Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka

Kini Jojo telah kembali tidur setelah tadi sempat di bangun kan oleh abng nya prima, belum lama iya tidur iya telah di bangun kan lagi dengan suara yang sangat keras di dalam rumah tersebut sehingga Jojo pun memilih bangun untuk memastikan apa yang sedang terjadi.

Sedang kan di ruang tamu mamahnya Jojo sedang berhadapan dengan 5 orang laki-laki yang bertubuh besar dan berotot. baiklah buk di sini kami mendapatkan tugas dari bos kami untuk segera mengosongkan isi rumah ini buk ucap salah satu pria itu, dan ini ada surat yang harus ibu tanda tangani, ini surat dari bos kami buk silah kan ibuk baca. Dan mamah Meri pun langsung membuka surat tersebut dan membaca nya dengan teliti, iya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang ada di dalam tersebut, benar saja mamah Meri langsung syok dengan isi surat tersebut dan dia tidak bisa membendung air matanya lagi, akhirnya mamah Meri pun menangis.

Di balik tembok Jojo sedang memperhatikan apa yang sedang terjadi, iya tidak berani untuk ikut-ikutan Kedalam urusan orang tua, akhirnya iya hanya bisa memperhatikan dari balik tembok saja, tetapi apabila ada kekerasan yang di lakukan pria itu kepada mamah nya Jojo tidak akan tingal diam itulah prinsip anak laki-laki, selagi kondisi masih aman dan kondusif Jojo hanya memperhatikan di balik tembok saja.

Kini mamah Meri sudah tidak sanggup lagi ingin meminta penjelasan dari para pria berbadan besar tersebut, dimana keberadaan suaminya. mamah Meri lebih memilih dengan apa yang akan di lakukan oleh suaminya.. setelah iya selesai meluapkan kekesalannya lewat air mata, kini iya menarik napas dalam-dalam, dan menghapus air matanya tersebut.

Huhhh suara napas dari mamah Meri..baiklah pak sekarang saya akan bertanya kepada bapak, apakah ada pesan lagi dari suami saya pak? Ucap mamah Meri, oke baiklah buk, tadi bos sudah bilang untuk mengantarkan surat ini ke ibuk dan bos minta ibu tanda tangan di surat ini, dan juga pesan dari bos untuk seluruh yang ada di rumah ini untuk segera meninggalkan rumah ini buk itulah yang di sampaikan bos kami buk saya harap ibuk bisa mengerti kan kami ucap pria berbadan besar tersebut..

Jojo yang berada di balik tembok tampak sangat tidak percaya atas apa yang barusan iya dengar.. apakah ini mimpi ucap Jojo setelah ayah meninggal kan rumah, iya langsung minta pisah dari mamah sekarang ayah minta kami untuk meninggalkan rumah. emang benar-benar laki-laki bjingan laki-laki tak ada perasaan ucap Jojo dalam hati iya sangat membenci ayah nya sekarang..

Sedangkan mamah Meri yang berada di ruang tamu tersebut langsung menandatangani surat tersebut dan memberi kan kembali kepada pria berbadan besar tersebut. Ini pak surat nya sudah saya tada tangani pak dan juga satu lagi, siang nanti baru kami akan meninggalkan rumah ini pak sekarang saya sedang menunggu kepulangan anak saya yang sedang sekolah nanti kalau dia sudah pulang maka kami akan meninggalkan rumah ini pak ucap mamah Meri. oke buk baiklah buk terimakasih Karena ibuk sudah koperatif sama kami buk tegas pria berbadan besar tersebut. Oh iya pak kalau boleh tolong sampaikan ke pada bos bapak tolong bilang.. mas apakah sudah puas sekarang? Dan satu lagi nanti jikalau anak-anak saya sudah saya besar kan dengan hasil keringat saya sendiri tolong jangan pernah engkau datang kedalam hidup kami lagi atau mengaku menjadi ayah dari anak-anak saya, tolong bapak sampaikan pesan mamah Meri. Baiklah buk apakah masih ada yang ingin di sampaikan lagi buk ucap pria berbadan besar tersebut. tidak pak cukup itu aja. Oke buk baiklah nanti saya sampaikan terimakasih...

Dan kini para pria berbadan besar telah meninggalkan rumah tersebut dan kini hanyalah mama Meri yang sedang menangis di ruangan tersebut dan Jojo yang masih berada di balik tembok mereka sibuk dengan pemikiran mereka sendiri-sendiri..

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 Ayah hilang
3 Chapter 3 Ayah yang hilang
4 Chapter 4 Penjelasan mamah
5 Chapter 5 Penjelasan mamah
6 Chapter 6 emosi prima
7 Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8 Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9 Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10 Chapter 10 meninggal kan rumah
11 Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12 Chapter 12 Memilih keputusan
13 Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14 Chapter 14 Mencari pekerjaan
15 Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16 Chapter 16 Kabar baik
17 Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18 Chapter 18 Ayah ihsan
19 Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20 Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21 Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22 Chapter 22 penyesalan enjel
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 Ayah hilang
3
Chapter 3 Ayah yang hilang
4
Chapter 4 Penjelasan mamah
5
Chapter 5 Penjelasan mamah
6
Chapter 6 emosi prima
7
Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8
Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9
Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10
Chapter 10 meninggal kan rumah
11
Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12
Chapter 12 Memilih keputusan
13
Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14
Chapter 14 Mencari pekerjaan
15
Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16
Chapter 16 Kabar baik
17
Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18
Chapter 18 Ayah ihsan
19
Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20
Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21
Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22
Chapter 22 penyesalan enjel
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!