Tangan Risha tak berhenti bergetar. Dia hanya berusaha menutupi ketakutannya. Membantah pria itu ibaratnya dia sudah menggali kuburannya.
"Aku tidak punya hubungan apapun dengan Tuan Ander selain orang yang tergiur dengan pundi-pundi uang, jika anda membunuh saya pun itu tak ada gunanya bagi Tuan Ander," ucap Risha.
Brak!!
Risha terloncat kaget. Ia memundurkan tubuhnya saat lelaki itu berjalan cepat ke arahnya.
"Argh!" Nafas Risha tersengal, dia tidak bisa bernafas karena Rey mencekik lehernya.
"Kau benar! Walau kau mati pun tak ada gunanya bagi pria tua itu tapi apa kau melupakan adikmu yang bisa saja berada dalam bahaya saat ini hm!" Ucap Rey dengan wajah bengis.
Risha meneteskan air matanya sambil memegang tangan Rey di lehernya. Darimana pria itu tahu kalau dia mempunyai seorang adik?
Rey melepaskan tangannya. Risha langsung terduduk di lantai dan terbatuk batuk, dia hampir saja mati kehabisan nafas.
Belum puas menyiksa gadis itu, Rey mencengkram dagu Risha kuat sampai dia terpaksa mendongak menatap matanya. Risha memberontak berusaha melepaskan cengkraman Rey.
"Aku sudah mengingatkanmu kalau aku tidak suka dibantah! Tapi kau seperti menguji kesabaranku! Aku akan mengirimmu ke tempat prostitusi bersiaplah dalam tiga hari lagi!" Rey melepas kasar dagu Risha, tapi dengan cepat Risha memeluk sebelah kaki Rey sehingga langkah lelaki itu berhenti. Dia menatap dingin gadis di bawanya.
"Aku mohon jangan bawa aku ke tempat terkutuk itu aku mohon!" Air mata Risha tak henti-henti mengalir "aku tidak mau jadi pel**ur Jadi aku mohon ampuni aku!" Tubuh Risha tersentak ketika Rey menarik kasar kakinya sampai tangan Risha terlepas.
"Aku tidak memintamu berbicara, pergilah!" Bentaknya, tapi Risha tak peduli. Dia tidak mau berakhir di tempat terkutuk itu, benar-benar tidak mau. Hanya orang yang berputus asa menjual tubuhnya dengan pria hidung belang.
"Aku bisa jadi pembantu di rumah ini aku berjanji tidak membantahmu lagi aku mohon lepaskan aku atau biarkan aku menjadi pembantu saja!" Seru Risha terisak Isak.
"Pengawal!"
"Iya, Tuan?"
"Bawa gadis ini ke kamarnya, awasi dia jangan sampai lepas!" Titahnya tegas.
"Baik! Tuan"
Risha memberontak saat kedua lengannya di ditarik, diseret keluar dari ruang kerja Rey.
"Tuan, aku mohon jangan lakukan ini padaku aku akan melakukan apapun tapi jangan bawa aku ke tempat prostitusi, aku mohon!!" Teriakan Risha tak di hiraukan oleh Rey. Dia membiarkan gadis itu diseret keluar.
Setelah Risha dimasukan ke kamar. Kedua bodyguard itu mengunci dirinya dari luar.
"Buka! Buka pintunya aku mohon dengarkan aku!" Lelah berteriak dan tak ada yang mau mempedulikan dirinya, Risha merosotkan tubuhnya duduk di lantai dingin, dia menangis sejadi jadinya. Tak bisa dia bayangkan jika dirinya akan dijadikan seorang PSK, menjajahkan tubuh ke pria hidung belang, tidak! Itu tidak mungkin! Risha menggeleng keras ketika membayangkan hal menjijikan itu sambil memeluk tubuhnya sendirinya. Dia begitu ketakutan.
*****
Dua hari kemudian Risha di bebaskan dari kamar dan disuruh membawakan kopi ke kamar Rey.
Tok. Tok. Tok.
Tak ada yang menyahut dari dalam. Risha ragu apakah dia langsung masuk saja atau tetap berdiri disini.
Setelah bertengkar dengan pikiran sendiri Risha akhirnya memutuskan untuk masuk, dia menggeser pintu berbahan kayu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments