Penasaran.

"Selamat datang, Tuan Rey". Ucap ketua pelayan memakai bahasa jepang. Wajah Rey tetap tidak bergeming atau pun repot-repot membalas sapaan itu, karena sudah terbiasa disambut oleh mereka.

Risha di bawa ke rumah pria yang telah menculik dirinya. Dia tidak tahu siapa pria itu dan apa salahnya sampai dia di perlakukan seperti ini. Risha tenggelam dalam rasa penasaran tapi takut untuk bertanya, selepas kejadian tadi Risha jadi takut berbicara jika bukan pria itu yang memintanya.

Entah apa yang lelaki itu pikirkan, kenapa dia sampai di bawa ke kediamannya, Apa mungkin dia akan di jadikan pembantu di kediaman pria yang baru ia ketahui bernama Rey itu?

Penampilan Risha masih acak-acakan. Dia berusaha menutupi bagian dadanya yang terbuka, karena malu jadi pusat perhatian. Mereka pasti berfikir kalau dia dan majikan mereka habis melakukan hal yang tak senonoh.

"Bawa gadis ini ke kamar tamu dan bantu dia membersihkan diri!". Perintahnya dengan wajah dingin. Tanpa mempedulikan gadis itu, dia langsung masuk di kediamannya, meninggalkan gadis itu bersama para pelayan.

"Silakan Nona". Ucap salah satu pelayan wanita ramah dengan bahasa Jepang. Risha tidak mengerti Sama sekali.

"Maaf, saya tidak tahu apa yang anda katakan". Ujar Risha.

Para pelayan yang berjumlah enam orang itu kaget, Kecuali kepala pelayan. Mereka mengira gadis itu juga orang Jepang sama seperti mereka. Wajah Risha terlihat seperti orang asli jepang, tapi ternyata tidak. Mereka jadi bingung harus bicara apa karena tidak tahu bahasa Indonesia.

"Ikuti saya, Nona". Ucap Kepala pelayan. Risha menghela nafas lega karena kepala pelayan itu tahu bahasa Indonesia.

Risha mengikuti pelayan itu sambil memeluk tubuhnya sendiri. tak bisa di pungkiri, walau dia ketakutan tapi Matanya tak henti-henti menatap kagum dekorasi bergaya klasik yang saat ini dia masuki. Ternyata bukan hanya luarnya yang mewah, dalamnya juga tak kalah mewah.

Selepas membersihkan diri. Risha langsung tertidur, dia sangat kelelahan dan luka-lukanya pun sudah di obati oleh pelayan tadi.

*****

Keesokan harinya Risha dibangunkan awal pagi. Dia sebenarnya masih ingin beristirahat, tapi dia sadar diri di mana ia sekarang, dia mengira kejadian kemarin hanya mimpi buruk saja, nyatanya tidak. Risha harus menerima kenyataan. Hidupnya tak sama seperti dulu lagi. Seandainya ia bisa memutar waktu, dia tidak akan menerima tawaran Tuan Ander, seharusnya dia tahu kalau ini semua hanya jebakan. Sekarang dia tak tahu bagaimana kabar adiknya.

"Tuan menyuruh Nona menemuinya". Kata kepala pelayan.

Risha membersihkan diri sebelum menemui Tuan rumah. Dalam hati dia bertanya-tanya, kenapa pria itu ingin menemuinya? Apa dia akan di beri tugas? Mengingat dia kan tinggal di rumah pria menyeramkan itu. Batinnya. Segala pikiran buruk mulai memenuhi kepala Risha. Dia takut lelaki itu memberinya tugas yang aneh-aneh, Risha kan hanya tahan di rumah ini.

Risha hanya bisa berdoa dalam hati, semoga segala pikiran buruknya tidak terjadi, berharap pria itu masih punya hati nurani.

Risha menatap bingung kesana sini. Dia tak tahu dimana ruangan pria itu, rumah ini terlalu besar, terlalu banyak ruangan entah dia harus menuju kemana dan pintu mana yang harus dia masuki.

Seorang pelayan lewat depan Risha "tunggu!" Serunya. Apa yang harus dia katakan, wanita ini bukan kepala pelayan, bisa memahami apa yang bicarakan.

Wanita tua didepan masih terdiam, menunggu apa yang gadis itu ingin katakan kepadanya.

"A'apa... Apa anda tahu dimana ruangan Tuan Rey?" Tanyanya. Berharap wanita itu paham apa yang ia katakan.

Pelayan itu bingung, dia sama sekali tidak tahu apa yang gadis didepannya ucapkan. Dia menggelengkan kepala tidak mengerti.

Risha menggeram kesal. Ini sungguh menjengkelkan. Dia meninggalkan pelayan itu begitu saja. Sedangkan pelayan itu masih bengong menatap kepergian Risha.

Terpaksa dia harus mencari sendiri dimana ruangannya. Rasanya aku tidak mau menemui lelaki kejam itu ya tuhan.. kenapa hal ini bisa terjadi padaku? Batin Risha nelangsa. Seharusnya sebelum ke Jepang dia meminta Tuan Ander mengajarinya bahasa Jepang, sehingga dia tidak seperti orang bodoh seperti ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!