Chapter 6 emosi prima

Kini emosi prima benar-benar tidak terkontrol lagi, ia benar-benar emosi, dan ia sampai lupa kalau di depanya masih ada mamahnya.

Yang sangat takut dengan kelakuan yang prima lakukan di depannya.

Prima yang menyadari itu, langsung memeluk mamahnya, seraya meminta maaf ke mamahnya.

"Maaf mah, prima memang sudah tidak bisa mengendalikan emosi prima mah, maaf mah, maaf.

Berulang kali prima, mengucapkan maaf kepada mamahnya.

Mamanya yang melihat prima yang frustasi pun, langsung memeluk anaknya tersebut.

"Iya bang, mamah maafin.

Tapi abang jangan emosi lagi, abang harus bisa mengontrol emosi Abang.

(ucap mamah nya).

" Iya mah, Abang janji abang akan mengontrol emosi abang mah,

Maaf ya mah.

(ucap prima)

"Iya bang."

Jojo yang diam saja sedari tadi melihat, dan mendengar kan apa yang sedang terjadi, di keluarganya ia hanya diam, dia tidak menangis seperti sebelumnya, ia hanya diam, diam, dan tidak berkata sedikitpun.

Walaupun itu mamah nya yang bertanya, ia hanya menjawab dengan begitu sangat singkat.

Dan kini ia langsung kembali kekamar nya, tanpa mengatakan apapun.

Mamahnya yang melihat kelakuan Jojo, bingung dengan perubahan sikap, yang terjadi pada anak nya.

"Mamah Meri, benar-benar bingung, dengan anaknya.

Yang mana prima emosi dengan berkata kasar, dan melemparkan gelas.

Sedangkan Jojo, ia hanya diam tidak meminta penjelasan sedikitpun, dan pergi tanpa berbicara.

Berbeda dari yang tadi, yang sangat antusias.

Tetapi dengan perubahan menit, sekarang ia telah berubah..

"Sekarang prima, mau kembali ke kamar mah, prima ingin beristirahat dulu. "

(ucap prima)

Sambil melepas kan pelukan, dari mamah nya.

"Ia bang,abang istirahat ya, jangan lupa mandi. Biar hati nya ngak panas lagi bang.

(ucap mamah nya)

"Iya mah, (balas prima).

Kini tinggal lah mamahnya, yang sedang berada di ruang tv tersebut.

ia memikirkan apakah ia salah, dalam berkata dan menjelaskan, yang terjadi ke pada anak nya.

Atau anak nya, yang tidak sanggup akan kehilangan semua, yang pernah mereka miliki .

Itulah yang selalu di pikirkan mamah Meri tentang anak nya..

Di dalam kamar sekarang Jojo, hanya bisa merenungi semua kenangan yang pernah ia lewati bersama ayah nya, dimana ketika ia kecil ia selalu bermanja kepada ayahnya.

Dan tidak bisa jauh dari ayahnya, begitupun sebaliknya, Ayah nya pun tidak bisa jauh-jauh dari Jojo.

Tetapi sekarang, hanyalah omong kosong.

Sekarang Jojo sudah sangat marah, kecewa, atas apa yang telah ayah nya lakukan.

Ia benar-benar, tidak percaya atas apa yang terjadi, tetapi sekarang ia tidak menangis lagi.

Sekarang ia hanya bisa diam, dan merenungi semua kenangan bersama ayah nya.

Sedangkan prima, ia hanya bisa menatap kosong ke arah halaman belakang, kini ia benar-benar tidak menyangka.

Atas apa yang di lakukan oleh ayah nya, karena ayah nyalah, yang mengajarkan untuk selalu bertanggung jawab, tidak menyakiti hati perempuan, harus sabar, tidak boleh emosian.

Tetapi sekarang hanyalah bualan belaka, ia menganggap itu semua hanyalah omong kosong, dari seorang pecundang yang tidak bisa bertanggung jawab, dengan omongan nya sendiri.

ia benar-benar marah, kepada ayah nya..

Dan itulah yang di rasakan keluarga ini, sekarang mereka sangat membenci ayahnya sekarang.

Karena ayah nya, lebih memilih wanita yang hanya masalalu nya, di banding kan dengan keluarga yang selalu membuatnya bahagia.

Kini hanyalah kutukan yang mereka lontarkan, untuk ayah nya tersebut...

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

awal mulai perubahan muncul pada diri anak... hilangny sosok ayah sebagai sang panutan

2024-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 Ayah hilang
3 Chapter 3 Ayah yang hilang
4 Chapter 4 Penjelasan mamah
5 Chapter 5 Penjelasan mamah
6 Chapter 6 emosi prima
7 Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8 Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9 Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10 Chapter 10 meninggal kan rumah
11 Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12 Chapter 12 Memilih keputusan
13 Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14 Chapter 14 Mencari pekerjaan
15 Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16 Chapter 16 Kabar baik
17 Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18 Chapter 18 Ayah ihsan
19 Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20 Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21 Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22 Chapter 22 penyesalan enjel
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 Ayah hilang
3
Chapter 3 Ayah yang hilang
4
Chapter 4 Penjelasan mamah
5
Chapter 5 Penjelasan mamah
6
Chapter 6 emosi prima
7
Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8
Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9
Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10
Chapter 10 meninggal kan rumah
11
Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12
Chapter 12 Memilih keputusan
13
Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14
Chapter 14 Mencari pekerjaan
15
Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16
Chapter 16 Kabar baik
17
Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18
Chapter 18 Ayah ihsan
19
Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20
Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21
Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22
Chapter 22 penyesalan enjel
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!