Chapter 4 Penjelasan mamah

"Jo kamu kok kek kelihatan habis nangis, kamu nangis dek? "

(Ucap prima)

"Ngak kok bang mana mungkin Jojo nangis, hahahha abang ini ada-ada ajah, Jojo kan kuat mana mungkin bisa nangis."

(ucap Jojo)

"Dek Abang tau kalau kamu baru sudah nangis, please jangan bohongin abang kek ginilah, masih banyak yang harus kita selesaikan dek, kamu jujur sama abang, kamu kenapa dek?"

"Jojo pun hanya diam dan menunduk, dia tidak sanggup menahan bendungan air mata nya yang ingin menetes, dan akhirnya iya menangis".

"Iya bang, Jojo ngak sanggup lihat mamah kek gini bang. (ucap Jojo)

Sambil menangis, emang mamah sama ayah ada Maslah apa bang? Sampe kek gini bang. Jojo sedih bang lihat mama sedih kek gini bang. (ucap Jojo)

"Prima hanya bisa memeluk adiknya, dan membujuk adiknya, agar tidak bersedih lagi, dek, sudah jangan nangis disini, malu noh di lihatin banyak orang dek".

(ucap prima)

"Eh beneran bang?

(ucap Jojo)

Dan ia, langsung bergegas mengelap air matanya, dan langsung senyum menatap ke arah orang yang menatap mereka dengan senyumnya yang manis."

"Dan setelah mereka selesai makan, akhirnya prima mengajak Jojo untuk pulang kembali, eh Jo sudah selesai makan nya? tanya prima. "

"Oh sudah bang. "

(jawab Jojo)

"Ya udah, kita langsung bayar, terus pulang ya, ajak prima."

"Iya bang, tapi jangan lupa pesenin satu lagi bang, buat mamah."

"Oh iya ya, hampir lupa abang Jo, ya udah abang ke meja kasir dulu ya, mau bayar sekalian pesan satu lagi".

"Oke bang jawab Jojo".

Setelah selesai mereka langsung kembali ke rumah, setibanya di rumah mereka berdua pun langsung menuju ke kamar mamah nya untuk memberikan nasi yang mereka beli tadi ke mamah nya.

"Mahhh ucap Jojo, sambil menggedor pintu kamar mamah nya.

(Mamah, mah).

"Iya dek, bentar mama siap-siap dulu dek. "

"Ooo iya mah, cepetan ya mah keburu dingin nih nasi nya.

(ucap Jojo)

" Iya dek sabar, sebentar lagi. "

"Prima yang mendengar kalau mamah nya udah ngak sedih lagi, ia pun langsung tersenyum-senyum bahagia, ia sangat senang akhirnya mamah nya udah ngak sedih lagi.

"Mah, kami tunggu di ruang tv ya mah."

(kata Prima)

"Iya bang, nanti mama nyusul ke sana ya, bentar lagi mama selesai.

" Oke mah."

"Yok Jo, kita duluan ke ruang tv Jo. "

ajak prima,

"Yok bang, nanti mamah nyusul aja katanya."

Dan kini mereka menonton sinetron FTV, yang begitu seru, sambil menunggu mamah nya keluar dari kamar.

Ngak menunggu waktu lama mamah nya pun keluar dari kamar nya.

"Eh bang prima, dek jojo, ucap mamah nya."

"Mamahhh ucap Jojo, yang langsung berlari memeluk mamah nya. "

Sedangkan prima, ia hanya melihat adik nya yang sangat antusias melihat mamah nya.

Yang sudah ngak sedih lagi, dan prima juga sangat begitu bahagia, karna mamah nya sudah senyum seperti biasa nya.

Dan kini mamah nya pun ikut duduk di ruang tv tersebut sambil memakan nasi yang telah di beli oleh anak-anak nya tadi.

"Hemmm enak sekali sayang, anak mamah emang paling tau kesukaan mamah nya." (Ucap mamah Meri)

Sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

Sedangkan Jojo, ia selalu bermanja ke pada mamanya.

Berbeda dengan prima, yang tampak seperti ngak ada masalah, tetapi ia sendiri lah yang merasakan Masalah tersebut.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

maaf thor, klo boleh saran, tidak perlu pakai dalam kurung. (...)

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 Ayah hilang
3 Chapter 3 Ayah yang hilang
4 Chapter 4 Penjelasan mamah
5 Chapter 5 Penjelasan mamah
6 Chapter 6 emosi prima
7 Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8 Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9 Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10 Chapter 10 meninggal kan rumah
11 Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12 Chapter 12 Memilih keputusan
13 Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14 Chapter 14 Mencari pekerjaan
15 Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16 Chapter 16 Kabar baik
17 Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18 Chapter 18 Ayah ihsan
19 Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20 Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21 Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22 Chapter 22 penyesalan enjel
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 Ayah hilang
3
Chapter 3 Ayah yang hilang
4
Chapter 4 Penjelasan mamah
5
Chapter 5 Penjelasan mamah
6
Chapter 6 emosi prima
7
Chapter 7 Awal kesusahan yang tak pernah disangka
8
Chapter 8 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
9
Chapter 9 Awal kesusahan yang tidak pernah di sangka
10
Chapter 10 meninggal kan rumah
11
Chapter 11 Perjalanan yang begitu panjang
12
Chapter 12 Memilih keputusan
13
Chapter 13 mamah marah dengan keputusan Prima
14
Chapter 14 Mencari pekerjaan
15
Chapter 15 Bertemu dengan orang baik
16
Chapter 16 Kabar baik
17
Chapter 17 Memulai perjalanan di atas keputusan
18
Chapter 18 Ayah ihsan
19
Chapter 19 mencari keberadaan keluarganya
20
Chapter 20 Belum membuahkan hasil
21
Chapter 21 mencari keluarga ihsan
22
Chapter 22 penyesalan enjel
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!