#4

setelah menyelesaikan sarapan nya, Bri berusaha untuk turun dari ranjang, meski beberapa kali ia ingin jatuh namun ia tetep berusaha agar bisa turun dari ranjang, Bri ingin ke kamar mandi

" eh kamu mau kemana? " tanya Adam saat baru masuk ke kamar untuk mengambil baju ganti

" aku mau ke kamar mandi" jawab Bri yang kini sudah berhasil turun dan berjalan dengan berpegangan dinding

" ya sudah hati hati, aku tak bisa membantu mu" kata Adam yang langsung berjalan menuju ke lemari

' laki laki macam apa itu, melihat perempuan kesusahan tidak mau membantu' gumam Bri kesal

setelah masuk ke dalam kamar mandi Bri langsung mandi, karena ia marasa sudah sangat lengket sekali dan gerah, cukup lama Bri membersihkan diri, setelah selesai Bri keluar kamar mandi hanya dengan mengunakan handuk saja, saat masuk ke dalam kamar Bri tak melihat ada siapa siap, tatapan Bri tertuju pada switer dan celana panjang di atas tempat tidur

" apa dia meminjamkan aku baju" ucap Bri yang melihat lihat baju itu

" tidak terlalu buruk" ucap nya lagi

Bri langsung memakai switer itu, switer yng kebesaran di tubuh nya , setelah itu ia memakai celana yang agak kebesaran namun masih ia pakai setelah selesai mengenakan baju Bri langsung keluar dari kamar untuk mencari Adam

Bri melihat Adam sedang melaksanakan sholat, Bri yang belum pernah melihat orang sholat pun merasa heran

' apa yang sedang dia lakukan? ' batin Bri

meski Bri merasa heran dengan apa yang di lakukan Adam namun Bri mencoba menghormati apa yang sedang Adam lakukan, Bri duduk di sofa tak jauh dari Adam sholat

tak lama Adam baru saja menyelesaikan sholat nya Adam langsung melihat ke arah Bri yang sedang duduk memperhatikan nya, Adam langsung melipat sajadah nya lalu berjalan menghampiri Bri

" bagai mana keadaan mu? " tanya Adam yang kini duduk di sofa single di hadapan Bri

" baik " jawab Bri singkat

" aku akan bersiap dulu ya, setelah itu aku akan mengantarkan mu ke rumah sakit" ujar Adam yang hendak beranjak dari duduk nya

" tidak usah, aku sudah baik biak saja" tolak Bri

" baiklah kalau kamu gak mau aku antar ke rumah sakit, apa kamu mau aku antar ke rumah mu? " tawar Adam

Bri terdiam, ia berpikir apa kah ia akan pulang ke markas atau tidak, jika ia pulang ke markas berarti orang yang mencelakai nya kemarin akan merasa kecewa dan terus akan terus berusaha membunuh nya lagi, tapi jika ia tidak kembali pasti kak kelvin dan yang lain nya akan menghawatirkan diri nya

" hay, kenapa kamu malah melamun? " tanya Adam yang melihat Bri hanya melamun

" bisa kan aku numpang tinggal di sini untuk beberapa hari?, sebelum aku mendaptkan tempat tinggal" ucap Bri

Adam terdiam mendengar permintaan Bri terdengar Adam menghela nafas nya

" maaf bukan nya aku tidak mau menumpangi mu di sini, tapi kita ini bukan mahram nya jadi kita tidak boleh tinggal satu atap" ucap Adam dengan nada lirih namun masih bisa di dengar oleh Bri

" apa itu mahram? " tanya Bri tak mengerti

" mahram itu adalah seorang perempuan atau laki laki yang masih termasuk sanak saudara dekat karen keturunan, sesusuan, atau hubungan perkawinan sehingga tidak boleh menikah di antara kedua nya" jawab Adam menjelaskan

" terus apa bisa aku menjadi mahram mu? " tanya Bri

" tentu saja bisa, dengan cara menikah" jawab Adam

" memang nya tidak bisa kalau kita menjadi mahram tanpa menikah? " tanya Bri lagi

entah mengapa Bri ingin sekali banyak bertanya kepada Adam, biasanya Bri tidak pernah bertanya sedetai ini

"tentu saja bisa dengan cara kamu harus minum susu dari ibu ku, tapi seperti nya tidak mungkin kerena ibu ku sudah menopause" jawab Adam sambil tersenyum

Bri kembali terdiam, ia kembali berpikir tentang keputusan apa yang harus ia ambil, Bri berencana untuk sementara waktu ia akan bersembunyi agar para musuh yang kemarin ingin mencelakai nya itu merasa puas dan bangga, namun setelah dirinya kembali Bri akan langsung menebas habis para musuh musuh yang telah berani mengusik nya , ia sengaja memberi kesenangan sementara sebelum ia menghabisi nya

" apa aku boleh tau kamu orang mana? " tanya Adam yang membuyarkan lamunan Bri

" aku asli larang negera ini, kalau kamu? " tanya balik Bri

" kalau aku asli orang Indonesia "

" apa tujuan mu datang ke negara ini? " tanya Bri penasaran

" sebenar nya aku ini baru saja menyelesaikan kuliah di kairo untuk mengejar gelar master ku, aku datang ke negara ini karena ada undangan dari teman ayah ku, beliau mengundang ku untuk mengisi acara di pondok pesantren nya" jawab Adam panjang lebar

" pondok pesantren, apa itu pondok pesantren? " tanya Bri yang merasa asing dengan nama itu

" pondok pesantren itu adalah sebuah lembaga pendidikan islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar bersama di bawah bimbingan guru yang lebih dj kenal dengan sebutan kyai dan mempunyai asrama untuk tempat tinggal santri" jelas Adam

Bri hanya mengangguk angguk mengerti

" jadi kamu beragama islam ya? " tanya Bri

" ya aku beragama islam, Kalau kamu? " tanya Balik Adam

" entah lah" jawab Bri bingung

" apa kamu seorang ateis " tanya Adam hati hati takut menyinggung Bri

" mungkin, karena sedari kecil aku tidak pernah di kenalkan dengan agama " jawab Bri

" memang nya kemana kedua orang tua mu, apa mereka juga ateis juga? " tanya Adam lagi yang semakin penasaran dengan kehidupan Bri

Bri menghela nafas nya panjang

"sebenar nya aku tidak tau siapa kedua orang tua ku aku di besarkan di sebuah panti asuhan , namun suatu saat panti asuhan itu terbakar saat kami sedang tertidur semua, api membakar panti asuhan kami sampai merenggut semua anak panti dan ibu panti, hanya aku lah yang selamat dalam musibah itu " ucap Bri mendera ucapan nya

" setelah kejadian itu aku hidup di jalanan , aku berjuang hidup dengan menjual tisu dan juga air mineral, situ hari aku di pertemukan dengan orang yang baik, dia seorang duda kaya yang tak punya anak, dia melihat ku merasa kasihan dan akhir nya dia mengangkat ku sebagai anak angkat nya, dia sangat baik pada ku, dia memberikan kasih sayang dan pendidikan yang cukup untuk ku, namun sebuah kejadian yang merenggut nyawa nya begitu saja" ucap Bri sambil meneteskan air mata nya, Bri selalu tidak tahan jika menceritakan tentang Bobby

Entah kenapa Bri bisa semudah ini menceritakan kehidupan nya kepada Adam, biasanya Bri akan tertutup kepada siapa pun kecuali kepada kakak angkat nya yaitu kelvin

" yang sabar ya, aku yakin di balik semua kejadian yang kamu alami selama ini, pasti ada hikmah yang bisa di ambil " kata Adam menenangkan Bri

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

seru...

2024-02-22

0

mudahlia

mudahlia

lanjut kak

2024-01-16

0

HF arifa

HF arifa

lanjutttt

2024-01-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!