Berjalan Di Keputusan Sendiri

Berjalan Di Keputusan Sendiri

Chapter 1

Pada saat itu prima sedang tidur dikamar bersama adiknya Jojo, ketika itu waktu menunjukkan pukul 11:40 ia kebelet buang air kecil, ketika ia keluar kamar ia tidak sengaja mendengar keributan di dalam kamar orang tuanya, dan ia langsung menuju kebalik pintu kamar orang tuanya untuk mendengarkan percakapan ayah dan mama nya.

"Apakah ini memang tepat alasan mu mas?"

"Aku tidak punya pilihan lagi dan inilah keputusan yang harus aku pilih walaupun berat tetapi aku harus melakukan ini demi keluarga kita".

"Baiklah mas jikalau ini memang keputusan mu aku tidak bisa menahan mu lagi".

"Maaf Meri"..

Di balik pintu prima sedang menguping pembicaraan orang tuanya, setelah ia mendengar pembicaraan orang tuanya, ia langsung menuju ke toilet karena sudah sangat kebelet pipis, setelah selesai ia langsung menuju kamarnya dan kembali berbaring di kasur nya, sembari memikirkan apa yang di katakan oleh orang tuanya.

Pagi pun datang, sekarang telah menunjukan pukul 07:05 dimana prima dan Jojo harus bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, seperti biasa setelah selesai sarapan mereka bersiap untuk berpamitan kepada orang tuanya.

Tetapi sedari tadi prima sama sekali tidak melihat orang tuanya di meja makan. Ketika prima ingin mencari orang tuanya di kamar, tiba-tiba Jojo adik prima langsung melarang prima untuk ke kamar orang tuanya.

"Bang jangan kekamar mama dulu".

"prima Penasaran..Loh emang kenapa?

Lagian Abang juga mau berpamitan"

"Jangan bang tadi Jojo di larang ayah untuk bangunin mama, kata ayah mama lagi ngak enak badan jadi kurang tidur nya jadi tadi pesan ayah jangan dulu di ganggu mamanya bang".

"Oh gitu, bilang kek dari tadi..oh iya ayah ke mana? Kok ngak kelihatan dari tadi"

"Ngak tau bang ayah sudah dari tadi pagi pergi bawah koper besar"

"Loh emang kemana kok ngak kamu tanya ayah mau kemana, tapi biasanya ayah kalau mau pergi itu biasanya kan berpamitan dulu kok aneh yah. ucap prima".

"Dah lah bang ngak usah di pikirkan mungkin memang ayah tadi buru-buru jadi ngak sempat mau pamitan lagi".

"Oh gitu bisa jadi sih".

"Ya udah bang yok kita berangkat sekolah bang".

" Oke yok Jo".

Setiba di sekolah prima masih memikirkan kejanggalan yang terjadi di rumah tadi,

"Ada Maslah apa ya ayah sama mama? tadi malam ribut terus tadi pagi kata Jojo ayah pergi bawa koper besar, (Dalam hati prima).

"Ya udah nanti langsung minta jelasin aja deh dari mamah ucap prima".

Dan prima melanjutkan pelajaran seperti biasa di sekolahnya.

Sekolah berjalan seperti biasa dan kini bel sudah menunjukkan pukul 2:45 yang mana waktunya untuk pulang, dan Jojo bersiap-siap untuk pulang dan di tengah perjalanan ia merasa haus, dan mampir di warung dekat dengan rumahnya, ia membeli minuman dingin, sambil duduk di depan warung mang ujang, ia menatap ke arah jalan dengan pandangan yang kosong, ia melamun memikirkan apa yang sedang terjadi di rumah.

Ketika ia sedang asik melamun, tiba-tiba ia di kejutkan dengan penjaga warung.

" heyyy, Jo ngelamun Baek Jojo nih.

(ucap mang ujang)

"Eh mang Ujang, ngak ada mang lagi enak aja ngelamun sambil minum es heheheh.

(ucap Jojo)

"Jangan sering ngelamun Jo nanti di sambet mbak Kunti baru tau rasa hahahah"

"Hahahah mang Ujang ada-ada ajah deh mang, mana mungkin mbak Kunti keluyuran siang-siang gini hahahha"

Iya juga ya Jo, ngomong-ngomong lagi mikirin apa Jo?

"Ngak ada mang lagi mikirin kapan melamar anak mamang nih, hehehhe"

"Hahahahhaha kamu tau aja kelemahan mamang ya Joo, nanti kalau kamu sudah sukses anak mamang pasti deh mamang jodohin sama kamu, sekarang tamatin dulu SMP nya Joo"

"Siap calon mertua pasti Jojo semangat demi sucii hehehhe"

"Aduh ada-ada aja kelakuan mu ini Joo"

"Hahaha dah ya mang Jojo mau pulang dulu mau makan, dah laper mang"

"Oh gitu ya udah Joo hati-hati di jalan nya Joo"

"Oke mang dahhhhh".

"Dahhhh Joo, aduh ada-ada aja tuh kelakuan bocah" (ucap mang anton)

Terpopuler

Comments

Maulana Habiburrahman

Maulana Habiburrahman

iya nya ganti dengan ia kak
terus ngak nya harusnya nggak

2024-01-22

5

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 Ayah hilang
3 Chapter 3 Ayah yang hilang
4 Chapter 4 Penjelasan mamah
5 Chapter 5 Penjelasan mamah
6 Chapter 6 emosi prima
7 Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8 Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9 Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10 Chapter 10 meninggal kan rumah
11 Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12 Chapter 12 Memilih keputusan
13 Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14 Chapter 14 Mencari pekerjaan
15 Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16 Chapter 16 Kabar baik
17 Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18 Chapter 18 Ayah ihsan
19 Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20 Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21 Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22 Chapter 22 penyesalan enjel
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 Ayah hilang
3
Chapter 3 Ayah yang hilang
4
Chapter 4 Penjelasan mamah
5
Chapter 5 Penjelasan mamah
6
Chapter 6 emosi prima
7
Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8
Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9
Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10
Chapter 10 meninggal kan rumah
11
Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12
Chapter 12 Memilih keputusan
13
Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14
Chapter 14 Mencari pekerjaan
15
Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16
Chapter 16 Kabar baik
17
Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18
Chapter 18 Ayah ihsan
19
Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20
Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21
Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22
Chapter 22 penyesalan enjel
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!