' BAB 20'

' POV ARSYA'

Sungguh aku tak bisa tenang sedikit pun mendengar cerita dari Rafi, setelah aku menyuruhnya pergi, lalu menyuruh bagian HRD untuk mengirim e-mail semua data tentang Akira. kini aku sedang membaca dan mempelajari semua tentang Akira, tidak banyak yang aku tau.Tapi yang pasti tanggal ulang tahun Kira aku sudah mendapatkannya. 16 FEBRUARI, ini masih pertengahan Desember. aku masih ada waktu untuk bisa membuat dia jatuh cinta padaku.

Aku harus berusaha, bagaimanapun caranya aku harus bisa membuat Kira jatuh cinta padaku.

Tak buang waktu aku langsung menyuruh Ana untuk datang ke ruangan ku, karna aku yakin dia tau banyak tentang Kira.

tok. . . tok. . .tok. . .

Itu pasti Ana, " masuk " aku sedikit berteriak agar Ana dapat mendengarkan aku.

" ada yang bisa saya bantu?" dengan pelan ana menanyaiku.

" ada banyak hal yang bisa Loe lakukan untuk membantu gue Ana, "

" maksud bapak?"

" duduk dulu " aku menyuruhnya duduk di sofa, tak banyak tanya dia pun langsung duduk.

" Begini Ana, gue tau Loe temannya Kira. Gue cuman pingin tau aja semua hal tentang Kira "

" memangnya ada apa pak?"

" ceritain dulu aja semua tentang Kira nanti baru gue cerita, dan gue harap loe bisa bantu gue " Sepertinya Ana tidak yakin dengan permintaanku. Dia melihatku sedikit dengan keraguan.

” plisss” aku menangkupkan kedua tangan ku pada Ana, karna sepertinya tidak merespon permintaan ku.

Dia menarik nafas nya panjang-panjang.

“ Kira, Dia itu sebenarnya anak orang kaya, tapi saat dia kelas dua SMA perusahaan papanya bangkrut, papanya kena serangan jantung dan meninggal, sementara mamanya sudah meninggal sejak dia SMP. Dan sejak papanya juga meninggal dia hanya seorang diri. Satu satunya peninggalan papanya hanya rumah mewah dimana semua kenangan orang tuanya dan masa kecilnya ada di sana. Tapi dengan berat hati Kira harus menjual rumah itu untuk biaya pendidikan, kuliah dan bahkan untuk biaya sehari-harinya dia. Kira hanya membeli sebuah appartement kecil untuk tempat tinggal nya setidaknya dia tidak hidup gelandangan. Dan dia berhasil bertahan sampek sekarang. “

Aku mendengarkan cerita Ana, dia menarik nafasnya lagi dalam-dalam. Ana menoleh ke arah ku. “ ada lagi pak ?” dia melempar pertanyaannya padaku.

“ orang yang dia cintai??”

“ Kira masih belum bisa menemukan seseorang yang seseuai dengan kreterianya, “ aku tersenyum dengan penjelasan Ana.

“ Tapi sebentar lagi akan menemukan sesorang itu ?” senyumku langsung hilang mendengar pernyaan Ana selanjutnya.

“ maksud Loe?” tanya ku

“ kak Bima udah nembak kira pak, dan saya yakin kak Bima orang yang Kira cari selama ini, “

“ kalo Gue ???”

Ana terlihat kaget dengan pertanyaan ku, wajar lah mungkin baginya aneh, tapi setidaknya wajar kan kalo ada bos yang menyukai bawahaannya seperti ku sekarang, bukankah dalam cerita atau drama hal seperti ini sangat wajar. Bahkan dalam cerita pasti bakal heppy ending, dan aku juga berharap seperti itu.

“ kenapa Ana? Kenapa Loe gak jawab, apa gue bukan kreteria yang pas untuk Kira” aku menyakan lagi karna Ana tak membalas pertanyaan ku tadi

“ pak Arsya suka sama Kira?

“ bisa di bilang begitu,”

“ kenapa Pak “

“ apa maksud loe kenapa? Apa harus ada alasan untuk ku untuk mencintai seseorang “ Ana menggelengkan kepalanya, dia aneh melihatku sangat tidak sopan tapi tak apalah, dia satu-satunya orang yang bisa membantuku.

“ Kira gak mungkin suka sama Bapak, itu mustahil"

" apa maksudmu? Apa yang membuat itu mustahil? Aku tak pernah jahat sama dia ?” aku tak terima dengan pernyataan Ana, dan Ana menghela nafas lagi.

“ maaf sebelumya pak, kalo gak salah kira pernah cerita ke saya kalo dia dua kali mergoki bapak lagi.......” Ana memotong ucapannya.

“. . . “ aku menunggu penasaran kelanjutannya ucapan Ana

“ M-E-S-U-M” aku terperangah mendengar

kelanjutan ucapan Ana. Apa pendapat Kira tentang ku, bukankah itu hal yang biasa.

“ bukankah itu bisa di bilang masa laluku, dan kalo Kira bisa menerimaku aku tidak akan melakukannya dengan orang lain, aku akan menjaganya “ aku seakan membela diriku sendiri

“ pak, maaf. Kira sepertinya tidak akan pernah suka sama bapak”

Aku menyipitkan mataku kesal. Ucapan Ana sangat menusuk ke hati ku, tak pernah aku mersa seperti ini.

“ aku mohon bantu aku Ana” aku memelas

“ maaf pak, ini di luar pekerjaan. Saya tidak bisa bantu, saya setuju bila Kira bisa jadian kak Bima “

“ ANNA !!!” aku membentaknya karna ucapanya sudah sangat menyakitkan aku.

“ loe boleh keluar “

Ana pun pergi dari ruanganku, aku semakin gelisah dengan ini semua, kenapa jadi seperti ini. Apa selama ini perbuatanku sungguh tak bisa membuat Kira jatuh hati pada ku.

*****

Sepulang kerja aku melihat Kira dan Bima bersama, aku mencoba mengontrol emosi ku, “ KIRAAA “ aku memanggilnya dan merek langsung menoleh ke arah ku. Aku mendekat pada mereka dan mereka pun biasa tak ada yang berbeda.

“ Ra, loe masih punya satu hutang ke gue “ aku mengingatkan kalo dia masih punya satu hukuman tersisa. Kira menhela nafas panjang

“ iya pak, kapan ???” aku tersenyum walaupun ekpresi akira sangat tidak baik. Dia terlihat kesal.

“ sekarang !”

“ tapi pak saya udah ada janji sama kak Bima,”

“ sekali loe nolak gue tambahin lagi hukuman loe “

“ iya iya , bentar”

Kira mengajak Bima agar menjauh dari ku, entah apa yang mereka bicarakan, mungkin Kira membatalkan janjinya sama Bima, syukurdeh kalo dia milih aku. Tungu-tungu. . . apa-apa an tuh si Bima dia mengacak rambut Kira dengan sok perhatian. Awas aja Loe Bima.

Kira, berjalan ke arah ku setelah Bima pergi, aku menyambutnya dengan senyumku, setidaknya hari ini aku menang dari Bima.

“ gimana ini jadinya pak ?”

“ ikut aku pulang dulu,”

“ gak pak, maksih”

“ aku mau ganti baju Kira, masak iya aku keluar pake jas kayak gini “

“ kita ketemuan di sana aja pak “

“ enggak, plisss ikut aku pulang dulu, aku janji gak bakal nakal sama kamu “

Kira diam, aku tau dia sangat ragu padaku, aku juga ingat perkataan Ana tadi pagi, tapi aku harus bisa menyakinkannya.

“ saya tunggu di mobil aja ya pak “

“ ok “

Aku menuntunya keparkiran mobil dan kami langsung menuju ke appartementku, kira benar-benar tak mau masuk tapi gak apa lah, paling gak dia bersamaku bukan sama si Bima.

Satu jam berlalu saat aku pergi meninggalkan Kira di mobil sendiri, dan kini aku kembali, aku tersenyum padanya setelah aku masuk kembali ke dalam mobilku.

“ lama amat si pak ??”

“ maaf- maaf, “ aku menyengir

“ itu bapak ngapain bawa tas segede gitu,” akira menanyakan apa yang aku bawa, karna sebelum masuk dalam mobil aku memasukkan tas ke dalam bagasiku.

“ aku mau ngajak kamu jalan- jalan “

“ maksudnya ??”

Aku tak mempedulikan pertanyaan Kira, aku hanya melajukan mobilku. Aku akan membuat mu jatuh cinta sama aku kira, aku janji. Jika tidak maaf aku akan memaksamu dengan caraku, karna kamu haus menjadi milikku.

---------------BERSAMBUNG ----------

Happy reading readers, makasih banyak atas dukungan kalian semua ya. . .

komennya mana ini, kog sepi amat ya, 😅😅😅

Terpopuler

Comments

coffee vanilla

coffee vanilla

up thor lgi donk..dikit amat

2019-12-11

2

Ranaa Salwa Qamraa

Ranaa Salwa Qamraa

Keren.. Lanjut thor

2019-12-11

4

Möšhîmô

Möšhîmô

semangat authoor..

2019-12-10

6

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 88 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!