Bab 17 Salah Paham.

Sasha menyeret paksa tubuh nya untuk memasuki Area kelas. Tentu saja dia kini sudah berpenampilan Culun dan gak memikat sama sekali. Hari ini adalah hari keduanya dia dapat Tanggal Merah.

Dan di saat itulah, dia merasa jika Mood nya itu terlalu cepat berubah-ubah. Dia hanya berharap jika hari ini dirinya gak sampai bikin Ulah yang gak jelas yang dapat merugikan dirinya sendiri atau bahkan orang lain. Hanya karna Mood nya yang keseringan berubah.

Di dalam kelas, Terlihat Anita dan Wilda yang sedang berusaha menenangkan Wina yang tengah menangis. Entah kenapa gadis lugu itu menangis seperti itu.

Sasha jadi heran sekaligus penasaran dengan hal tersebut. Dia pun mencoba bertanya pada Anita, perihal tersebut. Berharap dapat jawaban dari pertanyaan nya.

" Ta, Wina kenapa, kok dia nangis kayak gitu sih? " Tanya Sasha pada Anita.

" Gw juga gak tau kenapa dia nangis kayak gini. Di tanya juga bukan nya di jawab. dia malah makin nangis sesegukan. Gw kan jadi bingung buat ngadepin nya. " Jelas Anita. yang kemudian di mengerti oleh sasha.

Karna hal itulah, Sasha lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya. Yang kemudian ia sodorkan pada Wina. Sebatang Coklat premium itu ia berikan pada Wina untuk membuat gadis polos itu lebih tenang.

" Win, coba deh kamu makan ini. Ini Coklat Belgia, bisa bikin orang Bahagia ples jadi ceria. Kalau kamu gak percaya, coba aja kamu makan. Tenang, ini Dark Coklat kok jadi aman. Tapi meski begitu, ini rasa nya tetep enak banget loh. " Ujar Sasha Pada Wina. Dan hal itu cukup berhasil membuat Wina yang awal nya menangis itu, kini berhenti juga.

Wina mulai terlihat membuka bungkus coklat itu, untuk kemudian dia coba memakan coklat itu sedikit. Dan saat di makan, ternyata rasa coklat itu memang benar-benar enak. Wina sampai di buat kaget dengan hal tersebut.

" Em, ini beneran enak loh.." Komentar Wina, yang langsung membuat Wilda jadi mau mencicipi coklat itu juga.

" Gw boleh kan coba juga? " Tanya Wilda pada Wina, yang langsung di tolak oleh Wina.

" Gak boleh !! Ini punya gw. "

" Jangan khawatir, gw bawa banyak kok. Ini ambil aja. " Ucap Sasha sambil mengeluarkan banyak sekali coklat batangan yang sama dengan yang di makan Wina, dari dalam tas nya. Dia memang sengaja membawa coklat itu untuk menjaga Mood nya agar tetap waras.

Wilda dan Anita tampak berebut mengambil coklat itu, padahal jelas sekali Coklat itu ada cukup banyak. Emang ada-ada saja, kelakuan mereka berdua ini.

" Win, jadi kamu udah mulai bisa cerita kan? Coba deh kamu cerita, Kenapa barusan kamu nangis? " Tanya Sasha dengan hati-hati, takut nya Wina malah kembali menangis.

" Gw kesel aja. Masa nih ya si Asep, jahat banget. Dia malah ngata-ngatain gw. " Jelas Wina kemudian, dia menjelaskan hal tersebut tentu dengan wajah nya yang super duper polos.

" Emang dia ngatain kamu apa? " Tanya Anita penasaran.

" Masa dia bilang aku Gemoy. Ih kan ngeselin banget. jahat banget kan si Asep. " Ungkap Wina dengan wajah tanpa dosa yang seketika membuat semua teman nya tepok jidat dan geleng-geleng kepala mendengar ungkapan cewek polos tersebut.

Mereka semua benar-benar tak habis pikir, dengan kelakuan Wina yang benar-benar super polos dan agak di luar nalar itu. Mereka kira masalah besar. Eh tau nya, cuman masalah sepele. Emang ada-ada aja si polos yang satu ini.

" Aduh Win, emang kamu tau gitu apa arti nya gemoy? " Tanya Wilda kemudian.

" Ngak !! " Jawab Wina sambil mengelengkan kepala nya. Cewek yang satu ini benar-benar polos sekali, dia gak ngerasa kalau ucapan nya ini ada yang salah.

" Terus kalau lo gak tau, kenapa lo barusan malah nangis-nangis gak jelas. " Protes Wilda dengan nada kesal.

" Gemoy itu artinya Gemuk bukan sih.. Aku kira sih artinya gemuk gitu. makannya aku gak terima sama ucapan nya Asep, jadi nya aku nangis deh. " Benar-benar di luar ekpektasi banget jawaban yang di berikan Wina. Mereka kira apaan gitu yang bikin tuh cewek sampe nangis sesegukan. Eh tau nya, cuman salah paham.

" Wina, Gemoy itu artinya nge - gemesin, Lucu, Imut gitu, bukan nya gemuk. Asep tuh lagi muji kamu bukan ngata-ngatain kamu. Jadi kamu gak perlu nangis-nangis gak jelas. " Anita mencoba menjelaskan hal tersebut dengan begitu lembut nya. Tapi di lain sisi, dia juga gereget sendiri dengan kelakuan sahabat nya itu. Dan dia Berharap si Wina bisa mengerti dengan apa yang di ucapan barusan.

" Oh gitu ya.. ya maaf, abis aku kira dia ngatain aku gemuk, makannya aku gak terima sama ucapan nya dia. " Bela Wina.

Emang dasar cewek yang satu ini tuh polos banget. Memang kadang bikin orang merasa gemas tapi gak jarang malah bikin semua orang jadi kesal juga.

Dan Akhirnya, berkat Kecerdikan Sasha, Masalah pun terselesaikan.

Ternyata masalah yang ada gak seberapa. dan hanya masalah kecil saja. Padahal tadi nya, Anita dan Wilda sudah kehilangan Akal buat bikin Wina mau cerita. Anita akui, kalau Sasha emang bisa di andalkan.

***

Waktu istirahat tiba, Sasha hendak pergi ke toilet, tapi tanpa sengaja dia malah melihat kejadian kurang mengenakan. Dimana dirinya melihat Arga yang sedang membentak seorang cewek.

" Lo sebener nya bisa gak sih nulis yang bener, masa nulis kayak gini aja masih ada yang salah. Lo nulis sambil tidur ya? " Bentak Arga pada cewek yang kini terlihat menundukan kepala itu.

Entah apa yang tengah mereka bicarakan saat ini, tapi hal itu membuat Sasha mulai naik darah karna melihat sikap kasar Arga yang seenak nya saja membentak cewek tersebut.

" Maaf ga, gw emang agak ngantuk pas ngerjain ini. Nanti gw revisi ulang deh tulisan nya. " Balas gadis itu tanpa menatap ke arah Arga. Cewek itu jelas sekali sedang takut berhadapan dengan Arga saat ini.

" Ah gak perlu, lo kalau kerja kayak gini aja gak becus. Gimana mau jadi sekertaris. Mana mampu lo buat jadi sekertaris. " Arga kembali membentak gadis di hadapan nya seraya melempar buku pada gadis itu.

Sasha yang melihat pemandangan itu pun segera menghampiri mereka. Dia jadi ikutan kesel juga dengan sikap Yang di perlihatkan Arga barusan.

" Kamu emang paling seneng ya kayak nya, kalau urusan ganggu hidup orang. " Ucap Sasha yang seketika membuat Arga menengok ke arah nya.

" Lo gak usah ikut campur, lagian lo gak tau apa-apa soal masalah ini, jadi jangan sok tau deh lo. " Balas Arga yang kini mulai menatap Sasha. Dan tatapan itu malah di salah artikan oleh Sasha.

" Lo mau ngajak gw berantem ya, pake natap gw kayak gitu segala? "

" Gak ada kerjaan banget, gw berantem sama lo. " Arga hendak melengos Pergi namun Sasha yang tak terima dengan sikap Arga pada nya itu, langsung menendang kaleng bekas minuman yang ada di hadapan nya, ia menendang nya ke arah Arga. Sampai kaleng itu membentur kepala Arga.

" Lo mau cari gara-gara ya sama gw? " Arga yang mulai naik darah itu pun kembali menatap Sasha dengan tatapan tajam menusuk. Hingga cewek tadi yang tadinya memilih untuk diam, langsung mencoba melerai mereka.

" Udah deh ga, jangan di lanjutin. " Pinta gadis itu pada Arga, tapi Arga malah spontan mendorong gadis itu untuk menjauh dari nya.

Sedangkan Arga kembali mendekati Sasha yang mulai memasang wajah menantang. Dan kemudian sasha malah balik mendorong Arga, untuk membalas sikap Arga yang sudah mendorong cewek tadi.

" Lo tuh emang kasar banget ya sama cewek, dasar cowok rese !! " Ucap Sasha seraya mendorong Arga.

" Gw emang kasar, tapi kasar gw cuman sebatas omongan doang. Gw gak pernah main tangan sama cewek, tapi kalau cewek nya modelan kayak lo mungkin itu bisa jadi sebuah pengecualian. Secara kalau gw berurusan sama lo, gw beneran kepengen nonjok muka lo itu. " Bentak Arga pada Sasha.

" Yaudah kalau gitu lo mau apa? Mau mukul gw? Pukul aja? Itu pun kalau lo mampu. " Sasha malah menantang Arga dengan percaya diri. Dia gak merasa takut sama sekali berhadapan dengan Arga.

" Tapi kalau di pikir lagi. Kalau gw mukul lo, yang ada tangan gw bisa alergi karna nyentuh kulit aneh lo ini. " Ucap Arga yang langsung membuat Sasha naik darah.

Sasha awal nya, mau memukul Arga yang sudah bicara seenak nya. Terlebih saat itu dia sedang PMS. Tapi niat nya itu terhenti di kala Sasha mulai sadar jika saat ini Arga yang ada di depan nya itu sudah mengganti warna rambut nya.

Yang awal nya di cat pirang itu kini kembali di cat dengan warna asli rambut nya, yaitu warna hitam. Dan entah kenapa, Saat melihat hal itu, Sasha seakan jadi mengingat sesuatu.

Kira-kira apa ya, yang mulai di ingat oleh Sasha? Ikuti terus kelanjutan nya di Bab selanjut nya.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***