Paginya Nindy menceritakan kedatangan Yoga kepada papa dan mamanya.
Tapi tentu saja tidak menceritakan kesalah fahaman diantara mereka
Sedang mereka bercengkrama dimeja makan sambil menikmati sarapan pagi. Yoga menghampiri
"Pagi pa.. ma" sapa Yoga lalu mencium hormat tangan kedua calon mertuanya.
" Haay.. sudah bangun hon.." Sapa Nindy
Lalu Yoga menghampiri Nindy, menunduk sedikit, merangkul bahunya dan mencium ujung pangkal kepala Nindy.
" aku terbangun karena harum masakannya sampai ke kamar " jawab Yoga
" Papa.. tuh..lihat Yoga, papa kalau pagi-pagi coba seromantis yoga gituuu dong pah!" rengek mama
" Papa dulu juga kayak Yoga!" jawab papa
" iihh itu dulu.. trus enggak pernah lagi !"
" Niih yaa Yoga.. jangan kayak papa yah .. pokoknya yoga mah nggak boleh berubah romantisnya ke Nindy..sampai kakek-kakek!"
Semua tertawa lagi mendengarkan rengekan mama
Papa begitu bahagia melihat kemesraan yang ditunjukan Yoga kepada Nindy.
Perasaan bersalah karena pertunangan yang tiba-tiba, selama ini telah merisaukan hatinya.. kini terhapus kan demi melihat Cinta yang telah tumbuh diantara Yoga dan Nindy.
Bagaimanapun awal pertunangan mereka.. Papa tentu sangat menginginkan putrinya dapat dicintai oleh pasangan hidupnya.
Dan apa yang ia lihat pagi ini, membuat hatinya begitu tenang.
" Aa biasanya sarapan paginya apa?" tanya Nindy
" Aku biasa makan potongan beberapa buah dan susu low fat, tapi karena disini, aa mau minuman Smoothi bit dan buah strowbery buatan kamu.." Jawab Yoga sambil memencet hidung Nindy penuh sayang.
" Sebentar Nindy buatkan yaa.." jawab Nindy
Nindy langsung melangkah kearah lemari es, membukanya dan mengambil semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Smoothi.
" Manfaatkanlah waktu kalian beberapa hari ini untuk saling mengenal kembali.. supaya bisa saling memahami.."
" Perselisihan atau pertengkaran kecil itu biasa.. apalagi kalau sedang mempersiapkan perrnikahan.. tapi jangan sampai semua itu menghalangi niat kalian yang mulia untuk menikah .. ingat itu yaa " pesan papa
" Iya pah " jawab Yoga.
" Punten.. Bapak.." suara Mang Kodir dari Pintu samping.
" Iya..mang.. Aya naon? " jawab mama
" Punten Ibu.. dipayun Aya uwak Haji Dadan. Saurna Aya priyogi ka Bapak" jawab mang Kodir lagi.
" OOO iyaa mang, saya kedepan! " jawab papa
" Papa tinggal dulu yaa Ga.. sarapanlah kalian ya!" kata Papa
" Iya pah " kata Yoga lagi
" Mama temenin papa dulu yaa nak " pamit mama juga
" iyaa mah " jawab Yoga
Dan tiba-tiba harum sesuatu yang dibuat Nindy, membuat dia menoleh pada gadis itu dan berdiri dari duduknya untuk menghampiri calon istrinya itu.
" eeemm harumnya enak sekali .. kamu buat apa lagi hon? " kata Yoga
" Buat Omlet sayuran dan sedikit campuran daging. nggak apa-apakan.. aa sarapannya berbeda disini? "
" Asal kamu yang buat.. apapun akan aku makan!" Jawab Yoga sambil memeluk pinggang Nindy dan mencium pipinya dari samping.
Nindy menyukainya.. jantungnya berdebar
" Sudah selesai.... ayo aa sarapan dulu"
Lalu keduanya sudah duduk lagi dimeja makan, dan Yoga mulai menikmati sarapannya.
Setelahnya Yoga menatap Nindy penuh arti..
" Kenapa? " tanya Nindy manja
" Setiap pagi .. setelah kita menikah.. berarti aku akan selalu memulai hariku dengan melihat kecantikan istriku.. " jawab Yoga dengan suara merdunya
Yang dipuji bersemu merah karena malu-malu
Diambilnya tangan Nindy.
" Hon.. aku tau kamu pasti berat meninggalkan semua ini.. meninggalkan apa yang sangat kamu cintai .. apakah karena itu aku menyakitimu ? "
Nindy menatap Yoga penuh cinta.. menghargai apa yang dikatakannya saat ini. Dan itu memang yang ia rasakan. tapi bukan bagian yang menyakitinya.. tapi bagian dari bahwa semua di kota ini memang sangat ia cintai.
Ia tak mampu membayangi dirinya tidak berbuat apa-apa .. dan hanya menunggu Yoga pulang kerumah lalu hanya mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangganya saja, yang sudah pasti hal itu sebagian besar sudah dikerjakan oleh pekerja yang selama ini mengerjakannya dirumah Yoga.
" Hon... kamu belum menjawab pertanyaanku? " ulang Yoga
" Apa aku jadinya.. menyakitimu?" semakin erat genggaman tangannya ditangan Nindi.
Hatinya sangat khawatir akan jawaban Nindy.
" hon... aku sudah pasti akan kehilangan semua yang aku cintai disini... tapi itu semua karena aku akan mendapatkan cinta yang lebih besar lagi"
" Cinta yang sesungguhnya .. untuk hidupku.. untuk akhiratku.."
" Nindy juga mohon bantuan aa.. untuk bersabar, memaklumi akan perubahan yang harus Nindy lakukan.. Nindy tau nggak akan mudah.. tapi untuk cinta yang lebih besar yang akan Nindy dapatkan..Nindy akan berusaha "
Begitu lega hati Yoga mendengarkan jawaban Nindy.
Gadis ini.. begitu baik hatinya..
" aku akan selalu ada untukmu.. jika semua terasa berat nanti.. datanglah hanya padaku hon.. kita akan melaluinya bersama "
Diciumnya kening Nindy.
" I Love You " ucap Yoga mesra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
💞🌹fikadiani🌹💞
cpt dinikahkan aja Thor🤭🤭😍
2020-09-26
1
Chicik Lestary
I love u too A Yoga🤭🤭
2020-06-12
3
Sari Supartini
i love u to yoga 😍
2020-06-02
1