Yoga.. terkagum-kagum melihat apa yang dipersiapkan dan dikerjakan oleh Nindy.
Tiba-tiba dia berlari mendekat kearah Nindy yang dengan keinginannya sendiri memasang kain tile sebagai backdrop.
Yoga memeluk pinggang Nindy, yang dipeluk jadi terkejut.
" Kamu apa-apaan si A! "
" Nanti kamu jatuh, makanya aku pegangin! kenapa bukannya mang kodir aja sih yang pasang! "
" Tapi nggak gini juga kali megangin nya! aku nggak bisa geser-geser! "
" Ya udah.. kamu bilang aja klu mau geser! atau aku aja yang pasang sini! kamu turun! "
" Hahahaha yoga.. yoga... kamu bener-bener sudah lama nggak ketemu Nindy ya? dia itu pemanjat ulung pohon mangga, pohon jambu.. yang kayak gini mah nggak ada apa-apanya Yoga! " seru Pipit
" Tuuuh.. kamu denger kan kata Pipit, udah sana.. lepas! "
" nggak! kamu bilang aja kalau mau geser! "
" iiii ihhh bikin ribet aja deeh! geseer! geser lagi! geser lagi! "
Terus saja seperti itu sampai akhirnya kain tile sedikit transparan terurai panjang membuat kesan Farytale.
Kemudian bunga-bunya Peony, bunga baby's breath, daun palem menjadi hiasan indah dalam gaya Rustic dibuat sebagai pemanis pada Kain Tile
Kupu-kupu kecil ikut disematkan seolah beterbangan menuju bunga-bunya Peony dan baby's breath.
" Ampuuun iiih... jadi ribet kamu kayak gini! "
" Biar ribet! daripada kamu jatuh! "
" Sudah selesai! aku mau turun! "
Satu tangan Yoga masih memegang pinggang Nindy, sementara tangan satunya ia ulurkan untuk membantu Nindy turun.
Akhirnya.. bukannya turun melompat sendiri, malah tubuh Nindy digendong dan diturunkan oleh Yoga.
Jantung Nindy seakan berhenti berdetak. nafasnya memburu cepat..
Begitu sudah aman, tubuh Nindy berpijak ditanah, Yoga baru melepaskan gendongannya. Tapi tidak pegangan tangannya yang satu.
Mereka berhadapan... saling menatap.. hanya mata dan hati mereka yang bicara.
" Neng.. mamang pulang dulu atuh yaa... jadi kangen juga ka si bibi.. ningali eneng jeung aden "
" Jaaa.. jangan mang.. belum selesai.. "
" Emang.. liat yang kayak gini.. mamang aja yang mau pulang.. Pipit juga maunya pulang mang! "
" Jangan! " jawabku dan Yoga bersamaan
" tolong bantu sampai selesai yaa Pit" kata Yoga lagi.
" Kamu sih " kata Nindy seakan berbisik sambil menyikut pelan perut Yoga
" Tapi.. kamu sukaaa kan " bisik Yoga ditelinga Nindy.
" Ayoo mang... sekarang kita tarik kabel dan lampion-lampionnya" Sergah Nindy menghindari Yoga karena telah membuat jantungnya semakin berdegup kencang dan pipinya merona merah.
Yoga tersenyum penuh arti.
\=\=\=\=\=
Setelah semua lampion telah terpasang , lampu-lampu taman yang unik telah disebar dan semua sudah terlihat cantik
Tinggal sentuhan karpet hijau sepanjang jalan yang akan dilewati Yoga dan keluarga yang ditepiannya terdapat bunga Geranium / tapak dara
yang ampuh sebagai pengusir nyamuk dan dibuat sebagai bahan wewangian.
Kursi-kursi dan Meja-meja yang akan diletakan belakangan bersama rangkaian bunga Peony, krisan dan daun palem yang akan ditaruh disetiap meja.
Semua.. rasanya sudah sangat sempurna...
Dan Nindy sangat puas akan hasil kerjanya.
Demikian pula Yoga, yang dengan sangat
bangganya dia ambil semua gambar hasil kreasi seni calon istrinya.
" A.. sini.. istirahat dulu sudah sore, nggak haus? "
Seru Nindy.
" Iyaa tunggu sebentar, Mang Kodir.. coba nyalakan lampion dan lampu tamannya, saya mau lihat "
" iya.. Den "
Begitu lampu-lampu dinyalakan.. bertambah senang hati Yoga...
Suasana terasa Romantis.
Gadis itu begitu detail memikirkannya. Dan aku sangat senang
Nindy menghampiri Yoga dengan segelas minuman dari jus pepaya dicampur sprite dan irisan jeruk sunkis
" Bagus... Cantik... romantiiis" kata Yoga sambil menerima minumannya.
" Suka? " tanya Nindy.
" Sukalah.. terutama bunga- bunga Peony nya.. melambangkan keberuntungan kehidupan pernikahan yang bahagia hingga maut memisahkan. "
" Seperti itukah doa dan harapanmu untuk pernikahan kita? " Yoga memalingkan wajahnya.. melihat Nindy dengan matanya yang syahdu
Nindy menunduk malu.
Itulah yang memang ia harapkan.. walau pernikahan ini adalah perjodohan kedua orang tua mereka.
Siapapun.. dalam keadaan apapun bermulanya pernikahan mereka, pasti inginnya adalah kebahagian hingga maut memisahkan.
" Nin... " panggil Yoga lagi
" kamu? kenapa harus aku yang aa tanyakan? bagaimana dengan aa sendiri? apakah aa inginkan yang sama untuk perjodohan kita ini? "
Yoga tersenyum
Bukan menjawab apa yang ditanyakan Nindy
Yoga malah melangkah mendekat.. membuat jantung Nindy semakin cepat berdegup.. dan seolah tulang-tulangnya melemas.
Dikecupnya kening Nindy..
" Jadilah istriku Nin.. kita Wujudkan bersama bahagia itu "
Nindy Menatap dalam pada kedua mata Yoga
\=\=\=\=\=
Buat yang menyukai tulisanku.. jangan lupa tinggalkan jejak Like dan Komennya yaa..
Terima Kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Dila Ayu
cerita nya ringan enak diikuti... g boring
2020-09-01
1
Dee@n
sukaaaaa cerita yg manis
2020-08-29
1
Iyuen
syukkaaa cerita y menarik
2020-08-02
1