BAB 2 Pertemuan Kedua

"Kasdun?"

"Kamu?"

Mereka serempak memanggil Kasdun yang sedang tersenyum manis.

Kasdun sangat senang bisa bertemu kembali dengan wanita yang semalam sempat bertemu di depan ruang bersalin. Di tempat dan tujuan yang sama yaitu menjenguk Nurmala. Walaupun Kasdun tidak tahu ada hubungan apa Nurmala dengan perempuan cantik yang baru semalam ia temui.

"Ini aku bawakan sarapan buat bu Nurmala tapi berhubung ada notik jadi makanannya bisa untuk berdua semoga cukup. Dan semoga suka " Kasdun meletakkan rantang ke atas meja.

"Wah kamu engga usah repot-repot bawa ini segala, Dun." Ujar Nurmala masih ingat dengan Kasdun.

"Tunggu tadi kamu bilang buat notik juga siapa notik?" Nurmala bingung.

"Eh iya maaf maksudku nona cantik. Perempuan cantik yang ada di samping ibu. Karena aku belum tahu namanya jadi kupanggil notik saja. Aku baru bertemu notik semalam yang membuat aku terpesona." Kasdun nyengir mata kanannya mengedip nakal ke arah Tiara yang sedang bergidik ngeri.

"Bagaimana kabar ibu?"

"Alhamdulillah baik." Nurmala masih mengerutkan dahi, ia masih bingung dengan kedatangan Kasdun yang tidak biasa. Apalagi Kasdun terkenal dengan kenakalannya saat masih sekolah, sangat tidak mungkin Kasdun bisa berubah drastis menjadi orang yang sangat berbeda sekarang. Terlihat lebih tampan, lebih dewasa, lebih perhatian. Sangat jauh berbeda dengan sikapnya yang dulu.

"Notik sarapan dulu aja ya!" Ajak Kasdun perhatian.

"Ogaaah, dasar laki-laki aneh. Jangan-jangan tuh makanan ada racunnya lagi ih kakak kok bisa mengenalnya? Ni cowok sok kenal sok dekat lagi."

"Oooh tentu saja kakak mengenalnya Ra, ini Kasdun alumni sekolah tempat kakak mengajar."

"Kasdun ini adik ibu, Tiara namanya." Nurmala mengenalkan adiknya yang mendadak jutek pada laki-laki yang menurutnya hal yang tidak biasa ia lakukan.

"Dih kakak ngapain sih pake ngasih tau namaku segala sama orang aneh ini? Namanya aja aneh apalagi orangnya."

"Hust ga boleh gitu." Tampik Nurmala.

"Orang tampan begini dibilang aneh. Mata Notik harus diperiksa tuh ke dokter mata!" Tutur Kasdun tidak terima dibilang aneh apalagi Kasdun yang sekarang jauh berbeda dengan yang dulu. Ia memang tampan hanya kehidupannya saja tergolong orang yang kurang beruntung. Dilahirkan di keluarga yang sederhana pekerjaannya pun hanya seorang supir angkot. Kehidupan yang sederhana ini lah yang menjadikannya sebagai laki-laki baik yang kuat, dewasa, bersahaja, bertanggung jawab dan berempati pada sesama manusia.

"Maaf bu Kasdun baru sempat menjenguk ibu, semalam Kasdun tidak sempat mengurus pemindahan ibu ke ruang perawatan. Kasdun tidak bisa membawa apa-apa selain makanan yang mungkin rasanya tidak sesuai selera karena ini masakan Kasdun sendiri."

"Tunggu....tunggu... jadi kamu yang menolong ibu semalam?" Tanya Nurmala menatap Kasdun dengan bangga. Tiara melirik menarik bibir kanannya ke atas. Kasdun mengangguk sambil tersenyum.

"Masya Allah Dun. Makasih banget kamu sudah mau menolong ibu. Ibu enggak tahu nasib kami kalau enggak ada kamu....."

"Ya sudah sepantasnya dia menolong sesama manusia. Kebetulan aja dia yang lewat. Jangan dipuji terus nanti malah besar kepala!" Potong Tiara tetap dengan mode tidak suka. Setelah berbicara seperti itu, dia fokus lagi menatap dede bayi yang ada di dalam box.

"Jangan begitu Tiara, berkat Kasdun kakak dan keponakanmu selamat. Dun maafkan Tiara ya! Emmmh.... Kasdun bisa masak?" Nurmala menatap Kasdun tak percaya. Kasdun benar-benar sudah berubah. Ia langsung meminta Kasdun membuka rantang yang dibawanya untuk ia cicipi.

"Wah.....ini sih enak banget, Dun. Calon istri kamu pasti sangat beruntung." Puji Nurmala.

"Kebetulan aku belum punya calon istri bu. Kalau ibu berkenan, aku mau sama adik ibu." Tandas Kasdun to the point, dagunya menunjuk Tiara yang masih mengamati dede bayi yang ada di tempat tidur bayi. Entahlah sejak bertemu Tiara perasaan Kasdun langsung klik dan kebetulan sekali bisa bertemu lagi di tempat yang sama dan lebih senang lagi ketika tahu kalau Tiara adalah adik Nurmala. Namun agak mengganjal di hatinya mengenai status sosialnya yang belum tentu bisa diterima oleh keluarga Nurmala apalagi melihat Tiara yang selalu jutek padanya.

...----------------...

Nurmala tengah bersiap untuk kepulangannya sore ini.

Di lobi sudah menunggu Tiara dan Kasdun. Rencananya Tiara mau ikut ke rumah baru Nurmala agar ia tahu tempat tinggal kakaknya itu. namun ia urungkan karena belum ada kesiapan membawa perlengkapan. Sehingga Tiara berencana untuk ke rumah Nurmala besok pagi saja.

"Iya bu besok saja biar saya yang antar Tiara ke sana!" Kasdun menimpali dengan senyum penuh arti.

"Ih siapa lagi yang mau diantar kamu? Aku bisa ke sana sendiri!"

"Jangan. Tidak baik perempuan cantik pergi sendirian khawatir ada jurig." Sargah Kasdun khawatir.

"Iya jurignya kamu. Dasar laki-laki menyebalkan!" Tutur Tiara jutek.

"Tiara jangan begitu entar kamu kepincut sama Kasdun lo." Bisik Nurmala.

"Tidak akan kak. Pokoknya aku akan ke sana sendiri atau kalau engga aku akan datang sama pacarku." Kata Tiara sekenanya.

"Pacar? Ah engga mungkin, cewek jutek kayak kamu ga mungkin ada cowok yang mau." Kasdun tidak percaya Tiara memiliki pacar.

"Ya mungkinlah cantik begini. Banyak cowok yang ngantri di luar sana."

"Iya ngantri doang. Lagian buat apa pacaran segala, yang ada rugi lu. Aku sih ogah pacaran, nanti kalau aku kepincut sama cewek pujaan hati bakalan langsung aku lamar. Tapi nunggu aku terlihat mapan dulu..." Kasdun nyengir.

"Kasduuuun." Nurmala berusaha menengahi alumni vs adiknya. Ia hanya geleng-geleng kepala.

"Kalian ini seperti anjing dan kucing kerjaannya berantem melulu. Hati-hati loh banyak yang seperti kalian akhirnya berujung ke pelaminan."

"Itu hanya cerita di novel saja kak, halu tingkat dewa. Di dunia nyata engga akan seperti itu." Tampik Tiara kesal.

"Ah yang beneeeer bu? kalau aku sih setuju pendapat bu Nurmala. Aku mau nonton live ah, siapa tahu pemain utamanya memang berjodoh sama aku." Kasdun tertawa, berhasil membuat pipi Tiara memerah memendam kekesalan.

"Sudah...sudah. Kalian ini. Kakak pergi dulu ya, Tiara besok jangan lupa bawakan baju kakak juga ya. Kalau bisa diantar Kasdun saja. Nanti kamu repot kalau pergi sendirian kesana." Nurmala mengingatkan adiknya yang sedang cemberut karena kakaknya sendiri masih berusaha mendekatkan ia dengan Kasdun.

"Apa senyum-senyum begitu. Cowok ga jelas!" Tiara berjalan menuju jalan raya. Kasdun mengikutinya dari belakang.

"Notik tunggu dong!" Tiara menghentikan langkahnya.

"Apa kamu bilang, notik? Aaarggh kamu tuh ya sudah kubilang jangan pernah panggil aku notik lagi. Aku punya nama!"

"Oh iya namamu lebih indah. Kita pulang bareng ya Tiara cantik!" Kasdun tersenyum, dia selalu sabar menghadapi perempuan yang sejak pertama kali mencuri hatinya itu. Walaupun ia selalu mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari Tiara namun ia merasa tertantang untuk mendapatkan cintanya.

"Ga perlu. Aku bisa pulang sendiri!" Tiara menolak dengan sengit. Mereka berdiri di halte depan klinik.

"Ternyata Allah maha mengerti dengan keinginan hambanya." Kasdun mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

Tiara melirik, ia tidak mengerti apa yang dikatakan Kasdun. Tapi ia tidak peduli. Ia langsung menyetop angkot yang melintas, keduanya masuk ke dalam.

"Kamu kok ngikut?" Bisik Tiara pada Kasdun yang duduk di sampingnya, karena angkot yang ditumpanginya hampir penuh.

"Aku hanya ingin memastikan kamu pulang dengan selamat."

Tiara bungkam. Ia menghela nafasnya. Ada getaran yang entah ia rasakan ketika berada di samping Kasdun. Yang pasti hatinya jadi tidak menentu. Ia merutuki kebodohannya bisa satu angkot dengan Kasdun.

"Hati oh hati diamlah!" Mohon Tiara dalam hati ketika perasaannya bermain musik. Entahlah kalimat terakhir yang Kasdun ucapkan mampu menyentuh hatinya yang paling dalam. Tenyata masih ada laki-laki yang mengkhawatirkannya.

"Tanganmu dingin, kamu sakit?" Bisik Kasdun yang tidak sengaja menyenggol tangan Tiara karena sopir ngerem mendadak. Kasdun tersenyum. Ada perasaan hangat yang menjalar di dalam tubuhnya. Ia menjadi lebih bersemangat menjajaki hati Tiara yang menurutnya unik.

"Kiri pak!" Tiara turun setelah angkot berhenti. Kasdun mengikutinya dari belakang.

"Biar aku aja yang ongkos." Kasdun mengambil uang dari kantong celananya.

Tiara langsung melesat menuju gang. Kasdun setengah berlari mengikuti Tiara. Hampir saja ia mengerem mendadak ketika Tiara menghentikan langkahnya.

"Ngapain kamu ngikutin aku sampai sini?" Tiara membalikkan badannya. Kasdun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku...aku hanya ingin tahu rumah kamu. Dan memastikan kamu sampai rumah dengan selamat."

"Kalau begitu pergilah! Aku sudah sampai rumah." Usir Tiara. Terlihat Kasdun celingukan.

"Kamu engga menyuruhku masuk buat minum teh atau kopi gitu?"

"Tidak PERLU. Pulang sekarang!" Usir Tiara lagi penuh penekanan. Kasdun tersenyum.

"Baiklah tuan putri yang cantik. Abang Kasdun pulang dulu. Besok datang lagi menjemputmu. Terima kasih untuk waktumu hari ini." Kaadun mengedipkan matanya. Tiara jadi merinding.

Terpopuler

Comments

🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

Ternyata Kasdun dulu muridnya Nurmala ini

2025-02-28

0

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

jgn terlalu benci tiara, ntar cinta 😂

2024-06-27

3

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

kok aku jd teringat si juned

2024-06-27

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan Pertama
2 BAB 2 Pertemuan Kedua
3 BAB 3 Mengejar Tiara
4 BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5 BAB 5 Pembelaan Neneng
6 BAB 6 Bertemu Blu
7 BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8 BAB 8 Neneng memilih Blu
9 BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10 BAB 10 Blu Melamar Tiara
11 BAB 11 Terpaksa Menikah
12 BAB 12 Awal Hidup Bersama
13 BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14 BAB 14 Menjenguk Blu
15 BAB 15 Pengakuan Tiara
16 BAB 16 Akhirnya berpisah
17 BAB 17 Rindu
18 BAB 18 Kejujuran Kasdun
19 BAB 19 Reward buat Kasdun
20 BAB 20 Kerinduan Keira
21 BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22 BAB 22 Kebersamaan Meira
23 BAB 23 Keira Terluka
24 BAB 24 Mulai melupakan
25 BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26 BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27 BAB 27 Momen Bersama
28 BAB 28 Awal Bekerja
29 BAB 29 Meira Tumbang
30 BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31 BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32 BAB 32 Keputusan Kasdun
33 BAB 33 Emak Jadi Tahu
34 BAB 34 Mengejar Keira
35 BAB 35 Kejutan Emak
36 BAB 36 Tidak percaya
37 BAB 37 Nasehat Keira
38 BAB 38 Kejutan buat Tiara
39 BAB 39 Keputusan Bunda
40 BAB 40 Sebuah Harapan
41 BAB 41 Tiara Cemburu
42 BAB 42 Boom siap meledak
43 BAB 43 Keputusan Blu
44 BAB 44 Penyesalan Tiara
45 BAB 45 Tidak Ada Harapan
46 BAB 46 Akhirnya Nikah
47 BAB 47 Sebuah Amplop
48 BAB 48 Permainan Hati
49 BAB 49 Malam Kelabu
50 BAB 50 Neneng Kena Tipu
51 BAB 51 Tuduhan Keira
52 BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53 BAB 53 Keyakinan Keira
54 BAB 54 Sebuah Harapan
55 BAB 55 Siapa Loli?
56 BAB 56 Masa lalu Loli
57 BAB 57 Nasihat Kasdun
58 BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59 BAB 59 Strategi Uqie
60 BAB 60 Drama Uqie
61 BAB 61 Mengantar Loli
62 BAB 62 Jenguk Meira
63 BAB 63 Kekesalan Meira
64 BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65 BAB 65 Obat Virus Cinta
66 BAB 66 Melamar
67 BAB 67 Hasil USG
68 BAB 68 Fakta Baru
69 BAB 69 Bertemu Sahabat
70 BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71 BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72 BAB 72 Saran Genta
73 BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74 BAB 74 Kejujuran Kasdun
75 BAB 75 Kasdun kesal
76 Bab 76 Bertemu Tiara
77 BAB 77 Khilaf
78 BAB 78 Mengakui Kesalahan
79 BAB 79 Respon Ayah Danu
80 BAB 80 Saran Ayah
81 BAB 81 Tamu Masa Depan
82 BAB 82 Sebuah Pengakuan
83 Info Penting
84 BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85 BAB 85 Meminta Maaf
86 BAB 86 Bertemu Genta
87 BAB 87 Melamar Kerja
88 BAB 88 Blu Jadi Tahu
89 BAB 89 Ketahuan
90 BAB 90 Lamaran
91 BAB 91 Saling Terbuka
92 BAB 92 Makan Malam Bersama
93 BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94 INFO PENTING
95 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan Pertama
2
BAB 2 Pertemuan Kedua
3
BAB 3 Mengejar Tiara
4
BAB 4 Kesempatan untuk Berubah
5
BAB 5 Pembelaan Neneng
6
BAB 6 Bertemu Blu
7
BAB 7 Sekilas tentang Neneng
8
BAB 8 Neneng memilih Blu
9
BAB 9 Bertemu di Rumah Singgah
10
BAB 10 Blu Melamar Tiara
11
BAB 11 Terpaksa Menikah
12
BAB 12 Awal Hidup Bersama
13
BAB 13 Kekhawatiran Kasdun
14
BAB 14 Menjenguk Blu
15
BAB 15 Pengakuan Tiara
16
BAB 16 Akhirnya berpisah
17
BAB 17 Rindu
18
BAB 18 Kejujuran Kasdun
19
BAB 19 Reward buat Kasdun
20
BAB 20 Kerinduan Keira
21
BAB 21 Blu Keluar Rumah Sakit
22
BAB 22 Kebersamaan Meira
23
BAB 23 Keira Terluka
24
BAB 24 Mulai melupakan
25
BAB 25 Istri Pertama Kasdun
26
BAB 26 Mulai Ada Ttik Terang
27
BAB 27 Momen Bersama
28
BAB 28 Awal Bekerja
29
BAB 29 Meira Tumbang
30
BAB 30 Kisruh Pagi Hari
31
BAB 31 Sopir Pembawa Cinta
32
BAB 32 Keputusan Kasdun
33
BAB 33 Emak Jadi Tahu
34
BAB 34 Mengejar Keira
35
BAB 35 Kejutan Emak
36
BAB 36 Tidak percaya
37
BAB 37 Nasehat Keira
38
BAB 38 Kejutan buat Tiara
39
BAB 39 Keputusan Bunda
40
BAB 40 Sebuah Harapan
41
BAB 41 Tiara Cemburu
42
BAB 42 Boom siap meledak
43
BAB 43 Keputusan Blu
44
BAB 44 Penyesalan Tiara
45
BAB 45 Tidak Ada Harapan
46
BAB 46 Akhirnya Nikah
47
BAB 47 Sebuah Amplop
48
BAB 48 Permainan Hati
49
BAB 49 Malam Kelabu
50
BAB 50 Neneng Kena Tipu
51
BAB 51 Tuduhan Keira
52
BAB 52 Mulai Ada Titik Terang
53
BAB 53 Keyakinan Keira
54
BAB 54 Sebuah Harapan
55
BAB 55 Siapa Loli?
56
BAB 56 Masa lalu Loli
57
BAB 57 Nasihat Kasdun
58
BAB 58 Drama di Rumah Singgah
59
BAB 59 Strategi Uqie
60
BAB 60 Drama Uqie
61
BAB 61 Mengantar Loli
62
BAB 62 Jenguk Meira
63
BAB 63 Kekesalan Meira
64
BAB 64 Blu Tak Ingkar Janji
65
BAB 65 Obat Virus Cinta
66
BAB 66 Melamar
67
BAB 67 Hasil USG
68
BAB 68 Fakta Baru
69
BAB 69 Bertemu Sahabat
70
BAB 70 Kecurigaan Nurmala
71
BAB 71 Pertemuan Tak Terduga
72
BAB 72 Saran Genta
73
BAB 73 Mulai Menguak Masalah
74
BAB 74 Kejujuran Kasdun
75
BAB 75 Kasdun kesal
76
Bab 76 Bertemu Tiara
77
BAB 77 Khilaf
78
BAB 78 Mengakui Kesalahan
79
BAB 79 Respon Ayah Danu
80
BAB 80 Saran Ayah
81
BAB 81 Tamu Masa Depan
82
BAB 82 Sebuah Pengakuan
83
Info Penting
84
BAB 84 Akhirnya Terlepas Juga
85
BAB 85 Meminta Maaf
86
BAB 86 Bertemu Genta
87
BAB 87 Melamar Kerja
88
BAB 88 Blu Jadi Tahu
89
BAB 89 Ketahuan
90
BAB 90 Lamaran
91
BAB 91 Saling Terbuka
92
BAB 92 Makan Malam Bersama
93
BAB 93 Bertemu di Resepsi Blu
94
INFO PENTING
95
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!