#13

Bri langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata beruntung jalan malam ini sangat sepi hanya ada beberapa pengendara mobil yang masih berlalu lalang, Bri mengarah kan laju mobil nye menuju ke arah jalan yang sepi dan tempat nya janjian dengan kelvin

sedangkan Adam hanya memejamkan mata nya sambil berdoa di dalam hati, sungguh ia marasa takut saat ini, ini adalah pengalaman pertama nya dalam situasi seperti ini

SIITTTTTTTT

Bro menginjak pedal Rem mobil milik Adam ,sehingga mobil Adam sampai terhuyung ke samping, setelah itu Bri langsung menghentikan mobil nya

" AllahuAkbar, AllahuAkbar " ucap Adam ketakutan saat ia merasa tubuh nya ikut terhuyung ke samping namun Adam berpegangan sangat kuat

"kamu gak papa kan? " tanya Bri yang menghawatirkan Adam

Adam langsung membuka mata nya sambil mengelengkan kepala nya, ia masih syok

" nih minum dulu tenangan diri kamu" ucap Bri memberikan satu botol mineral kepada Adam

Adam pun mengambil botol air mineral itu dan meneguk nya sampai setengah botol setelah itu baru ia meras agak lega

dor... dor....

bunyi suara tembakan mengenai body mobil milik Adam

" sial" gumam Bri kesal

Bri langsung melepaskan sabuk pengaman milik nya dan milik Adam lalu ia menarik Adam untuk duduk di bawah

" menunduk lah, jangan sampai peluru menembus kepala mu" ucap Bri

tubuh Adam langsung bergetar hebat ia sangat ketakutan, sangking takut dan syok nya Adam sampai bisa mengeluarkan satu kata pun, baru saja Adam merasakan lega kini sudah kembali tegang lagi dan membuat nya semakin ketakutan

" kamu takut? " tanya Bri sambil menahan tawa nya melihat wajah Adam yang sudah pucat pasi ketakutan

" memang nya kamu gak takut?" tanya balik Adam masih dengan tubuh yang gemetaran

" tidak" jawab Bri santai

Adam menatap heran kearah istri nya , ia yang seorang laki laki saja sampai gemetaran ketakutan tapi istri nya ini terlihat santai saja tampak seperti tak terjadi apa apa

Dor... Dor... Dor... Dor...

Suara tembakan saling bersahutan tak jauh dari mobil Adam

" bantuan kita sudah tiba , ayo kita cari cara untuk keluar dari dalam mobil ini, sebelum mobil ini meledak" ucap Bri yang langsung melihat situasi ke arah belakang

" Bri" panggil Adam yang langsung memegang tangan Bri dengan gemetaran

" kamu tenang aja , aku akan melindungi kamu , jadi jangan takut" ucap Bri menenangkan Adam agar adam tidak takut

' seharus nya aku sebagai suami yang melindungi mu, tapi kenapa malah kamu yang akan melindungi ku' gumam Adam dari dalam hati

" ayo kita keluar dari dalam mobil ini melalui pintu ini" ucap Bri menunjuk pintu yang ada di samping nya

" ya , sebaik nya kamu keluar lah dulu, aku kan melindungi mu" ucap Adam yang mencoba untuk menguatkan mental nya untuk melindungi istri nya kerana itu adalah kewajiban nya melindungi istri nya

Bri tersenyum geli saat mendengar ucapan suami nya yang mengatakan kalau dia mau melindungi nya

' bagai mana dia mau melindungi ku kalau dia saja ketakutan setengah mati seperti itu' gumam Bri dalam hati

" baik lah " kata Bri yang tak mau mematahkan ke inginan Adam untuk melindungi nya

Adam langsung menggegam erat tangan Bri , Adam memberanikan diri untuk melihat ke adaan di belaang mobil nya , ia melihat dua kelompok yang sedang baku tembak , Adam langsung menelan saliva nya saat ia melihat ada beberapa orang yang tumbang terkena tembakan

' kamu harus berani Adam , kamu harus bisa melindungi istri mu dam ,keselamatan istri mu adalah tanggung jawab mu' batin Adam dari dalam hati sambil menguatkan keberanian nya

" ayo kita keluar, seperti nya mereka tengah asik saling menyerang tanpa ada yang memperdulikan kita di sini" kata Adam kepada Bri

Bri hanya menganggukan kepala nya , Adam langsung melangkah duduk di kursi yang ada di atas Bri lalu ia pelan pelan membuka pintu nya sambil melihat ke arah belakang

" ayo kita keluar " ajak Adam menggegam tangan Bri dan mengajak nya keluar dari mobil secara perlahan

Bri pun mengikuti Adam , ia mau melihat seberapa berani nya suami nya ini untuk melindungi nya

 saat mereka berdua sudah berhasil keluar dan baru akan melangkah menuju ke depan mobil tiba tiba ada seseorang yang menodongkan pistol ke arah Adam

" Astagfirullah hal Azim" ucap adam yang terkejut

Adam Refleks menarik Bri ke arah belakang tubuh nya , meski saat ini ia sudah takut nya setengah mati, namun ia berusaha untuk melindungi sang istri

" lepaskan Queen kami , atau kepalamu akan ku ledak kan " ucap pria yang menodongkan pistol nya kepada Adam

 Adam hanya diam ketakutan namun sedikit pun ia tidak akan menyerahkan sang istri kepada orang yang ada di hadapan nya

'meski dia sudah ketakutan namun si masih berusaha untuk melindungi ku' gumam Bri dari dalam hati merasa tersanjung dengan ketangguhan Adam untuk melindungi nya

" cepat serahkan Queen kami" ucap Pri yang ada di hadapan Adam

" sampai mati pun aku tak akan memberikan istri ku kepada mu" ucap Adam tegas , meski sangat tampak dari wajah nya ketakutan yang amat besar

" istri , hahaha kau jangan jangan bermimpi , mana mungkin Queen kami memiliki suami yang penakut seperti mu" ucap pria yang ada du hadapan Adam tertawa mengejek

" cukup gilang " kata Bri dengan tegas , ia merasa tak suka saat Gilang mulai merendahkan suami nya

Gilang langsung menatap bingung ke arah Queen nya itu , baru kali ini Queen nya menegur nya karana seorang laki laki yang tak jelas ini

" kamu jangan takut dia anak buah ku, ayo kita segera pergi dari sini" ajak Bri yang menarik tangan Adam untuk pergi meninggalkan gilang

 Adam hanya diam dan mengikuti langkah kaki sang istri , namun baru beberapa langkah mereka melangkah tiba tiba ada sebuah tembakan yang di arah kan kepada Adam , dengan gerakan cepat Bri langsung melindungi Adam sehingga peluru itu mengenai lengan nya

Dor....

Dor....

 Gilang membalas menembak orang yang telah berani melayangkan tembakan kepada Queen nya , dan orang itu langsun mati di tempat

" kamu gak papa?" tanya Bri kepada Adam

" aku gak papa, ya Allah sayang tangan kamu berdarah " ucap Adam panik saat melihat tangan Bri mengeluarkan darah

" aku tidak gak papa, ini hanya luka kecil" ujar Bri nampak biasa saja , tak ada nampak Bri meringis atau kesakitan saat tangan nya terkena tembakan

" luka kecil dari mana , tangan kamu kenap tembak Bri" ucap adam dengan panik nya

" ayo kita kerumah sakit sayang , aku tak mau terjadi apa apa kepada mu" ucap Adam lagi

Bri mengulum senyum nya menahan tawa saat melihat expresi wajah adam saat sedang panik ,ingin rasa nya Bri tertawa lepas namun ia tahan

Bersambung...........

Terpopuler

Comments

Castello96

Castello96

😅😅😅😆😆memang baddas istri mu mas,,

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!