#3

setelah berhasil memasukan perempuan itu ke dalam mobil Adam pun melai melajukan mobil nya menuju ke rumah kontrakan nya , saat sudah berada di rumah kontrakan nya Adam kembali berpikir

' aduh gimana ini, dia kan bukan muhrim ku, tak mungkin aku membawa nya masuk kedalam kontrakan ku' gumam adam dalam hati

' tapi aku tidak tau di mana rumah sakit terdekat dari sini , kalau aku tak menolong nya dia bisa kedinginan di luar , aaah tak apa lah aku bawa masuk ke dalam rumah, toh aku sama dia juga tidak berbuat apa apa , dan aku juga niat nya hanya menolong nya saja , tidak lebih' gumam Adam lagi yang akhir nya memutuskan untuk membawa perempuan itu masuk kedalam rumah nya

Asam langsung menggendong kembali perempuan itu untuk masuk ke dalam rumah kontrak kan nya setelah sudah masuk ke dalam rumah Adam merebahkan tubuh perempuan itu di atas ranjang tempat tidur miliknya

" huff akhirnya selesai juga " ucap nya merasa lega

" sekarang aku harus membantu mengobati luka nya " gumam Adam lagi

Adam langsung keluar dari kamar untuk mengambil kotak obat setelah itu ia kembali lagi untuk membersihkan luka perempuan itu , saat membersihkan di daerah wajah perempuan itu Adam mulai tertegun saat melihat kecantikan peremuan itu

" MasyaAllah, cantik sekali mahluk ciptaan Mu ini" uca Adam tanpa sadar

" astaghfirullah, Adam ingat dia bukan mahram kamu" Adam langsung memalingkan wajah nya dari perempuan itu

setelah membersihkan luka perempuan itu Adam langsung bergegas keluar kamar, ia akan tidur di sofa karena rumah kontrak nya hanya punya satu kamar saja

di pagi hari nya Bri baru saja membuka mata nya ia memegangi kepalanya yang masih terasa pusing

" di mana aku" gumam nya saat melihat ruangan yang nampak asing

tiba tiba pintu kamar di buka oleh seorang, Bri langsung menoleh ke arah pintu

" alhamdulillah akhirnya nya kamu sudah sadar" ucap Adam yang berjalan mendekat ke arah kasur sambil membawa nampan berisi roti bakar dan satu gelas susu hangat untuk Bri

" siapa kamu?, kenapa aku ada di sini? " tanya Bri dengan tatapan intimidasi

sebelum menjawab Adam meletakkan nampan berisi sarapan di atas nakas, setelah itu ia berdiri tak kau dari tempat tidur

" perkenalkan nama saya Adam, saya yang menolong kamu semalam yang tergeletak di tengah jalan, maaf saya tidak membawa kamu ke rumah sakit karena saya tidak tau di mana letak rumah sakit di daerah sini, karena saya bukan orang sini" jawab Adam sambil menunduk tak berani menatap Bri

' apa wajah ku se mengerikan itu sampai dia tak mau menatap ku' gumam Bri dalam hati yang melihat Adam sedari tadi hanya menunduk saja tanpa mau menatap diri nya

tanpa menjawab Bri langsung hendak turun dari tempat tidur namun Bri hampir saja terjatuh ia meringis menahan sakit di seluruh tubuh nya

" eeh, kamu mau kemana , sebaik nya jangan bergerak dulu kamu masih terluka" ucap Adam yang reflek menahan lengan Bri

" astaghfirullah " ucap Adam yang langsung melepaskan tangan nya di lengan Bri

Bri menatap heran kepada pria yang ada di samping ny itu

' kenapa dengan pria ini, memandang ku tak mau, memegang menang ku saja seperti jijik sekali, dia ini manusia macam apa , kenapa ada jenis manusia seperti dia' gumam Bri daam hati yng merasa aneh dengan sikap Adam

" sebaik nya kamu sarapan dulu, nanti aku akan membawa mu berobat ke rumah sakit " ucap Adam yang langsung mengambilkan nampan berisi sarapan tadi ke Bri

Bri langsung mengambil nampan itu dan tak sengaja Bri memegang tangan Adam

"astaghfirullah hal azim" ucap Adam yang langsung menarik tangan nya dengan cepat saat tangan nya di sentuh oleh Bri

sontak Bri langsung terkejut dan langsung memegang nampan itu dengan kuat agar nampan itu tak jatuh, Bri menatap marah kepada Adam ingin sekali ia memberi pelajaran kepada pria di hadapan nya itu

" maaf silahkan habiskan sarapan nya, saya mau mau keluar dulu " ucap Adam yang langsung berlari keluar kamar

" dasar manusia aneh, sumpah baru kali ini aku menemukan manusia seaneh dia" gerutu Bri yang kesal

" baru kali ini juga aku menemukan manusia tak mau bersentuhan dengan ku, biasanya laki laki di luaran sana malah bersyukur bisa bersentuhan dengan ku" gumam Bri lagi yang masih kesal dengan Adam

Bri melihat sarapan yang Adam berikan kepada nya, Bri langsung memeriksa sarapan itu, kerna ia takut kalau Adam akan meracuni nya, Bri tak mau kecolongan untuk yang kedua kali nya, Bri ahli dalam mendeteksi racun , ia langsung mencium dan melihat dengan teliti roti bakar dan susu hangat itu, terbiasa di kelilingi banyak musuh hingga menjadikan sekarang Bri yang lebih teliti dalam segala hal apa lagi dalam hal segi makanan

" seperti nya aman" Bri langsung menyantap saran pemberian Adam tadi

sambil sarapan Bri teringat dengan kejadian semalam

flasback on

saat mobil Bri bergiling guling Bri langsung melepaskan sabuk pengaman nya dan langsung menyempatkan keluar dari dalam mobil, Bri tau kalau mobil milik nya akan segera meledak ,Bri terjatuh ke dalam semak semak dengan banyak luka di tubuh nya

"aaaa " rintih Bri menahan rasa sakit di seluruh tubuh nya

" aku harus segera pergi dari sini, aku tak mau mati sia sia di tangan mereka" ucap Bri yang mencoba untuk bangkit

Bri berjalan tertatih tatih pergi dari tempat itu, Bri tidak mau kalau nanti di di temukan oleh orang yang sudah membuat nya celaka, Bro terus berjalan menelusuri semak semak, setelah satu jam lama nya Bri berjalan sambil menahan rasa sakit

" aahhh , ayo Bri kamu harus kuat, jangan lemah, kamu harus membalas semua perbuatan mereka hari ini" gumam Bri menyemangati diri nya sendiri

Bri yang tak tahan lagi berjalan di semak semak jadi dia memutuskan untu mulai berjalan di jalan aspal, pikir nya kan ini sudah sangat jauh dari tempat kejadian tadi

" ayo Bri kamu harus bisa, kamu harus menemukan seseorang untuk menolong mu, agar kamu bisa memberi kabar kepada kak kelvin" gumam nya untuk menguatkan diri nya sendiri

Bri terus berjalan sambil melihat kesana kemari siapa tau ada seseorang yang bisa menolong nya sampai akhir nya Bri kelelahan dan jatuh pinggan di tengah jalan, kerna dia sudah tek mampu lagi menahan rasa sakit dan lelah

flashback of

" aku akan mencari tau siap yang telah membuat ku celaka, aku tidak akan membiarkan kalian hidup dengan tenang " gumam Bri mengepalkan tangan nya dengan kuat

Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!