak sabar ingin belajar memelihara dan merawat kebun ini pak ucap prima.

Hahahah bapak sangat suka dengan semangat mu ini nak semoga kamu betah dan semangat dalam belajar mengelola kebun ini. iya pak pasti pak, prima pasti sangat senang bisa bekerja di sini pak. Sekali lagi terimakasih banyak pak telah mempercayai prima untuk bekerja di kebun bapak. prima janji akan bekerja dengan sungguh-sungguh pak, agar bapak bisa puas dengan hasilnya, kata prima. Iya nak bapak akan menunggu hasilnya dari kamu nak jawab pak Ical..

Setelah pak Ical selesai bercerita dan menjelaskan kebun tersebut dengan prima. Iya pun langsung mengajak prima untuk kembali pulang karena hari sudah mulai gelap.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 Ayah hilang
3 Chapter 3 Ayah yang hilang
4 Chapter 4 Penjelasan mamah
5 Chapter 5 Penjelasan mamah
6 Chapter 6 emosi prima
7 Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8 Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9 Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10 Chapter 10 meninggal kan rumah
11 Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12 Chapter 12 Memilih keputusan
13 Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14 Chapter 14 Mencari pekerjaan
15 Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16 Chapter 16 Kabar baik
17 Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18 Chapter 18 Ayah ihsan
19 Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20 Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21 Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22 Chapter 22 penyesalan enjel
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 Ayah hilang
3
Chapter 3 Ayah yang hilang
4
Chapter 4 Penjelasan mamah
5
Chapter 5 Penjelasan mamah
6
Chapter 6 emosi prima
7
Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8
Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9
Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10
Chapter 10 meninggal kan rumah
11
Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12
Chapter 12 Memilih keputusan
13
Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14
Chapter 14 Mencari pekerjaan
15
Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16
Chapter 16 Kabar baik
17
Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18
Chapter 18 Ayah ihsan
19
Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20
Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21
Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22
Chapter 22 penyesalan enjel
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!