Bab 16 Kelakuan Randomnya Sasha.

Sepanjang perjalanan menuju pulang, Sasha terlihat sekali begitu gelisah, dan gak nyaman dengan tempat duduk nya. Pra jadi di buat bingung dengan sikap yang di tunjukan Sasha itu. Dia pun segera bertanya perihal tersebut. Untuk memastikan bahwa Sasha masih dalam keadaan yang baik-baik saja.

" Sya, kamu kenapa? Tempat duduk kamu gak nyaman? Atau gimana? Kok, dari tadi aku perhatiin kamu keliatan banget kalau kamu lagi gelisah. Ada sesuatu yang salah, atau Gimana? Coba deh kamu ngomong. " Tanya Pra bada Sasha, dengan Nada khawatir.

" Aku cuman kepengen cepet nyampe di rumah aja. Kamu bisa sih tolong bawa mobil nya lebih cepet lagi, tapi gak terlalu ngebut juga. Sedeng deh pokok nya. " Jawab Sasha, yang malah bikin Pra serba salah.

Dia sudah berada di kecepatan sedang, jika kecepatan di tambah yang ada ya ngebut. Tapi Sasha, gak suka kalau dia di bawa ngebut karna cewek itu terlalu takut untuk di bawa ngebut. Emang dasar, harus ekstra sekali kalau berhadapan dengan Sasha ini.

" Aku coba ya.. " Balas Pra yang mencoba menambah kecepatan Mobil nya. Tapi sedetik kemudian, Sasha langsung Protes karna dia anggap, Pra membawa mobil nya terlalu ngebut.

" E.. Eh.. Ini sih kecepetan. Ini ngebut nama nya. Lebih pelan dong !! " Protes Sasha yang masih bisa di turuti oleh Pra tanpa balik Protes pada gadis itu. Pra masih berusaha sabar di atas banyak nya permintaan Sasha, yang kadang bikin otak nya berkerja lebih keras dari biasa nya

Setelah banyak nya drama yang terjadi, pada akhirnya mereka sampai dengan selamat di tempat tujuan. Pra lalu memarkirkan mobil nya di halaman depan Rumah Sasha, yang memang cukup luas. Dia awalnya, akan bersikap romantis dengan membukakan pintu Mobil untuk Sasha, tapi belum sempat dia melakukan hal tersebut. Sasha malah lebih dulu kabur keluar dari dalam Mobilnya.

Gadis itu tampak buru-buru sekali pergi kedalam Rumah nya. Padahal Kaki nya dalam keadaan yang cukup membuat nya pasti merasa kesakitan. Tapi Entah kenapa Sasha malah bersikap demikian. Pra juga heran dengan tingkah laku yang di perlihatkan Gadis itu.

Tapi itulah Sasha, dia gak pernah bisa di prediksi atau di tebak bakal mau melakukan apa. Bagaimana Mood nya, dan apa yang dia inginkan. Semua itu selalu menjadi misteri bagi Pra sendiri. Pra hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Sasha saat ini.

Ia juga ikut masuk kedalam rumah, karna bagaimana pun juga Sasha pergi tanpa membawa sepatu nya. Dan malah membiarkan sepatu milik nya itu tergeletak begitu saja di dalam Mobil Pra. Karna nya cowok itu mengambilkan sepatu Milik Sasha. Begitu Pra masuk kedalam, dia langsung di Sambut Bi Ismi.

Bi Ismi adalah Pembantu yang bahkan jadi pengasuh Sasha sejak kecil. Beliau, memang sudah sangat lama sekali bekerja untuk keluarga Sasha. Bahkan Anak Sulung nya juga bekerja untuk keluarga Sasha sebagai supir pribadi.

" Den, pra mau bibi bikinin minuman? Atau sesuatu yang seger gitu, mau gak? " Tawar Bi Ismi yang kebetulan memang sedang berada di ruang tamu.

" Gak usah bi, saya juga mau segera pamit pulang. " Tolak Pra halus.

" Kok begitu, gak mau nunggu non Sasha dulu gitu? " Tanya Bi Ismi.

" Ah gak perlu, saya langsung pamit pulang saja. Ini sepatu nya Sasha tadi ketinggalan di Mobil saya. " Ucap Pra seraya lalu memberikan Sepatu di tangan nya kepada Bi Ismi. Ia hampir saja pergi, namun seketika langkah nya terhenti karna teriakan dari Sasha.

Gadis itu kini terlihat mulai keluar dari dalam kamar nya. Dari atas dia bicara pada Pra untuk meminta cowok tersebut agar tak pergi kemana-mana.

" Eh Tunggu dulu, Pra kamu jangan pergi dulu. Pokok nya tunggu. " Cegah Sasha dengan berteriak.

Sasha kini sudah terlihat menganti pakaian nya dengan baju yang lebih santai. Dia tampak menuruni tangga dengan begitu cepat. Kini Sasha terlihat tengah memagang botol alkohol dan juga Lap. Bi Ismi sampai di buat bertanya-tanya dengan hal tersebut.

" Non, bawa lap sama Alkohol buat apa? " Tanya Bi Ismi heran. Sasha cuman tersenyum, sedetik kemudian dia langsung berlari keluar dari dalam rumah nya, menuju Mobil Pra, yang di parkir di halaman.

Dan Pra yang penasaran dengan tingkah Sasha itu pun langsung mengikuti gadis itu dari belakang. Dia ingin tau, sebenar nya apa sih yang mau Sasha lakukan dengan kedua benda di tangan nya itu.

" Stop. Sampe sini aja kamu ngikutin aku nya. Tolong jangan lagi bergerak sampai aku selesai sama pekerjaan aku. Ok. " Pinta Sasha yang bikin Pra semakin di buat penasaran dengan sikap nya. Kali ini, Pra lebih memilih menuruti permintaan Sasha. Dia terdiam seraya memperhatikan gerak-gerik Gadis itu.

Gadis itu tampak membuka pintu Mobil, kemudian menyemprotkan Alkohol pada kursi Mobil yang tadi sempat ia duduki. Terakhir, Sasha mengelap Kursi itu hingga kembali kering. Pra sampai mengerutkan kening nya karna heran. Dia jadi bertanya-tanya kenapa juga sampai Sasha melakukan hal tersebut.

" Kamu ngapain sih, kenapa harus di lap segala? " Tanya Pra penasaran.

" Ya biar steril aja. Terbebas dari kuman sama debu. " Jawab Sasha seraya tersenyum lebar. Pra jadi ikut tersenyum melihat senyuman yang di berikan Sasha pada nya.

Emang ada-ada saja kelakuan Random yang di perlihatkan Sasha pada Pra. Tapi hal itu justru membuat Pra semakin suka dengan sosok Sasha. Yang ia anggap berbeda dari cewek lain itu.

" Udah ya, kamu gak usah banyak ngomong. banyak nanya, banyak protes. Pokok nya udah. Gak usah. Mending kamu pulang aja sana. Cepetan pulang. " Ujar Sasha seraya mendorong Pra untuk masuk kedalam Mobil.

" Ok, aku bakalan pulang. Tapi aku minta sama kamu. Setelah aku pulang, tolong yah. Di coba buat Kangenin aku. " Ucap Pra sesaat sebelum dirinya menutup pintu Mobil. Sasha malah kesal sendiri mendengar ucapan Pra saat itu.

" Udah deh gak usah banyak omong. Sana Cepetan Pergi !! " Usir Sasha, yang hanya di respon dengan lambaian tangan dari Pra. Cowok itu benar-benar pergi dengan mobil nya. Ya, meski pun faktanya Rumah mereka gak jauh sama sekali.

Sasha tampak menghembuskan napas lega. Tadi sempat ia berpikir jika dirinya akan Malu karna kejadian tak terduga yang menimpa nya barusan. Dimana, sebenar nya Sasha Malah dapat tanggal merah di saat dirinya hendak berkunjung ke rumah Si Bapak Penjual Asongan. Dan itulah Alasan kenapa dia sepanjang jalan terlihat gelisah dan gak nyaman dengan tempat duduk nya.

Sasha takut, jika dia malah mengotori Kursi Mobil dengan tetesan Darah Haid nya yang mulai dia rasakan keluar. Dan itu juga alasan kenapa dirinya sampai mengelap Kursi bekas tempat nya duduk. Untung saja tadi sasha mengunakan Gaun yang berwarna merah yang bisa sedikit mengcover nya, di kala dia bocor.

" Aduh, gak nyangka banget. Hari ini gw Dapet tanggal merah. Untung aja di jalan menuju ke rumah. Coba kalau pas lagi acara, gw pasti malu banget. Apalagi tadi gw gak kepikiran kalau bakal dapet tanggal merah hari ini." Ucap Sasha jadi bicara sendiri.

Kejadian hari ini memang di luar Prediksi, dari mulai ia yang di buat lama menunggu Pra menjemput nya, sampai perlakuan Pra padanya yang bikin jengkel tapi juga baper. Hingga dia dapat tanggal merah secara tiba-tiba. Pokok nya ini adalah hari yang melelahkan bagi nya. Tapi juga hari yang cukup berkesan lantaran hari ini dia bisa membantu seseorang dan membawa kebahagiaan untuk orang tersebut.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***