BAB 13 Kekhawatiran Kasdun

"Baca saja dengan teliti, jika sudah cepat tanda tangani!" Titahnya ketus.

Kasdun membaca lembaran kertas tersebut sambil mengunyah makan malamnya.

Kasdun tertawa setelah membaca kertas itu. Lalu menggelengkan kepala.

"Kamu kebanyakan baca novel online. Ujung-ujungnya kamu bucin lo!"

"Tidak akan seperti itu. Yang begitu hanya di novel saja. Pada kenyataannya tidak akan terjadi. Ayo cepetan tanda tangani!" Ujar Tiara yakin. Tidak peduli suaminya sedang makan.

Kasdun mengembalikan kertas itu dengan kasar.

"Kau tak perlu repot-repot menulis perjanjian segala. Simpan saja kertas tak berguna itu, jika perlu buang saja! Oiya aku juga tidak berminat untuk menyentuh tubuhmu jadi ga usah khawatir, walaupun jelas aku suamimu dan halal bagiku untuk menyentuhmu namun aku tak akan menyentuhmu jika kau tidak memintanya."

"Hah minta duluan? O G A H!"

"Baik kalau kau tidak mau minta duluan, berarti aku yang duluan. Karena ini malam pertama dan kita akan mendapat pahala jika melakukannya malam ini." Kasdun mendekati Tiara dengan mencondongkan tubuhnya pada Tiara yang masih duduk bersila di hadapannya, ia menghindar. Merasa risih dan takut.

"Eh kamu mau apa? Awas ya kalau kamu macam-macam! Aku engga ridho kalau tubuh ini kamu sentuh!" Ujarnya ketus, ia beranjak namun pergelangan tangannya ditahan Kasdun.

"Beri aku beberapa alasan mengapa kamu sangat membenciku?" Tatapan tajam Kasdun menghunus relung jiwa Tiara. Tiara menelan salivanya.

"Aku...."

"Katakan...."

"Aku...."

"Cepat katakan!"

Tiara memejamkan matanya. Tidak kuat rasanya mendapat tatapan horor dari Kasdun.

"Aku tidak suka namamu. Namamu jelek, kampungan. Pekerjaanmu juga membuat aku malu. Aku malu punya suami seorang sopir. Aku ingin punya suami pekerja kantoran. Aku ingin bahagia, aku ingin semua keinginanku terpenuhi. Ingin punya rumah mewah, mobil. Tidak motor butut dan rumah jelek seperti ini!"

Kasdun merenggangkan cengkramannya. Lalu melepaskannya. Sungguh benar adanya dan sesuai dugaannya ternyata orang yang ia cintai dengan tulus lebih mementingkan kebahagiaan dunia. Ia tidak boleh menangis di hadapan istri yang tidak mau bersyukur. Ia langsung menyambar kunci motornya lalu pergi begitu saja.

Suara deru motor membuat Tiara terhenyak, ia membuka matanya perlahan. Benar saja Kasdun sudah tidak ada di sisinya. Kasdun pergi dengan emosi yang membuncah, terluka dengan pengakuan Tiara yang begitu jujur. Tapi setidaknya Kasdun bersyukur sudah tahu sejak awal agar ia bisa bersikap ke depannya. Hilang sudah rasa cintanya pada Tiara yang begitu besar. Yang ada sekarang adalah rasa kasihan pada istrinya itu. Walau bagaimana pun Tiara adalah istrinya yang ia nikahi tadi pagi untuk menutupi rasa malu keluarganya. Ucapannya sah di mata hukum.

Ia teringat saat masih mengejar Tiara sampai ke Tangerang untuk mendapatkan cinta sejatinya. Sampai-sampai dikatakan bodoh oleh salah satu penumpang yang berpenampilan seksi saat itu. Wanita itu membelanya di depan Tiara sampai Tiara tidak berkutik. Uniknya wanita itu selalu menurut saat Kasdun memberi nasehat untuk kemaslahatan dirinya. Wanita tangguh yang rela berjuang untuk mencapai cita-citanya berjualan cilok setiap hari. Penggagas rumah singgah yang ia kelola sekarang, namun Neneng tidak menuntut jabatannya diambil alih oleh orang lain, baginya siapapun yang mengelola rumah singgah bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk kemajuan rumah singgah di masa yang akan datang. Sejujurnya Kasdun kagum pada sosok Neneng yang kerap dipanggil Keira.

Suara ponsel menyentakkan lamunannya saat berkendara. Ia menghentikan motornya di pinggir jalan. Ada suara isak tangis di sana.

"Meira ada apa?"

"Bang tolong segera datang ke rumah sakit umum sekarang, Keira sangat membutuhkan darah. Ia kritis. Tadi pagi kecelakaan saat pulang dari Bandung...."

Kasdun bergeming sesaat ia langsung menutup ponselnya kemudian pergi menuju rumah sakit umum malam itu juga. Ia begitu khawatir, entahlah ia begitu sayang pada Neneng walaupun Kasdun tidak pernah mengatakan cinta pada Neneng namun Neneng sangat berarti baginya. Neneng selalu memberikan keceriaan, Neneng selalu memberikan kedamaian. Neneng yang terlihat tulus mencintai Kasdun apa adanya. Kasdun menangis ia tidak ingin terjadi apapun pada Neneng. Neneng harus kuat.

Kasdun memarkirkan motornya di parkiran. Ia berlari kecil menuju ruang UGD. Di sana sudah ada beberapa orang yang menunggu di luar. Meira juga sudah standby di sana. Sahabat Keira itu tersenyum begitu melihat Kasdun yang menghampirinya.

Terlihat orang tua Keira pun hadir di sana.

"Bang ini mamanya Keira dan ini papanya" Meira memperkenalkan Kasdun pada orang tua Keira. Melihat penampilan orang tua Keira yang seperti pejabat Kasdun merasa ciut. Sepertinya Keira bukanlah orang sembarangan. Namun pemikiran itu Kasdun abaikan. Ia lebih konsen pada kesehatan Keira.

"Golongan darah saya B Bu...izinkan saya untuk mendonorkan darah saya untuk Keira." Ujar Kasdun mantap.

"Ya Allah terima kasih Nak. Kamu orang baik. Semoga kamu selalu diberkahi hidupnya." Mama Keira sangat bersyukur Keira berada di tengah-tengah orang baik.

"Aamiin iya Bu mohon doa dari semuanya agar Keira bisa diselamatkan." Kasdun langsung memasuki ruangan yang sudah ditunjuk oleh perawat.

...****************...

Blu kini sedang berada di dalam ruang perawatan di rumah sakit yang sama dengan Keira. Kecelakaan yang dialami bersama Kiera menyebabkan tulang kakinya patah.

Hari pernikahan yang harusnya diselimuti kebahagiaan kini tidak sesuai harapan. Blu harus masuk rumah sakit karena mobilnya ditabrak mobil lain dari belakang. Beruntung ada seorang wanita yang dengan cekatan membawa keduanya ke rumah sakit.

Blu tidak ada niatan untuk mangkir dari pernikahannya. Sepulang dari Bandung bersama Keira kemarin berniat untuk langsung ke gedung yang sudah ditentukan sebagai tempat acara pernikahan. Ternyata di luar kendali walaupun mereka sudah berhati-hati dari belakang ada yang menabrak mobilnya sampai mencium pembatas jalan, sehingga kecelakaan pun tidak terelakkan lagi.

Keesokan harinya Kasdun masih sempat ke rumah sakit untuk memastikan kesehatan Kiera, setelah menjenguk Kiera, Kasdun menjenguk Blu yang saat itu sedang ditemani seorang wanita cantik yang tidak asing baginya.

"Lisa?" Lisa tersenyum. Ia keluar seakan tidak ingin mengetahui sesuatu yang akan mereka perbincangkan.

"Kamu mengenalnya?" Tanya Blu masih lemah.

"Iya. Sempat mengenalnya beberapa bulan yang lalu. Bagaimana keadaanmu?"

"Kaki sebelah kanan patah, Alhamdulillah tidak parah. Beruntung kami langsung dibawa ke rumah sakit oleh Lisa, walaupun menyalahi prosedur kepolisian saat itu. Namun Lisa sudah mengatasinya, ia mengurus sampai ke kantor polisi karena ia salah satu saksi yang melihat kejadian tersebut"

Kasdun menghela nafasnya pelan.

"Dun....."

"Iya Mas."

"Apakah kamu tahu kabar terakhir acara pernikahan kami kemarin? Apakah penikahan kami digagalkan atau....." Blu menatap Kasdun yang matanya sudah mengembun.

"Dun ada apa? Apa yang terjadi kemarin? Terus terang kejadian kemarin diluar kendaliku. Fatalnya keluargaku tidak ada satupun yang memberi tahukan kejadian kemarin. Semuanya panik tidak ada satupun yang ingat kalau kemarin hari pernikahan kami. Dun...kamu datang kan kemarin?"

Terpopuler

Comments

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

cepat sembuh ya kalian berdua

2025-02-28

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ

Blu,,, di luar nurul😂😂😂

2024-05-30

2

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

aneh deh klu mmng ada hlangn saat hri H. knp pda ilng gtu aja ga da yg mmbri kabar, setdkny stu dua org ga panik psti bsa dong ksh kbar/Smug/

2024-03-24

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan Pertama
2 BAB 2 Pertemuan Kedua
3 BAB 3 Mengejar Tiara
4 BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5 BAB 5 Pembelaan Neneng
6 BAB 6 Bertemu Blu
7 BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8 BAB 8 Neneng memilih Blu
9 BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10 BAB 10 Blu Melamar Tiara
11 BAB 11 Terpaksa Menikah
12 BAB 12 Awal Hidup Bersama
13 BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14 BAB 14 Menjenguk Blu
15 BAB 15 Pengakuan Tiara
16 BAB 16 Akhirnya berpisah
17 BAB 17 Rindu
18 BAB 18 Kejujuran Kasdun
19 BAB 19 Reward buat Kasdun
20 BAB 20 Kerinduan Keira
21 BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22 BAB 22 Kebersamaan Meira
23 BAB 23 Keira Terluka
24 BAB 24 Mulai melupakan
25 BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26 BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27 BAB 27 Momen Bersama
28 BAB 28 Awal Bekerja
29 BAB 29 Meira Tumbang
30 BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31 BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32 BAB 32 Keputusan Kasdun
33 BAB 33 Emak Jadi Tahu
34 BAB 34 Mengejar Keira
35 BAB 35 Kejutan Emak
36 BAB 36 Tidak percaya
37 BAB 37 Nasehat Keira
38 BAB 38 Kejutan buat Tiara
39 BAB 39 Keputusan Bunda
40 BAB 40 Sebuah Harapan
41 BAB 41 Tiara Cemburu
42 BAB 42 Boom siap meledak
43 BAB 43 Keputusan Blu
44 BAB 44 Penyesalan Tiara
45 BAB 45 Tidak Ada Harapan
46 BAB 46 Akhirnya Nikah
47 BAB 47 Sebuah Amplop
48 BAB 48 Permainan Hati
49 BAB 49 Malam Kelabu
50 BAB 50 Neneng Kena Tipu
51 BAB 51 Tuduhan Keira
52 BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53 BAB 53 Keyakinan Keira
54 BAB 54 Sebuah Harapan
55 BAB 55 Siapa Loli?
56 BAB 56 Masa lalu Loli
57 BAB 57 Nasihat Kasdun
58 BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59 BAB 59 Strategi Uqie
60 BAB 60 Drama Uqie
61 BAB 61 Mengantar Loli
62 BAB 62 Jenguk Meira
63 BAB 63 Kekesalan Meira
64 BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65 BAB 65 Obat Virus Cinta
66 BAB 66 Melamar
67 BAB 67 Hasil USG
68 BAB 68 Fakta Baru
69 BAB 69 Bertemu Sahabat
70 BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71 BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72 BAB 72 Saran Genta
73 BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74 BAB 74 Kejujuran Kasdun
75 BAB 75 Kasdun kesal
76 Bab 76 Bertemu Tiara
77 BAB 77 Khilaf
78 BAB 78 Mengakui Kesalahan
79 BAB 79 Respon Ayah Danu
80 BAB 80 Saran Ayah
81 BAB 81 Tamu Masa Depan
82 BAB 82 Sebuah Pengakuan
83 Info Penting
84 BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85 BAB 85 Meminta Maaf
86 BAB 86 Bertemu Genta
87 BAB 87 Melamar Kerja
88 BAB 88 Blu Jadi Tahu
89 BAB 89 Ketahuan
90 BAB 90 Lamaran
91 BAB 91 Saling Terbuka
92 BAB 92 Makan Malam Bersama
93 BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94 INFO PENTING
95 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan Pertama
2
BAB 2 Pertemuan Kedua
3
BAB 3 Mengejar Tiara
4
BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5
BAB 5 Pembelaan Neneng
6
BAB 6 Bertemu Blu
7
BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8
BAB 8 Neneng memilih Blu
9
BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10
BAB 10 Blu Melamar Tiara
11
BAB 11 Terpaksa Menikah
12
BAB 12 Awal Hidup Bersama
13
BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14
BAB 14 Menjenguk Blu
15
BAB 15 Pengakuan Tiara
16
BAB 16 Akhirnya berpisah
17
BAB 17 Rindu
18
BAB 18 Kejujuran Kasdun
19
BAB 19 Reward buat Kasdun
20
BAB 20 Kerinduan Keira
21
BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22
BAB 22 Kebersamaan Meira
23
BAB 23 Keira Terluka
24
BAB 24 Mulai melupakan
25
BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26
BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27
BAB 27 Momen Bersama
28
BAB 28 Awal Bekerja
29
BAB 29 Meira Tumbang
30
BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31
BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32
BAB 32 Keputusan Kasdun
33
BAB 33 Emak Jadi Tahu
34
BAB 34 Mengejar Keira
35
BAB 35 Kejutan Emak
36
BAB 36 Tidak percaya
37
BAB 37 Nasehat Keira
38
BAB 38 Kejutan buat Tiara
39
BAB 39 Keputusan Bunda
40
BAB 40 Sebuah Harapan
41
BAB 41 Tiara Cemburu
42
BAB 42 Boom siap meledak
43
BAB 43 Keputusan Blu
44
BAB 44 Penyesalan Tiara
45
BAB 45 Tidak Ada Harapan
46
BAB 46 Akhirnya Nikah
47
BAB 47 Sebuah Amplop
48
BAB 48 Permainan Hati
49
BAB 49 Malam Kelabu
50
BAB 50 Neneng Kena Tipu
51
BAB 51 Tuduhan Keira
52
BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53
BAB 53 Keyakinan Keira
54
BAB 54 Sebuah Harapan
55
BAB 55 Siapa Loli?
56
BAB 56 Masa lalu Loli
57
BAB 57 Nasihat Kasdun
58
BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59
BAB 59 Strategi Uqie
60
BAB 60 Drama Uqie
61
BAB 61 Mengantar Loli
62
BAB 62 Jenguk Meira
63
BAB 63 Kekesalan Meira
64
BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65
BAB 65 Obat Virus Cinta
66
BAB 66 Melamar
67
BAB 67 Hasil USG
68
BAB 68 Fakta Baru
69
BAB 69 Bertemu Sahabat
70
BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71
BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72
BAB 72 Saran Genta
73
BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74
BAB 74 Kejujuran Kasdun
75
BAB 75 Kasdun kesal
76
Bab 76 Bertemu Tiara
77
BAB 77 Khilaf
78
BAB 78 Mengakui Kesalahan
79
BAB 79 Respon Ayah Danu
80
BAB 80 Saran Ayah
81
BAB 81 Tamu Masa Depan
82
BAB 82 Sebuah Pengakuan
83
Info Penting
84
BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85
BAB 85 Meminta Maaf
86
BAB 86 Bertemu Genta
87
BAB 87 Melamar Kerja
88
BAB 88 Blu Jadi Tahu
89
BAB 89 Ketahuan
90
BAB 90 Lamaran
91
BAB 91 Saling Terbuka
92
BAB 92 Makan Malam Bersama
93
BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94
INFO PENTING
95
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!