Bukan Wanita Rendahan.

"Permisi.." Ucap Risha, tak ada siapa-siapapun di dalam kamar yang luas itu. Risha masuk dan meletakkan kopi ditangan ke atas meja.

Risha berdecak kagum menatap segala penjuru ruangan bernuansa tradisional itu. Tak banyak barang disana tapi semua terlihat mahal dan mewah.

Mata Risha terpaku pada salah satu hiasan berbentuk kristal berwarna hitam, yang terpajang di atas meja dengan ukiran unik. Matanya berbinar, kristal itu sangat cantik sampai tanpa sadar Risha ingin menyentuhnya.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap sebuah suara yang berasal dari belakang Risha.

Risha kaget seperti kedapatan sedang mencuri, dia langsung menoleh dan menyembunyikan kedua tangannya kebelakang.

Pria itu terlihat segar dengan rambut acak-acakan, sepertinya dia baru habis mandi.

"T'tidak ada, aku hanya sedang melihat-lihat," ucapnya gugup.

Pria itu masih tidak bergeming, dia masih menatap Risha dengan tatapan mengintimidasi.

Merasa telah melakukan sebuah kesalahan Risha langsung menunduk.

"Aku tidak menyuruhmu berbicara." Ucapnya datar.

Rey melempar handuknya ke sofa lalu meraih cangkir kopi yang Risha bawakan tadi.

Hanya ada keheningan dalam kamar itu. Risha mulai merasa tidak nyaman, dia ingin segera keluar tapi takut pria itu tidak mengijinkannya.

"Kau harus tahu posisimu dimana, jika berbuat lancang kau akan tahu akibatnya,"

Glek!

Risha menelan ludah kasar. Suara bariton Rey yang mengintimidasi membuat dia semakin ketakutan.

Rey tersenyum sinis menatap gurat ketakutan di wajah Risha.

"Kau pasti sudah biasa bermain dengan pria tua itu kan? Seharusnya kau jangan sok suci tidak ingin aku membawamu ke tempat prostitusi. Bicaralah!"

Risha tersentak, dia mulai berbicara "apa aku terlihat Serendah itu dimata anda? Kenapa anda masih tidak percaya juga kalau saya bukan wanita yang mau menjajahkan tubuhnya sembarangan, saya bahkan bel-"

"-Cukup! Aku tidak menyuruhmu berbicara omong kosong!"

Risha terdiam hatinya terasa kebas, dia tidak tahu harus berbicara seperti apalagi. Tuduhan itu terus menghujati dirinya.

"Tempatmu bukan disini, aku tidak sudi menampung jal*ng di rumahku walau sebagai pembantu sekalipun!"

"Tapi aku bukan wanita jal*ng!" Kata Risha dengan suara tertahankan. berapa kali dia harus mengatakan hal ini supaya lelaki itu bisa percaya padanya.

"Hm! Kau pikir aku tidak tahu ibumu wanita seperti apa semasa hidupnya?"

Risha meremas bajunya sampai kusut. Hal itu sangat sensitif di telinganya. Bibinya pun selalu mengatakan hal yang sama saat wanita itu marah kepada mereka. Siapa pria itu sebenarnya bagaimana dia bisa tahu sampai sejauh itu mengenai ibunya, yang dia sendiripun tidak tahu mengenai hal itu jika bukan dari mulut pedas bibinya.

"Kau pun pasti menempuh jalan yang sama seperti ibumu,"

"Cukup!" Teriak Risha, dia sampai menutup kedua kupingnya karena tak mau mendengarnya lagi.

Rey menatap dingin gadis itu, dia beranjak dari posisi duduknya dan menarik kedua pergelangan Risha dengan kasar.

"Aku hanya berkata sesuai fakta tapi kenapa kau mengelaknya, hah!" Bentaknya.

Risha menutup kedua matanya erat, tidak ingin melihat wajah itu.

"Apa kau pikir aku tidak tahu apapun mengenai dirimu! Kau pikir aku bodoh! Aku sangat mengenal orang seperti apa yang membawamu ke kota ini,"

Rey menarik tangan Risha mendekati meja, dia mengambil cangkir kopi tadi yang masih separuh isinya lalu menuangnya ke kaki Risha.

Risha berteriak kesakitan kakinya melepuh, ingin meraih kakinya tapi Rey memaksanya berdiri tegak.

Risha terisak tertahan dan terpaksa menatap mata kelam itu.

"Aku tak akan membuat hidupmu tenang! walau kau menangis darah sekalipun memohon belas kasihku!".

Risha diseret keluar dari kamar itu. Rey menyuruh para bodyguardnya lagi untuk mengurung dirinya dalam kamar. Apa lelaki itu sengaja menyuruh dirinya membawakan secangkir kopi ke kamar pria itu supaya dia bisa menyakitinya seperti ini? Risha tidak tahu apa yang Rey pikirkan. Dimatanya Rey seperti monster yang tak punya hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!