Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka

Setelah mereka mengetahui apa yang telah terjadi, kini mereka paham apa yang harus mereka lakukan.

Seperti biasa kini prima sedang bersiap-siap, untuk berangkat ke sekolah nya ia mulai sibuk untuk mengatur penampilan nya, dan menyiapkan buku-buku yang harus di bawah nya untuk pembelajaran hari ini. Ketika iya bercermin ia melihat dirinya yang sangat lesuh, tidak bersemangat seperti biasanya ia sangat tampak tidak ada semangat lagi, dalam menjalani harinya tetapi ia sadar kalau ada mamahnya yang selalu mensupport, itulah yang membuat ia harus kembali bersemangat dalam mengejar mimpi nya.

Berbeda dengan Jojo kini ia masih terbaring di kasur empuknya, ia masih tidur karena semalaman ia tidak bisa tidur karena mual dan pusing. Karena sekarang ia sedang sakit.

Jadi Jojo hari ini tidak berangkat sekolah seperti prima.

Sedangan mamah Meri, kini sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk anak-anak nya, ia masak dengan begitu semangat, ketika ia sedang asik menyiapkan sarapan, turun lah prima dari kamar nya.

"Pagi mamah cantik. "

(ucap prima)

"Eh anak mamah, udah siap sekolah nih."

(balas mama Meri)

"Iya dong mah, abang harus belajar lebih giat agar abang bisa jadi sukses, dan bisa belikan mamah rumah yang besar, dan nyaman, dan bisa menuruti apapun kemauan yang mamah inginkan.

(ucap prima)

"Aminnn mks ya bang, eh bang adek mu mana? "

(tanya mamah Meri)

"Oh iya ya, tumben Jojo belum turun biasa juga dia yang paling semangat untuk sekolah."

"Iya bang, mamah dari tadi blm ada lihat Jojo bang, biasa dia sudah bantu-bantu mamah, tapi sekarang mamah ngak ngelihat dia, coba sekarang abang lihatin dulu deh adek nya.

Ajak sarapan sama-sama."

"Oke mah Abang lihatin dulu ya mah. "

(ucap prima)

Mungkin dia masih ketiduran kalimah.

(ucap prima)

"Mungkin sih bang. "

(balas mamah Meri)

"Ya udah abang lihat dulu mah."

Sesampainya di depan kamar Jojo...prima pun langsung menggedor pintu kamar JoJo.

Joo, kamu sudah bangun Jo?

(ucap prima)

"Iya bang ."

(balas Jojo)

"Ya udah yok sarapan dulu, terus sekolah.

"Jojo ngak sekolah hari nih bang."

"Loh emang kenapa? lagi libur ya?

(ucap prima)

"Ngak bang, Jojo lgi ngak enak badan bang. "

(jawab Jojo)

"Jojo sakit? "

"Ngak bang, lagi ngak enak badan aja."

(timpal Jojo)

"Buka dulu dong pintunya, abang mau memastikan nya Joo."

"Udah bang, ngak usah. Abang sarapan aja duluan, Jojo masih mau tidur. "

(ucap Jojo)

"Hemmm, ya udah deh, kalau memang Jojo lagi ngak enak badan. Tapi jangan lupa minum obat ya Jo. terus makan nya jangan ketinggalan, nanti abang mau sekolah dulu Joo."

"Iya bang aman. "

(balas jojo)

Dan kini prima sudah kembali ke meja makan lagi untuk sarapan.

"Eh bang, mana Jojo nya kok ngak turun? "

"Ngak tau mah tadi katanya lagi ngak enak badan, jadi Jojo ngak Sekolah hari ini katanya. "

"Oh gitu ya udah, sekarang abang sarapan terus abang berangkat sekolah, nanti takut nya abnag kesiangan sekolah nya. "

"Iya mah."

(balas prima)

"Nanti Jojo, biar mamah aja yang jagain nya."

"Oke mah."

(balas prima)

Setelah selesai sarapan akhirnya prima pun berpamitan ke pada mamah nya, dan prima pun langsung bergegas berangkat ke sekolah, karena hari ini mau upacara jadi masuk nya agak cepat.

"Dadah mah abang berangkat ya mah."

(ucap prima)

"Iya bang, semangat ya ganteng. "

(bals mamah Meri)

"Iya mahhh".

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 Ayah hilang
3 Chapter 3 Ayah yang hilang
4 Chapter 4 Penjelasan mamah
5 Chapter 5 Penjelasan mamah
6 Chapter 6 emosi prima
7 Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8 Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9 Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10 Chapter 10 meninggal kan rumah
11 Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12 Chapter 12 Memilih keputusan
13 Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14 Chapter 14 Mencari pekerjaan
15 Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16 Chapter 16 Kabar baik
17 Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18 Chapter 18 Ayah ihsan
19 Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20 Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21 Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22 Chapter 22 penyesalan enjel
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 Ayah hilang
3
Chapter 3 Ayah yang hilang
4
Chapter 4 Penjelasan mamah
5
Chapter 5 Penjelasan mamah
6
Chapter 6 emosi prima
7
Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8
Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9
Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10
Chapter 10 meninggal kan rumah
11
Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12
Chapter 12 Memilih keputusan
13
Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14
Chapter 14 Mencari pekerjaan
15
Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16
Chapter 16 Kabar baik
17
Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18
Chapter 18 Ayah ihsan
19
Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20
Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21
Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22
Chapter 22 penyesalan enjel
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!