Pagi ini aku memberanikan diri berangkat ke kantor, setelah apa yang di sampaikan Ana dan kak Bima kemaren di rumah ku. Sesampainya di sana aku melihat kak Tyas dan beberapa dari team nya berdiri di depan lift, Kelihatnnya mereka juga baru datang karna terlihat mereka masih menenteng tas kerja mereka. Aku berjalan mendekati mereka. aku tersenyum melihat kak tyas dan beberapa yang lain menatapku.
" loe kemana aja? " tanya kak tyas datar tapi penuh perhatian. aku hanya meringis
" kangen gue sama pujaan hati gue" Dani pun menggombal dan memelukku seenaknya
" iya Ra, gak ada loe gak ada yang bisa potoin tiap hari" sambung fera menggoda Dani.
" udah masuk masuk, itu uda kebuka liftnya. " kataku, dan kita semua langsung masuk lift masih dengan candaan yang pecah dan sangat hangat, suasana ini yang ku rindukan kemaren,
Ting...🔔
Lift pun terbuka di lantai 5 dan kami langsung keluar, ku lihat Ana dan kak Bima sudah datang lebih awal, kulambaikan tanganku agar mereka tau bahwa aku sudah datang. Ana yang melihatku langsung tersenyum dan ku lihat juga Ana sedikit menyikut lengan kak Bima, seakan memberi isyarat untuk melihat ku. Manisnya senyum kak Dimas, sayangnya sahabatku tercinta naksir dia, pikirku .
" Ra....Ra.... sini " Dani menggeretku dan ya, seperti biasa aku di suruh pose untuk sekedar mengisi galeri HaPenya.
" apapun lah pokok Kira cantik " katanya dan aku tersenyum tapi aku tak menghampirinya aku menuju Ana dan Kak Bima.
" Ra... liat dulu nie " kata Dani sedikit berteriak
" iya udah, gue tau kog gue cantik " balasku,dan berlalu
" Anaaa" aku memeluknya erat,
" udah udah... loe mau bunuh gue apa, sesak nie" katanya dan aku langsung melepasnya. " maaf sayang " jawabku dengan mencubit pipi tembemnya.
" seneng deh liat loe lagi di kantor Ra" kata kak Bima.
" ngangenin ya gue?" candaku.
" banget " jawab kak Bima dan aku sangat merasa pada sahabatku. kog bisa bisanya kak Bima ngomong kayak gitu.
Aku langsung kembali ke meja kerjaku karna aku merasa kikuk. semua terlihat duduk di meja kerja masing, aku pun mengejek pekerjaan ku yang aku tinggal beberapa hari, semua tugasku sudah beres dan rapi sekali.
" Na....na... loe yang ngerjain ini?" tanya ku berbisik pada Ana yang ada di samping meja kerjaku. Ana Hanya menjawab dengan menunjuk ke kak Bima.
" kak Bima???" tanya ku dan Ana menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. Duh aku jadi gak enak ini sama Ana, Akupun menghampiri kak Bima.
" kak "
" hmm"
" makasih ya,"
" untuk?"
" ini? " aku menunjukkan map pekerjaanku, dia tersenyum. akupun membalas senyumnya.
" sekarang loe tinggal ke pak Arsya aja,minta tanda tangan "
" ogah!!! "
" kenapa?"
" takut aku kak, nanti...."
" udah kamu keruangannya aja, sekalian kamu minta maaf, dan absen. Biar bos tau kalo kamu udah masuk kerja. " kata kak Bima memberi saran. Dan ya ada bener nya juga. aku menghela nafas ku panjang.
*****
Setelah istirahat makan siang aku memberanikan diri ke ruangan bos mesum itu, sedikit ada was was karna aku takut melihat sesuatu yang tak ingin aku liat seperti waktu itu.
dengan sekuat tenaga aku menggedor pintu ruangannya agar dia bisa dengar dan kalo seandainya dia lagi berbuat mesum dia bisa berhenti sejenak.
Dor....Dor...Dorrr....
Tak lama kemudian yang empunya ruangan membukakan sendiri pintu itu
" GAK BISA PELAN APA?" bentaknya dan aku nyengir.
" takut bapak gak denger pas lagi asyik " jawabku.
" masih mau kerja loe? " tanyanya dengan masuk ke dalam ruangannya,akupun menyusulnya dari belakang.
" ini pak dokumen yang harus di tandatangi dari pemasaran " dia menatapku setelah dia singgah di tempat duduknya sementara aku diam mematung di hadapannya.
" pak.... untuk kejadian kapan hari itu saya minta maaf, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi " kataku seakan aku menyesal.
" nanti malam temenin gue ke club " selahya.
" apa?" tanya ku kaget
" loe kan masih punya utang hukuman ke gue "
" iya iya "
" nanti jam 8, gue jemput "
" gak usah, saya berangkat sendiri sekalian ngajak Ana sama kak Bima boleh? " Dia tak langsung menjawabku, dia diam sejenak dengan melihatku dari ayas sampek kebawah.
" Terserah loe "
" ok " aku pun pergi berlalu tapi sesampainya di ambang pintu aku pun meloleh lagi padanaya.
" eh, pak, jangan ajak si Bagas ya.... aku gak mau "...
Dia mengangguk atas permintaanku aku pun lega dan kembali ku meja kerja ku.
" gimana? " tanya Ana padaku terlihat dia sangat kwatir.
"Aman! " jawabku enteng " eh... nanti malam temenin gue ke club ya, nanti kak Bima aku ajak deh "
" Ok deh "
aku clingukan mencari keberadaan kak Bima, tapi tak kutemukan, akhirnya aku chat dia by Wa, dan dia mau ikut dengan ku...Sekalian deh aku mau comblangin dia sama Ana. aku tersenyum manis sendiri membayangkan untuk nanti malam.
•**
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
ikutin terus bab selanjutnya ya.....
like koment tetep aku tunggu ya readers.... makasih**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Hadijah
jgn pake lama dong.....🙏🙏🙏😊😊😊
2019-12-05
4
bee
lanjut kakak...up nya jangan lama lama 😍😍
2019-12-04
3
coffee vanilla
thor up donk...jgn lama2..aku tuh sedih klo terlalu lama mnunggu..tkut lumutan ntr
2019-12-03
5