Brak!!
"Bagaimana hal ini bisa terjadi? Lalu kemana dua orang yang aku utus bersama gadis itu?"
\=.......\=
"Cari gadis itu sampai dapat! Mungkin saja gadis itu membawa flashdisk perusahaan yang aku berikan ke Rita, aku tidak peduli kalau dia mati tapi flashdiskku harus ditemukan!" Tit.
Tuan Ander mengusap rambutnya kebelakang dengan frustasi, dia tidak menyangkah kalau Rey Hiroshi bisa dengan cepat mencium tindakannya.
Rita adalah orang yang ikut bersama Risha ke Jepang, dia salah satu orang kepercayaannya tapi sayang wanita itu meninggal dalam kecelakaan dan mobil itu pun meledak.
Orangnya sudah menyiasat dan ternyata mayat Risha tak ditemukan dalam ledakan itu, mungkin saja seseorang sudah menyelamatkan gadis itu lalu menyembunyikannya.
*****
Risma duduk di pinggir lapangan sekolah, seharusnya dia berolahraga tapi saat ini perasaannya sedang tidak enak, beberapa kali dia menghela nafas sambil menatap ponselnya sedih. Ini sudah hampir satu Minggu setelah kepergian kakaknya tapi belum ada kabar sama sekali, padahal kakaknya berjanji akan menelepon dirinya setelah dia sampai di Jepang.
"Mungkin saja kak Risha sibuk dan tak sempat menghubungiku". Ucap Risma tersenyum getir, Mencoba menghibur diri sendiri tak ingin berfikiran buruk kalau kakaknya akan baik-baik saja disana.
*****
Risha bersembunyi di bawa kasur dengan tubuh gemetaran karena ketakutan. hari ini adalah hari dimana dia akan dikirim ke tempat prostitusi.
Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan rapat-rapat ketika mendengar suara langkah kaki memasuki kamarnya.
"Cepat cari dia Tuan Rey tak suka menunggu". Ucap salah satu bodyguard. Mereka segera berpencar mencari keberadaan gadis itu.
Suara gaduh disekitarnya membuat Risha deg degan. Rasanya lebih baik dia mati saja daripada berada dalam situasi ini.
Rey sedang berbicara dengan salah satu teman bisnisnya. Seperti biasa Rey selalu terlihat menawan dengan kemeja putih dan kancing atasnya terbuka sehingga memperlihatkan dadanya yang bidang. Rey baru saja pulang dari kantornya.
Malam ini dia akan mengirim gadis itu seperti yang sudah dia janjikan. Rey mengeringai ingin segera melihat reaksi Risha, entah mengapa menyiksa gadis itu membuatnya kecanduan, apalagi saat melihat wajah memohon gadis itu.
"Kau pasti akan menyukai". Kata Rey tertawa angkuh.
"Aku tahu, aku tahu. Kau memang bisa diandalkan". Ucap seorang pria sekitar umur tiga puluhan.
"Tidak! Lepaskan aku!!" Teriak Risha.
Mendengar suara keributan sontak Rey dan pria itu menoleh ke sumber suara.
Wajah Rey mengeras ketika menatap kening Risha berdarah sampai menitis ke wajah gadis itu.
Risha tak berhenti memberontak, airmatanya mulai menitis ketika dia menatap mata tajam Rey.
"Kenapa kalian melukainya!" Bentak Rey.
Para bodyguard itu langsung menunduk takut. Mereka tidak sengaja membuat kepala gadis itu terbentur saat mengeluarkannya dari bawa ranjang sehingga terluka seperti ini.
"Dasar bodoh!"
Bruk!
Rey memukul wajah bodyguardnya dan satunya lagi mendapat tendangan darinya.
Risha hanya bisa terpaku menatap heran kelakukan Rey, dia tak habis pikir kenapa pria itu mudah sekali emosi dan memukul orang dengan sesuka hatinya.
Nafas Risha tercekat saat Rey menoleh dengan tatapan dingin dan kelam.
Rey mendekatkan wajahnya ke wajah Risha hanya berjarak beberapa senti. Risha menutup rapat kedua matanya takut jika lelaki itu akan memukul dirinya, lalu hal yang tak Risha duga pun terjadi, Rey mengusap lembut darah di pipi Risha.
Dalam ketakutannya Risha membuka kedua matanya, menatap lamat-lamat mata menawan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments