Style

" Selamat pagi Pa Yoga " sapa beberapa staf melihat aku menghampiri lift

" Selamat pagi... " jawabku.

Semua tidak ada yang bergerak masuk ke lift yang aku masuki.

" Loh.. kalian kok malah diem aja.. ayo masuk! " perintahku

" silahkan Bapak duluan, kami lift selanjutnya pa"

" Loh! ini masih lapang loh.. kalian bisa masuk.. ayo.. cepat masuk" perintahku lagi

Akhirnya mereka masuk dengan sungkan.

Aku tau pasti mereka merasa, karena aku CEO, lebih berhak menaiki Lift ku sendiri dengan nyaman.

karena mereka tetap saja ketika di lift rela berdempet-dempetan mengambil jarak dari posisiku yang sudah menepi ke belakang.

" kalian ini.. untung cuma sampai lantai 6 coba kalau sampai lantai 12 dempet-dempetan kayak gitu apa nggak sesak nafas? " godaku.

" xixixii.. sesek sih pak" salah satu ada yang berani menjawab.

" Saya itu paling nggak senang kalau disegani tapi seperti orang yang ditakuti. Saya malah merasa berarti saya belum mampu hadir sebagai teman juga buat kalian! "

" Siap pak, bukan itu maksud kami.. kami malah senang bisa bekerja di perusahaan Bapak, Bapak itu low profile, Sopan, baik hati dan meniadakan jarak antara atasan dan bawahan... tapi kan pak.. tetap Bapak yang punya perusahaan, maksudnya kami takut membuat bapak tidak nyaman"

" perlu diingat yaa..saya kalau tidak nyaman pasti bicara, saya tidak suka juga pasti saya bicara "

" Baik pa.. kami mengerti" jawab semua staf.

\=\=\=\=\=

Setelah keluar dari Lift Yoga langsung menuju arah ke ruangannya berjalan dengan karisma yang begitu dikagumi para staf nya.

" Pa Yoga itu.. MasyaAllah... udah ganteng, baik, sopan... mana pemilik perusahaan lagi.. trus.. masih single yaa Allah.. Mudah-mudahan dia nggak gay, jadi gue punya peluang xixixii" ucap salah satu staf Yoga yang tadi satu lift.

" Iiissss... siapa elo emangnyah!" balas temannya

" loe tinggal aminin aja susah amat siih! " balasnya lagi.

" Halu aja loe.. Halu..! " ujar yang lain sambil mereka berjalan menuju ruangannya masing-masing.

\=\=\=\=

Didalam ruang kerjanya.

" Assalamualaikum.. Hon.. "

" Waalaikumsalam.." jawab Nindy

" Aku sudah sampai kantor, kamu lagi apa? " tanya Yoga

" Aku.. lagi panen tomat, pagi ini sudah ada yang mau ambil untuk supermarket hon. A Yoga sudah sarapan?"

" Dibantu mang Kodir kan hon? aku tadi coba buat minuman resep kamu... tapi rasanya belum persis seperti yang kamu buat.. "

" oooo xixixii nanti yaa.. aku buatin lagi. iyaa ini ada mang kodir dan mamang-mamang lainnya. Akukan mainnya sama mamang-mamang xixixii"

" Hahhaaa tapi cintanya sama aku kan bukan sama mamang-mamang? "

" Mamang juga siih... tapi CEO jadinya mamang- mamangnya yang punya perusahaan hahhaaa"

" Hahahahaaa jadi kangen pingin pencet hidung kamu... VC yaa hon.. kangeeen"

" Ok "

" haii.. hahhhaaaaaa kenapa penampilannya kayak ninja gitu sih hon? "

" Biar nggak item untuk pernikahan kita! "

" Ya kalau gitu nggak usah kamu yang ngerjain, biar aja lepas ke mamang-mamang kamu itu hahhaaa "

" Kamu malu nggak punya calon istri kayak gini penampilannya? "

" emmm mm... "

" Kamu terganggu yaa.. sama penampilan aku? baru merasa yaa.. aku itu nggak style nya istri CEO? " suara Nindy tiba-tiba sedih.

" Aku cuma nggak ingin kamu harus kerja keras.. aku cuma... "

" Cuma maunya yang bisa berpenampilan cantik aja buat kamu? " suara Nindy mulai berubah.

" Kalau begitu, kamu sudah salah memilih aku "

" Nin.. maksudku bukan begitu.. hal seperti ini nggak bisa kita bicarakan lewat telpon.. aku sudah janjikan.. kita akan membicarakannya bersama-sama.. aku akan dukung kamu "