My Favorite CEO

My Favorite CEO

1. Pembicaraan

Pembicaraan

" kamu nggak mau menerima keputusan papa Nin? " suara papa terdengar tegas.

Aku yang ditanya nggak sanggup menjawabnya. Malah air mata ku tiba-tiba tidak bisa dibendung lagi.

" Papa melakukan ini demi kebaikan kamu Nindy. Papa mau menikahkan kamu bukan dengan laki-laki sembarangan! "

" Yoga itu anak sahabat papa dari kecil. Kan kamu juga tahu Yoga! lihat sekarang, perusahaan papanya semakin maju semenjak Yoga yang menjalankannya. Anaknya sopan, baik juga bertanggung jawab. Apa lagi yang kurang?! "

Aku masih terdiam, tak mampu menjawab apa yang papaku katakan.. air mataku semakin menderas.

Yang papa putuskan adalah masa depanku, tapi papa tidak pernah membicarakannya terlebih dulu. Apa papa lupa, aku yang anaknya dan aku juga punya impianku... Cita-cita ku sendiri?

Tapi semua itu hanya bisa ku pertentangkan dalam hatiku.

" kamu tahu nin, yang paling papa takutkan kalau kamu memilih laki-laki yang salah untuk menjadi pasangan hidupmu! kamu anak papa satu-satunya. Papa meyakini nin, Yoga adalah laki-laki terbaik untuk kamu.. kesayangan papa dan mama. "

" Papa mohon.. kamu bisa menerima perjodohan ini ya nin, biar janji papa juga tertunai dengan om Iwan. "

" Dia sangat ingin kamu yang menjadi istri Yoga, Dia bangga kamu punya pendidikan tinggi tapi tetap low profile, anak rumahan yang sangat sopan dan patuh sama orang tua. Om Iwan sering memuji kamu nak, membuat papa juga semakin bangga sama kamu "

Kata-kata papa semakin meluluh lantakan hatiku.

Semakin membuat aku tak bisa berkata-kata.

Papa menggenggam tanganku.

" Perjodohan ini akan membuat papa tenang nin.. kapan pun Tuhan akan memanggil papa, karena papa meyakini.. anak papa berada ditangan orang yang tepat "

" Papa... "

Tangisku semakin pecah, tak kuasa mendengar pernyataan papa yang terakhir.

Papa memelukku erat. Di usap nya bahuku.

" Papa Sayang Nindy.. semua ini karena papa sayang kamu nak.. "

" Iya.. papa.. " jawabku dalam tangis.

" Nindy juga sayang papa.. mama "

" Jangan bersedih yaa nak, Berbahagialah.. "

Lalu papa melepaskan pelukannya, dan berdiri untuk meninggalkan aku dan mama.

Kemudian mama bergantian yang memelukku.

Dalam pelukannya tak mampu lagi kusembunyikan tangisku. Mama sangat memahamiku, Ia tak berkata-kata namun pelukan dan ucapannya dibahuku mampu membuat aku mengerti.. bahwa mama memahami apa yang kurasakan.

" Anak mama istirahat dulu dikamar yaa... dibawa sholat sayang.. biarlah ketenangan itu Nindy dapatkan dalam sholat.. bagaimanapun anak mama harus bisa ikhlas menjalaninya.. "

" iyaa mah, Nindy ke kamar dulu ya mah. "

" Iya.. nak "

Dengan segala kegundahan yang berkecamuk dikepala dan hatiku.. aku mencoba melangkah masuk ke kamarku.

"Tuhan... kenapa hal ini tiba-tiba terjadi dalam hidupku.. "

" Aku baru saja menikmati hari-hariku menjalani.. merintis impianku, setelah berkutat penuh tanggung jawab hingga di jenjang S2 demi impian yang sedang coba aku wujudkan. Tiba-tiba dalam sekejap perjodohan ini merenggut semua yang aku impikan. "

" Dan bagaimana mungkin, seorang Yoga yang menyelesaikan S1 dan S2 nya di Luar negeri, seorang CEO perusahaan besar mau dijodohkan begitu saja, seperti kami ini masih berada di jamannya Siti Nurbaya "

" Apa laki-laki itu punya kelainan atau punya penyakit serius? sampai mau menerima perjodohan ini?"

" atau nasibnya sama seperti nasibku? yang terpaksa karena sudah tidak ada pilihan lain lagi? "

" Ya..Tuhan.. ini hidupku.. apa yang harus aku lakukan.. "

kegelisahanku semakin menjadi..

\=\=\=

Ditempat berbeda

" Apakah kamu tetap menjadi anak papa yang bisa papa andalkan Yoga? Nindy adalah wanita yang terjaga dan yang papa rasa paling tepat mendampingimu. "

" Wanita-wanita lain yang mendekatimu..mungkin juga baik. Tapi buat papa, Nindy yang terbaik. wanita modern tapi jauh dari berbuat seenak-enaknya bersenang-senang dengan uang papanya. Malah senang hidup didesa tapi tidak berprilaku kampungan. Kamu ingat dia kan ga? "

" Yoga hanya ingat terakhir waktu kami kelas 2 SMA pah. sudah lama sekali. Tapi pah.. Apa tidak sebaiknya aku dan Nindy.. dipertemukan lagi dulu pah? "

.

.

.

.

.

.

.

.

Persiapan

" Nindy masih seperti yang kamu kenal dulu, pintar, lugu, polos, santun dan cantik "

" Papa sudah bilang ke om Fachri, Minggu depan kita akan datang untuk melamar sekaligus kalian tukar cincin! istri om Fachri bilang, lingkar jari manisnya Nindy ukuran 10, jadi coba kamu cari cincin untuk kalian! berikan yang terbaik Ga, dia calon istrimu. "

Papa terus saja memuji Nindy, layaknya dia masih anak-anak umur 4 th saja yang lugu dan polos.

Entahlah.. aku sendiri heran dengan hatiku, rencana Pertunangan yang serba mendadak dari papa toh tidak membuat aku juga berkeberatan.

Memang terus terang, waktu aku bertemu Nindy kecil dan yang terakhir ketika kami bertemu, dia masih duduk dibangku SMA kelas 2, aku begitu menyukainya.

Dia tumbuh menjadi remaja yang cantik dan manis, sikapnya yang malu-malu berbeda dari remaja kebanyakan.

Dan kalau nggak salah, waktu itu dia malah senang waktu sepulang sekolahnya digunakan untuk bergaul dengan para petani dan tukang kebun ayahnya.

Pernah suatu hari, papa mengajak aku mengunjungi om Fachri, setiba kami disana, dan om Fachri menyuruh Nindy untuk pulang kerumah, anak itu tangan dan kakinya belepotan tanah basah, di pipinya juga ada bekas tanah kering.

Aku tersenyum melihat gadis itu tenang saja berpenampilan blepotan tanah seperti itu, tidak malu atau cepat-cepat membersihkan diri, dan aku tertawa geli dihati.

Aku suka melihat Nindy dulu.. tapi mungkin segalanya sudah berubah sekarang. Aku saja berubah, tidak mungkin gadis yang juga sama-sama sudah menempuh pendidikan S2 walau dia didalam negeri dan aku di luar, kalau tidak berubah.

Entahlah apa yang akan terjadi nanti, yang terpenting aku harus berbakti sama Papa, tinggal Papa satu-satunya yang kumiliki sejak aku dibangku SMP.

Papa yang tak ingin menikah lagi setelah mama meninggalkan kami dan memilih membesarkan aku sendiri dengan tangan dan kasih sayangnya sendiri, membuat aku tak ingin mengecewakan Papa.

Tapi... akan seperti apa masa depanku dengan Nindy..???

\=\=\=

Aku tak sadar ternyata sudah tertidur.. menangis seharian membuat aku kelelahan sendiri.

Aku mencoba duduk dari tidurku.. melihat keluar jendela kamar, ternyata hari sudah menjadi malam.

Aku rasanya ingin segera membersihkan diri, bangkit dari tempat tidurku, dan secara tidak sengaja, melihat album foto diatas meja belajar ku dulu.

Aku buka Album foto itu.. yang ternyata adalah foto-foto jaman Aku dan Yoga kecil dahulu.

Pasti mama yang telah menaruhnya disini. Batinku.

Aku melihat sekilas, Wajah tersenyum Yoga, lalu foto wajah jijiknya waktu harus berada di tanah sawah yang basah.

Melihat wajah seriusnya ketika membaca buku di bungalow sementara aku yang berada dibawahnya sedang asik menangkap ikan-ikan yang airnya sudah dikeringkan.

Aaaahh... tapi ini kan dulu.. aku nggak tau Yoga sekarang seperti apa.

Terlebih dengan posisinya sekarang yang menggantikan ayahnya sebagai CEO perusahaan Helikopter dan Alusita.

Dan ketika di lembar terakhir album tadi, ada foto yang memperlihatkan Yoga mencuri pandang memperhatikanku ketika aku sedang duduk jongkok menanam tomat.

" Siapa yang mengambil foto ini yaa? " batinku.

\=\=\=

Ditempat berbeda.

" Sehabis jamuan makan malam ini, bapak ada janji temu untuk pembuatan cincin Pak. "

Ferdy, Asisten pribadiku mengingatkan.

" Ok "

" Selamat datang mas Yoga.. ketemu lagi kita disini. " Sapa seorang wanita ketika aku dan Ferdy baru saja memasuki Hotel tempat jamuan makan malam diadakan.

" Nona Nena, Putri Pak Bachtiar " suara ferdi berbisik.

" Selamat malam Nona Nena.. senang bisa bertemu kembali.. " balas ku sambil menjabat tangannya.

" Selalu.. formil. santai aja mas.. " balasnya lagi.

Dan hanya kubalas dengan senyuman.

Setelah memasuki ruangan perjamuan, aku duduk di salah satu kursi yang sudah diperuntukan untukku.

Dan tamu-tamu lain pun mulai berdatangan.

Beberapa saat kemudian, perjamuan pun dimulai.

Pembicaraan yang santai tapi mengandung beberapa kesepakatan kerja mempengaruhi semangatku malam ini.

Hingga beberapa petinggi militer di pemerintahan kulihat begitu antusias dan merespons positif semua penjelasanku.

" Mas Yoga ini kalau sudah bicara, semua terpana yaaa pah, seperti dihipnotis " ujar Nena disela-sela perbincangan kami.

" iyaa nih, caranya meyakinkan kita itu loh yang berkali-kali bikin kita terus saja melakukan kesepakatan kerja " balas yang dipanggil papa oleh Nena

" oo iyaa Yoga, kamu pintar meyakini orang. kamu sendiri bisa meyakini kaum wanita nggak? aku kok belum pernah nerima undangan pernikahan kamu"

" papah kok langsung nanyanya gitu.. lihat tuh merah wajahnya mas Yoga " balas Nena lagi.

Aku tersenyum dan menjawab

"sebentar lagi pak, nanti saya pasti mengundang Bapak, ibu juga Nena di pernikahan saya. "

Tiba-tiba raut wajah Nena berubah, tetapi pak Bachtiar ayahnya menjawab

" Waaa.. bener yaa Ga, saya tunggu undangannya "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak Like dan Komen kalian, itu sangat berarti untuk Autor dan baca juga tulisan pertama aku BLOOM dan BLOOM suara hati Ayu. terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

Sur Anastasya

Sur Anastasya

semangat tor kayay bgs😋😋😋

2023-09-16

0

ASRI

ASRI

bagus ceritanya..

2021-01-27

0

novedosafaa

novedosafaa

Semangat ibu Thor❣️ ceritanya bagus 😘

2020-09-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pembicaraan
2 Pesan
3 Sekar Jagat Tasikan
4 Tidak Bisa Tidur
5 Pertemuan pertama
6 Bahagia
7 Ciuman Pertama
8 Kejutan
9 Merindu
10 Style
11 Maaf
12 Bicara
13 Mas Bimo
14 Cemburu
15 Sahabat
16 Undangan
17 Pesta
18 Marahmu dalam diam
19 Kantor 1
20 Kantor 2
21 Kantor 3
22 Nena lagi !
23 Papa
24 Rasaku.. Rasamu
25 K Aris
26 Yoga cemburu
27 Makan Malam
28 Rosa 1
29 Rosa 2
30 Persiapan 1
31 Persiapan 2
32 Tamu 1
33 Tamu 2
34 Pulang
35 Dirgantara Aviation 1
36 Dirgantara Aviation 2
37 Dirgantara Aviation 3
38 Kesedihan 1
39 Kesedihan 2
40 Kesedihan 3
41 Operasi
42 Sadar
43 Merinduimu
44 Pingsan
45 Menyesal
46 Sesal dan Sayang
47 Video Call
48 Penjelasan
49 Besuk
50 Suasana di Cafe She
51 Skype
52 Terapi
53 Ardi
54 Yoga
55 Papa
56 Malam Pengajian
57 Rindu
58 Lulur, Facial, ratus dan Ngibakan
59 Ngibakan
60 Video Call
61 Sebelum malam pengantin
62 Malam pertama
63 Resepsi 1
64 Resepsi 2
65 Positif
66 Kehamilan 4 Minggu
67 Pemeriksaan pertama
68 Mual setiap sore
69 Mauku... Maumu
70 Subuh
71 And now I do believe that even in a storm We'll find some light 1
72 And now I do believe that even in a storm We'll find some light 2
73 And now I do believe that even in a storm We'll find some light 3
74 And now I do believe that even in a storm We'll find some light 4
75 And now I do believe that even in a storm We'll find some light 5
76 And now I do believe that even in a storm We'll find some light 6
77 Kesal
78 Kebenaran
79 Baikan
80 Hipoksia
81 Baby Boy
82 1. ABIMANYU (Sempurna / Penyembuh)
83 2. Bicara
84 3. Perkenalan Pertama
85 4. Dada yang bergemuruh
86 5. Tita
87 6. Laki-laki dewasa
88 7. Gugup
89 8. Belajar
90 9. Janjian
91 10. Olah Raga
92 11. Acuh
93 12. VCall Grup
94 13. Axsal
95 14. Pagi berhujan
96 15. Perpisahan itu tak menyakitkan
97 16. Flash Back
98 17. Hadiah terakhir
99 18. Flashback off
100 19. Akhirnya
101 20. Kepergianmu
102 21. Adakah cinta yg lain?
103 22. Memilih bahagia
104 23. Arimbi
105 24. Reuni kecil-kecilan
106 25. Cemburu
107 26. Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah
108 27. UK
109 28. Kambing Hitam
110 29. We finally meet again
111 30. Pengakuan
112 31. Di Bully
113 32. Rapat komisaris
114 33. Penjambretan
115 34. Aku pun terluka
116 35. Sedang Merasa Hampa
117 36. Dr. Annisa
118 37. Tantangan
119 38. Perempuan Nekat
120 39. Perempuan Nekat
121 49. Dermaga
122 50. Impian
123 51. Kamu
124 52. Lelah
125 53. Mochi
126 54. Masa Lalu 1
127 55. Masa Lalu 2
128 56. Aku tak perlu dikasihani (Masa Lalu 3)
129 57. Ini Tak Akan Mudah (Masa Lalu 4)
130 58. Setiamu
131 59. The First time
132 60. Pertemuan Pertama
133 61. Seperti Bidadari
134 62. Cerita sedihmu Annisaku 1
135 63. Cerita sedih Anissaku 2
136 63. Cerita sedihmu Annisaku 3
137 64. Cerita sedihmu Annisaku 4
138 65. Kita bersama, Annisa Bahagiaku
139 66.Ada banyak cara hidup lebih baik denganku
140 67. Tidak Pernah Menyesal
141 68. Penyesalan itu menghimpit ruang didalam hatiku
142 69. Aku tidak akan pernah mengejar yang pergi meninggalkanku.
143 70. Doa
144 71. Restu papa Bram
145 72. Cincin
146 73. Kembali
147 74. Tertawa bersamamu
148 75. Saranjana
149 76. Merindu
150 77. Pulang
151 78. Hasrat
152 79. Lamaran
153 80. Aku yang sudah berubah
154 81. Aku menginginkanmu
155 82. Masa-masa memilikimu segera tiba
156 83. Kamu sah menjadi milikku
157 84. Aku tidak percaya diri
158 85. Syurgaku
159 86. Tersanjung
160 87. Usil
161 88. Siapa mereka?
162 89. Memori 1
163 90. Memori 2
164 91. Memori 3
165 92. Memori 4
166 93. Memori 5
167 94. Memori 6
168 95. Percaya diri
169 96. Memenuhi Janji
170 97. Pamit
171 98. Surprise
172 99. Dua
173 100. Kekhawatiran
174 101. Mertua
175 102. Cantik
176 103. Fetal Echocardiography
177 104. Keputusan Annisa
178 105. Sexy
179 106. Berenang
180 107. Melepaskan
181 108. Persiapan
182 109. Takut Kehilangan
183 110. Kelahiran Twins
184 111. Masa lalu
185 112. Perempuan B*j*ngan
186 113. Getir
187 114. Merasa dicintai
188 115. Mendengarkan untuk penyelesaian1
189 116. Mendengarkan untuk Penyelesaian2
190 117. Extra Part1
191 118. Extra part2
192 119. MELODY
Episodes

Updated 192 Episodes

1
1. Pembicaraan
2
Pesan
3
Sekar Jagat Tasikan
4
Tidak Bisa Tidur
5
Pertemuan pertama
6
Bahagia
7
Ciuman Pertama
8
Kejutan
9
Merindu
10
Style
11
Maaf
12
Bicara
13
Mas Bimo
14
Cemburu
15
Sahabat
16
Undangan
17
Pesta
18
Marahmu dalam diam
19
Kantor 1
20
Kantor 2
21
Kantor 3
22
Nena lagi !
23
Papa
24
Rasaku.. Rasamu
25
K Aris
26
Yoga cemburu
27
Makan Malam
28
Rosa 1
29
Rosa 2
30
Persiapan 1
31
Persiapan 2
32
Tamu 1
33
Tamu 2
34
Pulang
35
Dirgantara Aviation 1
36
Dirgantara Aviation 2
37
Dirgantara Aviation 3
38
Kesedihan 1
39
Kesedihan 2
40
Kesedihan 3
41
Operasi
42
Sadar
43
Merinduimu
44
Pingsan
45
Menyesal
46
Sesal dan Sayang
47
Video Call
48
Penjelasan
49
Besuk
50
Suasana di Cafe She
51
Skype
52
Terapi
53
Ardi
54
Yoga
55
Papa
56
Malam Pengajian
57
Rindu
58
Lulur, Facial, ratus dan Ngibakan
59
Ngibakan
60
Video Call
61
Sebelum malam pengantin
62
Malam pertama
63
Resepsi 1
64
Resepsi 2
65
Positif
66
Kehamilan 4 Minggu
67
Pemeriksaan pertama
68
Mual setiap sore
69
Mauku... Maumu
70
Subuh
71
And now I do believe that even in a storm We'll find some light 1
72
And now I do believe that even in a storm We'll find some light 2
73
And now I do believe that even in a storm We'll find some light 3
74
And now I do believe that even in a storm We'll find some light 4
75
And now I do believe that even in a storm We'll find some light 5
76
And now I do believe that even in a storm We'll find some light 6
77
Kesal
78
Kebenaran
79
Baikan
80
Hipoksia
81
Baby Boy
82
1. ABIMANYU (Sempurna / Penyembuh)
83
2. Bicara
84
3. Perkenalan Pertama
85
4. Dada yang bergemuruh
86
5. Tita
87
6. Laki-laki dewasa
88
7. Gugup
89
8. Belajar
90
9. Janjian
91
10. Olah Raga
92
11. Acuh
93
12. VCall Grup
94
13. Axsal
95
14. Pagi berhujan
96
15. Perpisahan itu tak menyakitkan
97
16. Flash Back
98
17. Hadiah terakhir
99
18. Flashback off
100
19. Akhirnya
101
20. Kepergianmu
102
21. Adakah cinta yg lain?
103
22. Memilih bahagia
104
23. Arimbi
105
24. Reuni kecil-kecilan
106
25. Cemburu
107
26. Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah
108
27. UK
109
28. Kambing Hitam
110
29. We finally meet again
111
30. Pengakuan
112
31. Di Bully
113
32. Rapat komisaris
114
33. Penjambretan
115
34. Aku pun terluka
116
35. Sedang Merasa Hampa
117
36. Dr. Annisa
118
37. Tantangan
119
38. Perempuan Nekat
120
39. Perempuan Nekat
121
49. Dermaga
122
50. Impian
123
51. Kamu
124
52. Lelah
125
53. Mochi
126
54. Masa Lalu 1
127
55. Masa Lalu 2
128
56. Aku tak perlu dikasihani (Masa Lalu 3)
129
57. Ini Tak Akan Mudah (Masa Lalu 4)
130
58. Setiamu
131
59. The First time
132
60. Pertemuan Pertama
133
61. Seperti Bidadari
134
62. Cerita sedihmu Annisaku 1
135
63. Cerita sedih Anissaku 2
136
63. Cerita sedihmu Annisaku 3
137
64. Cerita sedihmu Annisaku 4
138
65. Kita bersama, Annisa Bahagiaku
139
66.Ada banyak cara hidup lebih baik denganku
140
67. Tidak Pernah Menyesal
141
68. Penyesalan itu menghimpit ruang didalam hatiku
142
69. Aku tidak akan pernah mengejar yang pergi meninggalkanku.
143
70. Doa
144
71. Restu papa Bram
145
72. Cincin
146
73. Kembali
147
74. Tertawa bersamamu
148
75. Saranjana
149
76. Merindu
150
77. Pulang
151
78. Hasrat
152
79. Lamaran
153
80. Aku yang sudah berubah
154
81. Aku menginginkanmu
155
82. Masa-masa memilikimu segera tiba
156
83. Kamu sah menjadi milikku
157
84. Aku tidak percaya diri
158
85. Syurgaku
159
86. Tersanjung
160
87. Usil
161
88. Siapa mereka?
162
89. Memori 1
163
90. Memori 2
164
91. Memori 3
165
92. Memori 4
166
93. Memori 5
167
94. Memori 6
168
95. Percaya diri
169
96. Memenuhi Janji
170
97. Pamit
171
98. Surprise
172
99. Dua
173
100. Kekhawatiran
174
101. Mertua
175
102. Cantik
176
103. Fetal Echocardiography
177
104. Keputusan Annisa
178
105. Sexy
179
106. Berenang
180
107. Melepaskan
181
108. Persiapan
182
109. Takut Kehilangan
183
110. Kelahiran Twins
184
111. Masa lalu
185
112. Perempuan B*j*ngan
186
113. Getir
187
114. Merasa dicintai
188
115. Mendengarkan untuk penyelesaian1
189
116. Mendengarkan untuk Penyelesaian2
190
117. Extra Part1
191
118. Extra part2
192
119. MELODY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!