BAB 5 Pembelaan Neneng

"Iya Mbak ada apa?" Mau tidak mau Kasdun menoleh sesaat, selanjutnya ia fokus mengemudi.

"Ih kok manggilnya Mbak sih? Panggil Neneng aja Bang biar lebih akrab!" Neneng tidak terima dipanggil Mbak karena menurutnya panggilan tersebut terkesan lebih tua padahal umurnya tidak beda jauh dengan Kasdun. Tiga tahun di bawah Kasdun.

"Iya ada apa Neneng?"

"Abang Kasdun sudah punya pacar belum?" Dengan suara manjanya sambil memilin rambut panjangnya yang sebahu.

"Kalau belum Neneng mau jadi pacar Abang. Apalagi jadi istri Abang.....Abang Kasdun kan ganteng. Abang mau ya!" Perempuan itu tersenyum penuh arti.

" Hoek " Entah mengapa Tiara mendadak mual mendengar ocehan perempuan itu.

"Kamu kenapa Tiara? Kamu sakit?" Tanya Tante Rima. Tiara menggeleng.

"Mbak kalau mau muntah jangan di sini dong!" Protes salah satu penumpang yang duduknya tepat di depan Tiara.

"Apa kenapa Mbak ada yang mau muntah? Kasdun lebih respon pada penumpang bagian belakang.

"Engga jadi Bang. Lanjut aja." Kata Tiara kesal.

Hah suara itu? Kasdun sangat mengenalnya. Apakah Tiara ada di angkotnya? Ah tidak mungkin bukankah Tiara ada di Tanggarong? Kasdun sangat hapal dengan suara Tiara.

"Ooh kalau ada yang sakit bilang aja ya Mbak nanti kuantar ke klinik terdekat!" Seru Kasdun penuh perhatian pada penumpangnya. Ia selalu begitu, dalam kamusnya penumpang harus diberi pelayanan dan perhatian ekstra agar tidak berpaling ke lain angkot.

"Siappp Bang Kasduuun!" Jawab para penumpang kompak.

Kasdun tetap menjalankan mobilnya dengan penuh tanda tanya tentang suara yang sempat ia dengar, sesekali ia memperhatikan penumpang belakang dari kaca mobil bagian atas. Ia masih penasaran. Namun tidak melihat Tiara.

"Bang Kasdun..." Suara manja itu keluar lagi.

"Bang Kasdun terima cinta Neneng engga? Neneng sangat berharap jadi bagian hidupnya Abang. Neneng siap apapun keinginan Abang asalkan Abang mau nikah sama Neneng."

"Neneng yang cantik se RT. Harga diri seorang wanita terlihat dari bagaimana ia berpakaian dan bersikap. Jadi menurut Abang nih Neng, sebaiknya tubuh Neneng yang bagus dan menarik itu ditutup dengan hijab. Auratnya ditutup Neng!" Ujar Kasdun penuh hati-hati khawatir Neneng tersinggung.

"Oooh jadi Abang suka dengan wanita berhijab? Kalau Neneng sebenarnya dari dulu mau berhijab, Bang. Tapi Neneng sempat kecewa dengan teman Neneng yang berhijab tapi perilakunya minus. Dia jutek banget, matre terus sok cantik lagi hiiiih pokoknya kalau bertemu wanita modelnya seperti itu pengen tak uyeng-uyeng kepalanya." Ujar Neneng geram. Kasdun tertawa melihat tangan Neneng seperti sedang memeras baju yang selesai dicuci.

Perkataan Neneng yang menohok cukup menyentil penumpang bagian belakang sopir. Perkataannya membuat Tiara kesal. Apalagi respon Kasdun yang mendukung ucapan wanita yang bernama Neneng tersebut. Kasdun masih tertawa. Ucapan Neneng mengingatkannya pada wanita yang masih ia perjuangkan cintanya.

"Tapi Neneng rela kalau Bang Kasdun menginginkan Neneng berhijab. Neneng akan berhijab besok kalau Neneng ga lupa ya bang he....he....apalagi baju Neneng kurang bahan semua." Imbuh Neneng dengan semangat.

"Berhijabnya jangan karena Abang dong Neng. Tetapkan dalam hati dulu, niat berhijab karena Allah itu lebih berpahala. Ingat pesan Abang kalau sudah berhijab jadilah wanita yang bermartabat dengan menjaga kehormatan dan harga diri. Bertutur kata yang baik tidak menyinggung orang lain dan bersikap baiklah terhadap sesama manusia. Pasti banyak laki-laki baik yang mau sama Neneng." Kasdun memberi nasihat pada Neneng. Kali ini perkataan Kasdun mampu menyentil Tiara.

"Dasar dua-duanya tidak berprikemanusiaan....." Gumam Tiara dalam hati. Ia kesal dengan perbincangan mereka. Ingin rasanya cepat turun. Yang ia rasakan Kasdun membawa angkotnya sengaja dengan pelan.

"Begitu ya Bang. Doakan Neneng ya Bang biar niatan Neneng berhijab terlaksana. Semoga setelah ini ada orang yang mau berdonasi baju gamis atau baju apa saja yang ga kekurangan bahan lagi dan semoga ada orang yang mau mendonasikan kerudungnya juga. Waaah pasti niat itu cepat terlaksana, Aamiin." Neneng mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aamiin Ya Allah." Kasdun tersenyum bangga melihat Neneng semangat untuk mengubah penampilannya.

Kasdun menghentikan angkotnya tepat di depan gang yang tidak asing baginya. Ia menoleh dan benar ternyata yang turun orang spesial di hatinya.

"Tiara tunggu!" Kasdun membuka pintu kemudi.

"Bentar ya , Neng!" Dia turun mengejar Tiara yang hendak masuk gang.

"Tiara!" Kasdun tersenyum ketika Tiara menghentikan langkahnya sementara tantenya sudah agak jauh berjalan.

"Kamu kenapa mengikutiku. Ongkos kami kurang? Oh iya ini aku tambah..." Tiara membuka tasnya untuk mengambil dompet.

"Engga perlu Tantemu sudah membayar dengan benar."

"Oooh kalau begitu tunggu apa lagi? Sebaiknya kamu pergi sebelum orang lain lihat kita!"

"Tolong Tiara beri aku kesempatan untuk bicara."

"Kamu mau bicara apa lagi? Kamu belum puas dengan jawabanku kemarin? Aku sudah ada yang punya, dia lebih pantas bersanding denganku. Dan kau perbaiki saja kehidupanmu. Oh ya bukankah kamu sudah ada yang mendekatimu dan berharap jadi calon istrimu? Lebih baik kamu sama dia! Kayaknya dia lebih mencintaimu. Bangga sekali dia, padahal apa sih yang dapat dibanggakan darimu? Hanya seorang sopir angkot yang belum pasti masa depannya." Tiara melirik Neneng yang berdiri di belakang Kasdun. Neneng menghampiri Tiara sambil menunjuk-nunjuk mukanya.

"Cukup ya kamu menghina Bang Kasdun. Kamu tahu hanya orang bodoh yang mau sama kamu. Penampilan saja sok alim tapi hatimu seperti macan tutul. Apa salahnya dia sopir angkot? Aku yakin hari ini ia sopir angkot tapi suatu saat Allah akan angkat derajatnya karena sudah menyelamatkanku dari keterpurukan. Yang penting Bang Kasdun tidak korupsi, narkoba atau perbuatan hina lainnya. Kalau kamu menghina Bang Kasdun lagi, kamu akan berhadapan denganku, ingat itu! Ayo Bang ngapain berdiri terus di situ, jangan mau diinjak-injak sama cewek yang sok cantik itu!" Neneng menarik tangan Kasdun dengan kesal.

Tiara menatap kepergian wanita yang sejak tadi membuatnya geram. Ia tidak menyangka wanita itu sangat berani melawannya.

Neneng membukakan pintu kemudi, Kasdun hanya bergeming.

"Masuk Bang!" Titah Neneng yang melihat Kasdun hanya diam saja lebih tepatnya masih kaget dengan keberanian Neneng melawan Tiara. Neneng berlari kecil menuju pintu angkot bagian depan. Ia duduk manis sambil matanya menatap ke depan. Ia mengatur nafasnya yang tak beraturan lalu meneguk air mineral yang selalu ia bawa di dalam tasnya untuk menetralkan hatinya yang tersulut emosi.

"Maafkan sikap Neneng yang tadi ya Bang! Neneng sadar Neneng memang bukan siapa-siapanya Abang tapi Neneng lebih menghargai pekerjaan Abang. Maafkan Neneng juga ya Bang kalau Neneng terlalu berharap lebih sama Abang padahal Neneng hanya seorang penumpang yang belum lama kenal. Anggap perkataan Neneng tidak pernah ada." Neneng merasa bersalah. Kasdun menoleh menatap Neneng yang menunduk. Ada ketulusan dari seorang wanita yang baru tiga hari jadi penumpangnya.

"Neng aku merasa tertampar dengan ucapanmu tadi. Aku memang bodoh ya Neng selalu mengharapkan dan memperjuangkan cintanya padahal sudah ditolak. Mungkin ini yang dinamakan cinta. Cinta yang membuat aku buta...." Kasdun tertawa miris.

"Dan karena cinta juga seseorang tidak bisa melihat orang lain yang mencintainya dengan tulus." Gumam Neneng lirih.

"Kamu ngomong apa, Neng?"

"Ah tidak...lupakan saja." Jawab Neneng kikuk. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Terpopuler

Comments

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

uhuuuuk uhuuuuk uhuuuuk 🤭, jujur Napa neng🤣

2025-02-28

0

🎀ᴳ𝐑᭄Mitha Candy●⑅⃝ᷟ◌ͩ

🎀ᴳ𝐑᭄Mitha Candy●⑅⃝ᷟ◌ͩ

Dasar Tiara belum kena karma kalau emang gak mau gak usahlah merendahkan orang lain

2024-06-21

2

§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑​᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑​᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

Keterlaluan sih nolaknya jangan merendahkan pekerjaan orang.. Bisa jadi hatinya lebih tulus.. cobalah melihat si Neneng daripada di hina terus sama Tiara mungkin si Neneng bisa dibimbing lebih baik

2024-06-18

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan Pertama
2 BAB 2 Pertemuan Kedua
3 BAB 3 Mengejar Tiara
4 BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5 BAB 5 Pembelaan Neneng
6 BAB 6 Bertemu Blu
7 BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8 BAB 8 Neneng memilih Blu
9 BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10 BAB 10 Blu Melamar Tiara
11 BAB 11 Terpaksa Menikah
12 BAB 12 Awal Hidup Bersama
13 BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14 BAB 14 Menjenguk Blu
15 BAB 15 Pengakuan Tiara
16 BAB 16 Akhirnya berpisah
17 BAB 17 Rindu
18 BAB 18 Kejujuran Kasdun
19 BAB 19 Reward buat Kasdun
20 BAB 20 Kerinduan Keira
21 BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22 BAB 22 Kebersamaan Meira
23 BAB 23 Keira Terluka
24 BAB 24 Mulai melupakan
25 BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26 BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27 BAB 27 Momen Bersama
28 BAB 28 Awal Bekerja
29 BAB 29 Meira Tumbang
30 BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31 BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32 BAB 32 Keputusan Kasdun
33 BAB 33 Emak Jadi Tahu
34 BAB 34 Mengejar Keira
35 BAB 35 Kejutan Emak
36 BAB 36 Tidak percaya
37 BAB 37 Nasehat Keira
38 BAB 38 Kejutan buat Tiara
39 BAB 39 Keputusan Bunda
40 BAB 40 Sebuah Harapan
41 BAB 41 Tiara Cemburu
42 BAB 42 Boom siap meledak
43 BAB 43 Keputusan Blu
44 BAB 44 Penyesalan Tiara
45 BAB 45 Tidak Ada Harapan
46 BAB 46 Akhirnya Nikah
47 BAB 47 Sebuah Amplop
48 BAB 48 Permainan Hati
49 BAB 49 Malam Kelabu
50 BAB 50 Neneng Kena Tipu
51 BAB 51 Tuduhan Keira
52 BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53 BAB 53 Keyakinan Keira
54 BAB 54 Sebuah Harapan
55 BAB 55 Siapa Loli?
56 BAB 56 Masa lalu Loli
57 BAB 57 Nasihat Kasdun
58 BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59 BAB 59 Strategi Uqie
60 BAB 60 Drama Uqie
61 BAB 61 Mengantar Loli
62 BAB 62 Jenguk Meira
63 BAB 63 Kekesalan Meira
64 BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65 BAB 65 Obat Virus Cinta
66 BAB 66 Melamar
67 BAB 67 Hasil USG
68 BAB 68 Fakta Baru
69 BAB 69 Bertemu Sahabat
70 BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71 BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72 BAB 72 Saran Genta
73 BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74 BAB 74 Kejujuran Kasdun
75 BAB 75 Kasdun kesal
76 Bab 76 Bertemu Tiara
77 BAB 77 Khilaf
78 BAB 78 Mengakui Kesalahan
79 BAB 79 Respon Ayah Danu
80 BAB 80 Saran Ayah
81 BAB 81 Tamu Masa Depan
82 BAB 82 Sebuah Pengakuan
83 Info Penting
84 BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85 BAB 85 Meminta Maaf
86 BAB 86 Bertemu Genta
87 BAB 87 Melamar Kerja
88 BAB 88 Blu Jadi Tahu
89 BAB 89 Ketahuan
90 BAB 90 Lamaran
91 BAB 91 Saling Terbuka
92 BAB 92 Makan Malam Bersama
93 BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94 INFO PENTING
95 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan Pertama
2
BAB 2 Pertemuan Kedua
3
BAB 3 Mengejar Tiara
4
BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5
BAB 5 Pembelaan Neneng
6
BAB 6 Bertemu Blu
7
BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8
BAB 8 Neneng memilih Blu
9
BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10
BAB 10 Blu Melamar Tiara
11
BAB 11 Terpaksa Menikah
12
BAB 12 Awal Hidup Bersama
13
BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14
BAB 14 Menjenguk Blu
15
BAB 15 Pengakuan Tiara
16
BAB 16 Akhirnya berpisah
17
BAB 17 Rindu
18
BAB 18 Kejujuran Kasdun
19
BAB 19 Reward buat Kasdun
20
BAB 20 Kerinduan Keira
21
BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22
BAB 22 Kebersamaan Meira
23
BAB 23 Keira Terluka
24
BAB 24 Mulai melupakan
25
BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26
BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27
BAB 27 Momen Bersama
28
BAB 28 Awal Bekerja
29
BAB 29 Meira Tumbang
30
BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31
BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32
BAB 32 Keputusan Kasdun
33
BAB 33 Emak Jadi Tahu
34
BAB 34 Mengejar Keira
35
BAB 35 Kejutan Emak
36
BAB 36 Tidak percaya
37
BAB 37 Nasehat Keira
38
BAB 38 Kejutan buat Tiara
39
BAB 39 Keputusan Bunda
40
BAB 40 Sebuah Harapan
41
BAB 41 Tiara Cemburu
42
BAB 42 Boom siap meledak
43
BAB 43 Keputusan Blu
44
BAB 44 Penyesalan Tiara
45
BAB 45 Tidak Ada Harapan
46
BAB 46 Akhirnya Nikah
47
BAB 47 Sebuah Amplop
48
BAB 48 Permainan Hati
49
BAB 49 Malam Kelabu
50
BAB 50 Neneng Kena Tipu
51
BAB 51 Tuduhan Keira
52
BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53
BAB 53 Keyakinan Keira
54
BAB 54 Sebuah Harapan
55
BAB 55 Siapa Loli?
56
BAB 56 Masa lalu Loli
57
BAB 57 Nasihat Kasdun
58
BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59
BAB 59 Strategi Uqie
60
BAB 60 Drama Uqie
61
BAB 61 Mengantar Loli
62
BAB 62 Jenguk Meira
63
BAB 63 Kekesalan Meira
64
BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65
BAB 65 Obat Virus Cinta
66
BAB 66 Melamar
67
BAB 67 Hasil USG
68
BAB 68 Fakta Baru
69
BAB 69 Bertemu Sahabat
70
BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71
BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72
BAB 72 Saran Genta
73
BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74
BAB 74 Kejujuran Kasdun
75
BAB 75 Kasdun kesal
76
Bab 76 Bertemu Tiara
77
BAB 77 Khilaf
78
BAB 78 Mengakui Kesalahan
79
BAB 79 Respon Ayah Danu
80
BAB 80 Saran Ayah
81
BAB 81 Tamu Masa Depan
82
BAB 82 Sebuah Pengakuan
83
Info Penting
84
BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85
BAB 85 Meminta Maaf
86
BAB 86 Bertemu Genta
87
BAB 87 Melamar Kerja
88
BAB 88 Blu Jadi Tahu
89
BAB 89 Ketahuan
90
BAB 90 Lamaran
91
BAB 91 Saling Terbuka
92
BAB 92 Makan Malam Bersama
93
BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94
INFO PENTING
95
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!