BAB 4 Kesempatan untuk Berubah

Kasdun membawa motor kesayangannya dengan perasaan gundah. Untuk menghindari kemacetan lalu lintas, ia sengaja melewati jalan tikus. Dari jalan tikus yang Kasdun pijaki ternyata bisa melewati pintu belakang masjid raya Al-Amin. Seiring suara adzan yang mengalun merdu, Kasdun membelokkan motornya dan menghentikannya tepat di parkiran masjid tersebut untuk melaksanakan sholat asar.

Kasdun melangkah gontai menuju tempat wudu khusus laki-laki. Ia basuh mukanya dengan air wudu sehingga mukanya yang kusut berubah menjadi segar kembali. Ia hanya ingin mengadu pada Sang Khalik disetiap sujudnya. Karena hanya Dia lah yang mampu menolongnya bukankah Allah Maha Penolong bagi setiap hambaNya yang membutuhkan? Sungguh Allah sangat dekat bagi hambanya yang membutuhkan pertolongan.

Selesai sholat Kasdun tidak langsung pergi, ia duduk di serambi masjid sambil menikmati semilir angin sepoi-sepoi sore hari. Runtuh sudah rasa lelah hati dan fisik oleh kenikmatan hakiki yang Allah ciptakan. Saat ini yang ia rasakan adalah rasa kantuk yang berat menyerang matanya sehingga lama kelamaan mata itu meredup dan akhirnya tak bisa dibuka lagi untuk sementara waktu.

Seorang laki-laki tampan tidak sengaja melihat Kasdun yang sedang tertidur pulas. Rasa capek jelas terlihat dari mulutnya yang setengah terbuka saat tidur namun hal tersebut tak mengurangi ketampanan dari seorang Kasdun.

Laki-laki itu tersenyum kemudian duduk di samping Kasdun. Dan berusaha untuk membangunkannya, walaupun sebenarnya dia tidak tega.

"Kasdun....Kasdun bangunlah! Laki-laki itu menggoyang-goyangkan bahunya.

"Emmmh...." Membuka matanya sebentar namun tidur lagi. Dia hanya merubah posisi tidurnya. Laki-laki itu menghela nafasnya.

"Dun...Kasdun bangun sudah sore..." Kasdun memicingkan matanya, dia langsung beranjak begitu tahu orang yang membangunkannya. Ia mendesis sambil memijat pelipisnya, Bangun tidur mendadak membuat kepalanya menjadi sedikit pusing.

"Bapak..." Kasdun meraih tangan laki-laki itu kemudian menciumnya.

"Maaf Bapak sengaja membangunkanmu? Mumpung kita bertemu." Laki-laki itu tersenyum.

"Maaf Pak saya permisi mau basuh muka dulu biar segar." Laki-laki itu mengangguk. Dengan gagahnya Kasdun berjalan meninggalkannya dan membiarkannya menunggu.

Belum 10 menit Kasdun sudah kembali. Dia duduk di samping laki-laki itu.

"Pak Al dari mana? kebetulan amat bisa bertemu di sini." Tanya Kasdun pada laki-laki yang sudah membangunkan tidur instannya.

"Dari gedung dekat masjid ini, ada workshop kebetulan sedang rehat. Bada magrib mulai lagi. Kamu sendiri ngapain ada di sini?" Kelakar Alhan seorang guru PAI saat Kasdun sekolah menengah atas dahulu.

"Ya sholat lah Pak masa di masjid main."

"Ya iya pasti sholat kalau di masjid. Tadi saya lihat kamu tidur pulas, terlihat kecapean, memang dari mana sih?" Tanya Alhan kepo. Kasdun menghela nafas.

"Saya habis berjuang Pak. Berjuang mendapatkan cinta sejati."

"Wedeeeh ternyata anak Bapak sedang jatuh cinta rupanya? Siapa gadis yang beruntung mendapatkan cintamu?" Alhan ikut senang mendengar anak didiknya tengah memperjuangkan cinta sejatinya.

"Beruntung?" Kasdun tertawa miris. Ia menggeleng-gelengkan kepala.

Bagaimana tidak? Tiara yang sudah ia harapkan cintanya, Tiara yang sudah ia perjuangkan dengan motor bututnya begitu bertemu langsung menghempasnya tanpa ada rasa iba sedikitpun. Tiara tidak pernah mau melihat pengorbanan yang sudah Kasdun lakukan selama ini.

"Justru bukan keberuntungan yang berpihak padaku, Pak.'" Jelas Kasdun sedih.

"Dia menolak cinta saya, Pak. Hanya karena saya seorang sopir angkot, dia tega lebih memilih seorang PNS dengan gaji yang lumayan banyak." Ujarnya tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Alhan hanya mengangguk mendengar Kasdun bercerita.

"Pak apakah orang miskin seperti saya tidak berhak bahagia?" Alhan menoleh, terlihat Kasdun menatap lurus ke depan dengan raut kekecewaan yang mendalam.

"Siapa yang bilang?" Alhan sangat mengerti posisi Kasdun saat ini. Karena ia pun pernah mengalaminya dulu. Pernah dihempas karena kurang mapan.

"Barusan saya yang bilang Pak."

Alhan tersenyum. Lantas ia menepuk bahu Kasdun berulang- ulang.

"Kamu itu kaya Dun. Hanya orang buta dan bodoh saja yang menolak cinta darimu"

Kasdun tersenyum hambar. Ia menelan salivanya.

"Dia cinta pertama saya Pak. Dan dia menolak saya. Dia lebih memilih lelaki itu dari pada saya yang tidak mapan dan tidak sekeren lelaki itu." Curhat Kasdun.

"Sudah jangan patah semangat perempuan itu tidak hanya satu di dunia ini. suatu saat kamu akan menemukan orang yang sangat spesial di hatimu. Yang menerimamu apa adanya bukan ada apanya." Alhan tersenyum mengingat kebodohannya ingin mempertahankan hubungan bersama Nurmala. Ya Nurmala adalah mantan kekasih Alhan sebelum menikah. Lama mereka terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.

"Dun sebenarnya Bapak mau menawarkan pekerjaan buat kamu. Pekerjaan ini membutuhkan orang jujur dan baik seperti kamu."

"Dari mana bapak tahu kalau saya ini jujur?"

"Tidak penting saya tahu dari mana. Yang terpenting bagi Bapak, kamu mau tidak bekerja dengan Bapak?"

"Bekerja di mana pun dan dengan siapa pun, insyaa Allah saya siap, Pak! Apalagi dengan Bapak. Suatu kebanggaan bagi saya bisa bekerja dengan Bapak" Ujar Kasdun bahagia. Ini kesempatan bagi Kasdun untuk merubah kehidupannya.

...----------------...

Tiara pagi ini bersiap untuk pulang bersama Tante Rima.

Hari ini merupakan awal semua orang melakukan aktifitas kerja. Sehingga jalan raya terlihat padat merayap. Tidak ada yang mengantar mereka menuju kota tujuan. Jadi mereka harus rela berdesakan di dalam sebuah bus.

Sebenarnya kalau Tantenya mau, Tiara lebih memilih memesan taxi online dari pada harus berdesakan di mobil bus. Hanya karena ingin mengenang masa lalu yang manis dan pastinya naik bus memiliki makna tersendiri bagi Tantenya itu.

Tiara dan Tante Rima turun di terminal kota. Mereka langsung naik angkot yang lumayan agak penuh. Hampir semua penumpang perempuan cantik tidak ada yang laki-laki di angkot tersebut kecuali sopirnya.

Di bagian depan tampak perempuan cantik berpostur langsing berpakaian ketat selutut. Rambutnya dibiarkan tergerai indah. Leher jenjangnya terlihat sempurna, dandanannya lumayan menor selalu tersenyum, apalagi sopirnya hendak masuk membuka pintu kemudi. Dengan handuk kecil yang disimpan di lehernya tidak mengurangi ketampanan sopir sejuta umat yang selalu ditunggu oleh kaum hawa tersebut.

Sedangkan Tiara duduk tepat di belakang sang sopir. Dan Tante Rima duduk di samping Tiara.

Tampak Sopir tersebut memberikan uang pada para calo karena sudah berhasil membuat angkotnya terisi penuh.

"Siap semua ibu-ibu jangan lupa berdoa menurut kepercayaannya masing-masing sebelum kita berangkat!" Ciri khas seorang Kasdun memberikan instruksi pada semua penumpangnya.

"Bang Kasdun....." Perempuan yang berada di sebelahnya menyapanya dengan manja. Sudah beberapa hari ini perempuan cantik tersebut naik angkot yang dibawa Kasdun dan selalu duduk di depan. Sebenarnya Kasdun risih dengan penampilan perempuan itu namun karena tugas negara jadi harus bisa menahan matanya dengan penuh kesabaran. Mata Kasdun merasa ternodai, seraya tersenyum ramah.

Deg

Deg

Nama itu? Ya Tiara lumayan kaget kalau ternyata ia naik angkot laki-laki yang ia benci selama ini. Ia menatap tajam perempuan seksi yang hanya bisa dilihat bagian sampingnya saja. Selalu Kasdun yang ia jumpai seperti tidak ada laki-laki lain di dunia ini.

"Sekali-kali bertemu Blu di terminal gitu. Kenapa dia lagi dia lagi huft...." Tiara bergumam dalam hati , ia menetralkan suasana hatinya yang mendadak tidak menentu.

Terpopuler

Comments

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

Terlalu sombong si Tiara ini. sama sama orang tidak punya tapi sifatnya sangat menyakitkan

2025-02-28

0

🎀ᴳ𝐑᭄Mitha Candy●⑅⃝ᷟ◌ͩ

🎀ᴳ𝐑᭄Mitha Candy●⑅⃝ᷟ◌ͩ

kasihan kasdun baru juga merasakan jatuh cinta tapi udah di patahkan, udah lah kasdun jangan di pikirkan lagian yang kamu perjuangkan itu bukan cinta sejati mu yang sesungguhnya

2024-06-21

2

§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑​᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑​᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

Gak bisa move on dari Tiara padahal udah jelas menolaknya bikin sakit hati tetap usaha ya dan semangat 45 😅

2024-06-18

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan Pertama
2 BAB 2 Pertemuan Kedua
3 BAB 3 Mengejar Tiara
4 BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5 BAB 5 Pembelaan Neneng
6 BAB 6 Bertemu Blu
7 BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8 BAB 8 Neneng memilih Blu
9 BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10 BAB 10 Blu Melamar Tiara
11 BAB 11 Terpaksa Menikah
12 BAB 12 Awal Hidup Bersama
13 BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14 BAB 14 Menjenguk Blu
15 BAB 15 Pengakuan Tiara
16 BAB 16 Akhirnya berpisah
17 BAB 17 Rindu
18 BAB 18 Kejujuran Kasdun
19 BAB 19 Reward buat Kasdun
20 BAB 20 Kerinduan Keira
21 BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22 BAB 22 Kebersamaan Meira
23 BAB 23 Keira Terluka
24 BAB 24 Mulai melupakan
25 BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26 BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27 BAB 27 Momen Bersama
28 BAB 28 Awal Bekerja
29 BAB 29 Meira Tumbang
30 BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31 BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32 BAB 32 Keputusan Kasdun
33 BAB 33 Emak Jadi Tahu
34 BAB 34 Mengejar Keira
35 BAB 35 Kejutan Emak
36 BAB 36 Tidak percaya
37 BAB 37 Nasehat Keira
38 BAB 38 Kejutan buat Tiara
39 BAB 39 Keputusan Bunda
40 BAB 40 Sebuah Harapan
41 BAB 41 Tiara Cemburu
42 BAB 42 Boom siap meledak
43 BAB 43 Keputusan Blu
44 BAB 44 Penyesalan Tiara
45 BAB 45 Tidak Ada Harapan
46 BAB 46 Akhirnya Nikah
47 BAB 47 Sebuah Amplop
48 BAB 48 Permainan Hati
49 BAB 49 Malam Kelabu
50 BAB 50 Neneng Kena Tipu
51 BAB 51 Tuduhan Keira
52 BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53 BAB 53 Keyakinan Keira
54 BAB 54 Sebuah Harapan
55 BAB 55 Siapa Loli?
56 BAB 56 Masa lalu Loli
57 BAB 57 Nasihat Kasdun
58 BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59 BAB 59 Strategi Uqie
60 BAB 60 Drama Uqie
61 BAB 61 Mengantar Loli
62 BAB 62 Jenguk Meira
63 BAB 63 Kekesalan Meira
64 BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65 BAB 65 Obat Virus Cinta
66 BAB 66 Melamar
67 BAB 67 Hasil USG
68 BAB 68 Fakta Baru
69 BAB 69 Bertemu Sahabat
70 BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71 BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72 BAB 72 Saran Genta
73 BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74 BAB 74 Kejujuran Kasdun
75 BAB 75 Kasdun kesal
76 Bab 76 Bertemu Tiara
77 BAB 77 Khilaf
78 BAB 78 Mengakui Kesalahan
79 BAB 79 Respon Ayah Danu
80 BAB 80 Saran Ayah
81 BAB 81 Tamu Masa Depan
82 BAB 82 Sebuah Pengakuan
83 Info Penting
84 BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85 BAB 85 Meminta Maaf
86 BAB 86 Bertemu Genta
87 BAB 87 Melamar Kerja
88 BAB 88 Blu Jadi Tahu
89 BAB 89 Ketahuan
90 BAB 90 Lamaran
91 BAB 91 Saling Terbuka
92 BAB 92 Makan Malam Bersama
93 BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94 INFO PENTING
95 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan Pertama
2
BAB 2 Pertemuan Kedua
3
BAB 3 Mengejar Tiara
4
BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5
BAB 5 Pembelaan Neneng
6
BAB 6 Bertemu Blu
7
BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8
BAB 8 Neneng memilih Blu
9
BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10
BAB 10 Blu Melamar Tiara
11
BAB 11 Terpaksa Menikah
12
BAB 12 Awal Hidup Bersama
13
BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14
BAB 14 Menjenguk Blu
15
BAB 15 Pengakuan Tiara
16
BAB 16 Akhirnya berpisah
17
BAB 17 Rindu
18
BAB 18 Kejujuran Kasdun
19
BAB 19 Reward buat Kasdun
20
BAB 20 Kerinduan Keira
21
BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22
BAB 22 Kebersamaan Meira
23
BAB 23 Keira Terluka
24
BAB 24 Mulai melupakan
25
BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26
BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27
BAB 27 Momen Bersama
28
BAB 28 Awal Bekerja
29
BAB 29 Meira Tumbang
30
BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31
BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32
BAB 32 Keputusan Kasdun
33
BAB 33 Emak Jadi Tahu
34
BAB 34 Mengejar Keira
35
BAB 35 Kejutan Emak
36
BAB 36 Tidak percaya
37
BAB 37 Nasehat Keira
38
BAB 38 Kejutan buat Tiara
39
BAB 39 Keputusan Bunda
40
BAB 40 Sebuah Harapan
41
BAB 41 Tiara Cemburu
42
BAB 42 Boom siap meledak
43
BAB 43 Keputusan Blu
44
BAB 44 Penyesalan Tiara
45
BAB 45 Tidak Ada Harapan
46
BAB 46 Akhirnya Nikah
47
BAB 47 Sebuah Amplop
48
BAB 48 Permainan Hati
49
BAB 49 Malam Kelabu
50
BAB 50 Neneng Kena Tipu
51
BAB 51 Tuduhan Keira
52
BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53
BAB 53 Keyakinan Keira
54
BAB 54 Sebuah Harapan
55
BAB 55 Siapa Loli?
56
BAB 56 Masa lalu Loli
57
BAB 57 Nasihat Kasdun
58
BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59
BAB 59 Strategi Uqie
60
BAB 60 Drama Uqie
61
BAB 61 Mengantar Loli
62
BAB 62 Jenguk Meira
63
BAB 63 Kekesalan Meira
64
BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65
BAB 65 Obat Virus Cinta
66
BAB 66 Melamar
67
BAB 67 Hasil USG
68
BAB 68 Fakta Baru
69
BAB 69 Bertemu Sahabat
70
BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71
BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72
BAB 72 Saran Genta
73
BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74
BAB 74 Kejujuran Kasdun
75
BAB 75 Kasdun kesal
76
Bab 76 Bertemu Tiara
77
BAB 77 Khilaf
78
BAB 78 Mengakui Kesalahan
79
BAB 79 Respon Ayah Danu
80
BAB 80 Saran Ayah
81
BAB 81 Tamu Masa Depan
82
BAB 82 Sebuah Pengakuan
83
Info Penting
84
BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85
BAB 85 Meminta Maaf
86
BAB 86 Bertemu Genta
87
BAB 87 Melamar Kerja
88
BAB 88 Blu Jadi Tahu
89
BAB 89 Ketahuan
90
BAB 90 Lamaran
91
BAB 91 Saling Terbuka
92
BAB 92 Makan Malam Bersama
93
BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94
INFO PENTING
95
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!